Anda di halaman 1dari 19

KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA YANG TINGGI DAPAT

MENCEGAH KERUSAKAN LINGKUNGAN


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Oleh :
Abd Aziz Hafid Amrullah
Raymond Widadya

6130014033
6130014039

Rizky Putri Sabilla Yahya

6130014005

Hessty Rochendah Onjiah

6130014017

Maya 61300140
Dosen Pengampuh :
S1 PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi
sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Kualitas Sumber daya manusia yang tinggi dapat mencegah kerusakan
lingkungan, diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Dari
sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis
berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu
ada yang kurang.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah
ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................1


KATA PENGANTAR ...........................................................................................2
DAFTAR ISI .........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

........................................................................................4

b. Rumusan Masalah

........................................................................................5

c.Tujuan Penulisan

.........................................................................................5

d.Manfaat Penulisan

...........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
a.Pengertian Ekonomi Dalam Islam
b.Sistem ekonomi dalam islam

..................................................................6

..........................................................................7

c.Manajemen zakat dan waqaf ...............................................................................8


d.prinsip transaksi dalam
islam .......................................................................................9
e.perbedaan system ekonomi islam dan ekonomi
konvensional..............................................................................................................
.....10
BAB III PENUTUP

Pendahuluan
Populasi manusia secara geometris berkembang pesat, sementara daratan
panen mengalami erosi, hutan merosot, spesies sedang menghadapi pemunahan,
suplai air bersih berkurang, perikanan menurun dan polusi mengancam kesehatan
manusia.[3]Secara keseluruhan, masyarakat sedang mengejar pertumbuhan
ekonomi dengan mengabaikan kualitas sumberdaya alam yang semakin menurun
sementara pertumbuhan yang dilakukan manusia justru tergantung kepadanya.

Sejak abad yang lalu telah terjadi pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran
manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Global per kapita pendapatan
telah hampir berlipat-tiga[1], pengharapan hidup rata-rata telah meningkat dengan
hampir dua-per-tiga[2], dan orang secara signifikan lebih terpelajar serta terdidik
dibandingkan pendahulu mereka. Namun demikian, abad yang lalu juga terjadi
berbagai kerusakan lingkungan hidup bahwa dalam mengejar suatu peningkatan
kualitas hidup, manusia khususnya korporasi, mulai mengembangkan perilaku

yang merusak lingkungan hidup dan mengganggu keberlanjutan sumberdaya alam


dan, oleh karena itu, bertentangan dengan kepentingan jangka panjang kita.
Pertentangan nyata ini telah mendorong banyak peneliti untuk melakukan
penelitian tentang penyebab dan solusi bagi degradasi lingkungan hidup. Makalah
ini menawarkan fokus serupa, namun demikian juga menerapkan suatu lensa dari
perilaku organisasi untuk menghasilkan penglihatan mendalam terhadap perilakuperilaku yang secara nyata tidak kelihatan. Di dalam pandangan penulis,
permasalahan lingkungan hidup bukan semata-mata masalah teknologi atau
ekonomi, tetapi juga masalah tingkah laku dan budaya. Sementara itu teknologi
dan kegiatan ekonomi mungkin saja menjadi penyebab perilaku yang merusak
lingkungan hidup secara langsung. Adalah argumentasi penulis dimana kepercayaan-kepercayaan

individual,

norma-norma

budaya

dan

institusi

kemasyarakatan memandu pengembangan tingkah laku yang merusak lingkungan


hidup. Pertanyaan dalam diri penulis, kemudian, harus mempertimbangkan
bagaimana perilaku individual dan sosial membentuk persepsi mereka terhadap
lingkungan hidup dan bagaimana mungkin individu, organisasi, dan nilai
instrumental dapat mengabadikan perilaku yang merusakkan lingkungan hidup
itu.
Penulis mulai dengan satu asumsi sederhana bahwa manusia, menurut
sejarah, telah terlibat dalam perilaku yang merusak lingkungan hidup dan berada
dalam

posisi

yang

bertentangan

dengan

kepentingan

lingkungan

bagi

kemampuannya bertahan hidup dalam jangka panjang. Karena kecenderungan


inilah, banyak peluang telah hilang untuk mengoreksi disfungsionalitas ini.
Ada pendapat bahwa banyak atribut yang menghilangkan peluang bagi
ilmu sosial dan ilmu politik untuk mempromosikan perlindungan terhadap
lingkungan hidup. Penulis tidak setuju. Bagaimanapun, para ilmu pengetahuan
sosial dan politik memfokuskan pada seberapa jauh persepsi dan pengembangan
ilmu pengetahuan sosial, politik, ekonomi, dan struktur sosial mempengaruhi
proses perilaku yang merusak lingkungan hidup. Perilaku yang merusak

lingkungan hidup ini mencakup perilaku-perilaku yang memfokuskan kebutuhan


yang dengan segera harus dipenuhi dan tidak memperhitungkan masa depan dan
secara bersamaan mengabaikan nilai dari modal lingkungan hidup dan dampak
negatifnya. Berbagai jenis perilaku ini mengantar penulis pada pemikiran tentang
bagaimana tiga tingkat dari batasan organisasi dapat membatasi kemampuan kita
untuk merasakan kerusakan lingkungan hidup.
Indonesia di tengah krisis multidimensi seperti saat ini, tentunya sangat
merindukan apa yang namanya sumberdaya manusia yang berkualitas. Lalu
bagaimanakah sumberdaya manusia yang berkualitas itu?, cukupkah hanya
berkualitas saja?. Sumberdaya manusia yang berkualitas adalah sumberdaya
manuasia yang memiliki keahlian, berprofesionalitas, produktif dan mampu secara
mandiri bersaing dengan sehat di dunia kerja. Sekarang ini tidak hanya sekedar itu
saja yang di butuhkan, akan tetapi lebih dari itu, yaitu SDM yang mempunyai
wawasan tentang lingkungan. Mengapa ini diperlukan?, karena dengan SDM yang
mempunyai wawasan tentang lingkungan akan berpengaruh pada aktifitas yang
akan dilakukan oleh SDM itu sendiri. Orang yang mempunyai wawasan
lingkungan yang baik dalam melakukan pembangunan tidak hanya memikirkan
untuk dirinya sendiri, tetapi akan memikirkan keseimbangan ekosistem yang ada,
sehingga tidak terjadi yang namanya kerusakan alam. Berbagai macam fakta saat
ini dapat ditemukan dilapangan, bahwa SDM kita memang belum memperhatikan
pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan yang berwawasan
lingkungan adalah pembangunan yang kontinyu yang memanfaatkan dengan
optimal sumberdaya alam yang ada, dengan memperhatikan syarat-syarat
keseimbangan lingkungan. Untuk itu yang lebih dahulu perlu untuk dibangun
adalah SDM nya.
1.1 Latar Belakang
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun
benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia (Abdullah, 2007: 3). Sumber daya alam dapat

dibedakan berdasarkan sumbernya, persebarannya, tujuannya, cara pengolahan


dan pemanfaatannya, sifat, potensi, jenisnya, pembentukannya, nilai ekonomis
atau nilai kegunaannya, bentukny, Undang-Undang Republik Indonesia serta
berdasarkan barlow.
Kontrol masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian
fungsi lingkungan hidup merupakan hal yang penting. Masalah penduduk
sebenarnya sangat kompleks, banyak sekali aspek yang mencakup aspek
didalamnya, diantara aspek pangan, pemukiman, sandang, pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, lingkungan hidup, dan sebagainya.juga perlu mendapat
perhatian karena dapat berpotensi mempercepat t e r j a d i n y a k e r u s a k a n
s u m b e r d a y a a l a m , Oleh sebab itu sudah menjadi tanggung jawab manusia
untuk menjaga dan merawat lingkungan alam kita ini. Agar sumber daya alam
ini bisa tetap terjaga dengan baik antara lain :
Berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkesinambungan :
a)

Penghijauan dan Reboisasi


Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya
lingkungan yang berhubungan dengan air, tanah dan udara.

b)

Sengkedan atau terasering


pengembangan daerah aliran sungai

c)
d)

Pengelolaan air limbah


Penertiban pembuangan sampah

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Sumber Daya Manusia?
2. Bagaimanakah cara membangun Sumber daya Manusia yang tinggi/
berkualitas itu ?
3. Apa saja perilaku penyebab kerusakan lingkugan ?
4. Apa pengaruh kualitas Sumber Daya Manusia yang tinggi tersebut
bagi lingkungan?

