PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“Menjadi program studi yang “BERHASIL” meluluskan Ahli Madya Analis Kesehatan yang
unggul dan profesional di bidang mikroskopis sumsum tulang di tingkat nasional tahun
2020”.
Disusun Oleh:
Kelompok 8
Nama Anggota: 1. Arqomika Yupitri (PO.71.34.1.18.004)
2. Dian Dwi Maresti (PO.71.34.1.18.011)
3. Nadhifah Alya K (PO.71.34.1.18.011)
4. Shafa Putri Tama (PO.71.34.1.18.032)
5. Yulia Pratiwi (PO.71.34.1.18.040)
TINGKAT 1 REGULER A
PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2018-2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga makalah tentang Ketahan Nasional ini dapat terselesaikan .
Makalah ini dibuat guna menunjukkan partisipasi kami dalam menyelesaikan
tugas pembuatan makalah sebagai salah satu penunjang nilai mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
2.8 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ............ 17
PENUTUP..................................................................................................................................... 23
Lampiran 1 : .................................................................................................................................. 25
Lampiran 2 : .................................................................................................................................. 31
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sejak kemerdekaan Indonesia pada proklamasi 17 agustus 1945 , kehidupan bangsa
indonesia tidak luput dari tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup bangsa seperti:
– Agresi Militer Belanda.
– Gerakan Separatis : PKI, DI/TII dan lain-lain.
– Ditinjau dari geopolitik dan geostrategis dengan posisi geografis, potensi Sumber Daya Alam
serta jumlah dan kemampuan penduduk, telah menempatkan bangsa Indonesia menjadi ajang
persaingan dan perebutan negara-negara besar, sehingga menimbulkan dampak negatif yang
dapat membahayakan kelangsungan dan eksistensi negara Indonesia
Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari
agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan Republik Indonesia pada saat itu
juga. hal itu menunjukan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan kemampuan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi
Ancaman, Gangguan , Hambatan dan Tantangan.Posisi geografis Indinesia menjadikan
Indonesia sebagai negara untuk ajang persaingan. Hal ini secara langsung maupun tidak
langsung memberikan dampak negatif bagi segala aspek kehidupan dan membahayakan
eksistensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap
bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.
Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai UUD 1945 sebagai konsutitusinya, dimana
system pemerintahan negara tertuang di dalamnya.
Sehingga kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan Nasional yang didasari
oleh :
– Pancasila sebagai landasan idiil.
– UUD 1945 sebagai landasan konstitusionil.
– Wawasan Nusantara sebagai landasan visional
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Ketahanan Nasional?
2. Bagaimana Hakikat Tannas dan konsepsi Ketahanan nasional di Indonesia?
3. Apa itu Konsepsi Ketahanan Nasional?
4. Bagaimana Asas-Asas Ketahanan Nasional di Indonesia?
5. Bagaimana sifat ketahanan Nasional Indonesia ?
6. Bagaimana aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan Berbangsa dan Bernegara?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Ketahanan Nasional.
2. Untuk Mengetahui Asas-asas Ketahanan Nasional di Indonesia.
3. Untuk mengetahui Bagaimana aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan Berbangsa
dan Bernegara.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LatarBelakang
Latar belakang Ketahanan Nasional Terbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh
perjuangan seluru bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak Negara atau
bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan
alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari
dalam.Terbukti setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan
gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat fisik sampai yang idiologis. Meski demikian,
bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya Negara kesatuan Indonesia.
Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan
pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan
suasana damai.
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup bangsa.Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan
separatis.
Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam
untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan
mencapai tujuan nasional.
1. Manusia Berbudaya
7
e) Manusia dengan penguasaan/pemanfaatan alam dinamakan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
f) Manusia dengan manusia dinamakan Sosial
g) Manusia dengan rasa Keindahan dinamakan Seni/Budaya
h) Manusia dengan rasa aman dinamakan Pertahanan dan Keamanan
Dari uraian tersebut di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa manusia bermasyarakat untuk
mendapatkan kebutuhan hidupnya yaitu kesejahteraan, keselamatan dan keamanan. Ketiga hal
itu adalah hakekat dari ketahanan nasional yang mencakup dan meliputi kehidupan nasional
yaitu aspek alamiah dan aspek sosial/kemasyarakatan sebagai berikut :
a) Ideologi
b) Politik
c) Sosial
d) Budaya
e) Pertahanan dan Keamanan
Aspek alamiah bersifat statis dan sering disebut dengan istilah Trigatra, sedangkan aspek
sosial/kemasyarakatan bersifat dinamis disebut juga dengan istilah Pancagatra. Kedua aspek itu
biasanya disebut dengan Astagatra. Aspek-aspek di atas mempunyai hubungan timbal balik
antargatra yang sangat erat yang disebut dengan istilah keterhubungan (korelasi) dan
ketergantungan (interdependensi).
