Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar


Diajukan untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Dosen: Ismayana, S.H.

Oleh:
Alfein Maghribi Atari’Syah

(Tingkat/semester: 1/1)

Fakultas Hukum
Universitas Swadaya Gunung Jati
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga, makalah yang bertemakan Lingkungan Sosial dan Budaya ini dapat
diselesaikan dengan baik. Selanjutnya kami sampaikan shalawat serta salam semoga dilimpahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya.

Makalah ini bertemakan tentang Lingkungan Sosial dan Budaya secara khusus
mendeskripsikan tentang Problema Lingkungan Sosial Budaya, Isu-isu tentang lintas budaya dan
bangsa, dan contoh-contohnya beserta solusinya. Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata
kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai pengetahuan untuk kita semua dan sebagai langkah untuk
menyadari betapa pentingnya memahami problema lingkungan sosial dan budaya.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Ismayana, S.H., M.H., sebagai dosen
dalam mata kuliah ISBD yang telah banyak memberikan petunjuk dalam pembuatan makalah ini,
Selanjutnya kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan materil
maupun moril.

Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, tetapi mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dalam mencari ilmu dan untuk para pembaca
semua dalam menambah pengetahuan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini.

Cirebon, 26 November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Lingkungan sosial dan budaya


KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 1
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 3
D. Prosedur Pemecahan Masalah .................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5
A. Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat ........................ 5
a. Pranata dalam Lingkungan Sosial ............................................................................. 5
b. Pranata dalam Kehidupan Sosial ............................................................................... 5
B. Isu-Isu Penting tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa .................................. 5
1. Isu tentang Lingkungan ............................................................................................. 5
2. Isu tentang kemanusiaan ........................................................................................... 6
C. Contoh Problema lingkungan sosial budaya .............................................................. 7
a. Penggunaan bahasa yang kasar ............................................................................... 7
b. Membuang sampah sembarangan ............................................................................ 7
c. Korupsi ...................................................................................................................... 8
e. Pengangguran ........................................................................................................... 9
f. Kenakalan Remaja .................................................................................................... 9
C. Solusi dalam menangani problematika lingkungan sosial dan budaya ....................... 9
a. Penggunaan bahasa yang kasar ............................................................................... 9
b. Membuang sampah sembarangan ............................................................................ 9
c. Korupsi ...................................................................................................................... 9
d. Pengangguran ........................................................................................................... 9
e. Kenakalan Remaja .................................................................................................... 9
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya, lebih dari
itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan
kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradapan – istilah Toynbee- sebagai akibat dari
kemampuan manusia mengatasi lingkungan. Lingkungan hidup tidak bisa di pisahkan dari
ekosistem atau system ekologi. Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu
komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati membentuk
suatu system. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu system kehidupan dimana
terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Manusia adalah bagian dari
ekosistem.
Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan alam dan
buatan adalah Lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan social
budaya dimana manusia itu berada. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia.
Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia, karma lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan
lingkungan untuk mendukung perkehidupan manusia dan makhuk hidup lainya arti penting
lingkungan bagi manusia karena lingungan merupakan tempat hidup manusia, Lingkungan
memberi sumber-sumber penghidupan manusia, Lingkungan memengaruhi sifat, karakter,
dan perilaku manusia yang mendiaminya.
Menurut undang-undang No. 23 tentang pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan
hidup adalah sistem kehidupan yang merupakan kesatuan ruang dengan segenap pengada
(entity) baik pengada ragawi abioti atau benda (materi) , maupaun pengada insani, abiotik
atau mahluk hidup termasuk manusia dengan perilakunya, keadaan (tatanan alma baca
kosmologi), daya (peluang tatanan dan harapan) yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kejateraan manusia serta kesejahteraan mahluk hidup lainnya. Oleh
karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang hubungan antara manusia dan
lingkungannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat?
2. Apa saja isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa?
3. Apa saja contoh-contoh permasalahan lingkungan sosial dan budaya?
4. Bagaimana Solusi menangani permasalahan lingkungan sosial dan budaya?

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat memahami problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi
masyarakat;
2. Menjelaskan Isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa;
3. Mengetahui contoh-contoh Problematika lingkungan sosial budaya khususnya di
indonesia;
4. Menemukan Solusi lingkungan sosial dan budaya.

D. Prosedur Pemecahan Masalah


Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan
metode pengamatan, studi pustaka, dan untuk menunjang data penulis mencari bahan-
bahan studi dari internet.
BAB II PEMBAHASAN

A. Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat


Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu
interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan symbol dan nilai,
serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau
peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan). Interaksi dalam
Lingkungan Sosial Interaksi sosial bisa terjadi dalam situasi persahabatan ataupun
permusuhan (kerjasama atau konflik), bisa dengan tutur kata, jabat tangan, bahasa
isyarat, atau bahkan tanpa kontak fisik. Interaksi sosial hanya dapat berlangsung antara
pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihak.

a. Pranata dalam Lingkungan Sosial


Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola
mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat. Contohnya,
permainan silat yang diperagakan anak-anak sekolah yang sedang istirahat dan
pertandingan silat dalam suatu kejuaraan. Maksud dari contoh ini adalah contoh yang
pertama bukan pranata karena berlangsung dalam situasi tidak resmi dan tidak adanya
aturan baku yang ditetapkan. Sedangkan contoh yang kedua merupakan pranata karena
berlangsung dalam situasi resmi dengan mendasarkan pada aturan pertandingan silat yang
telah ditetapkan.

b. Pranata dalam Kehidupan Sosial


Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang
abnormal, amoral, berlawanan, dengan hokum, dan bersifat merusak. Problema sosial
menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu diteliti,
diperbaiki, bahkan untuk dihilangkan. Problema sosial yang terjadi dan dihadapi
masyarakat banyak dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan
pengangguran. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan
disorganisasi. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan,
kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan.

B. Isu-Isu Penting tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa


Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya
merupakan isu global yang menjadi keprihatinan umat manusia sedunia. Merupakan isu
global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat manusia dalam suatu Negara atau
wilayah tertentu, tetapi melanda ke berbagai belahan dunia.
Berikut ini adalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan,
yaitu:

1. Isu tentang Lingkungan


a. Kekurangan Pangan
Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak. Dunia pun diliputi
kekhawatiran itu, karena pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di negara-negara
berkembang. Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa kelaparan, karena
pangan itu merupakan kebutuhan pokok manusia yang hakiki.
b. Kekurangan Sumber Air Bersih
Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan. Khususnya air bersih banyak
dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan, terutama sekali untuk minum.
Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai sumber
kehidupan. Tidak tersedianya air bersih dapat memicu timbulnya berbagai macam
penyakit, seperti kolera, tifus, malaria, demam berdarah, dan penyakit lain yang menular.

c. Polusi atau Pencemaran


Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu : pencemaran udara, air, dan tanah. Pencemar udara
dapat berupa gas dan partikel. Contohnya : gas, Gas CO, CO2, dan batu bara. Polusi air
dapat disebabkan oleh pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan
sampah domestik, sampah organik, dan fosfat. Pencemaran tanah disebabkan oleh
sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan
kaleng; detergen yang bersifat nonbiodegradable (secara alami sulit diuraikan) dan zat
kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

d. Perubahan iklim
Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan oleh
banyak pembangkit energi mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Perubahan iklim
mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang tidak terkirakan sebelumnya, seperti
peningkatan suhu, melelehnya gunung es permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan
badai, serta musim panas yang semakin panjang.

2. Isu tentang kemanusiaan


a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah global yang sering dihubungkan dengan kebutuhan,
kesulitan, dan kekurangan di berbagai keadaan hidup.

b. Konflik atau Perang


Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) di mana salah satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan
tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat
istiadat, keyakinan dan lain sebagainya.

c. Wabah Penyakit
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitaannya meningkat secara nyata, melebihi keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Sumber penyakit dapat
berasal dari manusia, tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung atau tercemar
penyakit, serta yang menimbulkan wabah. Wabah membahayakan kesehatan masyarakat
karena dapat mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian.
Menurut Diamond, ada empat masalah utama dalam lingkungan global, yaitu:
a. Pertumbuah populasi manusia (human population growth)
b. Populasi dan degradasi ekosistem (ecosystem degradation and population)
c. Masalah air
d. Masalah pangan.
e. Masalah perusakan hutan dan habitatnya
f. Masalah tanah (erosi, hilangnya kesuburan tanah)
g. Masalah pengelolaan air
h. asalah perburuan
i. Masalah penangkapan ikan
j. Masalah spesies yang punah
k. Masalah pertumbuhan penduduk

C. Contoh Problema lingkungan sosial budaya

1. Penggunaan bahasa yang kasar

a. Penggunaan bahasa yang kasar

Penggunaan bahasa yang kasar dapat dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu: intelegensi, status
sosial ekonomi, dan hubungan keluarga.

 Intelegensi

Perkembangan bahasa seseorang dapat dilihat dari tingkat intelegensinya. Seseorang yang
perkembangan bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai intelegensi yang normal atau di atas
normal. Namun, tidak semua orang yang mengalami kelambatan perkembangan bahasa dapat
dikategorikan sebagai orang yang bodoh.

 Status Sosial Ekonomi

Beberapa studi tentang hubungan antara perkembangan bahasa dengan status sosial ekonomi
keluarga menunjukkan bahwa seseorang yang berasal dari keluarga miskin cenderung mengalami
kelambatan dalam perkembangan bahasanya dibandingkan dengan orang yang berasal dari keluarga
yang status sosial ekonomi keluarganya lebih baik. Kondisi ini mungkin terjadi dikarenakan
perbedaan kecerdasan atau kesempatan belajar, atau kedua-duanya.

 Hubungan Keluarga

Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman berinteraksi dan berkomunikasi dengan
lingkungan keluarga, terutama dengan orangtua yang mengajar, melatih, dan memberikan contoh
berbahasa kepada anak. Hubungan yang sehat antara orangtua dengan anak (penuh perhatian dan
kasih sayang dari orangtuanya) memfasilitasi perkembangan bahasa anak, sedangkan hubungan
yang tidak sehat yang dapat berupa sikap orangtua yang kasar, kurang kasih sayang, atau kurang
perhatian untuk memberi contoh berbahasa yang baik kepada anak, maka perkembangan bahasa
anak cenderung akan mengalami stagnasi atau kelainan, seperti : gagap dalam berbicara, dan
berkata kasar atau tidak sopan.

2. Membuang sampah sembarangan


Didalam pikiran alam bawah sadar, masyarakat menganggap bahwa membuang sampah
sembarangan ini bukan merupakan suatu hal yang salah dan wajar untuk dilakukan.
Norma dari lingkungan sekitar seperti keluarga, sekolah, masyarakat, atau bahkan tempat
pekerjaan. Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor besar didalam munculnya suatu perilaku.
Contohnya, pengaruh lingkungan seperti membuang sampah sembarangan, akan menjadi faktor
besar dalam munculnya perilaku membuang sampah sembarangan.

Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa mudah untuk dilakukan. Jadi, orang
tidak akan membuang sampah sembarangan jika tersedianya banyak tempat sampah. Tempat yang
kotor dan memang sudah banyak sampahnya. Tempat yang asal mulanya terdapat banyak sampah,
bisa membuat orang yakin bahwa membuang sampah sembarangan diperbolehkan ditempat itu.
Jadi, warga sekitar tanpa ragu untuk membuang sampahnya di tempat itu.

Kurang banyak tempat sampah. Kurangnya tempat sampah membuat orang sulit untuk
membuang sampahnya. Jadi, orang dengan mudah akan membuang sampahnya sembarangan.

3. Korupsi
Faktor-Faktor yang menyebabkan terjadinya Korupsi adalah :
 Penegakan hukum tidak konsisten: penegakan hukum hanya sebagai make-up politik,
bersifat sementara dan selalu berubah setiap pergantian pemerintahan.
 Penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang karena takut dianggap bodoh bila tidak
menggunakan kesempatan.
 Langkanya lingkungan yang antikorup: sistem dan pedoman antikorupsi hanya dilakukan
sebatas formalitas.
 Rendahnya pendapatan penyelenggaraan negara: Pendapatan yang diperoleh harus
mampu memenuhi kebutuhan penyelenggara negara, mampu mendorong penyelenggara
negara untuk berprestasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
 Kemiskinan, keserakahan: masyarakat kurang mampu melakukan korupsi karena kesulitan
ekonomi. Sedangkan mereka yang berkecukupan melakukan korupsi karena serakah, tidak
pernah puas dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan.
 Budaya memberi upeti, imbalan jasa dan hadiah.
 Konsekuensi bila ditangkap lebih rendah daripada keuntungan korupsi: saat tertangkap
bisa menyuap penegak hukum sehingga dibebaskan atau setidaknya diringankan
hukumannya. Rumus: Keuntungan korupsi > kerugian bila tertangkap.
 Budaya permisif/serba membolehkan; tidak mau tahu : menganggap biasa bila ada korupsi,
karena sering terjadi. Tidak perduli orang lain, asal kepentingannya sendiri terlindungi.
 Gagalnya pendidikan agama dan etika: ada benarnya pendapat Franz Magnis
Suseno bahwa agama telah gagal menjadi pembendung moral bangsa dalam mencegah
korupsi karena perilaku masyarakat yang memeluk agama itu sendiri. Pemeluk agama
menganggap agama hanya berkutat pada masalah bagaimana cara beribadah saja. Sehingga
agama nyaris tidak berfungsi dalam memainkan peran sosial. Menurut Franz, sebenarnya
agama bisa memainkan peran yang besar dibandingkan insttusi lainnya. Karena adanya
ikatan emosional antara agama dan pemeluk agama tersebut jadi agama bisa menyadarkan
umatnya bahwa korupsi dapat memberikan dampak yang sangat buruk, baik bagi dirinya
maupun orang lain.
Baru-baru ini pada tahun 2018 misalnya, kasus korupsi di Indonesia merajalela pada E-KTP
yang memberikan efek kejerahan atas kepercayaan masyarakat dengan Ketua DPR (Setya Novanto).
Oleh karenannya cara atau solusi dalam mengatasi korupsi ini bisa dilakukan dengan memberikan
hukuman yang lebih berat dibandingkan dengan hukuman yang saat ini diterpakan.
4. Pengangguran
Problema lingkungan sosial yang pada saat ini terjadi di Indonesia dan dapat memberikan efek
yang berarati adalah pengangguran. Faktor penyeba pengangguran ini adalah kekalahan SDM
(Sumber Daya Manusia) Indonesia untuk berkompetisi dengan tenaga kerja dari negara lain.
Keadaan ini memicul negara dalam jumlah pendudukan yang tidak produktif.

5. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja menjadi salah satu masalah sosial yang seringterjadi di Indonesia, masalah
ini berakibat pada rusaknya mental remaja dalam menghadapi perkembangan perubahan sosial yang
tinggi. Generasi mudah yang sudah rusak bahkan bisa menjadi ancaman yang berarti bagi Indonesia.
Contoh kenakalan remaja di Indonesia, yaitu: Geng Motor, Tawuran, Narkoba, seks bebas dll.

D. Solusi dalam menangani problematika lingkungan sosial dan budaya

1. Penggunaan bahasa yang kasar


Solusi terbaik untuk menangani penggunaan bahasa yang kasar yaitu dimulai dari keluarga. Di
waktu kecil, orang tua harus memperkenalkan anak dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,
jangan menggunakan kata ganti yang bertujuan untuk memperhalus bahasa misalnya kata kucing
dirubah menjadi pus. Jika Anda melakukan hal tersebut maka anak tidak mengenal kata-kata
sesungguhnya. Dan akan terjadi kekeliuran bahasa yang terus menerus, dan jangan pernah
membiarkan ia menonton televisi sendirian, meskipun itu tayangan untuk anak-anak. Karena walau
bagaimanapun banyak tayangan anak-anak yang sebenarnya tidak layak, seperti adegan kekerasan.

2. Membuang sampah sembarangan


Solusi yang paling tepat adalah dengan memberikan hukuman yang memberi efek jera agar
tidak ada lagi yang membuang sampah sembarangan, sediakan banyak tempat pembuangan sampah
dan setiap individu harus mempunyai prinsip jika membuang sampah sembarangan berarti
melakukan dosa.

3. Korupsi
Seharusnya dalam hal korupsi di Indonesia Aparat penegak hukum harus menghukum seberat
beratnya pelaku korupsi atau bisa saja memberikan hukuman mati kepada pelaku korupsi agar
memberikan efek jera. Aparat hukum juga jangan hanya tebang pilih dalam meilah-milih suatu kasus
yang hanya melihat siapa pelaku tersebut harus merata dalam substansi hukum keadilan juga dalam
substansi hukum formal yang berlaku.
4. Pengangguran

Salah satu cara mengatasi pengangguran dan solusinya di Indonesia ialah dengan memberikan
pelatihan tenaga kerja, memberikan pelatihan bahasa, serta pelatihan ketrampilan yang
membuatnya laku bekerja di sektor unggulan Indonesia.

5. Kenakalan Remaja
Cara mengatasi masalah sosial kenakalan remaja ini ialah dengan memberikan remaja
penyuluhan serta bentuk kesibukan yang ada dan tentunya bermanfaat bagi remajanya juga bagi
oang banyak. Dorongan ini bisa dilakukan dengan memberikan fasilitas pendidikan, fasilitas
penyaluran bakat dan juga asilitas pengembangan bakat serta diberikan beasiswa agar para remaja
tidak takut dalam perekonomian ketika mengikuti suatu penyuluhan atau beberapa kegiatan guna
mendorang kualitas remaja agar terhindar dari kenakalan remaja yang meresahkan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai