Anda di halaman 1dari 20

Makalah Nawacita dan Indonesia Sehat

Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar

Dosen Pembimbing :

Arni Widyastuti, SKM.,

Disusun oleh :

Rahmat Khairullah (P21345120051)

Rizqy Alfi Syahri (P21345120054)

Salsa Nabila Putri (P21345120060)

Siska Nur Fadillah (P21345120068)

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Program Studi D-III Kesehatan Lingkungan

Tahun Ajaran 2020/2021

1
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan Allah
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan besar baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami selaku penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atsa limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah tentang Nawacita dan Indonesia Sehat.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini kami mohon maaf. Demikian dari kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi yang membacanya. Sekian dan terima kasih.

Jakarta, 2 Maret 2021

Penulis

2
Daftar Isi

Cover...............................................................................................................................1

Kata Pengantar................................................................................................................2

Daftar Isi.........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4

1.1 Latar Belakang........................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3 Tujuan.....................................................................................................5
1.4 Metode....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................6

2.1 Pengertian Program Nawacita.................................................................6


2.2 Nilai yang terdapat dalam Program Nawacita........................................7
2.3 Upaya Mewujudkan Program Nawacita.................................................8
2.4 Pengertian Program Indonesia Sehat......................................................11
2.5 Hubungan Program Nawacita dengan Indonesia Sehat..........................15
2.6 Peran Pemangku Kepentingan Program Indonesia Sehat.......................15

BAB III PENUTUP........................................................................................................19

3.1 Kesimpulan.............................................................................................19
3.2 Saran.......................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu cita-cita bangsa adalah untuk mewujudkan kesejahteraan


masyarakat. Untuk mencapai cita-cita tersebut pemerintahan saat ini telah
merencanakan 9 agenda prioritas yang disebut Nawacita. Nawacita adalah kata
yang diserap dari bahasa Sanskerta yaitu nawa artinya sembilan sedangkan cita
adalah harapan, agenda, keinginan. Nawacita ini adalah visi- misi yang dipakai
oleh Joko Widodo dan Jusuf Kalla saat menjelang Pemilu Presiden 2014. Visi-
misi tersebut dipaparkan sembilan agenda pokok untuk melanjutkan semangat
perjuangan dan cita-cita Soekarno yang dikenal dengan Trisakti, yaitu berdaulat
secara politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Diharapkan dengan Agenda tersebut dapat mewujudkan tujuan nasional Bangsa
Indonesia. Sesuai tujuan yang tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD
1945 disebutkan bahwa hakikat pembangunan nasional adalah: mencerdaskan
kehidupan bangsa, menciptakan kesejahteraan umum, melindungi seluruh
tumpah darah Indonesia, dan membantu melaksanakan ketertiban dunia dan
perdamaian abadi.
Selain program Nawacita, ada juga program Indonesia Sehat karena dua
program ini saling berkaitan. Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik
Indonesia meluncurkan beberapa terobosan pada 2015 untuk membangun
Kesehatan masyarakat, yaitu Indonesia Sehat. Program Indonesia Sehat
merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan
Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung oleh program sektoral
lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program
Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program
utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya
melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang
ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor
HK.02.02/Menkes/52/2015.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Program Nawacita?
2. Apa saja nilai-nilai yang ada di dalam Program Nawacita?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mewujudkan Program Nawacita?
4. Apa yang dimaksud dengan Program Indonesia Sehat?
5. Apa hubungan antara Program Nawacita dengan Program Indonesia Sehat?
6. Bagaimana peran pemangku kepentingan Program Indonesia Sehat?

1.3 Tujan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Program Nawacita
2. Untuk mengetahui nilai-nilia yang ada di dalam Program Nawacita
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mewujudkan Program
Nawacita?
4. Untuk mengetahui pengertian dari Program Indonesia Sehat
5. Untuk mengetahui hubungan antara Program Nawacita dengan Program
Indonesia Sehat
6. Untuk mengetahui peran dari pemangku kepentingan Program Indonesia
Sehat?