8
2. Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa dan Ideologi Negara
Falsafah Bangsa dan Ideologi Negara Tujuan nasional menjadi pokok pikiran dalam
ketahanan nasional karena suatu organisasi apapun bentuknya dalam proses kegiatan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya akan selalu berhadapan dengan
masalahmasalah yang internal dan ekternal, demikian pula dengan negara dalam
mencapai tujuannya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu situasi dan kondisi yang siap
untuk menghadapinya.
Untuk Indonesia, falsafah dan ideologi menjadi pokok pikiran ketahanan nasional
diperoleh dari Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut :
a) Alinea Pertama, menyebutkan bahwa ”sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa
dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan” mempunyai makna: ”merdeka adalah hak
semua bangsa”, ”penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia”.
b) Alinea Kedua, menyebutkan ”dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat adil dan
makmur” mempunyai makna : ”adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
c) Alinea Ketiga, menyebutkan ”atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan
didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya” mempunyai makna :”bila negara
ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridho
Allah yang merupakan dorongan spiritual”
d) Alinea Keempat, menyebutkan ”kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dan berdasarkan kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
9
beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawatan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”. Alinea itu mempunyai makna yaitu mempertegas citacita yang harus
dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10
2.3 Pengertian Ketahanan Nasional
Istilah ketahanan nasional dalam bahasa Inggris bisa di sebut sebagai national
resilience ketahanan atau dalam terminologi Barat yang kuranglebih semakna dengan
ketahanan nasional, dikenal dengan istilah nasional power atau kekuatan nasional.
Teori nationalpower memiliki banyak perkembangan dari ilmuwan berbagai negara,
seperti Hans J. Morgentham dalam bukungaPolitick Among National menjelaskan
tentang apa yang disebut “The Element Of National Power” yang berarti beberapa
unsur yang harus dipenuhi oleh suatu negara agar memiliki kekuatan nasional.
Secara konsepsional, penerapan teori tersebut di setiap negara berbeda, karena
terkait dinamika lingkungan strategis, kondisisosio kultural, dan aspek lainnya,
sehingga pendekatan yang digunakan setiap negara juga berbeda. Demikian pula
konsepsi ketahanan Nasional Indonesia yang unsur-unsurnya mencakup Asta Gasta
dan pendekatannya menggunakan Asta Gastra. Dari sini terlihat jelas bahwa konsepsi
Ketahanan Nasional (National Resilience) dapat dibedakan dengan konsepsi
Kekuatan Nasional (National Power).
Secara etimologis istilah ketahanan berasal dari kata “tahan” yang berarti
tahan penderitaan, tabah, kuat dan dapat menguasai diri serta tidak mengenal
menyerah. Ketahanan memiliki makna mampu, tahan, menjamin kelangsungan
hidupnya. Konsep ketahanan nasional merupakan konsep khas Indonesia yang
muncil di awal tahun 1960-an sehubungan dengan ancaman yang dihadapi bangsa
Indonesia yakni, meluasnya pengaruh komunisme dari Uni Sovyet dan Cina.
Sehingga satu persatu kawasan di Indo Cina, seoerti, Laos, Vietnam, dan Kamboja
menjadi negara Komunis. Infiltrasi kominis tersebut bahkan mulai masuk ke
Thailand, Malaysia, dan Singapura tahun 1960-an.
11
2.4 Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional sebagai istilah mulai dikenal dan dipergunakan pada permulaan tahun
1960-an. Istilah Ketahanan Nasional untuk pertama kali dikemukakan oleh
PresidenSoekarno.Ketahanan Nasional merupakankeuletan dan daya tahan, sedangkan dalam
konsepsi tahun 1972 dinyatakan sebagai suatu kondisi dinamik yang berisikeuletan dan ketangguhan
yang berasaskanAstagatra.Dapat disimpulkan bahwa konsepsi Ketahanan nasional
merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan
baik yang datang dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya.
