Anda di halaman 1dari 15

KARYA ILMIAH

PERUBAHAN BUDAYA SOSIAL DALAM MASYARAKAT

NAMA : NELMI SUNARTI

NIM : 018862407

UPBJJ-UT : PADANG

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS FHISIP

PROGRAM STUDI ILMU ADMINITRASI NEGARA/ADMINISTRASI PUBLIK

PERUBAHAN BUDAYA SOSIAL DALAM MASYARAKAT

Nama Penulis : Nelmi Sunarti


Alamat Email : nelmisunarti14@gmail.com.
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
ABSRAK

NELMI SUNARTI 2020 : “Perubahan budaya sosial dalam masyarakat”


Karya Ilmiah Jurusan Administrasi Negara, Program
Studi S1 Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Terbuka.
Perubahan sosial merupakan suatu gejala yang akan
selalu ada dalam masyarakat, karena masyarakat selalu
berubah dalam aspek terkecil sekalipun. Perubahan
sosial maupun perubahan budaya sebenarnya dua
konsep yang berbeda tetapi saling berkaitan satu sama
lain, dimana perubahan sosial mengacu pada
perubahan struktur sosial dan hubungan sosial di
masyarakat sedangkan perubahan budaya mengacu
pada perubahan segi budaya di masyarakat. Perubahan
sosial dalam masyarakat dapat dibedakan dalam
perubahan cepat dan lambat, perubahan kecil dan besar
serta perubahan direncanakan dan tidak direncanakan.
Kata Kunci : Perubahan budaya masyarakat
“Perubahan budaya sosial dalam masyarakat”

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
ini tepat pada waktunya. Salawat beriringan salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan
kita yaitu Nabi besar Muhammad S A W. Karya Ilmiah ini berjudul, “ Perubahan Sosial
Budaya Dalam Masyarakat”. yang merupakan tugas dari mata kuliah Pengantar Sosiologi.
Walaupun disisi lain penulis menemukan kesulitan-kesulitan dalam penyusunannya,
namun berkat hidayahnya disertai kemauan, tekad, keuletan dan usaha yang maksimal dan
kerja sama yang baik dengan semua pihak-pihak dari itu kesulitan tersebut dapat diatasi.
Penulis menyadari dalam penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran-saran dan kritikan yang bersifat membangun
dami perbaikan dan kesempurnaan karya ilmiah ini dan berharap semoga karya ilmiah ini
bermamfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis pribadi, sebagai pedoman untuk
meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan memperluas cakrawala berpikir.
Penyelesaian karya ilmiah ini tidak terlepas dari partisipasi dan dukungan berbagai
pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Ibu, Dra. Yusrafiddin, M. Pd, selaku Pimpinan UPBJJ-UT Padang.
2. Bapak Ridwan, selaku pengelola UT Pokjar Bawan yang telah menyediakan
tempat bagi penulis.
3. Abina Juli Selmi, selaku memberikan bimbingannya dan masukan selama
penyusunan karya ilmiah ini.
4. Buat rekan-rekan Mahasiswa S1 Administrasi Negara UT Pokjar Bawan yang
telah memberikan masukan dan bantuan baik dalam perkuliahan maupun
dalam penyusunan karya ilmiah.
5. Buat orang tua dan suami tercinta yang senantiasa iklas mendo’akan dan setia
menerima keluh kesah penulis sehingga selesainya karya ilmiah ini.

Penulis berharap semoga karya ilmiah yang singkat ini dapat berguna
dan bermanfaat untuk penulis sendiri dan bagi orang lain.
Lubuk Basung, September 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Beberapa masyarakat ada yang mengenai perubahan secara tepat dari pada
yang lainnya. Perubahan yang terjadi dapat mengarah pada adanya kemajuan atau
perbaikan manuju kehidupan yang lebih tinggi sebagian besar anggota masyarakat,
tetapi dapat juga memungkinkan terjadinya perubahan malah lebih menyebabkan
suatu permasalahan baru yang muncul, karena antara lain, karena kurangnya
kemampuan sekelompok orang dalam menyesuaikan diri dalam perubahan yang
terjadi. Berbicara masalah perubahan, maka konsep yang menjadi pembicaraan yaitu
tentang perubahan sosial.
Pengertian perubahan budaya sosial adalah perubahan yang terjadi akibat
ketidak samaan atau ketidak sesuaian diantara unsur-unsurkebudayaan dan sosial yang
saling berbeda. Faktor yang bisa menyebabkan terjadinya proses perubahan sosialisasi
dari perubahan jumlah penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan
masyarakat, pemberontakan dan reformasi. Modernisasi bisa merubah dari masa pra
modern menuju masa modern. Modernisasi mencakup proses sosial budaya yang
ruang lingkup nya sangat luas sehingga batas-batasnya tidak bisa ditetapkan secara
mutlak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, terdapat beberapa
rumusan masalah dalam kaitannya dengan perubahan sosial adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian perubahan sosial ?
2. Apakah teori dalam perubahan sosial ?
3. Dari manakan sumber perubahan sosial ?
4. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perubahan sosial ?
5. Bagaimana bentuk perubahan sosial ?
6. Apakah dampak perubahan sosial ?
7. Bagaimana Perubahan Sosial dan Budaya terhadap perkembangan masyarakat
C. Tujuan Penulisan
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan
untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang
1. Pengertian perubahan sosial
2. Teori dalam perubahan sosial
3. Sumber perubahan sosial
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial
5. Bentuk perubahan sosial
6. Dampak perubahan sosial.
7. Perubahan Sosial dan Budaya terhadap perkembangan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perubahan Sosial