1.4 Metode
Makalah ini disusun dari kumpulan materi yang terdapat dari internet dan
buku panduan, dengan mencari hal-hal yang berkaitan di rumusan masalah.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Program Nawacita

Nawa Cita atau Nawacita adalah istilah umum yang diserap dari bahasa
Sanskerta, nawa (sembilan) dan cita (harapan, agenda, keinginan).
Dalam konteks perpolitikan Indonesia menjelang Pemilu Presiden 2014
waktu itu merujuk kepada visi-misi yang disusun oleh pasangan calon presiden
dan calon wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla berisi agenda
pemerintahan pasangan tersebut. Dalam visi-misi tersebut disertakan pula
sembilan agenda pokok untuk melanjutkan semangat perjuangan dan cita-cita
Soekarno yang dikenal dengan istilah Trisakti, yakni Indonesia diharapkan
mampu berubah dan menjadi Negara yang berdaulat secara politik, mandiri
dengan menolak ketergantungan dan diskriminasi dalam ekonomi, dan
berkepribadian dalam kebudayaan. Hal itu dapat terlihat dari prinsip-prinsip
dasar dalam Pancasila dan Trisakti yang menjadi basis dan arah perubahan yang
digunakan oleh Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam program Nawacitanya.
Kesembilan agenda prioritas itu disebut Nawacita. Nawacita merupakan
sembilan prioritas pembangunan lima tahun ke depan, yaitu pada kurun waktu
2014 hingga 2019. Isi dari program Nawacita adalah:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat pemerintah untuk selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah- daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi system dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat serta terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yaitu dengan cara


program “Indonesia Pintar” melalui wajib belajar 12 tahun tanpa dimintai
pungutan biaya.

6. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yaitu dengan cara


6
program “Indonesia Pintar” melalui wajib belajar 12 tahun tanpa
dimintai pungutan biaya.
7. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju serta bangkit bersama dengan
bangsa Asia lainnya.
8. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor- sektor
strategis ekonomi domestik.
9. Membangun revolusi karakter bangsa dengan cara membangun
pendidikan kewarganegaraan serta penyeragaman sistem pendidikan
nasional.
10. Memperkuat kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

2.2 Nilai yang terdapat dalam Program Nawacita


1. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian
Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan
yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa
membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi.
2. Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua
pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan
oleh Kementerian Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen
masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi
profesi, organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat
akar rumput.
3. Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi
setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar
dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga
diperlukan penangnganan yang berbeda pula.

7
4. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target
yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
5. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.

2.3 Upaya Mewujudkan Program Nawacita

Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan


memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
 Politik luar negeri bebas aktif.
 Melindungi hak dan keselamatan WNI di luar negeri,
khususnya pekerja migran.
 Kedaulatan maritime.
 Meningkatkan anggaran pertahanan 1,5% dari GDP (Gross
Domestic Product) dalam 5 tahun ke depan.
 Mengembangkan industri pertahanan nasional.
 Menjamin rasa aman warga negara dengan membangun
Polri yang professional.
1. Membuat pemerintah untuk selalu hadir dengan membangun
tata Kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan
terpercaya.
 Memulihkan kepercayaan publik melalui reformasi system
kepartaian, pemilu, dan Lembaga perwakilan.

 Meningkatkan peranan dan keterwakilan perempuan dalam


politik dan pembangunan.
 Memperkuat kantor kepresidenan untuk menjalankan tugas-
tugas kepresidenan secara lebih efektif.
 Membangun tranparansi tata kelola pemerintahan.
 Menjalankan reformasi biokrasi.
 Membuka partisipasi publik.
2. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah- daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

