Ilmu Perundang-Undangan
“Afiliasi antara Hukum dan Perundang-Undangan”
Diajukan untuk memenuhi tugas kuliah daring mata kuliah Ilmu
Perundang-Undangan
Dosen:
Moh. Sigit Gunawan, S.H., M.Kn.
Oleh:
Alfein Maghribi Atari’Syah
Fakultas Hukum
Universitas Swadaya Gunung Jati
Cirebon
2019/2020
Alfein Maghribi AS
DAFTAR ISI
Ilmu Perundang-Undangan
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 2
A. Latar Belakang....................................................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3
A. Pengertian Hukum dan Perundang-undangan ......................................................................... 3
B. Afiliasi antara Hukum dan Perundang-undangan .................................................................... 4
1. Hukum Memerlukan Perundang-undangan......................................................................... 4
2. Perundang-undangan Tidak Identik Dengan Hukum........................................................... 6
C. Asas-Asas pembentukan perundang-undangan ....................................................................... 9
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 13
A. Simpulan ............................................................................................................................. 13
B. Saran ................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 14
1
Alfein Maghribi AS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan peraturan perundang-undangan semakin meningkat. Akan tetapi, patut
disayangkan tidak jarang muncul masalah seputar peraturan perundang-undangan, baik
sebelum, sesudah, maupun setelah ada. Salah satu kemungkinan penyebab masalah itu adalah
akibat tidak atau kurang memanfaatkan Ilmu Pengetahuan Perundang-undangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Hukum dan Perundang-Undangan?
2. Bagaimana afiliasi antara Hukum dan Perundang-undangan?
3. Apa saja Asas-Asas Peraturan perundang-undangan?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dan penjelasan hukum dan Perundangan-undangan.
2. Memahami Afiliasi antara hukum dan Perundang-undangan.
3. Memahami asas-asas perarturan perundang-undangan.
2
Alfein Maghribi AS
BAB II
PEMBAHASAN
3
Alfein Maghribi AS
Jika salah satu ciri hukum diatas adalah hukum merupakan satu bentuk kegiatan
manusia yang dilakukan secara dengan kesadaran untuk mencapai tujuan,sedangkan penetapan
tujuan merupakan keluaran dari sistem politik, maka antara sistem hukum dan sistem politik
terdapat hubungan timbal balik. Jay.Siregar mengatakan bahwa "The chief out put of the
political sistem is law.dengan demikian dapat dikatakan bahwa konstitusi, peraturan
perundang-undangan, peraturan administratif peraturan eksekutif merupakan indikator
kebijakan. hukum juga meletakkan kerangka dasar bagi kebijakan publik.
Hukum terutama dibuat dengan penuh kesadaran oleh negara dan digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu. hukum dalam pengertian ini pada dasarnya merupakan peraturan
peraturan tertulis yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang sebagai perwujudan dari
kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan secara ajeg.
4
Alfein Maghribi AS
5
Alfein Maghribi AS
Bagir Manan dalam hal ini juga berpendapat bahwa hukum dilihat dari segi bentuk
dan wujudnya dibedakan atas:
1. Hukum perundang-undangan, yakni hukum tertulis yang dibentuk dengan cara-
cara tertentu, oleh pejabat yang berwenang dan dituangkan dalam bentuk tertulis.
Disebut hukum perundang-undangan, karena dibuat dan dibentuk serta diterapkan
oleh badan yang menjalankan fungsi perundang-undangan (legislasi);
2. Hukum yurisprudensi, yakni hukum yang terbentuk melalui putusan hakim
(pengadilan). Yurisprudensi diakui sebagai hukum dalam arti konkret (in
concreto);
3. Hukum adat, yakni hukum asli bangsa Indonesia, tidak tertulis yang tumbuh dan
dipertahankan dalam persekutuan masyarakat hukum adat. Hukum adat diakui
sebagai salah satu bentuk hukum yang berlaku, karena mengikat bukan saja
6
Alfein Maghribi AS
Dalam filsafat adanya hukum tertulis tersebut adalah mazhab positivisme hukum
(aliran hukum positif) yang memandang bahwa tiada hukum lain kecuali perintah penguasa
(law as a command of the lawgivers), yang salah satu bagiannya ialah legisme, yang
berpandangan bahwa hukum yang pasti adalah undang-undang. Tiada satu kesalahan, tanpa
diatur terlebih dahulu dengan undang-undang, misalnya dalam redaksi norma ;
“Geen feit is strafbaar” atau “uit kracht van eene daaraan voor afgegane
wettelijke strafbefaling”.
