Anda di halaman 1dari 29

Peningkatan Pelayanan Administrasi Publik dan Kinerja ASN Bandara Trunojoyo

Sumenep Dalam Rangka Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0

Vonda Aprilianto
NIM 022354521
SI Ilmu Administrasi Negara
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
1. Untuk memberikan prioritas pelayanan yang terbaik maka pemerintah
berusaha mewujudkan good governance melalui penyelenggaraan tata
kelola pemerintahan yang akuntabel, pengelolaan Sumber Daya
Manusia menjadi prioritas pemerintah. UU No. 5/2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara menggariskan penyelenggaraan kebijakan dan
Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) dijalankan berdasarkan asas
profesionalisme, proporsional, akuntabel, serta efektif dan efisien agar
peningkatan kinerja birokrasi dapat tercapai. Berbagai upaya dilakukan
pemerintah,  namun tak dipungkiri disana-sini masih terdapat
kekurangan. Peningkatan kinerja yang lebih baik akan memuculkan ide
inovasi terbaru dalam memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat.
2. Manajemen kinerja merupakan pembinaan dan penilaian pegawai yang
dilakukan oleh pemerintah pusat terkait dalam memberikan sanksi atas
tidak tercapainya kinerja dari pegawai yang bersangkutan baik PNS
ataupun PPPK. Pembinaan ini dilakukan menurut kepada prestasi dan
sistem karir yang berjenjang.
3. Pada dasarnya tak mudah awalnya merubah mindset pola pikir dan
mereformasi culture (budaya) ASN yang sudah mengakar selama ini.
Oleh karena itu diharapkan melalui UU ASN lahir aparatur negara yang
berintegritas, profesional, netral, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Berkenaan dengan itu, perlu kiranya dilakukan penataan
ASN melalui langkah-langkah antara lain: Pertama, melakukan
pemetaan kualifikasi, kompetensi dan kinerja PNS, sehingga akan
menghasilkan profil PNS yang baik. Kedua, hasil pemetaan kualifikasi,
kompetensi dan kinerja PNS dapat dijadikan dasar untuk mengambil
langkah kebijakan lebih lanjut dalam percepatan penataan PNS, antara
lain pengembangan kompetensi dan karier, mutasi/rotasi dan melakukan
evaluasi bagi ASN yang tidak memiliki kualifikasi dan kompetensi
serta kinerjanya kurang baik. Ketiga, percepatan penataan PNS dapat
dilakukan secara progresif maupun secara moderat.
4. Digimon (Digital Monitoring) adalah sebuah inovasi pelayanan berbasis
web dalam mengukur kinerja ASN di Bandar Udara Trunojoyo untuk
mengelola administratif kinerja, pengukuran kualitas pelayanan kinerja
dan memantau pengawasan internal dan eksternal.

Bandara Trunojoyo telah melakukan intervensi structural dalam hal perubahan


kultur organisasi, yang semula produk oriented menjadi service oriented. Yang
kemudian disaat bersamaan intervensi teknikal dilakukan dengan adanya
perbaikan perangkat,fasilitas, dan modernisasi dalam organisasi dengan
dilengkapi teknologi informasi di berbagai unit. Hal itu dikarenakan mulai saat itu
pemesanan tiket berbasis elektronik dan e-channel. Adanya perubahan structural
dan teknikal itulah maka semua pegawai harus terbuka terhadap gadget dan
teknologi. Keberhasilan intervensi yang dilakukan oleh Bandara Trunojoyo
Sumenep intinya adalah perubahan perilaku ( intervensi perilaku ) yang menjadi
factor utama yang menekankan pada intregritas yang ditanamkan sejak
administrasi SDM masuk bandara Trunojoyo. Kemudian kerja keras dan terakhir
mentalitas pelayanan yang harus dimiliki oleh insan Bandara Trunojoyo.
BAB II : SUMBER DAYA MANUSIA

A. Sumber Daya Manusia

Penerapan revolusi industri jelas menjadi kunci dari keberhasilan Bandara


Trunojoyo saat ini. Dimana perubahan yang signifikan pada bidang teknologi,
mempengaruhi sumber daya manusia (SDM), karena SDM adalah salah satu
faktor keberhasilan. Untuk itu, diperlukan pelaksanaan program peningkatan
keterampilan para tenaga kerja berdasarkan kebutuhan dunia industri saat ini.
Peningkatan kualitas SDM menjadi prioritas karena SDM menjadi kunci atau
factor penting untuk kesuksesan implementasinya. Bentuk dari penerapan revolusi
industry tertanam dalam berbagai kebijakan dan program mengenai budaya
organisasi pemerintahan. Di antaranya yakni:

