Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

NAWACITA DAN INDONESIA SEHAT

DISUSUN OLEH :
BUNGA HERLINA R (P21345120014)
EKA PRASETIA (P21345120019)
ALIFAH SHAFFA (P21345120006)
MUHAMMAD RAIHAN R N (P21345120038)

KELOMPOK 8
KELAS 1 D III A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III Blok F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik.
Adapun judul makalah ini adalah NAWACITA DAN INDONESIA SEHAT.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi mengenai program
Nawacita dan Indonesia Sehat. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas kelompok mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar semester satu jurusan
Kesehatan Lingkungan yang diberikan oleh dosen mata kuliah Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar Ibu Arni Widyastuti.
Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta
wawasan yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini. Akhir kata
penulis ucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian tugas ini, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa program studi Sarjana Terapan Kesehatan Lingkungan.

Jakarta, 28 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
1.4 Manfaat.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
2.1 PENGERTIAN PROGRAM NAWACITA................................................3
2.2 UPAYA MEWUJUDKAN PROGRAM NAWACITA.............................4
2.3 NILAI YANG TERDAPAT DALAM PROGRAM NAWACITA............6
2.4 PENGERTIAN PROGRAM INDONESIA SEHAT..................................7
2.5 PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN PROGRAM INDONESIA
SEHAT....................................................................................................11
2.6 HUBUNGAN NAWACITA DENGAN INDONESIA SEHAT..............12
BAB III PENUTUP.................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN........................................................................................13
3.2 SARAN.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................14

iii
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Salah satu cita-cita bangsa adalah untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Untuk mencapai cita-cita tersebut pemerintahan saat ini telah
merencanakan 9 agenda prioritas yang disebut Nawacita. Nawacita adalah kata yang
diserap dari bahasa Sanskerta yaitu nawa artinya sembilan sedangkan cita adalah
harapan, agenda, keinginan. Nawacita ini adalah visi- misi yang dipakai oleh Joko
Widodo dan Jusuf Kalla saat menjelang Pemilu Presiden 2014. Visi-misi tersebut
dipaparkan sembilan agenda pokok untuk melanjutkan semangat perjuangan dan
cita-cita Soekarno yang dikenal dengan Trisakti, yaitu berdaulat secara politik,
mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Diharapkan dengan
Agenda tersebut dapat mewujudkan tujuan nasional Bangsa Indonesia. Sesuai tujuan
yang tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa
hakikat pembangunan nasional adalah: mencerdaskan kehidupan bangsa,
menciptakan kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, dan
membantu melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi.
Selain program Nawacita, ada juga program Indonesia Sehat karena dua
program ini saling berkaitan. Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia
meluncurkan beberapa terobosan pada 2015 untuk membangun Kesehatan
masyarakat, yaitu Indonesia Sehat. Program Indonesia Sehat merupakan salah satu
program dari Agenda ke-5 NawaCita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia
Indonesia. Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program
Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera.
Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan
Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang di atas dan untuk menghindari pembahasan
yang lari dari jalur fokus kajian yang telah ditetapkan sebelumnya, serta
mempermudah penginformasian terhadap masalah yang dibahas. Maka penulis hanya

1
akan membahas uraian masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan program Nawacita?
2. Bagaimana upaya mewujudkan program Nawacita?
3. Apa saja nilai-nilai yang terdapat dalam program Nawacita?
4. Apa yang dimaksud dengan program Indonesia Sehat?
5. Apa saja peran pemangku kepentingan program Indonesia Sehat?
6. Bagaimana keterkaitan program Nawacita dan program Indonesia Sehat?

I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan mengenai Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian program Nawacita.
2. Untuk mengetahui upaya mewujudkan program Nawacita.
3. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam program Nawacita.
4. Untuk mengetahui pengertian program Indonesia Sehat.
5. Untuk mengetahui peran pemangku kepentingan program Indonesia Sehat.
6. Untuk mengetahui keterkaitan program Nawacita dan program Indonesia Sehat.

I.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembahasan mengenai Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan adalah:
1. Dapat mengetahui pengertian program Nawacita.
2. Dapat mengetahui upaya mewujudkan program Nawacita.
3. Dapat mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam program Nawacita.
4. Dapat mengetahui pengertian program Indonesia Sehat.
5. Dapat mengetahui peran pemangku kepentingan program Indonesia Sehat.
6. Dapat mengetahui keterkaitan program Nawacita dan program Inonesia Sehat.