5. Apa dampak positif dan negatif SDM yang berkualitas tinggi bagi
Lingkungan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimanakah Sumber Daya Manusia yang berkualitas
2. Untuk mengetahui dampak Sumber Daya Manusia bagi lingkungan
3. Untuk mengetahui penyebab kerusakan lingkungan akibat Sumber daya
manusia yang tidak berkualitas
4. Untuk mengetahui dampak positif
5.

berkualitas bagi lingkungan


Untuk mengetahui dampak negatif

Sumber Daya Manusia yang


Sumber Daya Manusia yang

berkualitas bagi lingkungan


Manfaat Penulisan
1. Memperluas pemikiran masyarakat akan pentingnya Sumber Daya
Manusia yang berkualitas
2. Agar masyarakat mengetahui

bahwa

sumber

daya

manusia

berhubungan erat dengan lingkungan


3. Dapat menumbuhkan jiwa kepada setiap masyarakat untuk menjaga
dan mencintai lingkungan
4. Menjunjung tinggi jiwa kepemilikan lingkungan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung
dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang
adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh
potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan
dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-

hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk
suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi
SDM harus mengambil penjurusan industri serta organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau
(MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan
psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu
manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian
ilmu psikologi.

B. Membangun Sumber Daya Manusia yang Tinggi /Berkualitas


Pembangunan sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting
dalam mewujudkan manusia Indonesia yang maju dan mandiri sehingga mampu
berdaya saing dalam era globalisasi. Di samping itu, penataan persebaran dan
mobilitas penduduk diarahkan menuju persebaran penduduk yang lebih seimbang
sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan melalui pemerataan
pembangunan ekonomi dan wilayah dengan memerhatikan keragaman etnis dan
budaya serta pembangunan berkelanjutan.Pembangunan pendidikan dan kesehatan
merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga
penting perannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan
tingkat kemiskinan dan pengangguran. Pembangunan pendidikan diarahkan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung terwujudnya
masyarakat yang berharkat, bermartabat, berakhlak mulia, dan menghargai
keberagaman sehingga mampu bersaing dalam era global dengan tetap
berlandaskan

pada

norma

kehidupan

masyarakat

Indonesia

dan

tanpa

diskriminasi. Komitmen pemerintah terhadap pendidikan harus tercermin pada


kualitas sumber daya manusia, peningkatan kualitas ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek), serta politik anggaran dan terintegrasinya seluruh pendidikan
kedinasan ke dalam perguruan tinggi. Pelayanan pendidikan yang mencakup

semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Oleh karena itu, perlu disediakan
pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau disertai dengan pembebasan biaya
pendidikan. Penyediaan pelayanan pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan
pembangunan sosial ekonomi Indonesia pada masa depan termasuk untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui pendalaman
penguasaan

teknologi.