Dalam usaha mencapai tujuan nasional senantiasa menghadapi Asta Grata sehingga
diperlukan suatu ketahanan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nsional
yang didasarkan pokok-pokok pirkiran sebagai berikut:
Manusia berbudaya, sebagai makhluk Tuhan pertama-tama berusaha mempertahanakan
kelangsungan hidupnya. Secara antropologis budaya manusia merupakan makhluk Tuhan paling
sempurna mempunyai akal budi sehingga lahir manusia berbudaya. Sebagai manusia berbudaya
mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya dalam usaha mempertahankan eksistensinya dan
kelangsungan hidupnya. Kita mengenal hubungan-hubungan itu adalah:
Hubungan manusia dengan Tuhannya, dinamakan “agama”
Hubungan manusia denggan cita-citanya, dinamakan “ideologi”
Hubungan manusia dengan kekuasaan, dinamakan “politik”
Hubungan manusia dengan pemenuihan kebutuhan, dinamakan “ekonomi”
Hubungan manusia dengan manusia lainnya, dinamakan “sosial”
Hubungan manusia dengan rasa keindahan, dinamakan “seni/budaya”
Hubunggan manusia dengan pemanfaatan alam, dinamakan “IPTEK’
Hubungan manusia dengan rasa aman, dinamakan “Hankam”
12
Hubungan manusia dengan lingkungannya pada hakekatnya dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu kesejahteraan dan keamanan. Untuk menjamin kelangsungan
hidup suatu bangsa diperlukan suatu konsep pangaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan serasi dalam semua aspek kehidupan nasional.
13
2.5 Hakikat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Hakikat konsepsi
nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara
seimbang, serasi dan, selaras dalam, seluruh aspek,kehdupan nasioanal. dalam konteks ketahanan
nasional:
a. Ketahanan Nasional sebagai status kenyataan nyata atau rela.
b. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi
c. Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir atau metode pendekatan.
14
2.6 Asas- Asas Ketahanan Nasional Indonesia
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun
berdasarkan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berdasarkan
pancasila, UUD 1945, dan wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (
Lemhannas, 2000:99-11).
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dalam kehidupan dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem keamanan nasional
tidak akan berlangsung. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan
yang dicapai merupakan tolak ukur katahanan nasional. Asas ini merupakan kebutuhan yang
sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok.
Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa,
dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam
hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini
dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat
merusak/destruktif.
15
2.7 Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam
landasan dan asas-asasnya, yaitu :
1) Mandiri. Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri
dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta
bertumpu pada identitas , integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independent)
ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam
perkembangan global (interdependent).
2) Dinamis. Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat dan atau
menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan
strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia
ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Oleh karena itu, upaya
peningkatan ketahanan nasional harus selalu diorientasikan ke masa depan dan
dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik
3) Wibawa. Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat
menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional
Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan nasonal yang berarti makin tinggi tingkat
daya tangkal yang dimiliki bangsa dan Negara Indoesia.
4) Konsultasi dan kerjasama. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan
sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik
semata tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan
mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
16
2.8 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
1. Aspek yang berkaitan dengan alamiah yang bersifat statis, meliputi aspek geografi,
kependudukan, dan sumber daya alam.
2. Aspek yang berkaitan dengan sosial yang besifat dinamis, meliputi aspek ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.
Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan ajaran yang memberikan motivasi.
Dalam ideologi juga terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakaan
oleh suatu bangsa dan Negara. Keampuhan suatu ideologi tergantung kepada rangkaian
nilai yang dikandungnya yang adapa memenuhi serta dapat menjamin segala aspirasi
hidup dan kehidupan manusia baik sebagai perseorangan maupun sebagai anggota
masyarakat. Secara teori, suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran atau falsafah
pelaksanaan dari sistem itu sendiri.
17
Ideologi besar yang ada didunia adalah :
a. Liberalisme
b. Komunisme
Aliran pikiran teori golongan yang diajarkan oleh Carl Marx, Engels, Lenin.
Bermula dari sebuah kritikan Marx terhadap kehidupan sosial ekonomi
masyarakat pada awal revolusi industri. Aliran beranggapan bahwa suatu Negara
adalah susunan golongan untuk menindas kelas lain. Kelas atau golongan
ekonomi kuat menindas ekonomi yang lebih lemah. Pikiran-pikran Carl Marx
tentang sosial, ekonomi, politik yang kemudian disistemasikan oleh Frederick
Engels ditambah dengan pemikiran Lenin, terutama dalam perorganisasian, dan
operasionalisasinya menjadi landasan dari paham komunisme.
c. Paham agama
Ideologi bersumber pada falsafah agama yang ada dalam kitab suci agama.
Negara membina kehidupan keagamaan umat dengan sifat spiritual religius.
Dalam bentuk lain Negara melaksanakan hukum atau ketentuan agama dalam
kehidupan dunia, Negara berdasarkan agama.