 melaksanakan sosialisasi tentang pemaparan kesadaran budaya organisasi


pemerintahan kepada seluruh pegawai bandara secara periodic.
 Digital Monitoring berbasis Website untuk memonitoring kinerjka ASN
per periodik mulai dari harian, mingguan dan bulanan.
 melaksanakan group discussion Focus Disccusion on Group tentang
perubahan-perubahan budaya organisasi yang lebih baik dan inovatif
untuk perbaikan dan problem solving
 melakukan pemilihan Duta Bandara dan Millenial Kemenhub setiap
tahunnya yang bertujuan untuk memiliki agen-agen perubahan demi
kelangsungan organisasi pemerintah secara berkala
 membuat kompetisi pegawai berprestasi dan teladan antar individu dan
unit kerja dalam memajukan budaya organisasi pemerintahan.
 membuat poster, papan pengumuman yang dapat disebarkan di seluruh
unit kerja tentang budaya keamanan dan keselamatan serta K3 dalam
bekerja
 menyelenggarakan Hari Perhubungan menjelang HUT Perhubungan
Nasional setiap tanggal 17 September
 pencanangan 5 Citra Manusia Perhubungan yaitu
a. Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Tanggap Terhadap Kebutuhan Masyarakat Akan Pelayanan Jasa Yang


Tertib, Teratur, Tepat Waktu, Bersih Dan Nyaman.

c. Tangguh Menghadapi Tantangan

d. Terampil Dan Berperilaku Gesit, Ramah, Sopan Serta Lugas

e. Tanggungjawab Terhadap Keselamatan Dan Keamanan Jasa


Perhubungan.

Melayani penerbangan secara profesional dengan mengedepankan safety,


security, services through compliance ( 3s +1c )

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Bandara Trunojoyo


Sumenep setelah adanya inovasi digital monitoring ?
2. Apa saja yang menjadi pemicu perubahan di Bandara Trunojoyo Sumenep
sebelum adanya inovasi digital monitoring?
3. Apa saja hambatan yang terjadi dalam perubahan di Bandara Trunojoyo
ketika muncul inovasi digital monitoring ?
4. Bagaimana dampak reaksi yang terjadi dengan adanya perubahan dari
Bandara Trunojoyo Sumenep setelah muncul inovasi digital monitoring?

C. Profil Bandara Trunojoyo Sumenep


Bandara Trunojoyo Sumenep adalah Bandara yang didirikan oleh Kementerian
Perhubungan dibawah naungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang
menyelenggarakan jasa angkutan penerbangan. Layanan Bandara Trunojoyo
meliputi angkutan penumpang dan barang (parcel). Adapun visi serta misi
bandara adalah sebagai berikut:
Visi : “Menjadi jasa penerbangan terbaik yang mengedepankan pelayanan
terbaik untuk masyarakat dengan selalu mengutamakan safety, security,
services through compliance ( 3s +1c )

 Misi : “Menyelenggarakan standar pelayanan penerbangan yang lebih baik


dalam inovasi serta mengedepankan kebijakan regulasi melayani
masyarakat”

D. Sejarah singkat Bandara Trunojoyo

Bandara Trunojoyo sendiri dibangun pada era pemerintahan Bupati


Soemaroem yang memerintah di Sumenep pada tahun 1970an. Seiring
berjalannya waktu, Bandara ini mengalami pasang surut dalam
pengembangannya. Bandara Trunojoyo mengalami era keemasan pada awal-
awal pembangunannya diawali dengan penerbangan secara langsung jemaah
haji Sumenep ke Surabaya tanpa melalui perjalanan darat yang menempuh
waktu kurang lebih empat jam.

Pada tahun 2010, Bandara ini resmi dioperasikan dan dipergunakan oleh
Merpati Nusantara Airlines untuk sekolah penerbangan.

Pada tahun 2011, untuk menjadikan bandara ini lebih nyaman dan bisa
didarati oleh pesawat berukuran lebih besar, pemerintah daerah setempat
membebaskan lahan untuk perpanjangan landas pacu bandara yang
sebelumnya 905 m menjadi 1.600 meter.

Pada tahun 2012, sudah tercatat ada dua Sekolah penerbangan yang
memanfaatkan bandara ini, yaitu Sekolah Penerbangan Merpati Nusantara
Airlines dan Sekolah Penerbangan PT Wing Umar Sadewa.

Pada tahun 2015 dimulai penerbangan perintis perdana PT. Susi Pudjiastuti
(Susi Air) rute Sumenep-Surabaya dan Sumenep-Jember dengan Pesawat
Cessna Grand Caravan kapasitas 6 penumpang. Pada tahun 2016 operator
penerbangan perintis adalah PT. Airfast Indonesia rute Sumenep-Surabaya
setiap hari Selasa dan Kamis pukul 08.00 WIB dengan pesawat Twin Otter
kapasitas 13 penumpang.

