Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL

PERAN WARGA NEGARA DALAM MENCIPTAKAN KETERTIBAN DAN


KEAMANAN

NAM A : WIMMY TREMASEPHA SAIFULLOH


NRP : 160416123
KP : B

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan, bahwasannya saya dapat menyelesaikan
artikel ini walau tidak sedikit hambatan yang saya temui pada pembuatan artikel ini, akan
tetapi atas izin dan pertolongan Tuhan saya dapat menyelesaika tugas ini. Sudah tentu dalam
artikel ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan karena terbatasnya kemampuan
saya oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan agar
pada saat pembuatan artikel yang akan datang saya dapat membuat yang lebih baik lagi.
Semoga artikel ini berguna dan dapat dijadikan referensi bagi siapa saja pembacanya.

Dalam kehidupan bermasyarakat kita sering di kejutkan dengan adanya isu-isu dari
berbagai sumber, baik dari media elektronik maupun media massa. Semua isu tersebut terkait
dengan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat Indonesia yang semakain
memperhatinkan, tidak saja dengan banyaknya tingkat kejahatan yang terjadi tetapi juga
dengan adanya jenis-jenis kejahatan baru yang belum pernah terfikirkan sebelumnya oleh
siapapun.
Munculnya beragam masalah kriminal yang terjadi di tanah air, seakan memberikan
teguran kepada kita untuk lebih meningkatkan keamanan dan kewaspadaan di lingkungan.
Kejahatan yang sering kita lihat atau kita baca di media masa maupun elektronik adalah,
pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan penganiayaan, kejahatan dijalanan,
pencurian kendaraan bermotor, pemerasan dan premanisme. Tidak hanya kejahatan yang
secara fisik saja yang harus kita waspadai tetapi juga kejahatan narkoba baik nasional,
regional dan internasional akan terus mewarnai bahkan cenderung mengalami peningkatan.
Beragam kondisi sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, khususnya masyakan
berdampak pada meningkatnya rasarakat perkotaan akan mengakibatkan terganggunya
aktivitas masyarakat karena adanya kekhawatiran akan terjadinya kejahatan yang tidak
diinginkan. Tentunya hal ini akhirnya akan menyebabkan menurunnya produktivitas
masyarakat itu sendiri guna meningkatkan kualitas hidupnya.
Apabila diperhatikan lebih rinci, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab
timbulnya masalah Kamtibmas di antaranya:
1. Kondisi perekonomian yang belum stabil, baik makro maupun mikro. Secara makro,
dengan perekonomian Negara yang tidak kunjung membaik menyebabkan lapangan
kerja semakin sempit karena aktivitas perekonomian lambat bergerak. Akibatnya,
angka pengangguran semakin tinggi. Secara mikro, banyaknya anggota masyarakat
yang menganggur berpotensi meningkatnya angka kriminalitas, sementara biaya
pemenuhan keperluan dan kebutuhan ekonomi sehari-hari semakin tinggi.
2. Tidak maksimalnya perangkat institusi dan hukum untuk menjaga dan mengendalikan
kamtibmas di masyarakat. Ketidakmaksimalan perangkat institusi dan hukum
seringkali menjadi faktor sulitnya menjaga dan mengendalikan Kamtibmas, apalagi
jika antara aparat penegak hukum dengan masyarakat yang melanggar terjadi kolusi
sehingga menyebabkan masyarakat semakin antipati terhadap aparat penegak hukum.