8
 Desentralisasi asimetris.
 Pemerataan pembangunan antar wilayah terutama desa,
kawasan timur Indonesia, dan kawasan perbatasan.
 Penataan daerah otonomi baru untuk kesejahteraan rakyat.
 Implementasi UU Desa.
3. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi
system dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat
serta terpercaya.
 Membangun politik legislasi yang kuat: Pemberantasan
korupsi, penegakan HAM, perlindungan lingkungan hidup
& reformasi Lembaga penegakan hukum.
 Memperkuat KPK.
 Memberantas mafia peradilan.
 Pemberantasan tindakan penebangan liar, perikanan liar,
dan penambangan liar.
 Pemberantasan narkoba dan psikotropika.
 Pemberantasan tindak kejahatan perbankan dan pencurian
uang.
 Menjamin kepastian hukum dan kepemilikan tanah.
 Melindungi anak, perempuan, dan kelompok masyarakat
marjinal.
 Menghormati HAM dan penyelesaian secara berkeadilan
terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM pada masa lalu.

 Membangun budaya hukum.


4. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yaitu dengan
cara program “Indonesia Pintar” melalui wajib belajar 12 tahun
tanpa dimintai pungutan biaya.
 Program “Indonesia Pintar” melalui wajib belajar 12 tahun
bebas pungutan.
 Program “Indonesia Sehat” melalui layanan Kesehatan
masyarakat.
 Program “Indonesia Kerja” dan “Indonesia Sejahtera”
melalui reformasi agraria 9 juta hektar untuk rakyat tani dan

9
buruh tani, rumah susun bersubsidi dan jaminan sosial.
5. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju serta bangkit
bersama dengan bangsa Asia lainnya.
 Membangun infrastruktur jalan baru sepanjang sekurang-
kurangnya 2.000 km.
 Membangun sekurang-kurangnya 10 pelabuhan baru dan
merenovasi yang lama.
 Membangun sekurang-kurangnya 10 bandara baru dan
merenovasi yang lama.
 Membangun sekurang-kurangnya 10 kawasan industri baru
berikut pengembangan untuk hunian buruhnya.
 Membangun sekurang-kurangnya 5.000 pasar tradisional di
seluruh Indonesia dan memodernisasi pasar tradisional yang
telah ada.
6. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan
sektor- sektor strategis ekonomi domestik.
 Membangun kedaulatan pangan.
 Mewujudkan kedaulatan energi.
 Mewujudkan kedaulatan keuangan.

 Mendirikan bank petani/nelayan dan UMKM termasuk gudang


dengan fasilitas pengolahan paska panen di tiap sentra produksi
tani/nelayan.
 Mewujudkan penguatan teknologi melalui kebijakan
penciptaan sistem inovasi nasional.
7. Membangun revolusi karakter bangsa dengan cara membangun
pendidikan kewarganegaraan serta penyeragaman sistem
pendidikan nasional.
 Membangun pendidikan kewarganegaraan.
 Mengevaluasi model penyeragaman dalam sistem
pendidikan nasional.
 Jaminan hidup yang memadai bagi para guru terutama bagi
guru yang ditugaskan di daerah terpencil.
10
 Memperbesar akses warga miskin untuk mendapatkan
pendidikan tinggi.
 Memprioritaskan pembiayaan penilitian yang menunjang
IPTEK.
8. Memperkuat kebhinekaan dan
memperkuat restorasi sosial Indonesia.
 Memperkuat pendidikan ke-bhinneka-an dan menciptakan
ruang-ruang dialog antar warga.
 Restorasi sosial untuk mengembalikan ruh dan kerukunan
antar warga.
 Membangun kembali gotong royong sebagai modal sosial
melalui rekontruksi sosial.
 Mengembangkan insentif khusus untuk memperkenalkan
dan mengangkat kebudayaan lokal.
 Meningkatkan proses pertukaran budaya untuk membangun
kemajemukan sebagai kekuatan budaya.