Paham legisme ini memberi penekanan pada hukum tertulis dan positif, sehingga oleh
Austin digolongkan sebagai “hukum yang sebenarnya” yang meliputi hukum yang dibuat oleh
penguasa dan hukum yang disusun oleh manusia secara individual untuk melaksanakan hak-
hak yang diberikan kepadanya. Hukum yang sebenarnya dimaksud memiliki empat unsur,
yakni :
1) Perintah (command);
2) Sanksi (sanction);
3) Kewajiban (duty); dan
4) Kedaulatan (sovereignty).
Dalam Ketetapan MPR tersebut, diuraikan lebih lanjut dalam Lampiran I bahwa
perwujudan sumber dari segala sumber hukum Republik Indonesia adalah :
1) Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
7
Alfein Maghribi AS
8
Alfein Maghribi AS
9
Alfein Maghribi AS
Hampir sama dengan pendapat ahli sebelumnya Amiroedin Sjarief, mengajukan lima
asas, sebagai berikut:
1. Asas tingkatan hirarkhi
2. Peraturan perundang-undangan tidak dapat di ganggu gugat;
3. Peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus menyam-pingkan UU yang
bersifat umum (lex specialis derogate lex generalis);
4. Peraturan perundang-undangan tidak berlaku surut;
5. UU yang baru menyampingkan UU yang lama (lex posteriori derogat lex periori).
Berdasarkan hal tersebut,I.C Van der Vlies mengemukakan saran terhadap asas- asas
formal dan material bagi pembentukan perundang-undangan. Asas-asas formal yang diajukan
oleh Van der Vlies adalah sebagai berikut:
1. Asas tujuan yang jelas (beginsel van duetlijke doelstelling); asas ini mencakup tiga
hal yaitu mengenai ketepatan letak peraturan perundnag-undangan yang akan
dibentuk, kerangka kebijakan umum pemerintahan, tujuan khusus peraturan
perundangundangan yang akan dibentuk dan tujuan bagian-bagian peraturan
perundang-undangan yang akan dibentuk tersebut.
2. Asas Organ/Lembaga Yang Tepat (beginsel van het juiste organ); asas ini
memberikan penegasan tentang perlunya kejelasan kewenangan organ-
organ/lembaga-lembaga yang menetapkan peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan.
3. Asas Perlunya pengaturan (het noodzakelijkheids beginsel); asas ini tumbuh
karena selalu terdapat alternatif atau alternatif-alternatif lain untuk menyelesaikan
suatu masalah pemerintahan selain dengan membentuk peraturan perundang-
undangan.
4. Asas dapat dilaksanakan (het beginsel van uitvoorbaarheid); asas ini dinilai orang
sebagai usaha untuk dapat ditegakkannya peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan. Sebab tidak ada gunanya suatu peraturan perundang-undangan yang
tidak dapat ditegakkan.
5. Asas konsensus (het beginsel van consensus); asas ini menunjukkan adanya
kesepakatan rakyat dengan pemerintah untuk melaksanakan kewajiban dan
menanggung akibat yang ditimbulkan oleh peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan.
10
Alfein Maghribi AS
undangan dapat dimengerti oleh masyarakat dan rakyat, baik mengenai kata-
katanya maupun mengenai struktur atau susunannya.
2. Asas tentang dapat dikenali (het beginsel van de kenbaarheid); asas ini
menekankan apabila sebuah peraturan perundang-undangan tidak dikenali dan
diketahui oleh setiap orang lebih yang berkepentingan maka ia akan kehilangan
tujuannya sebagai peraturan.
3. Asas perlakuan yang sama dalam hukum (het rechsgelijkheids beginsel); asas ini
menunjukkan tidak boleh ada peraturan perundang-undangan yang hanya ditujukan
kepada sekelompok orang tertentu, karena hal ini akan mengakibatkan adanya
ketidaksamaan dan kesewenangan-wenangan di depan hukum terhadap anggota-
anggota masyarakat.
4. Asas kepastian hukum (het rechtszekerheidsbeginsel); asas ini merupakan salah
satu sendi asas umum negara berdasarkan atas hukum.
5. Asas pelaksanaan hukum sesuai keadaan individual (het beginsel van de
individuale rechtsbedeling); asas ini bermaksud memberikan penyelesaian yang
khusus bagi hal-hal atau keadaan-keadaan tertentu sehingga dengan demikian
peratruan perundang-undangan dapat memberikan jalan keluar selain bagi
masalah-masalah umum juga masalah-masalah khusus.
11
Alfein Maghribi AS
12
Alfein Maghribi AS
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
• Hukum yaitu Peraturan atau ketentuan atau patokan yang secara resmi dianggap
mengikat yang dikukuhkan pemerintah.
• Perundang-undangan yaitu yang bertalian dengan undang-undang atau seluk beluk
undang-undang.
• Afiliasi antara Hukum dan peraturan perundang-undangan ialah Hubungan antara
hukum perundang-undangan yaitu Perundang-undangan merupakan salah satu dari
bagian dari sumber hukum.
• Hukum memerlukan perundang-undangan karena hukum memerlukan peraturan
yang jelas beserta sanksinya.
• Perundang-undangan tidak identik dengan hukum karena hukum tidak hanya
memiliki peraturan tertulis tetapi juga memiliki peraturan yang tak tertulis misalnya
hukum adat.
• Asas-asas pembentuk peraturan perundang-undangan berarti dasar atau sesuatu yang
dijadikan tumpuan dalam menyusun peraturan perundang-undangan.
B. Saran
Perundang-undangan memiliki peranan yang penting dalam membentuk sebuah
hukum maka dari itu sudah seharusnya pembuat peraturan perundang-undangan harus
memiliki kemampuan hukum yang luar biasa guna menciptakan hukum yang baik serta
keadilan bagi seluruh rakyatnya.
13
Alfein Maghribi AS
DAFTAR PUSTAKA
Maria Farida Indrati S, Ilmu Perundang-undangan; Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan,
Kanisius, 2019. Yogyakarta
Maria Farida Indrati Soeprapto, Ilmu perundang-undangan (dasar-dasar dan
pembentukannya), Kanisius, 1998, Yogyakarta.
Soefyanto, Peraturan perundang-undangan (dasar dan teknik pembuatan). Universitas Islam
Jakarta, 2007, Jakarta.
Roseno Harjowidigo, Wetgeving Sleerdi Negeri Belanda dan Perkembangan Undang-undang
saat ini di Indonesia, Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia RI Tahun 2004, Jakarta.
Amiroeddin Sjarif, Perundang-undangan: Dasar, Jenis, dan Teknik Membuatanya,
Rineka Cipta, 1997. Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,
2002, Jakarta.
Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto, Peraturan perundang-undangan dan
Yurisprudensi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1989, Bandung.
Departemen pendidikan nasional, Kamus besar bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, 2008.
Jakarta.
Soedjono Dirdjosisworo, Memorandum hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002
I Gde Pantja Astawa & Suprin Na’a, Dinamika Hukum dan Ilmu Perundang-undangan di
Indonesia, PT Alumni, 2008. Bandung
Esmi Warassih, Disertasi: Implementasi Kebijaksaaan pemerintah elalui peraturan
perundang undangan dalam perspektif sosiologi studi kebijaksanaan pemerintah dalam
kaitannnya dengan penemaran limbah industri, Pasca Sarjana Universitas Airlangga, 1991,
Surabaya.
http://www.padarnews.com/2017/10/20/hukum-bukan-sekedar-uu/
https://www.researchgate.net/publication/325472636_Landasan_dan_Asas-
Asas_Pembentukkan_Peraturan_Perundang-Undangan_yang_Baik
http://birohukum.pu.go.id/component/content/article/101.html
http://qolbifsh.blogspot.com/2012/04/asas-asas-pembentukan-perundang.html?m=1
https://jurusantugas.blogspot.com/2015/05/materi-muatan-dan-asas-asas-peraturan.html?m=1
https://www.academia.edu/17993821/Proses_Pembentukan_Undang-Undang_di_Indonesia
https://www.researchgate.net/publication/337783205_RESUME_Hukum_Perundang-
undangan
https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5ce4c3720df11/jika-peraturan-perundang-
undangan-tidak-diundangkan/
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-peraturan-perundang-undangan/12558/4
http://melitakristinmeliala.blogspot.com/2010/11/perbedaan-undang-undang-hukum-
dan.html?m=1
https://www.academia.edu/10119865/Hukum_dan_Peraturan_Perundang-Undangan
14