2
BAB II PEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN PROGRAM NAWACITA


Nawa Cita atau Nawacita adalah istilah umum yang diserap dari bahasa
Sanskerta, nawa (sembilan) dan cita (harapan, agenda, keinginan). Dalam konteks
perpolitikan Indonesia menjelang Pemilu Presiden 2014 waktu itu merujuk kepada
visi-misi yang disusun oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko
Widodo dan Jusuf Kalla berisi agenda pemerintahan pasangan tersebut. Dalam visi-
misi tersebut disertakan pula sembilan agenda pokok untuk melanjutkan semangat
perjuangan dan cita-cita Soekarno yang dikenal dengan istilah Trisakti, yakni
Indonesia diharapkan mampu berubah dan menjadi Negara yang berdaulat secara
politik, mandiri dengan menolak ketergantungan dan diskriminasi dalam ekonomi,
dan berkepribadian dalam kebudayaan. Hal itu dapat terlihat dari prinsip-prinsip
dasar dalam Pancasila dan Trisakti yang menjadi basis dan arah perubahan yang
digunakan oleh Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam program Nawacitanya.
Kesembilan agenda prioritas itu disebut Nawacita. Nawacita merupakan
sembilan prioritas pembangunan lima tahun ke depan, yaitu pada kurun waktu 2014
hingga 2019. Isi dari program Nawacita adalah:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat pemerintah untuk selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah- daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi system dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat serta terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yaitu dengan cara program
“Indonesia Pintar” melalui wajib belajar 12 tahun tanpa dimintai pungutan biaya.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju serta bangkit bersama dengan bangsa Asia
lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor- sektor strategis
ekonomi domestik.

3
8. Membangun revolusi karakter bangsa dengan cara membangun pendidikan
kewarganegaraan serta penyeragaman sistem pendidikan nasional.
9. Memperkuat kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

II.2 UPAYA MEWUJUDKAN PROGRAM NAWACITA


1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
 Politik luar negeri bebas aktif.
 Melindungi hak dan keselamatan WNI di luar negeri, khususnya pekerja
migran.
 Kedaulatan maritime.
 Meningkatkan anggaran pertahanan 1,5% dari GDP (Gross Domestic
Product) dalam 5 tahun ke depan.
 Mengembangkan industri pertahanan nasional.
 Menjamin rasa aman warga negara dengan membangun Polri yang
professional.
2. Membuat pemerintah untuk selalu hadir dengan membangun tata Kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
 Memulihkan kepercayaan publik melalui reformasi system kepartaian,
pemilu, dan Lembaga perwakilan.
 Meningkatkan peranan dan keterwakilan perempuan dalam politik dan
pembangunan.
 Memperkuat kantor kepresidenan untuk menjalankan tugas- tugas
kepresidenan secara lebih efektif.
 Membangun tranparansi tata kelola pemerintahan.
 Menjalankan reformasi biokrasi.
 Membuka partisipasi publik.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah- daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan.
 Desentralisasi asimetris.
 Pemerataan pembangunan antar wilayah terutama desa, kawasan timur
Indonesia, dan kawasan perbatasan.

4
 Penataan daerah otonomi baru untuk kesejahteraan rakyat.
 Implementasi UU Desa.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi system dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat serta terpercaya.
 Membangun politik legislasi yang kuat: Pemberantasan korupsi, penegakan
HAM, perlindungan lingkungan hidup & reformasi Lembaga penegakan
hukum.
 Memperkuat KPK.
 Memberantas mafia peradilan.
 Pemberantasan tindakan penebangan liar, perikanan liar, dan penambangan
liar.
 Pemberantasan narkoba dan psikotropika.
 Pemberantasan tindak kejahatan perbankan dan pencurian uang.
 Menjamin kepastian hukum dan kepemilikan tanah.
 Melindungi anak, perempuan, dan kelompok masyarakat marjinal.
 Menghormati HAM dan penyelesaian secara berkeadilan terhadap kasus-
kasus pelanggaran HAM pada masa lalu.
 Membangun budaya hukum.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yaitu dengan cara program
“Indonesia Pintar” melalui wajib belajar 12 tahun tanpa dimintai pungutan biaya.
 Program “Indonesia Pintar” melalui wajib belajar 12 tahun bebas pungutan.
 Program “Indonesia Sehat” melalui layanan Kesehatan masyarakat.
 Program “Indonesia Kerja” dan “Indonesia Sejahtera” melalui reformasi
agraria 9 juta hektar untuk rakyat tani dan buruh tani, rumah susun bersubsidi
dan jaminan sosial.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga
bangsa Indonesia bisa maju serta bangkit bersama dengan bangsa Asia lainnya.
 Membangun infrastruktur jalan baru sepanjang sekurang- kurangnya 2.000
km.
 Membangun sekurang-kurangnya 10 pelabuhan baru dan merenovasi yang
lama.
 Membangun sekurang-kurangnya 10 bandara baru dan merenovasi yang lama.