Hingga Bulan Juni 2016 Bandara Trunojoyo yang dikelola Kementerian


Perhubungan dengan kepanjangan tangannya yaitu Kantor UPBU (Unit
Penyelenggara Bandar Udara) Kelas III Trunojoyo - Sumenep melayani
penerbangan perintis PT. Airfast Indonesia dan 3 sekolah penerbangan, yaitu
Merpati Pilot School, Trans Asia Pacific Aviation Training, dan Balai
Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi atau Loka Banyuwangi.

Pada tahun 2011, juga sempat direncanakan adanya perubahan nama Bandar
Udara Trunojoyo menjadi Bandar Udara Sultan Abdurrahman. Alasannya tak
lain karena adanya ikatan psikologis masyarakat Sumenep dengan rajanya
terdahulu, selain untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa Sumenep di
waktu dulu dipimpin oleh seorang raja yang sangat bijaksana dan dicintai
oleh rakyatnya.

Pada tanggal 27 september 2017 sampai sekarang telah dibuka penerbangan


komersial perdana maskapai Wings Air, melayani rute Sumenep-Surabaya PP
yang dilakukan pada siang hari dengan menggunakan pesawat type terbaru
ATR 72-500 dan ATR 72-600 kapasitas maksimal 72 penumpang,
penerbangan dilakukan 1x setiap hari. untuk penerbangan domestik keseluruh
indonesia bisa dilayani dari bandara ini dengan layanan transit di Bandara
Juanda Surabaya.
BAB III : PERUBAHAN ORGANISASI

A. Konsep Perubahan

1. Perubahan Organisasi

Perubahan adalah sesuatu yang biasa terjadi dalam sebuah organisasi. Menurut
Kurt Lewin dalam Coram dan Bernard (2001) perubahan organisasi merupakan
suatu proses yang sistematis yakni perubahan dari sebuah topik yang hanya
menarik untuk beberapa akademisi dan praktisi menjadi suatu topik yang menarik
untuk para eksekutive perusahaan untuk kelangsungan hidup organisasi.

Perubahan dalam organisasi dibedakan ke dalam dua jenis, antara lain :

a. Perubahan operasional,
yaitu perubahan yang bersifat parsial dan umumnya tidak menimbulkan dampak
yang besar bagi unit-unit lain. Misalnya perubahan fasilitas terminal dan gedung
bandara dan seragam pegawai bandara.

b. Perubahan strategis,
yaitu perubahan yang menimbulkan dampak luas dan memerlukan unit-unit
terkait, atau bahkan seluruh komponen bandar uadara. Jika satu komponen diubah
maka komponen yang lain akan ikut berubah. Macam-macam perubahan strategis
antara lain :

 Perubahan budaya dan nilai-nilai dasar perubahan.


 Perubahan arah/fokus bisnis.
 Perubahan cara kerja untuk meningkatkan efisiensi, peningkatan
pelayanan atau pemakaian sumber daya-sumber daya.

Bagi daft (2004), perubahan strategis adalah sebuah perubahan yang cenderung
radikal, dan perubahan operasional di nilai tak ubahnya sebagai perubahan
incremental.

Perubahan incremental adalah perubahan yang secara kontinyu dilakukan suatu


organisasi untuk memelihara keseimbangan umum organisasi. Biasanya
perubahan seperti ini dilakukan terbatas pada salah satu bagian organisasi dan
dampaknya relatif hanya di rasakan oleh bagian itu sendiri. Misalnya, perbaikan
mesin-mesin (introduksi mesin-mesin baru yang lebih efisien, lebih fleksibel).

Perubahan radikal cenderung mengubah referensi, arah, dan kebijakan organisasi.


Biasanya perubahan ini mentransformasi seluruh bagian institusi. Misalnya,
perubahan struktur organisasi dari vertical-fungsional menjadi matrix, horizontal-
teamwork.

2. Kekuatan yang Mendorong Perubahan

Kekuatan-kekuatan lingkungan dimana organisasi mereka beroperasi secara


konstan berubah dan mereka harus beradaptasi dengan perubahan-perubahan itu
agar tetap survive. Perubahan-perubahan yang terjadi pada organisasi ditimbulkan
oleh aneka macam kekuatan eksternal dan internal, yang sering kali berinteraksi
hingga mereka saling memperkuat satu sama lainnya.