Banyak ahli yang memberikan sumbangannya dalam menjelaskan tentang
pengertian perubahan sosial. William F Ogburn tidak memberikan definisi tentang
perubahan sosial, tetapi mengemukakan ruang lingkup perubahan sosial meliputi
unsure-unsur kebudayaan baik yang marerial maupun immaterial. Sedangkan
Kingsley Davis menyatakan bawah perubahan sosial merupakan suatu perubahan
dalam struktur dan fungsi masyarakat. Mac Iver mengartikan perubahan sosial
sebagai perubahan dalam hubungan sosial (sosial relationship) atau sebagai
perubahan terhadapt keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial (Idianto, 224:86)
Perubahan sosial adalah keadaan dinamis yang terjadi pada kelompok sosial,
interaksi sosial,stratifikasi sosial dan instutusi sosial. Dengan kata lain perubahan
sosial adalah keadaan dinamis dalam masyarakat. Soekandar Wiraatmaja dalam
Hartati (2011:9.5) yang dimaksud dengan perubahan sosial adalah perubahan terhadap
proses-proses sosial atau mengenai susunan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perubahan sosial
merupakan perbahan yang terjadi dalam waktu tertentu terhadap organisasi sosial
masyarakat yang meliputi nilai-nilai, norma, kebudayaan dan sistem sosial dengan
cara memodifikasi pola-pola kehidupan manusia untuk memperoleh keseimbangan
hubungan sosial.
B. Teori dalam perubahan sosial
Terjadinya perubahan-perubahan sosial dianggap sebagai suatu hal yang wajar
dan akan terus berlangsung sepanjang manusia saling berinteraksi dan bersosialisasi.
Beberapa sosiologi berpendapat bahwa ada kondisi-kondisi sosial primer yang
menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Kondisi-kondisi ekonomis, teknologi,
geografis atupun biologis. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan-
perubahan pada aspek kehidupan sosial lainya. Beberapa teori yang menjelaskan
sebab-sebab mengapa terjadi perubahan sosial antara lain sebagai berikut
1. Teori Siklik
Teori ini mempunyai perspektif (sudut pandang) yang menarik dalam
perubahan sosial. Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial tidak dapat
dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun. Dalam setiap masyarakat terdapat
siklus yang harus diikuti. Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu
peradaban (budaya) tidak dapat dielakan dan tidak selamanya perubahan sosial
membawan kebajikan.
2. Teori Evolusioner
Pada teori ini cenderung melihat bahwa perubahan sosial yang terjadi
merupakan suatu proses yang liner, artinya semua masyarakat berkembang
melalui urutan perkembangan yang sama dan bermula dari tahap
perkembangan awal sampai tahap akhir.
3. Teori Nonevolusioner
Pada teori ini bahwa masyarakat bergerak dari tahap evolusi tetapi
proses tersebut dilihat secara multilinear artinya bahwa perubahan dipengaruhi
beberapa faktor. Gerhard Lenski menyatakan bahwa masyarakat bergerak
dalam serangkaian bentuk masyarakat seperti berburu, bercocok tanam,
bertani dan masyarakat industry berdasarkan bagaimana cara mereka
memenuhi kebutuhan hidup mereka.
4. Teori Fungsional
Talcoot Parson melihat bahwa masyarakat seperti layaknya tubuh
manusia yang berhubungan satu sama lain, maka masyarakat mempunyai
lembaga-lembaga atau bagian-bagian yang saling berhubungan dan tergantung
sama lain yang mempunyai tugas dan melaksanakan tugas masing-masing
untuk tetap menjaga stabilitas dalam masyarakat. Dalam melaksanakan tugas
masing-masing aka nada terjadi perubahan sosial, tetapi terdapat kekuatan
besar yang melawan perubahan dengan cara perlahan dan adaptif. Perubahan
yang bermamfaat (fungsional) yang dapat diterima dan perubahan yang
merugikan masyarakat (disfungsional) akan ditolak.
5. Teori Konflik
Menurut teori ini konflik akan muncul ketika masyarakat terbelah
menjadi dua kelompok. Hasil dari pertentangan antar kelompok tersebut akan
terbentuk suatu revolusi dan memunculkan masyarakat tanpa kelas, mka pada
kondisi tersebut terjadilah apa yang disebut perubahan sosial. Ralf Dahrendort,
sebagai salah satu tokoh dalam teori konflik mengatakan bahwa dalam setiap
masyarakat beberapa anggotanya akan menjadi korban pemaksaan oleh