3. Ketidakpedulian masyarakat terhadap kondisi sosial dilingkungannya turut


mendorong terjadinya instabilitas sosial. Masyarakat yang seharusnya melaporkan
beragam masalah sosial yang terjadi di lingkungannya kepada aparat berwajib namun
justru bersikap diam akan menyebabkan kondisi instabilitas tetap tumbuh dan
berkembang tanpa bisa di atasi. Ironisnya, banyak anggota masyarakat yang justru
terlibat dalam aktivitas menyimpang tersebut.
4. Hilangnya sikap keteladanan yang seharusnya diberikan oleh pihak-pihak yang
memegang kekuasaan (dalam arti luas). Contoh, korupsi yang dilakukan oleh pejabat
publik, tokoh masyarakat turut serta dalam aktivitas kriminal, tokoh agama yang
melindungi para pelaku kriminal karena pelaku kriminal secara periodik telah
membantu aktivitas keagamaan, dan sebagainya Demikian kompleksnya
permasalahan sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat mendorong perlunya
peran serta aktif dari segenap anggota masyarakat dalam mendukung terwujudnya
kondisi Kamtibmas yang kondusif. Hal ini dapat terjadi karena masyarakatlah
sebenarnya yang lebih memahami dan mengerti tatacara menciptakan suasana aman
dan tertib di lingkungannya masingmasing. Polisi lebih kepada fasilisator,
narasumber, dan pengendali manakala terjadi penyimpangan hukum dalam
pelaksanaannya.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat guna mendukung
terwujudnya Kamtibmas yang kondusif, di antaranya:
1. Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat secara aktif memberikan informasi kepada
aparat penegak hukum terkait kondisi Kamtibmas yang terjadi di wilayahnya.
2. Mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling) guna mencegah
kemungkinan terjadinya aksi-aksi kriminal.
3. Mengaktifkan kembali gerakan Sadar hukum pada semua tingkat kehidupan dan
lapisan masyarakat.
4. Komponen masyarakat secara rutin menjalin kerjasama dan komunikasi dengan
aparat Kepolisian guna menginventarisir berbagai potensi gangguan yang dapat
muncul sekaligus mencari solusinya.
5. Apabila muncul ketidaksepahaman terhadap suatu kebijakan dapat disalurkan
melalui sarana yang tepatdan tidak dilakukan secara anarkis yang justru akan
memunculkan permasalahan sosial yang baru.
6. Tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya akan tetapi berupaya meredam agar isu tersebut tidak meluas.

Kebutuhan akan pentingnya terwujud stabilitas Kamtibmas yang kondusif tentunya


tidak hanya menjadi keinginan dari aparat penegak hukum, tetapi juga bagi masyarakat itu
sendiri karena itu yang dibutuhkan sekarang adalah bagaimana terjalinnya suatu hubungan
yang sinergis antara masyarakat dan aparat penegak hukum dalam mengupayakan
terwujudnya kondisi Kamtibmas yang stabil sehingga dapat mendukung pembangunan
nasional menuju masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera, aman, dan berkualitas.
Mengharapkan aparat penegak hukum saja untuk menjaga dan memelihara Kamtibmas tanpa
adanya dukungan masyarakat adalah tindakan yang sia-sia, apalagi dengan keterbatasan
sumber daya yang dimiliki aparat penegak hukum.
Oleh karena itu masyarakat perlu berkontribusi dalam upaya untuk menciptakan
lingkungan yang aman dan nyaman. Upaya sederhana yang dapat di lakukan masyarakat
untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan adalah dengan melakukan kegiatan
siskamling. Selain itu peran dan kewajiban masyarakat dalam membuat situasi aman dan
nyaman juga sudah tercantum dalam batang tubuh UUD 1945 yaitu kewajiban mereka
sebagai Warga Negara seperti yang telah di atur pada Kedua Bab XII Pasal 30 :
1. Tiap-tiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
2. Untuk pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.
3. Sehubungan dengan hal tersebut berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 2002
tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dalam Pertimbangan huruf B
ditegaskan Bahwa pemeliharaan keamanan dalam negeri melalui upaya
penyelenggaraan fungsi Kepolisian yang meliputi pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik
Indonesia selaku alat negara yang dibantu oleh masyarakat dengan menjunjung
tinggi hak asasi manusia.
Warga Negara memiliki kewajiban dalam menciptakan ketertiban dan keamanan di
lingkungan masyarakat seperti yang telah di atur pada UUD 1945 yang menyatakan bahwa:

1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.
3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum.
5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta
hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undangundang.
Kita sudah mengerti akan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan dan itu
merupakan tanggung jawab kita untuk meniciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
Maka dari itu kita harus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga ketertiban
dan keamanan lingkungan, hal itu dapat di lakukan dengan mengadakan kegiatan
sosialisasi tentang pentingnya menjaga keamanan lingkungan dan juga dengan mengikuti
kegiatan ronda di lingkungan kita.

PENUTUP
Kedisiplinan, kerjasama antar warga, pemahaman akan pentingnya ketertiban dan
keamanan dalam masyarakat perlu ditingkatkan dengan berbagai sosialisasi dan pelatihan

yang dirasa perlu untuk membentuk masyarakat yang mengetahui peran dan fungsinya
dalam menciptakan ketertiban dan keamanan.

Anda mungkin juga menyukai