Menurut Kinicki dan Kreitner (2003) perubahan dapat dipicu oleh faktor-faktor :
a. Faktor eksternal, pemicunya :

 Karakteristik demografi, yang terdiri dari usia, pendidikan, gender, dan


migrasi.
 Peningkatan teknologi, berupa otomatisasi industry dan perkantoran.
 Perubahan pasar, terdiri atas merger dan akuisisi.
 Tekanan sosial dan politik, seperti terjadinya perang, krisis nilai dan krisis
kepemimpinan.

b. Faktor internal, pemicunya :

 Masalah sumber daya manusia, berupa peningkatan kebutuhan


 Ketidakpuasan kerja
 Produktivitas
 dan lain-lain.

B. Perubahan yang Terjadi di Bandara Trunojoyo

1. Perubahan Tujuan (Rebranding)


Perubahan Tujuan atau rebranding artinya perubahan pada jingle, slogan dan
maskot.Perubahan maskot pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
diinstruksikan oleh Ibu Polana Banguningsih Pramesti selaku Direktur Jenderal
Perhubungan Udara yang baru untuk mengawali langkah Kementerian
Perhubungan Udara ke dalam tingkat yang lebih tinggi lagi dan diteruskan kepada
setiap bandar udara di seluruh Indonesia. Beliau bertanggungjawab atas kinerja
Perhubungan Udara dan ingin menyebarkan semangat baru kepada semua insan
Perhubungan Udara. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sudah memiliki
"Maskot" baru yang resmi diluncurkan pada 27 November 2019. "DIRGA" dan
Jingle “Selamanya” Maskot Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang
merepresentasikan penerbangan sipil di Indonesia.
Ditjen Perhubungan Udara perlu menciptakan & memiliki identitas untuk
menyampaikan pesan ataupun kebijakan tentang transportasi udara kepada
masyarakat secara efektif & komunikatif dengan menciptakan maskot yang
mewakili insan Perhubungan Udara.
Acara peresmian Maskot sebagai media untuk menyampaikan tujuan Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara dalam mewujudkan penyelenggaraan transportasi
udara yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah dalam
mendukung konektivitas pariwisata dan ketahanan nasional.

2. Perubahan Teknologi

a. Teknologi Self Check with Barcode

Setelah adanya inovasi sistem pemesanan tiket secara online, selanjutnya


perubahan teknologi yang dilakukan oleh Bandara Trunojoyo diantaranya adalah
memberlakukan sistem ‘Self Check In with Barcode’. Hanya dengan memasukkan
nomer booking dan nomor identitas atau KTP, kemudian bandara
keberangkatannya, penumpang yang telah membeli tiket secara online atau
melalui minimarket. Penumpang yang sudah memesan tiket di cannel eksternal
atau agen resmi dan sudah mendapatkan kode booking tidak perlu lagi antri di
loket agen bandara, hanya tinggal perlu menunjukkan barcode pesanan tiketnya.

Perubahan sistem yang dilakukan oleh Bandara Trunojoyo ini merupakan


perubahan strategis, dimana terdapat perubahan cara kerja untuk meningkatkan
efisiensi, peningkatan pelayananan (Service Excellent) dan pemakaian sumber
daya teknologi untuk menerapkan sistem baru tersebut.

b.  Aplikasi Tiket Online dan E- Channel

Bandara Trunojoyo Sumenep terus berinovasi diiringi dengan perkembangan


teknologi dengan tujuan memenuhi harapan pelanggannya. Salah satunya dengan
pengembangan layanan kemudahan dalam membeli tiket. Tidak dapat dipungkiri
kebutuhan masyarakat terhadap teknologi menjadi salah satu kebutuhan yang
harus dipenuhi sehingga hal tersebut menjadi peluang Bandara Trunojoyo untuk
menginovasi layanan jasanya, yakni dengan bekerjasama melalui e- channel
online seperti traveloka.com, tiket.com, pegipegi.com serta agen tiket resmi
bandara maupun pihak travel offline yang telah ditunjuk oleh pihak bandara.
Para pengguna dapat mengakses informasi jadwal, tarif, lokasi serta berita – berita
seputar Bandara Trunojoyo Sumenep. Maraknya pengguna android, IOS dan
Mobile phone membuat aplikasi tersebut melebarkan pasar untuk dapat di
digunakan pada berbagai smartphone pada tahun 2015, aplikasi ini siap
digunakan. Fitur – fitur yang ditampilkan menarik dan user friendly sehingga para
pengguna tidak sulit untuk menggunakan aplikasi ini.