anggota lainnya, artinya konflik kelas merupakan suatu yang tidak dapt
dihindari sehingga perubahan sosial sebagai dampak dari konflik.
C. Sumber perubahan sosial
Perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat sendiri (faktor
internal) misalnya perubahan penduduk, adanya penemuan baru, konflik dalam
masyarakat. Sedangkan perubahan sosil yang bersumber dari luar masyarakat sendiri
(faktor eksternal) diantaranya disebabkan oleh lingkungan, pengaruh budaya lain.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial
Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat akan selalu berkaitan dengan
faktor pendorong yang dapat mempercepat terjadinya perubahan, serta faktor
penghambat yang dapat memperhambat atau bahwakan menghalangi terjadinya
perubahan sosial (Soekanto dalam Parwitaningsih,2009:8:32). Faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan sosial adalah :
1. Faktor pendorong
Faktor pendorong dalam perubahan sosial merupakan faktor yang dapat
mempercepat terjadinya suatu perubahan atau bahwakn membuat perubahan yang
cepat diterima oleh masyarakat. Faktor-faktor pendorong ini dapat berbentuk
kontak budaya lain, sistem masyarakat yang terbuka, penduduk yang heterogen
serta orientasi masyarakat kemasa depan.
2. Faktor Penghambat
Suatu proses perubahan sosial tidak selalu dapat diterima oleh seluruh
anggota masyarakat. Adapun faktor-faktor yang menghambat perubahan sosial
antara lain sebagai berikut :
a. Masyarakat yang tertutup.
Masyarakat yang tertutup menyebabkan mereka tidak mengetahui apa
saja perkembangan yang terjadi diluar kelompok mereka sendiri yang
mungkin sebenarnya dapat memperbaiki kehidupan mereka. Masyarakat
yang tertutup mempunyai pola-pola pikiran yang tradisional.
b. Adanya kepentinga-kepentingan tertentu
Dalam setiap lapisan sosial selalu terdapat sekelompok kecil yang
ingin memegang kekuasaan terhadap masyarakat sehingga perubahan sosial
dianggap dapat membahayakan dan mengancam kedudukan mereka, akibat
mereka berupaya agar terus memegang kekuasaan.
c. Prasangka terhadap hal-hal yang baru
Pada umumnya prasangka terhadap yang baru dianggap bertentangan
dengan nilai lama, sehingga mereka curiga akan terjadi konflik antar anggota
masyarakat.
E. Bentuk perubahan sosial
Manusia sebagai makluk sosial selalu hidup dalam dinamika sosial dalam
kehidupan. Perubahan sosial membawa manusia sebagai makhluk yang dinamis
seiring dengan perubahan kondisi diluar diri manusia (baik perubahan yang terjadi
pada lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya). Kemampuan adaptasi
manusia terhadap berbagai perubahan dapat mempengaruhi kondisi sosial dari
masyarakat yang ada.
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat dibedakan dalam beberapa
bentuk diantaranya :
1. Perubahan lambat dan cepat
Suatu perbahan yang membutuhkan waktu yang lama dan diawali
ataupun diikuti oleh sejumlah perubahan-perubahan kecil dapat disebut evolusi
atau perubahan yang lambat. Kondisi tersebut menyebabkan munculnya usaha
dari masyarakat untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru seiring
dengan terjadinya perkembangan di masyarakat secara luas. Sedangkan
perubahan yang cepat mengacu pada adanya perubahan sosial yang berkaitan
dengan sendi-sendi pokok kehidupan di masyarakat seperti institusi sosial,
perubahan atau revolusi.
2. Perubahan kecil dan besar
Untuk menentukan perubahan kecil atau besar akan sangat sukar
dilakukan, karena batas perbedaannya sangat relative. Soerjono Soekanto
menyatakan bahwa perubahan pada struktur sosial yang tidak membawa
pengaruh yang berarti pada masyarakat dapat dikategorikan pada perubahan kecil.
Misalnya perubahan pada bahasa dengan munculnya bahasa gaul. Sedangkan
perubahan besar akan terjadi apabila terdapat perubahan pada institusi di
masyarakat, misalnya dipakai mesin traktor untuk membajak sawah.
3. Perubahan yang direncanakan atau tidak direncanakan
Perubahan yang direncanakan merupakan perubahan yang memerlukan
perencanaan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang menghendaki adanya