Pembangunan

pendidikan

diarahkan

pula

untuk

menumbuhkan kebanggaan kebangsaan, akhlak mulia, serta kemampuan peserta


didik untuk hidup bersama dalam masyarakat yang beragam yang dilandasi oleh
penghormatan pada hak-hak asasi manusia (HAM). Penyediaan pelayanan
pendidikan sepanjang hayat sesuai perkembangan iptek perlu terus didorong
untuk meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas penduduk Indonesia
termasuk untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi penduduk
usia produktif yang jumlahnya semakin besar.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan nasional harus
berwawasan kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu memerhatikan
dampaknya terhadap kesehatan. Pembangunan dan perbaikan gizi dilaksanakan
secara lintas sektor yang meliputi produksi pangan, pengolahan, distribusi, hingga
konsumsi pangan tingkat rumah tangga dengan kandungan gizi yang cukup,
seimbang, serta terjamin keamanannya dalam rangka mencapai status gizi yang
baik.
Pembangunan pemuda diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya
manusia, pembangunan karakter kebangsaan (nation building) dan partisipasi
pemuda di berbagai bidang pembangunan, terutama di bidang ekonomi, sosial
budaya, iptek dan politik, serta memiliki wawasan kebangsaan dan beretika
bangsa Indonesia. Di samping itu, pembangunan olahraga diarahkan pada
peningkatan budaya olahraga dan prestasi olahraga di kalangan masyarakat.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berimbang haruslah


berorientasi pada kebutuhan pokok hidup manusia, pemerataan sosial,
peningkatan kualitas hidup, serta pembangunan yang berkesinambungan.
Agar pembangunan yang berwawasan lingkungan ini dapat berjalan dengan
baik, maka pembangunan tersebut perlu memiliki pandangan jauh ke depan yang
dirumuskan sebagai visi pembangunan. Dan dapat diimplementasikan ke dalam
pembangunan jangka panjang secara ideal serta berorientasi kepada kepentingan
seluruh rakyat. Visi pembangunan yang dimaksud adalah tercapainya peningkatan
kualitas

hidup

seluruh

masyarakat

melalui:

pengembangan

kecerdasan,

pengembangan teknologi, ketrampilan dan moral pembangunan sumber daya


manusia yang tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, serta seni untuk
mengelola sumber daya alam secara bijaksana dan berkesinambungan

C. Perilaku Penyebab kerusakan lingkungan


perilaku yang merusak lingkungan hidup ke dalam tiga kategori: (1) pertumbuhan
populasi manusia; (2) konsumsi yang berlebihan akan sumberdaya alam: hutan,
perikanan, sungai, dan seterusnya, dan; (3) polusi udara, air, dan daratan. Tinjauan
singkat apapun terhadap topik yang luas ini sungguh-sungguh akan sangat selektif
dan merefleksikan opini. Tujuan penulis hanya menyediakan beberapa perspektif
kepada perilaku yang merusak lingkungan hidup yang sedang kita pikirkan ketika
kita beralih kepada akar penyebab individual, organisasional, dan institusional
dari perusakan atau pembinasaan lingkungan hidup.
1. Pertumbuhan Populasi Manusia

Populasi dunia sedang berkembang sekitar 1,5 persen setiap tahun, dan secara
kasar bertambah 90 juta orang di dunia ini setiap tahunnya. Pada tahun 1990,
populasi dunia telah berjumlah 5,3 milyar. Pada tahun 2025, penduduk dunia

diperkirakan akan mencapai 8,5 milyar. Pada saat itu petani akan memerlukan
hasil tanaman padi 50 persen lebih banyak dibandingkan sekarang, dan itu hanya
untuk memenuhi permintaan populasi saja. Tetapi, pertumbuhan ini tidak seragam
di seluruh dunia. Walaupun fakta dimana sumberdaya alam tidak bisa mendukung
suatu populasi besar, namun lebih dari 90 persen pertumbuhan populasi dunia itu
terjadi di negara-negara berkembang, dimana pertumbuhan rata-rata 2,3 persen.
Afrika misalnya, laju pertumbuhan populasinya 3,0 persen per tahun. Sebagai
hasilnya, sebagian besar dari sekitar 20 hingga 25 persen populasi dunia hidup di
dalam kemiskinan absolut didefinisikan dari pendapatan per kapita kurang
dari 370 dollar per tahun tinggal dalam negara-negara berkembang.
2. Konsumsi Yang Berlebihan Atas Sumberdaya Alam