Fitur yang ditawarkan pada aplikasi ini diantaranya Booking Ticket, Schedule,
Booking Check, History, Profile, News, Map, dan About. Fitur unggulan aplikasi
ini yaitu ‘Booking Ticket’ yang terletak pada pojok kiri atas tampilan. Pada fitur
ini, pengguna dapat melakukan pemesanan tiket hingga proses pembayaran. Lalu
fitur ‘Schedule’ adalah fitur yang memudahkan pengguna untuk melihat jadwal
pesawat, namun apabila jadwal tersebut sesuai dapat dilanjutkan dengan menu
pemesanan dan pembayaran tiket pesawat. Fitur ‘Booking Check’ berguna untuk
melihat kembali detail tiket yang sudah dipesan. Sedangkan pada fitur ‘History’
yakni untuk melihat aktifitas pemesanan atau pembelian tiket kereta. Menu ini
akan menampilkan 10 riwayat pemesanan terakhir. Sedangkan pada ‘Profile’,
digunakan untuk melihat data pribadi pemesan (nama, no. ID, No HP, alamat,
jenis kelamin, tanggal lahir) yang akan digunakan untuk data pemesanan. Fitur
News digunakan untuk memberikan berita yang otomatis terhubung dengan
website corporate, fitur ini memunculkan 10 berita terakhir sehingga pemesan
akan selalu mendapatkan informasi penerbangan.

3. Perubahan Layanan

Pada tahun 2018, melakukan restrukturisasi terhadap 3 slogan hingga terciptalah


slogan “SELAMANYA” yaitu selamat, aman dan anyaman. Perubahan yang
dilakukan ini merupakan perubahan strategis yang cenderung untuk
memaksimalkan pelayanan yang lebih efisien dan efektif. Tujuannya untuk
menjadi penghubung transportasi dan konektivitas daya dukung pariwisata.

Beberapa perubahan layanan yang terjadi antara lain:

a. Pelayanan

Pelayananan di Bandara yang semakin baik dari tahun ke tahun mulai dari
memberikan kotak lapor pengaduan pelayanan baik secara offline maupun online
dalam hal menunjukkan kinerja dari para personil penerbang hingga petugas
bandara.
Selain pelayanan dalam pembelian tiket, bandara juga melayani penumpang
sesuai dengan kebutuhan penumpang.

b. Kenyamanan

Sebelumnya, dalam memelihara kenyamanan pelanggan juga masih kurang,


terlihat dari masih banyaknya yang berjualan di area daerah keamanan terbatas
bandara, banyaknya penumpang gelap, bagasi penumpang melebihi kapasitas
(overbagage), merokok di area daerah keamanan terbatas bandara, dan lain
sebagainya, itulah sebagian keluhan penumpang yang membuat mereka tidak
nyaman di dalam bandara.

Perubahan dalam menunjang kenyamanan penumpang, perusahaan merubah


berbagai keluhan-keluhan yang dirasakan penumpang yaitu dengan menertibkan
Pedagang Kaki Lima (PKL) di dalam bandara dengan membuat kantin dan kios
bandara agar tertata lebih rapi, menertibkan penumpang gelap yang tidak sesuai
dengan KTP penumpang yang akan naik pesawat, serta menertibkan atau
memberikan larangan merokok di area vital keselamatan dan keamanan bandara.
Melalui memberikan ruangan khusus untuk para perokok atau smoking area.
4. Perubahan Struktur Organisasi

Perubahan struktur organisasi di Bandara Trunojoyo terlihat dari bentuk struktur


organisasi yang konvensional menjadi lebih modern, atau dari yang tidak banyak
pembagian-pembagian menjadi lebih banyak pembagian, bisa dikatakan bentuk
struktur organisasinya lebih besar.

Perubahan yang paling terlihat saat pengangkatan Ignatius Jonan menjadi Menteri
Perhubungan di tahun 2014. Pada saat itu susunan Bandara Trunojoyo banyak
yang berubah serta banyak perubahan mengenai berbagai kebijakan didalamnya.

5. Perubahan Fasilitas

Fasilitas yang ada dalam menunjang kebutuhan konsumen Bandara Trunojoyo


pun banyak yang dirubah/ diperbaharui. Contohnya kursi untuk ruang tunggu
penumpang pesawat dan penumpang VIP seperti pejabat publik dan lain
sebagainya mulanya usang, diperbaharui menjadi bagus, rapi dan nyaman
digunakan. Memberikan ruang fasilitas rapat atau co working space bagi pegawai
atau masyarakat umum untuk melakukan diskusi mengenai inovasi terbaru dari
bandara.
Dan pada bulan Januari 2016, Bandara Trunojoyo memberikan fasilitas tambahan
seperti AC, TV, FIDS atau layar TV jadwal penerbangan serta colokan listrik
yang mulanya tidak ada.