2.4 Pengertian Program Indonesia Sehat

Latar Belakang Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari
Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar,
Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat
selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian
direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I.
Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015. Latar belakang 1 Sasaran dari Program Indonesia
Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui
upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Program ini diharapkan juga mampu menyiasati permasalahan akses ke
pelayanan kesehatan yang masih sulit dijangkau di beberapa tempat. Program ini
merupakan program lanjutan dari adanya program kunjungan Puskesmas yang telah
dilaksanakan sebelumnya. Bertepatan dengan hari kesehatan nasional ke-53 pada 12
11
November 2017 ini, pemerintah juga meluncurkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) untuk dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dengan
adanya kerjasama dari berbagai sektor. Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok
RPJMN 2015-2019, yaitu :

5. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak


6. Meningkatnya pengendalian penyakit,
7. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan
8. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui
Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan
9. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
10. Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga


pilar utama, yaitu:
1. Penerapan Paradigma Sehat
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya
promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat.
2. Penguatan Pelayanan Kesehatan
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi
peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan
continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan.
3. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi
perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan
biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya keluarga-
keluarga sehat

Keluarga merupakan komponen penting dalam upaya pencegahan


penyakit selain peran dari kualitas lingkungan dan sarana serta prasarana

12
kesehatan. Keluarga juga merupakan tempat pertama kali kehidupan sosial dan
pendidikan didapatkan oleh anak, termasuk pendidikan terkait kesehatan.
Perilaku hidup sehat yang didapatkan sejak dini akan memicu kesadaran
terhadap pentingnya kesehatan baik di keluarga maupun masyarakat.
Mengingat betapa pentingnya peran keluarga dalam mewujudkan
masyarakat yang sehat, Pemerintah membuat Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga. Program ini merupakan program lanjutan dari kegiatan
keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) yang dilakukan oleh puskesms
melalui kunjungan ke rumah-rumah.

Program ini diawali dengan pendataan seluruh keluarga menggunakan


formulir profil kesehatan keluarga (PROKESGA) dan paket Informasi kesehatan
keluarga (PINKESGA). Data tersebut selanjutnya digunakan untuk penyusunan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di tingkat puskesmas. Dalam
pelaksanaannya keluarga akan dibina oleh kader atau pertugas kesehatan dari
puskesmas melalui penyuluhan dan kegiatan lainnya.
Pendekatan keluarga yang dimaksud merupakan pengembangan dari
kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut:
1. Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data Profil
Kesehatan Keluarga dan peremajaan (updating) pangkalan datanya.
2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai
upaya promotif dan preventif.
3. Kunjungan keluarga untuk menidaklanjuti pelayanan kesehatan
dalam gedung.
4. Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga
untuk pengorganisasian/ pemberdayaan masyarakat dan manajemen
Puskesmas.

Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati


adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga.
Kedua belas indikator utama tersebut adalah sebagai berikut:
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas Kesehatan.
13
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap.
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif.
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan.
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur.
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok.
10. Keluarga menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih.
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.

Selain program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga, pemerintah


juga mencanangkan program lain untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang
sehat, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Program ini dilaksanakan
dengan melakukan kerjasama lintas sektor dan lintas program. GERMAS
merupakan tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan bersama-
sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan berperilaku sehat guna meningkatkan kualitas hidup. Kegiatan ini
dilakukan dengan cara :
1. Melakukan aktivitas fisik.
2. Makan sayur dan buah.
3. Cek kesehatan secara rutin.
4. Tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol.
5. Membersihkan lingkungan tempat tinggal.
6. Menggunakan jamban.

GERMAS dilakukan oleh setiap individu dalam keluarga di lingkungan


masyarakat dengan cara melakukan praktek pola hidup sehari- hari. Dalam
program ini, pemerintah berperan sebagai penyedia layanan/sarana dan prasarana
kesehatan sekaligus menggerakkan institusi dan organisasi masyarakat untuk
berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang sehat.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan GERMAS
14
merupakan upaya pemerintah dalam membangun kemandirian masyarakat dalam
hidup sehat. Sekaligus sebagai upaya promotif dan preventif yang pada akhirnya
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Harapannya masyarakat yang
produktif dan sadar akan kesehatan serta dapat berperan aktif dalam
pembangunan nasional akan tercipta.

2.5 Hubungan Program Nawacita dengan Indonesia Sehat

Seperti yang sudah dibahas di pembahasan tentang upaya mewujudkan


program Nawacita, terdapat di program Nawacita kelima yaitu Meningkatkan
Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Upaya untuk mewujudkannya yaitu dengan
melaksanakan program “Indonesia Pintar” melalui wajib belajar 12 tahun bebas
pungutan, program “Indonesia Sehat” melalui layanan Kesehatan masyarakat dan
Program “Indonesia Kerja” dan “Indonesia Sejahtera” melalui reformasi agraria 9
juta hektar untuk rakyat tani dan buruh tani, rumah susun bersubsidi dan jaminan
sosial.

2.6 Peran Pemangku Kepentingan Program Indonesia Sehat

Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di tingkat


Puskesmas dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1. Melakukan pendataan kesehatan keluarga menggunakan Prokesga oleh pembina
keluarga (dapat dibantu oleh kader kesehatan).
2. Membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas oleh tenaga pengelola data
Puskesmas.
3. Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan menyusun
rencana Puskesmas oleh pimpinan Puskesmas.
4. Melaksanakan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah oleh pembina
keluarga.
5. Melaksanakan pelayanan profesional (dalam gedung dan luar gedung) oleh
tenaga teknis/profesional Puskesmas.
6. Melaksanakan sistem informasi dan pelaporan Puskesmas oleh tenaga pengelola
15
data Puskesmas.
Kegiatan-kegiatan tersebut harus diintegrasikan ke dalam langkah- langkah
manajemen Puskesmas yang mencakup P1 (Perencanaan), P2 (Penggerakan-
Pelaksanaan), dan P3 (Pengawasan-Pengendalian-Penilaian).

1. Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai pemilik Unit Pelaksana
Teknis/Puskesmas adalah mengupayakan dengan sungguhsungguh agar
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 terpenuhi untuk semua
Puskesmas di wilayah kerjanya. Dalam rangka pelaksanaan pendekatan keluarga
oleh Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota memiliki tiga peran utama,
yakni: pengembangan sumber daya, koordinasi dan bimbingan, serta pemantauan
dan pengendalian.

2. Peran Dinas Kesehatan Provinsi


Peran Dinas Kesehatan Provinsi dalam penyelenggaraan Puskesmas
secara umum adalah memfasilitasi dan mengoor- dinasikan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya untuk berupaya dengan sungguh-sungguh
agar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 terpenuhi di semua
Puskesmas. Dalam rangka pelaksanaan pendekatan keluarga, Dinas Kesehatan
Provinsi juga memiliki tiga peran utama, yakni: pengembangan sumber daya,
koordinasi dan bimbingan, serta pemantauan dan pengendalian.
3. Peran Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan sebagai Pemerintah Pusat dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren sebagaimana UU No. 23
Tentang Pemerintahan Daerah berwenang untuk menetapkan norma, standar,
prosedur, dan kriteria dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan,
melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, selain juga pengembangan
sumber daya, koordinasi dan bimbingan, serta pemantauan dan evaluasi.
4. Peran dan Tanggung Jawab Lintas Sektor
Keberhasilan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
diukur dengan Indeks Keluarga Sehat, yang merupakan komposit dari 12
indikator. Semakin banyak indikator yang dapat dipenuhi oleh suatu keluarga,
16
maka status keluarga tersebut akan mengarah kepada Keluarga Sehat. Sementara
itu, semakin banyak keluarga yang mencapai status Keluarga Sehat, maka akan
semakin dekat tercapainya Indonesia Sehat. Sehubungan dengan hal tersebut,
disadari bahwa keberhasilan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga juga sangat ditentukan oleh peran dan tanggung jawab sektor-sektor
lain di luar sektor kesehatan (lintas sektor). (lintas sektor). Kementerian dan
lembaga yang dapat ikut berperan serta dalam program ini misalnya
Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemendikbud, dan
Kemenristekdikti.