5
 Membangun sekurang-kurangnya 10 kawasan industri baru berikut
pengembangan untuk hunian buruhnya.
 Membangun sekurang-kurangnya 5.000 pasar tradisional di seluruh Indonesia
dan memodernisasi pasar tradisional yang telah ada.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor- sektor strategis
ekonomi domestik.
 Membangun kedaulatan pangan.
 Mewujudkan kedaulatan energi.
 Mewujudkan kedaulatan keuangan.Mendirikan bank petani/nelayan dan
UMKM termasuk gudang dengan fasilitas pengolahan paska panen di tiap
sentra produksi tani/nelayan.
 Mewujudkan penguatan teknologi melalui kebijakan penciptaan sistem
inovasi nasional.
8. Membangun revolusi karakter bangsa dengan cara membangun pendidikan
kewarganegaraan serta penyeragaman sistem pendidikan nasional.
 Membangun pendidikan kewarganegaraan.
 Mengevaluasi model penyeragaman dalam sistem pendidikan nasional.
 Jaminan hidup yang memadai bagi para guru terutama bagi guru yang
ditugaskan di daerah terpencil.
 Memperbesar akses warga miskin untuk mendapatkan pendidikan tinggi.
 Memprioritaskan pembiayaan penilitian yang menunjang IPTEK.
9. Memperkuat kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
 Memperkuat pendidikan ke-bhinneka-an dan menciptakan ruang-ruang dialog
antar warga.
 Restorasi sosial untuk mengembalikan ruh dan kerukunan antar warga.
 Membangun kembali gotong royong sebagai modal sosial melalui rekontruksi
sosial.
 Mengembangkan insentif khusus untuk memperkenalkan dan mengangkat
kebudayaan lokal.
 Meningkatkan proses pertukaran budaya untuk membangun kemajemukan
sebagai kekuatan budaya.

6
II.3 NILAI YANG TERDAPAT DALAM PROGRAM NAWACITA
II.3.1 Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian
Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan
yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa
membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi.
II.3.2 Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak,
karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh
Kementerian Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat
harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi,
organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar
rumput.
II.3.3 Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat,
serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi
setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar
dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga
diperlukan penangnganan yang berbeda pula.
II.3.4 Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target
yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
II.3.5 Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.

II.4 PENGERTIAN PROGRAM INDONESIA SEHAT


Latar Belakang Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari
Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar,
Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat
selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian

7
direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor
HK.02.02/Menkes/52/2015. Latar belakang 1 Sasaran dari Program Indonesia Sehat
adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Program ini diharapkan juga mampu menyiasati permasalahan akses ke
pelayanan kesehatan yang masih sulit dijangkau di beberapa tempat. Program ini
merupakan program lanjutan dari adanya program kunjungan Puskesmas yang telah
dilaksanakan sebelumnya. Bertepatan dengan hari kesehatan nasional ke-53 pada 12
November 2017 ini, pemerintah juga meluncurkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) untuk dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dengan
adanya kerjasama dari berbagai sektor.
Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu:
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
2. Meningkatnya pengendalian penyakit,
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di
daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia
Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
6. Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar
utama, yaitu:
1. Penerapan Paradigma Sehat
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan
kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta
pemberdayaan masyarakat.
2. Penguatan Pelayanan Kesehatan
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan
akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan.

8
3. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran
dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan
kepada tercapainya keluarga- keluarga sehat

Keluarga merupakan komponen penting dalam upaya pencegahan penyakit


selain peran dari kualitas lingkungan dan sarana serta prasarana kesehatan. Keluarga
juga merupakan tempat pertama kali kehidupan sosial dan pendidikan didapatkan oleh
anak, termasuk pendidikan terkait kesehatan. Perilaku hidup sehat yang didapatkan
sejak dini akan memicu kesadaran terhadap pentingnya kesehatan baik di keluarga
maupun masyarakat.
Mengingat betapa pentingnya peran keluarga dalam mewujudkan masyarakat
yang sehat, Pemerintah membuat Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga. Program ini merupakan program lanjutan dari kegiatan keperawatan
kesehatan masyarakat (Perkesmas) yang dilakukan oleh puskesms melalui kunjungan
ke rumah-rumah.
Program ini diawali dengan pendataan seluruh keluarga menggunakan
formulir profil kesehatan keluarga (PROKESGA) dan paket Informasi kesehatan
keluarga (PINKESGA). Data tersebut selanjutnya digunakan untuk penyusunan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi ditingkat puskesmas. Dalam pelaksanaannya
keluarga akan dibina oleh kader atau pertugas kesehatan dari puskesmas melalui
penyuluhan dan kegiatan lainnya.
Pendekatan keluarga yang dimaksud merupakan pengembangan dari
kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut:
1. Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data Profil Kesehatan
Keluarga dan peremajaan (updating) pangkalan datanya.
2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan
preventif.
3. Kunjungan keluarga untuk menidaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung.
4. Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga untuk
pengorganisasian/ pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas.