6. Perubahan SDM

Menurut data yang dikeluarkan oleh Bandara Trunojoyo di website mengenai


profil SDM Bandara Trunojoyo setidaknya terdapat lima perubahan mendasar
dalam sistem manajemen SDM Pemerintahan, yaitu perubahan sistem remunerasi,
meniadakan senioritas, perekrutan CPNS, Tenaga Honorer dan P3K, penegakan
hukum, dan manajemen talenta SDM ASN. Penambahan pegawai merupakan
hasil murni perekrutan yang dilakukan pemerintah melalui sistem CAT
(Computer Assignment Test). Pengurangan pegawai disebabkan pegawai pensiun
normal, pensiun, pengunduran diri, meninggal dunia, atau pensiun dini karena
ingin berwirausaha atau masuk ke partai politik.
Oleh karena itu, kali ini kepegawaian Bandara Trunojoyo berhasil
mengimplementasikan manajemen talenta ASN melalui ‘penghematan yang lebih
tinggi dalam penggunaan sumberdaya’.

Data stastistik mengenai komposisi pegawai Bandara Trunojoyo tahaun 2009 -


2019 berdasarkan pendidikan :
Pegawai Tetap/ PNS : 25 orang
Calon Pegawai Tetap/CPNS : 2 orang
Pegawai Honorer : 25 orang
P3K : Belum Ada Rekrutmen
Lulusan S2 : 5 Orang
Lulusan SI : 10 orang
Lulusan D3 : 5 oarang
Lulusan SMA/SMK : 32 orang
Dikutip dari data informasi kepegawaian SDM Bandar Udara Trunojoyo
Sumenep.

7. Perubahan dari Segi Bisnis atau Usaha Perusahaan

Seiring bertambah banyaknya persaingan di dunia bisnis terutama jasa


transportasi, Bandar Udara Trunojoyo Sumenep mulai mengembangkan usahanya
dengan mendirikan koperasi pegawai Avia Prima, jasa Ground Handling bersama
PT Ravio Jasa, dan Crew Wings Air dalam pelayanan tiket, bagasi penumpang
dan pengecekan tiketing.
BAB IV : PENILAIAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK

Dalam Penilaian Standar Pelayanan Publik Kementerian perhubungan ada


beberapa kategori penilaian yakni kategori unit pelayanan jasa terminal/stasiun
angkutan penumpang, kategori unit pelayanan jasa terminal/stasiun angkutan
barang, kategori unit pelayanan jasa angkutan penumpang, kategori  unit
pelayanan jasa administrasi dan perizinan/non perizinan, Kategori unit pelayanan
jasa pendidikan transportasi. Aspek penilaian Standar Pelayanan Publik oleh
Kementerian Perhubungan yaitu Kebijakan Pelayanan terdiri dari 6 aspek, yaitu:

1. Kebijakan Pelayanan : Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk


pada proses pembuatan keputusan-keputusan penting organisasi, termasuk
identifikasi berbagai alternatif seperti prioritas program atau pengeluaran,
dan pemilihannya berdasarkan dampaknya. Kebijakan juga dapat diartikan
sebagai mekanisme politis, manajemen, finansial, atau administratif untuk
mencapai suatu tujuan eksplisit

Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala


bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa
publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan
Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Profesionalisme SDM : Profesionalisme adalah suatu paham yang


mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam
masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa
keterpanggilan –serta ikrar untuk menerima panggilan tersebut– dengan
semangat pengabdian selalu siap memberikanpertolongan
kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan di tengah gelapnya
kehidupan.
3. Sarana dan Prasarana : sarana dan prasarana secara etimologi memiliki
perbedaan, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat penting
sebagai alat penunjang keberhasilan suatu proses yang dilakukan. Dengan
demikian, suatu proses kegiatan yang akan dilakukan tidak akan dapat
mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana, jika sarana dan
prasarana (sarpras) tidak tersedia. sarana adalah segala sesuatu yang
dipakai sebagai alat untuk mencapai makna dan tujuan (Kamus Besar
Bahasa Indonesia,2008). Sebagai contoh: sarana pendidikan diartikan
sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, misalkan buku, tas,
pulpen, komputer, dll. Sedangkan pengertian prasarana adalah segala
sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses.
4. Sistem Informasi Pelayanan Publik adalah layanan publik satu pintu
berupa aplikasi berbasis website dan dapat diakses oleh masyarakat
dengan mudah, cepat, dan akuntabel. Website tersebut dibuat karena
tuntutan masyarakat yang menginginkan pelayanan publik yang transparan
dan berkualitas, dan agar dapat memperoleh informasi pelayanan publik
yang sesuai dengan standar pelayanan sehingga terbentuk pelayanan
publik yang sesuai dengan harapan masyarakat. SIPP seperti “Digimon”
atau Digital Monitoring memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai pusat
informasi layanan publik di Indonesia, sebagai tool self
assesment (penilaian mandiri) evaluasi pelayanan publik kementerian,
lembaga, dan pemerintah daerah, dan sebagai media pembelajaran
masyarakat tentang penyelenggaraan layanan publik di Indonesia.
Websitenya dapat diakses melalui www.bandaratrunojoyo.com/
Gambar 1 : Tampilan Inovasi Digimon ( Digital Monitoring) Bandara Trunojoyo
Sumenep untuk memantau kinerja ASN dan pelayanan publik.