17
5. Peran Dinas Kesehatan Provinsi
Peran Dinas Kesehatan Provinsi dalam penyelenggaraan Puskesmas
secara umum adalah memfasilitasi dan mengoor- dinasikan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya untuk berupaya dengan sungguh-sungguh
agar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 terpenuhi di semua
Puskesmas. Dalam rangka pelaksanaan pendekatan keluarga, Dinas Kesehatan
Provinsi juga memiliki tiga peran utama, yakni: pengembangan sumber daya,
koordinasi dan bimbingan, serta pemantauan dan pengendalian.
6. Peran Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan sebagai Pemerintah Pusat dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren sebagaimana UU No. 23
Tentang Pemerintahan Daerah berwenang untuk menetapkan norma, standar,
prosedur, dan kriteria dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan,
melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, selain juga pengembangan
sumber daya, koordinasi dan bimbingan, serta pemantauan dan evaluasi.
7. Peran dan Tanggung Jawab Lintas Sektor
Keberhasilan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
diukur dengan Indeks Keluarga Sehat, yang merupakan komposit dari 12
indikator. Semakin banyak indikator yang dapat dipenuhi oleh suatu keluarga,
maka status keluarga tersebut akan mengarah kepada Keluarga Sehat. Sementara
itu, semakin banyak keluarga yang mencapai status Keluarga Sehat, maka akan
semakin dekat tercapainya Indonesia Sehat.
Sehubungan dengan hal tersebut, disadari bahwa keberhasilan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga juga sangat ditentukan oleh peran
dan tanggung jawab sektor-sektor lain di luar sektor kesehatan.

Kementerian dan lembaga yang dapat ikut berperan dalam program ini
misalnya Kementerian PDT, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenpan & RB,
Kemenkominfo, Kemendagri/Pemda, Kemenperindag, Kemenaker, Kemenag,
BKKBN, TNI dan POLRI.

18
BAB III

PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada kami selaku penulis demi kesempurnaanya makalah
ini. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat
jelas, dimengerti, dan lugas.

Sekaian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Kami ucapakan sekain dan terima kasih.

Kesimpulan :

Indonesia memiliki program Nawacita untuk melaksanakan pembangunan


nasional. Nawacita merupakan sembilan prioritas pemba- ngunan lima tahun ke depan
yang disusun oleh calon presiden dan wakil presiden yaitu Joko Widodo dan Jusuf Kalla
pada saat Pemilihan Umum Presiden Indonesia tahun 2014 untuk melanjutkan semangat
perjuangan dan cita-cita Soekarno yang dikenal dengan istilah Trisakti. Dan untuk
meningkatkan kualitas kesehatan Indonesia, terdapat pada program Nawacita yang
kelima yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia dan salah satu upaya
untuk mewujudkannya adalah dengan program Indonesia Sehat, di dalam program
Indonesia sehat terdapat program Pendekatan Keluarga dan Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS).

Saran :

Pemerintah perlu melanjutkan 9 program prioritasnya atau disebut Nawacita


karena sangat bermanfaat dan berpengaruh pada pembangunan nasional atau programnya
lebih ditingkatkan lagi. Untuk program Indonesia Sehat pun sama, lebih ditingkatkan lagi
karena masih banyak daerah yang layanan kesehatannya masih kurang memadai.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://iinfitriyaniblog.wordpress.com/2016/05/07/konsep-nawacita-dalam-
pembangunan-nasional-republik-indonesia-2015-2019/
https://www.kompasiana.com/ichroman/59ffec268325cc669715c954/progra m-
indonesia-sehat-dengan-pendekatan-keluarga- germas#:~:text=Program
%20Indonesia%20Sehat%20dengan%20Pendekata n%20Keluarga%20merupakan
%20program%20yang%20diselenggarakan,se rta%20sadar%20akan%20pentingnya
%20kesehatan.
https://www.kemkes.go.id/article/view/13010100001/profil-visi-dan-
misi.html
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/5629/NAWACITA%3A+9+P
rogram+Perubahan+Untuk+Indonesia/0/infografis#:~:text=Nawacita%20ad alah
%20sembilan%20prioritas%20pembangunan,Kalla%20dalam%20kamp anye
%20Pilpres%202014.

20

Anda mungkin juga menyukai