9
Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya
12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas
indikator utama tersebut adalah sebagai berikut:
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas Kesehatan.
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap.
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif.
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan.
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur.
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok.
10. Keluarga menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih.
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.

Selain program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga, pemerintah juga


mencanangkan program lain untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat,
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Program ini dilaksanakan dengan
melakukan kerjasama lintas sektor dan lintas program. GERMAS merupakan tindakan
yang sistematis dan terencana yang dilakukan bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat guna
meningkatkan kualitas hidup. Kegiatan ini dilakukan dengan cara:
1. Melakukan aktivitas fisik.
2. Makan sayur dan buah.
3. Cek kesehatan secara rutin.
4. Tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol.
5. Membersihkan lingkungan tempat tinggal.
6. Menggunakan jamban.

GERMAS dilakukan oleh setiap individu dalam keluarga di lingkungan


masyarakat dengan cara melakukan praktek pola hidup sehari- hari. Dalam program
ini, pemerintah berperan sebagai penyedia layanan/ sarana dan prasarana kesehatan

10
sekaligus menggerakkan institusi dan organisasi masyarakat untuk berperan aktif
dalam menciptakan masyarakat yang sehat.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan GERMAS
merupakan upaya pemerintah dalam membangun kemandirian masyarakat dalam
hidup sehat. Sekaligus sebagai upaya promotif dan preventif yang pada akhirnya dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Harapannya masyarakat yang produktif
dan sadar akan kesehatan serta dapat berperan aktif dalam pembangunan nasional akan
tercipta.

II.5 PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN PROGRAM INDONESIA SEHAT


Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di tingkat
Puskesmas dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1. Melakukan pendataan kesehatan keluarga menggunakan Prokesga oleh pembina
keluarga (dapat dibantu oleh kader kesehatan).
2. Membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas oleh tenaga pengelola data
Puskesmas.
3. Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan menyusun rencana
Puskesmas oleh pimpinan Puskesmas.
4. Melaksanakan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah oleh pembina
keluarga.
5. Melaksanakan pelayanan profesional (dalam gedung dan luar gedung) oleh tenaga
teknis/profesional Puskesmas.
6. Melaksanakan sistem informasi dan pelaporan Puskesmas oleh tenaga pengelola
data Puskesmas.
Kegiatan-kegiatan tersebut harus diintegrasikan ke dalam langkah- langkah
manajemen Puskesmas yang mencakup P1 (Perencanaan), P2 (Penggerakan-
Pelaksanaan), dan P3 (Pengawasan-Pengendalian-Penilaian).

1. Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai pemilik Unit Pelaksana
Teknis/Puskesmas adalah mengupayakan dengan sungguhsungguh agar Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 terpenuhi untuk semua Puskesmas di
wilayah kerjanya. Dalam rangka pelaksanaan pendekatan keluarga oleh

11
Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota memiliki tiga peran utama, yakni:
pengembangan sumber daya, koordinasi dan bimbingan, serta pemantauan dan
pengendalian.
2. Peran Dinas Kesehatan Provinsi
Peran Dinas Kesehatan Provinsi dalam penyelenggaraan Puskesmas secara
umum adalah memfasilitasi dan mengoor- dinasikan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya untuk berupaya dengan sungguh-sungguh
agar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 terpenuhi di semua
Puskesmas. Dalam rangka pelaksanaan pendekatan keluarga, Dinas Kesehatan
Provinsi juga memiliki tiga peran utama, yakni: pengembangan sumber daya,
koordinasi dan bimbingan, serta pemantauan dan pengendalian.
3. Peran Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan sebagai Pemerintah Pusat dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren sebagaimana UU No. 23
Tentang Pemerintahan Daerah berwenang untuk menetapkan norma, standar,
prosedur, dan kriteria dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan,
melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, selain juga pengembangan
sumber daya, koordinasi dan bimbingan, serta pemantauan dan evaluasi.
4. Peran dan Tanggung Jawab Lintas Sektor
Keberhasilan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
diukur dengan Indeks Keluarga Sehat, yang merupakan komposit dari 12
indikator. Semakin banyak indikator yang dapat dipenuhi oleh suatu keluarga,
maka status keluarga tersebut akan mengarah kepada Keluarga Sehat. Sementara
itu, semakin banyak keluarga yang mencapai status Keluarga Sehat, maka akan
semakin dekat tercapainya Indonesia Sehat.