Kebutuhan untuk memperluas dukungan materi bagi perkembangan populasi


dunia mengakibatkan masyarakat industri menempatkan permintaan terhadap
lingkungan hidup alam untuk pertumbuhan serta stabilitas mereka yang
berkelanjutan. Pengembangan di seluruh dunia memaksa permintaan yang
signifikan atas pemenuhan dari sumberdaya alam dengan demikian mengancam
stabilitas dari ekosistem. Untuk mendukung kebutuhan populasi masa kini,
banyak sumber-sumber daya alam yang sedang dieksploitasi sehingga akan
menghalangi manfaatnya bagi generasi masa depan. Sebagai contoh, populasi dari
banyak spesies ikan akan jatuh di bawah ukuran yang diperlukan untuk
meyakinkan kesinambungan hidup mereka. Sementara itu, dengan mengetahui
bahwa populasi ikan sudah semakin berkurang, orang akan meninggalkan
ketergantungan pada ikan dan mencari-cari sumber lain untuk makanan dan mata
pencaharian ekonomi.
Sementara

itu,

kebutuhan

pembangunan

gedung-gedung

juga

menuntut

pemenuhan berbagai bahan material seperti kayu, semen dan pasir yang diperoleh
dari pengerukan sumberdaya alam yang berlebih, sehingga semakin mempertajam
kerusakan lingkungan hidup alam.

3. Polusi

Selain perusakan lingkungan hidup diakibatkan oleh pertumbuan populasi


penduduk dan konsumsi yang berlebihan atas sumberdaya alam, masyarakat
industri juga memberikan dampak perusakan lingkungan hidup lebih lanjut, yakni
terhadap ekosistem melalui emisi dari hasil sampingan limbah dari materi yang
digunakan serta dimanipulasi.
Sebagian besar dari hasil polusi dunia adalah dari pemborosan sistem
produksi[14],

menghasilkan

perusakan

sumber-sumber

daya

alam

yang

berpengaruh pada merosotnya jaminan kesehatan manusia dan binatang, serta


mahluk hidup non hewani lainnya, yang sebetulnya adalah populasi yang sedang
dilayani. Di desa di dalam banyak negara berkembang, sebagai contoh, sedikitnya
170 juta orang kekurangan akses untuk membersihkan air untuk minuman,
masakan, dan cucian.[15] Penduduk di kota-kota seperti Bangkok, Beijing,
Mexico City, dan Sao Paulo dipaksa untuk tinggal dan hidup di udara yang tidak
cocok untuk bernafas.[16]
Secara ringkas, kita mencari cara untuk menjelaskan kecenderungan perilaku yang
merusak lingkungan hidup melalui kondisi kelebihan populasi penduduk,
konsumsi yang berlebih atas sumberdaya alam dan pengotoran lingkungan hidup.
E. Dampak Positif dan Negatif SDM Bagi Lingkungan
Dampak Positif :
Pemanfaatan Sumber Daya Manusia
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada
prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien
dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan
pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan
manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan.

1.Tumbuhan
Menghasilkan oksigen bagi manusia dan hewan.
Mengurangi polusi karena dapat menyerap karbondioksida yang
dipakaitumbuhan untuk proses fotosintesis.
Mencegah terjadinya erosi, tanah longsor dan banjir.
Bahan industri, misalnya kelapa sawit sebagai bahan industri minyak goreng.
Bahan makanan dan minuman, misalnya padi menjadi beras, lalu teh dan jahe.

2.Air
Sarana wisata/rekreasi
Sarana irigasi/pengairan.
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air).
Pemenuhan kehidupan primer manusia.
Menjaga kelangsungan hidup manusia sebab manusia akan mati jika tidak ada
air.
Kebutuhan rumah tangga.
Kebutuhan industry dan ekonomi.
3.Udara
Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
Mengarahkan kapal layar ke laut.
Membersihkan ruang ventilasi di rumah.
Menyejukkan tubuh.
Lapisan udara yang menyelimuti bumi yaitu atmosfer dan pada atmosfer
ada lapisan ozon yang berfungsi untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet
yangdipancarkan oleh matahari.
4.Tanah
Tempat penyimpanan air
Dibutuhkan untuk lahan pertanian

Untuk menanam sumber daya alam pertanian


5.Hewan
Dapat dijadikan hewan peliharaan yang dapat diperjualbelikan
Lauk pauk makanan manusia
Hewan liar yang hidup di hutan bermanfaat untuk kelestarian alam
dan keseimbangan ekosistem.
6.Hutan
Tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan hewan
Tempat penyimpanan air alamiah
Menentukan iklim
Mengurangi eros
Tempat wisata
Hasil hutan dimanfaatkan manusia dan bisa diekspor untuk menambah devisa
Negara.