1. Struktur politik
2. Proses politik
3. Budaya politik
4. Komunikasi politik
19
2. Politik luar negeri
Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional
dalam pergaulan antar bangsa. Politik luar negeri Indonesia didasari pada
pembukanaan UUD 1945 yakni melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta anti penjajahan karena
tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Usaha untuk mencapai ketahanan ekonomi yang diinginkan perlu upaya pembinaan
terhadao berbagai hal yang dapat menunjang antara lain, yaitu:
20
3. Struktur ekonomi dimantabkan secara seimbang dan saling menguntungkan
dalam keselarasan dan keterpaduan antar sector pertanian dengan
peindustruan dan jasa.
4. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama atas dasar asas
kekeluargaan dibawah pengawasan anggota masyarakat serta memotivasi dan
mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil – hasil sumber dayanya
agar dilakukan sesuai dengan keseimbangan pembangunan.
6. Pengaruh aspek sosial budaya
Istilah sosial budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia
yaitu segi sosial dimana manusia demi kelangsungan hidupnya harus mengadakan
kerja sama dengan mnusia lainnya. Sementara itu segi budaya merupakan
keseluruhan tatanilai dan cara hidup dalam tingkah laku dan hasil tingkah laku nya.
21
4. Pengaruh aspek pertahanan dan keamanan
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penulisan di atas, kami dapat menyimpulkan bahwa:
2. Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai
dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang
dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa
dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
3. Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang,serasi dan
selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan UUD 1945
dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan
pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan
keamanan.
4. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
5. Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun
berdasarkan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berdasarkan
pancasila, UUD 1945, dan wawasan Nusantara.
23
Daftar Pustaka
24
Lampiran 1 :
1. Di bawah ini yang termasuk Aspek social/kemasyarakatan yang terdapat
dipokok-pokok pikiran adalah ?
a. Lokasi
b. Agama
c. Budaya
d. Energi
e. Hukum
2. Sebutkan aspek yang berkaitan dengan alamiah?
a. Lokasi geografi negara
b. Budaya
c. Hokum
d. Geografi
e. Politik
3. Unsur-unsur yang meliputi mendorong partisipasi dalam politik dalam negeri?
a. Struktur politik
b. Ekonomi
c. Liberalisme
d. Komunisme
e. Paham Agama
4. Pada alinea berapa yang mengatakan “merdeka adalah hak segala bangsa” pada
pokok-pokok pikiran ?
a. Alinea ke-5
b. Alinea ke-4
c. Alinea ke-3
d. Alinea ke-2
e. Alinea ke-1
5. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum, berarti?
a. Negara tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka
b. Negara berdasarkankekuasaan yang ada
25
c. Negara kekuasaan belaka yang dijalankan
d. Negara menjalankankekuasaan
e. Negara menjalan hokum dan hak monopoli
a. Ilmiah
b. Ideologi
c. Geografi
d. Politik
e. Sosial
26
8. Konsep yang menjangkau masa depan sehingga penyusunannya dilakukan secara
bertahap Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhinya disebut?
a. Strategi
b. Pengetahuan
c. Wawasan
d. Politik
e. Konstitusi
9. Salah satu factor penyebab Indonesia menjadi incaran banyak Negara atau
bangsa lain adalah?
a. Indonesia memilikibanyakmasyarakat
a. Asas komprehensif
b. Asas kekeluargaan
d. Asas desentralisasi
27
11. Asas yang memiliki sikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong
,tenggang rasa, bertanggung jawab adalah asas?
a. Asas komprehensif
b. Asas kekeluargaan
d. Asas desentralisasi
a. Asas komprehensif
b. Asas kekeluargaan
d. Asas desentralisasi
13. Ketahanan Nasional Indonesia mengandung pengertian kuat bertahan atau kuat
menderita disebut?
a. Ketangguhan
b. Kekuatan
c. Kekuasaan
d. Kemanusiaan
e. Kelemahan
28
14. Kemampuan dapat dilihat sebagai power dan sebagai ketahanan nasional yang
berlaku pada?
a. Waktu Tegang
b. Waktu Sengang
c. Waktu malam
d. Waktu damai danperang
e. Waktu Santai
b. Proses politik
c. Budyaa politik
d. Komunikasi politik
29
18. Dibawah ini yang tidak termasuk ideologi besar adalah, kecuali?
a. Kesatuan
b. Komunisme
c. Paham negara
d. Nasionalisme
e. Patriotisme
19. Dibawah ini adalah sifat yang terbentuk nilai asas dari suatu ketahanan nasional
adalah, kecuali?
a. Mandiri
b. Dinamis
c. Wibawa
d. Konsentrasi
e. Bertanggung jawab
20. Di bawah ini yang tidak termasuk aspek sosial atau kemasyarakatan adalah?
a. A.ideologi
b. B. Politik
c. C.sosisal
d. D budaya
30
Lampiran 2 :
31