Gambar II : Tampilan Halaman Depan Digital Monitoring Kinerja ASN Bandara


Trunojoyo dan Tolak Ukur Pelayanan Publik.
Gambar III : Tampilan Pengawasan dan Koordinasi tiap unit dalam penunjang
pelayanan publik di Bandar Udara.

Gambar IV : Tampilan Sistem Monitoring Kinerja ASN dalam melakukan


pelayanan publik.
Tujuan dibuatnya website tersebut yaitu agar terwujudnya pengawasan dan
partisipasi masyarakat yang efektif, terwujudnya keterpaduan informasi
pelayanan publik, dan tercegahnya penyalahgunaan kewenangan dalam
penyelenggaraan pelayanan publik. Dasar hukum website SIPP menurut
UU No. 18 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Pelayanan Publik,
UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dan PermenPANRB No.
13 tahun 2017 tentang Pedoman Sistem Informasi Pelayanan. Ruang
lingkup SIPP meliputi Kementerian, Lembaga Pemerintah Non
Kementerian, Lembaga Non Struktural, Pemerintah Daerah,
Keserkertariatan, dan BUMN/BUMD. Konten yang dimuat pun biasanya
meliputi profile penyelenggara dan pelaksana, standar pelayanan, berita
terkini, survey kepuasan masyarakat (SKM), indeks pelayanan publik
(IPP), dan pengaduan SP4N-LAPOR!

5. Konsultasi dan Pengaduan adalah layanan konsultasi daring yang


diperuntukkan bagi masayarakat umum. Pada laman ini, masyarakat dapat
meminta informasi, menyampaikan pengaduan, bertanya, berdialog,
memberikan saran dan masukan, serta konsultasi secara daring dengan
nyaman dan memperoleh kepastian mendapatkan tanggapan yang baik dan
profesional.

Sistem layanan terpadu ini, merupakan aplikasi web terintegrasi dengan


email, SMS dan telepon. Kami berharap melalui layanan ini, masyarakat
dapat memanfaatkannya dengan baik dan kami berupaya untuk terus
meningkatkan pelayanan yang ada di Kementerian Perhubungan.

6. Inovasi dan Prestasi adalah Sebuah daya upaya terobosan atau inovasi
standar pelayanan dalam rangka peningkatan kualitas dan percepatan pada
pelayanan publik yang terukur sesuai standar dan akuntabel serta
transparansi terhadap publik.
BAB V : PENUTUP

Hal ini bertujuan untuk menciptakan model pelayanan percontohan bagi unit
pelayanan yang lain agar berkreasi melakukan upaya peningkatan pelayanan yang
lebih baik dan bertanggungjawab, memberikan saran dan masukan
penyempurnaan perbaikan pelayanan kepada para pemangku kepentingan terkait
dengan pembenahan kinerja pelayanan publik ke depan, dan memberikan
penilaian dan menetapkan predikat kepada unit-unit pelayanan berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan.

B. Metode Penelitian
Menurut Bambang Waluyo, penelitian merupakan suatu kegiatan
ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan
secara metodologi, sistematis dan konsisten. Metodologi berarti sesuai
dengan metode atau cara tertentu, sistematis adalah berdasarkan suatu
sistem, sedangkan konsisten adalah tidak adanya hal-hal yang bertentangan
dalam suatu kerangka tertentu.
Penelitian yang dibuat dalam karya ilmiah ini adalah merupakan
penelitian deskriptif analisis, yaitu penelitian yang menggambarkan,
mendeskripsikan serta menguraikan keadaan ataupun fakta yang ada
tentang tatanan ilmu administrasi dan inovasi pengukuran kinerja ASN di
Bandar Udara Trunojoyo Sumenep.