Dampak Negatif :
1. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan
materiil dasar berdasarkan standar tertentu. Adapun standar ini lebih dikenal
dengan garis kemiskinan, yaitu tingkat pengeluaran atas kebutuhan pokok yang
meliputi sandang, pangan, papan secara layak.
2. Kesehatan
Kualitas penduduk yang diuraikan sebelumnya yang berpengaruh terhadap
kemiskinan, ternyata juga berpengaruh pada kesehatan penduduk. Kemiskinan

akan berdampak pada kesehatan. Penduduk miskin cenderung memiliki pola


hidup kurang bersih dan tidak sehat. Kondisi kehidupan yang memprihatinkan
mengharuskan penduduk miskin bekerja keras melebihi standar kerja penduduk
yang

lebih

mampu,

sehingga

mengesampingkan

aspek

kesehatannya.

Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar secara layak berdampak pada


kesehatan mereka. Ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pangan secara
sehat dan bergizi berdampak pada rendahnya gizi. Ketidakmampuan dalam
emenuhi kebutuhan perumahan mengharuskan mereka tinggal di kolong
jembatan, bantaran sungai, atau rumah seadanya, sehingga kebutuhan akan
sanitasi air bersih juga tidak terpenuhi. Ketidakmampuan dalam memenuhi
kebutuhan pakaian secara layak berdampak pada kesehatan kulit dan organ-organ
tubuh lainnya.
3. Pengangguran
Rendahnya tingkat kesehatan penduduk dan tingginya angka kekurangan
gizi masyarakat, secara umum dapat berdampak pada rendahnya daya pikir dan
kemampuan kerja penduduk. Oleh sebab itulah pada sebagian besar negara-negara
berkembang dan negaranegara miskin, kualitas SDM-nya masih rendah, baik
dalam pengetahuan maupun keterampilan. Hal itulah yang menjadi salah satu
penyebab

tingginya

angka

pengangguran.

penyebab

tingginya

angka

pengangguran adalah rendahnya kualitas pendidikan penduduk dan tingginya


kuantitas penduduk.
4. Masalah tingkat pendidikan
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat
pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara
maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya
tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
a)

Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.

b)

Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana

pendidikan.
c)

Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah

5. Terjadi Perubahan
1. Perubahan Iklim, Pemanasan Global, Asap Global, Bahan Bakar Fosil
Kenaikan Permukaan Laut, Gas Rumah Kaca, Peningkatan Keasaman Laut
2. Konservasi Kepunahan spesies Penurunan jumlah polinator
Pemutihan Koral Kejadian kepunahan holosen Spesies invasif Perburuan
liar Spesies terancam
3. Bendungan Dampak lingkungan dari bendungan
4.Energi Konservasi energi Energi terbarukan Penggunaan energi yang
efisien Komersialisasi energi terbarukan
5.Rekayasa genetik Polusi genetik Kontroversi makanan hasil modifikasi
genetik

Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-lingkungan/839-perilaku-merusaklingkungan-hidup-perspektif-individu-organisasi-dan-institusional.html
http://geoenviron.wordpress.com/ /2011/12/27/membangun-sumberdaya-manusiasdm-yang-berkualitas-dan-berwawasan-lingkungan/
https://apisurftasticnet-a.akamaihd.net/
is=amp17lmid&bp=BA&g=1e13b09c-a50f-4541-87e0-fe4dbcc443f4";a[0]
http://logowa.ui.ac.id/w/287_pentingnya-sdm-yang-berkualitas-dalampemerintahan/

gsrs?

Anda mungkin juga menyukai