Sehubungan dengan hal tersebut, disadari bahwa keberhasilan Program


Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga juga sangat ditentukan oleh peran dan
tanggung jawab sektor-sektor lain di luar sektor kesehatan (lintas sektor).
Kementerian dan lembaga yang dapat ikut berperan dalam program ini misalnya
Kementerian PDT, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenpan & RB,
Kemenkominfo, Kemendagri/Pemda, Kemenperindag, Kemenaker, Kemenag,

12
BKKBN, TNI dan POLRI.

II.6 HUBUNGAN NAWACITA DENGAN INDONESIA SEHAT


Seperti yang sudah dibahas di pembahasan tentang upaya mewujudkan
program Nawacita, terdapat di program Nawacita kelima yaitu Meningkatkan
Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Upaya untuk mewujudkannya yaitu dengan
melaksanakan program “Indonesia Pintar” melalui wajib belajar 12 tahun bebas
pungutan, program “Indonesia Sehat” melalui layanan Kesehatan masyarakat dan
Program “Indonesia Kerja” dan “Indonesia Sejahtera” melalui reformasi agraria 9
juta hektar untuk rakyat tani dan buruh tani, rumah susun bersubsidi dan jaminan
sosial.

BAB III PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
Indonesia memiliki program Nawacita untuk melaksanakan pembangunan
nasional. Nawacita merupakan sembilan prioritas pemba- ngunan lima tahun ke
depan yang disusun oleh calon presiden dan wakil presiden yaitu Joko Widodo dan
Jusuf Kalla pada saat Pemilihan Umum Presiden Indonesia tahun 2014 untuk
melanjutkan semangat perjuangan dan cita-cita Soekarno yang dikenal dengan istilah
Trisakti. Isi dari program Nawacita yaitu menghadirkan kembali negara untuk
melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga
negara, membuat pemerintah untuk selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya, membangun Indonesia
dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara
kesatuan, memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi system dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat serta terpercaya, meningkatkan
kualitas hidup manusia Indonesia, meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing
di pasar internasional, mewujudkan kemandirian ekonomi, membangun revolusi
karakter bangsa, dan memperkuat kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
Dan untuk meningkatkan kualitas kesehatan Indonesia, terdapat pada
program Nawacita yang kelima yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia
Indonesia dan salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah dengan program

13
Indonesia Sehat, di dalam program Indonesia sehat terdapat program Pendekatan
Keluarga dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

III.2 SARAN
Berdasarkan hasil yang telah penulis kemukakan pada pembahasan merujuk
ada referensi buku dan internet, maka penulis perlu memberikan saran yaitu
pemerintah perlu melanjutkan sembilan program prioritasnya atau disebut Nawacita
karena sangat bermanfaat dan berpengaruh pada pembangunan nasional atau
programnya lebih ditingkatkan lagi. Untuk program Indonesia Sehat pun sama, lebih
ditingkatkan lagi karena masih banyak daerah yang layanan kesehatannya masih
kurang memadai.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://iinfitriyaniblog.wordpress.com/2016/05/07/konsep-nawacita-dalam-
pembangunan-nasional-republik-indonesia-2015-2019/
https://www.kemkes.go.id/article/view/13010100001/profil-visi-dan- misi.html
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/5629/NAWACITA%3A+9+P
rogram+Perubahan+Untuk+Indonesia/0/infografis#:~:text=Nawacita%20ad alah
%20sembilan%20prioritas%20pembangunan,Kalla%20dalam%20kamp anye%20Pilpres
%202014.
https://www.kemkes.go.id/article/view/17070700004/program-indonesia- sehat-dengan-
pendekatan-keluarga.html
https://www.kompasiana.com/ichroman/59ffec268325cc669715c954/progra m-
indonesia-sehat-dengan-pendekatan-keluarga- germas#:~:text=Program%20Indonesia
%20Sehat%20dengan%20Pendekata n%20Keluarga%20merupakan%20program
%20yang%20diselenggarakan,se rta%20sadar%20akan%20pentingnya%20kesehatan.
https://kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/2942-kementerian- kesehatan-
wujudkan-indonesia-sehat

15

Anda mungkin juga menyukai