1. Studi Kepustakaan (Library Research)


Dilakukan dengan cara pengumpulan data pustaka baik melalui
penelusuran peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
dokumen- dokumen dan penelitian pada pakar yang sesuai dengan
obyek penelitian serta permasalahan yang akan diteliti dan diperoleh
dari data sekunder.
Data yang dijadikan sumber data utama dalam penelitian terdiri dari

a. Bahan hukum primer antara lain terdiri dari peraturan perundang-


undangan, yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1992 tentang
Perlindungan Konsumen, Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun
1995 tentang Angkutan Udara, Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut
Angkutan Udara, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Kitab
undang-undang Hukum Dagang, Ordinasi Pengangkutan Udara
(Luchtvervoer Ordonannti-Staatblad 1939-100) dan Konvensi
Warsawa Tahun 1929.
b. Bahan hukum sekunder antara lain berupa tulisan-tulisan dari para
pakar dengan permasalahan yang diteliti ataupun yang berkaitan
dengan bahan hukum primer meliputi literatur-literatur yang
berupa buku, makalah, jurnal, dan hasil penelitian.
c. Bahan hukum tersier antara lain berupa bahan-bahan yang berifat
menunjang bahan hukum primer dan bahan hukum skunder, seperti
kamus hukum, kamus bahasa, artikel-artikel pada koran atau
surat kabar, dan majalah.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)


Penelitian lapangan dilakukan guna memperoleh data mengenai
Peningkatan Pelayanan Publik Bandara Trunojoyo Sumenep Dalam
Rangka Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0 (studi kasus Bandara
Trunojoyo Sumenep). Dalam penelitian ini, penunjang data sekunder
diperoleh melalui wawancara dengan narasumber yang bersangkutan
yaitu dari pihak kepegawaian dan tim humas Bandara Trunojoyo
Sumenep.
Kalaupun ada pendapat atau kutipan dalam penulisan karya ilmiah
ini semata dijadikan pendukung dan pelengkap dalam penulisan yang
memang sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan karya ilmiah ini.

C. Keorisinalitasan Penulisan
Sepanjang yang telah dilihat dan diketahui di Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik Universitas Terbuka khususnya di bagian Ilmu Administrasi
Negara bahwa penulisan Peningkatan Pelayanan Publik Bandara
Trunojoyo Sumenep Dalam Rangka Menyongsong Era Revolusi Industri
4.0 ini belum pernah ada dilakukan sebelumnya.
D. Sistematika Penulisan

Pembahasan karya ilmiah ini terbagi menjadi 5 (lima) bab agar


memudahkan pembaca dalam membaca penulisan karya ilmiah ini.
Adapun pembagian bab-bab tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang,
permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian
penulisan, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.

BAB II : SUMBER DAYA MANUSIA


Dalam bab ini menjelaskan tentang prinsip-prinsip penerapan
revolusi industri jelas menjadi kunci dari keberhasilan Bandara
Trunojoyo Sumenep

BAB III : PERUBAHAN ORGANISASI


Dalam bab ini membahas perubahan organisasi dalam sebuah
pemerintahan ataupun badan usaha.

BAB IV : PENILAIAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK

Dalam bab ini membahas tentang penilaian standar pelayanan


publik Kementerian Perhubungan

Bab ini menjelaskan dan menguraikan tentang Peningkatan


Pelayanan Publik Bandara Trunojoyo Sumenep Dalam Rangka
Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi yang
menjelaskan tentag kesimpulan dan saran penulis tentang
perlindungan konsumen terhadap kebijakan regulasi bagasi
berbayar pada penumpang pesawat udara oleh maskapai
penerbangan.
Dasar Hukum dan Referensi :

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;


2. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 185 Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga
Berjadwal Dalam Negeri

1. Pasal 1 angka 24 UU Penerbangan jo. Pasal 1 angka 18 Permenhub 185/2015


2. Pasal 1 angka 25 UU Penerbangan jo. Pasal 1 angka 19 Permenhub 185/2015
3. Pasal 13 ayat (3) huruf k angka 2) Permenhub 185/2015
4. Pasal 14 huruf g dan h Permenhub 185/2015
5. Pasal 13 ayat (3) huruf k angka 4) Permenhub 185/2015
6. Pasal 21 Permenhub 185/2018
7. Pasal 22 Permenhub 185/2015
8. Pasal 97 ayat (4) UU Penerbangan
9. Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 3 ayat (2) huruf c Permenhub 185/2015
10. Pasal 97 ayat (1) UU Penerbangan
Pasal 3 ayat (2) Permenhub 185/2015
11.Pasal 97 ayat (2) UU Penerbangan
12.Pasal 97 ayat (3) UU Penerbangan
13.Pasal 97 ayat (4) UU Penerbangan
14.Pasal 98 ayat (1) UU Penerbangan
15.Pasal 23 ayat (1) Permenhub 185/2015

Anda mungkin juga menyukai