perubahan, dalam hal ini tidak terlepas dari agen perusahaan. Agen-agen ini
memimpin masyarakat dalam mengawasi, mengendalikan perubahan yang
direncanakan. Sedangkan perubahan yang tidak direncanakan terjadi diluar
pengawasan dan menimbulkan dampak yang cenderung dikehendaki oleh
masyarakat.
F. Dampak perubahan sosial
Dampak perubahan sosial dapat meliputi antara lain adanya disorganisasi dan
reorganisasi sosial, perkembangan teknologi serta ketertinggalan budaya.
1. Disorganisasi dan reorganisasi sosial.
Disorganisasi sosial terjadi karena perubahan yang cepat, norma yang
lama diganti dengan norma yang baru, pola pemilikan dimodifikai serta
terjadinya konflik nilai. Akibatnya individu, kelompok, institusi sosial bahkan
sistem masyarakat keseluruhan harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Ketika proses adaptasi terhadap kondisi yang baru telah berlangsung lama dimana
nilai dan norma telah melembaga dalam diri anggota masyarakat maka proses
reorganisasi berlangsung. Artinya reorganisasi adalah suatu proses pembentukan
norma dan nilai baru agar serasi dengan institusi dalam masyarakat yang telah
mengalami perubahan tersebut.
2. Teknologi
Teknologi sebagai aplikasi dari ilmu pengetahuan manusia tidak dapat
dibantah lagi merupakan sumber dan dampak dari perubahan sosial yang besar di
masyarakat. Salah satu dampak perubahan sosial dalam bentuk teknologi adalah
penemuan mesin computer. Revolusi dalam perkembangan teknologi computer
mempunyai dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Perkembangan
computer membuat perubahan dalam dunia manusia sehingga memberikan
sumber kekuasaan sosial dan mempengaruhi hubungan sosial.
3. Culturul Lag
William F. Ogburn mencetuskan tentang Culturul Lag atau ketinggalan
budaya. Culturul Lag atau ketinggalan budaya dapat diartikan perbedaan antara
taraf kemajan budaya suatu masyarakat dan juga adanya laju perubahan daru dua
unsur budaya yang sebenarnya.
Ogburn membagi kebudayaan dalam dua bentuk yaitu budaya materi dan budaya
non materi. Budaya materi (termasuk di dalamnya objek material seperti
penemuan dan perubahan teknologi) dan kebudayaan materi berkembang
berdasarkan materi sebelumnya. Sedangkan kebudayaan non materi seperti
institusi sosial, sistim penilaian yang bersifat menyesuaikan diri.
G. Perubahan Budaya dan Sosial terhadap perkembangan masyarakat
Kebudayaan merupakan suatu sistem. Artinya, bagian-bagian dari kebudayaan
itu saling berkaitan satu dengan lainnya. Perubahan satu unsur kebudayaan akan
mempengaruhi unsur-unsur yang lainnya. Hal ini bisa kita lihat contohnya ketika
program listrik masuk desa mula-mula dijalankan. Masuknya listrik ke pedesaan yang
sebelumnya tidak ada listrik, membawa perubahan besar dalam kehidupan penduduk
desa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani atau pengrajin
tradisional. Perubahan itu begitu terasa pada peningkatan beragam kebutuhan akan
barang-barang elektronik (radio, televisi, kulkas).
Dengan memiliki perangkat elektronik tersebut, pola hidup mereka mengalami
perubahan. Waktu tidur berubah menjadi semakin larut, pranata-pranata hiburan juga
ikut mengalami perubahan. Ikatan-ikatan sosial masyarakat desa menjadi semakin
mengendur, karena mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di depan pesawat
televisi dibandingkan dahulu yang lebih banyak berinteraksi di luar dengan sesama
warga. Pertunjukan seni tradisional lebih banyak ditonton di televisi dari pada melalui
pertunjukan langsung di panggung-panggung. Selain itu juga, dengan adanya
penerangan lampu. Dari kenyataan ini, perubahan-perubahan lainnya akan semakin
terbuka dan berlangsung secara beruntun.
Menurut Gillin dan Koenig (2013), perubahan kebudayaan disebabkan oleh beberapa
faktor internal maupun eksternal sebagai berikut :
a. Faktor-faktor internal antara lain :
1. Adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang
berlaku di masyarakat.
2. Adanya individu yang menyimpang dari sistem sosial yang berlaku. Apabila
hal ini dibiarkan, maka akan diikuti oleh individu-individu lainnya sehingga
mendorong perubahan.
3. Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk. Pertumbuhan
penduduk akan menyebabkan terjadinya perubahan unsur penduduk lainnya,
seperti rasio jenis kelamin dan beban tanggungan hidup. Banyaknya
pendatang dari etnis dan budaya lain juga akan merubah struktur sosial
karena penduduk menjadi lebih heterogen.
b. Faktor-faktor eksternal antara lain :
1. Bencana alam antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, atau tsunami.
Bencana alam dapat menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan fisik
sehingga menuntut manusia melakukan adaptasi terhadap lingkungan yang
telah berubah tersebut. Biasanya untuk bertahan ataupun mengalami suatu
bencana alam, manusia terkadang terlupa atau mungkin terpaksa melanggar
nilai-nilai dan norma sosial yang telah ada. Hal ini dilakukan semata-mata
untuk tetap bertahan dalam menghadapi perubahan lingkungan akibat
bencana alam tersebut.
2. Kontak dengan masyarakat lain yang berbeda kebudayaannya. Kontak dapat
terjadi antar etnis di dalam suatu kawasan atau yang berasal dari tempat yang
berjauhan. Interaksi antara orang atau kelompok yang berbeda etnis dan
kebudayaan yang tinggi akan memperluas pengetahuan dan wawasan tentang
budaya masing-masing, sehingga dapat menimbulkan sikap toleransi dan
penyesuaian diri terhadap budaya lain tersebut. Sikap toleransi dan
penyesuaian diri ini pada akhirnya akan mendorong terjadinya perubahan
kebudayaan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perubahan budaya sosial merupakan suatu gejala yang akan selalu ada dalam
masyarakat, karena masyarakat selalu berubah dalam aspek terkecil sekalipun.
Perubahan budaya sosial akan menimbulkan perubahan pada aspek nilai-nilai, norma,
kebudayaan dan sistem sosial dengan cara memodifikasi pola-pola kehidupan
manusia untuk memperoleh keseimbangan hubungan sosial dan budaya.
Beberapa teori yang menjelaskan sebab-sebab mengapa terjadi perubahan
sosial antara lain sebagai berikut : Teori Siklik, Teori Evolusioner, Teori
Nonevolusioner, Teori Fungsional, Teori Konflik. Dengan melihat beberapa teori
tentang perubahan sosial maka diketahui hal-hal yang menyebabkan terjadinya
perubahan sosial, bersumber dari dalam masnyarakat sendiri (internal) dan faktor
yang bersumber dari luar masyarakat (eksternal).
Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat akan selalu berkaitan dengan
faktor pendorong yang dapat mempercepat terjadinya perubahan, serta faktor
penghambat yang dapat memperlambat atau bahkan menghalangi terjadinya
perubahan sosial.
Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup dalam dinamika sosial dalam
kehidupan. Perubahan sosial membawa manusia sebagai makhluk yang dinamis
seiring dengan perubahan kondisi di luar diri manusia (baik perubahan yang terjadi
pada lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya). Kamampuan adaptasi
manusia terhadap berbagai perubahan dapat mempengaruhi kondisi sosial dari
masyarakat yang ada.
Perubahan budaya sosial yang terjadi di masyarakat dapat dibedakan dalam
beberapa bentuk diantaranya : Perubahan lambat dan cepat, Perubahan kecil dan
besar, Perubahan yang direncanakan atau tidak direncanakan. Dampak perubahan
sosial dapat meliputi antara lain adanya disorganisasi dan reorganisasi sosial,
perkembangan teknologi serta ketertinggalan budaya (cultural lag).
B. Saran
1. Masyarakat Indonesia untuk menyikapi perubahan budaya sosial secara
positif.
2. Masyarakat supaya memperhatikan generasi-generasi muda dalam mengikuti
perubahan budaya sosial dan supaya tidak terpengaruh terhadap pengaruh
yang berdampak negative.
3. Untuk perbaikan penelitian kedepannya agar mencapai kriteria penelitian yang
lebih memiliki nilai guna terhadap masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
Gillin dan Koenig. 2013. Perubahan Kebudayaan. Jakarta. Universitas Terbuka
Hertati,dkk.2011.Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta. Universita Terbuka
Idianto. M. 2009.Sosiologi. Jakarta: Penerbit Erlangga
Parwitaningsih,dkk.2009. Pengantar Sosiologi. Jakarta. Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai