Oleh:
Alfein Maghribi Atari’Syah
(Tingkat/semester: 1/1)
Fakultas Hukum
Universitas Swadaya Gunung Jati
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga, makalah yang bertemakan Lingkungan Sosial dan Budaya ini dapat
diselesaikan dengan baik. Selanjutnya kami sampaikan shalawat serta salam semoga dilimpahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya.
Makalah ini bertemakan tentang Lingkungan Sosial dan Budaya secara khusus
mendeskripsikan tentang Problema Lingkungan Sosial Budaya, Isu-isu tentang lintas budaya dan
bangsa, dan contoh-contohnya beserta solusinya. Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata
kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai pengetahuan untuk kita semua dan sebagai langkah untuk
menyadari betapa pentingnya memahami problema lingkungan sosial dan budaya.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Ismayana, S.H., M.H., sebagai dosen
dalam mata kuliah ISBD yang telah banyak memberikan petunjuk dalam pembuatan makalah ini,
Selanjutnya kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan materil
maupun moril.
Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, tetapi mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dalam mencari ilmu dan untuk para pembaca
semua dalam menambah pengetahuan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya, lebih dari
itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan
kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradapan – istilah Toynbee- sebagai akibat dari
kemampuan manusia mengatasi lingkungan. Lingkungan hidup tidak bisa di pisahkan dari
ekosistem atau system ekologi. Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu
komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati membentuk
suatu system. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu system kehidupan dimana
terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Manusia adalah bagian dari
ekosistem.
Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan alam dan
buatan adalah Lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan social
budaya dimana manusia itu berada. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia.
Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia, karma lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan
lingkungan untuk mendukung perkehidupan manusia dan makhuk hidup lainya arti penting
lingkungan bagi manusia karena lingungan merupakan tempat hidup manusia, Lingkungan
memberi sumber-sumber penghidupan manusia, Lingkungan memengaruhi sifat, karakter,
dan perilaku manusia yang mendiaminya.
Menurut undang-undang No. 23 tentang pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan
hidup adalah sistem kehidupan yang merupakan kesatuan ruang dengan segenap pengada
(entity) baik pengada ragawi abioti atau benda (materi) , maupaun pengada insani, abiotik
atau mahluk hidup termasuk manusia dengan perilakunya, keadaan (tatanan alma baca
kosmologi), daya (peluang tatanan dan harapan) yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kejateraan manusia serta kesejahteraan mahluk hidup lainnya. Oleh
karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang hubungan antara manusia dan
lingkungannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat?
2. Apa saja isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa?
3. Apa saja contoh-contoh permasalahan lingkungan sosial dan budaya?
4. Bagaimana Solusi menangani permasalahan lingkungan sosial dan budaya?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat memahami problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi
masyarakat;
2. Menjelaskan Isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa;
3. Mengetahui contoh-contoh Problematika lingkungan sosial budaya khususnya di
indonesia;
4. Menemukan Solusi lingkungan sosial dan budaya.
d. Perubahan iklim
Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan oleh
banyak pembangkit energi mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Perubahan iklim
mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang tidak terkirakan sebelumnya, seperti
peningkatan suhu, melelehnya gunung es permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan
badai, serta musim panas yang semakin panjang.
c. Wabah Penyakit
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitaannya meningkat secara nyata, melebihi keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Sumber penyakit dapat
berasal dari manusia, tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung atau tercemar
penyakit, serta yang menimbulkan wabah. Wabah membahayakan kesehatan masyarakat
karena dapat mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian.
Menurut Diamond, ada empat masalah utama dalam lingkungan global, yaitu:
a. Pertumbuah populasi manusia (human population growth)
b. Populasi dan degradasi ekosistem (ecosystem degradation and population)
c. Masalah air
d. Masalah pangan.
e. Masalah perusakan hutan dan habitatnya
f. Masalah tanah (erosi, hilangnya kesuburan tanah)
g. Masalah pengelolaan air
h. asalah perburuan
i. Masalah penangkapan ikan
j. Masalah spesies yang punah
k. Masalah pertumbuhan penduduk
Penggunaan bahasa yang kasar dapat dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu: intelegensi, status
sosial ekonomi, dan hubungan keluarga.
Intelegensi
Perkembangan bahasa seseorang dapat dilihat dari tingkat intelegensinya. Seseorang yang
perkembangan bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai intelegensi yang normal atau di atas
normal. Namun, tidak semua orang yang mengalami kelambatan perkembangan bahasa dapat
dikategorikan sebagai orang yang bodoh.
Beberapa studi tentang hubungan antara perkembangan bahasa dengan status sosial ekonomi
keluarga menunjukkan bahwa seseorang yang berasal dari keluarga miskin cenderung mengalami
kelambatan dalam perkembangan bahasanya dibandingkan dengan orang yang berasal dari keluarga
yang status sosial ekonomi keluarganya lebih baik. Kondisi ini mungkin terjadi dikarenakan
perbedaan kecerdasan atau kesempatan belajar, atau kedua-duanya.
Hubungan Keluarga
Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman berinteraksi dan berkomunikasi dengan
lingkungan keluarga, terutama dengan orangtua yang mengajar, melatih, dan memberikan contoh
berbahasa kepada anak. Hubungan yang sehat antara orangtua dengan anak (penuh perhatian dan
kasih sayang dari orangtuanya) memfasilitasi perkembangan bahasa anak, sedangkan hubungan
yang tidak sehat yang dapat berupa sikap orangtua yang kasar, kurang kasih sayang, atau kurang
perhatian untuk memberi contoh berbahasa yang baik kepada anak, maka perkembangan bahasa
anak cenderung akan mengalami stagnasi atau kelainan, seperti : gagap dalam berbicara, dan
berkata kasar atau tidak sopan.
Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa mudah untuk dilakukan. Jadi, orang
tidak akan membuang sampah sembarangan jika tersedianya banyak tempat sampah. Tempat yang
kotor dan memang sudah banyak sampahnya. Tempat yang asal mulanya terdapat banyak sampah,
bisa membuat orang yakin bahwa membuang sampah sembarangan diperbolehkan ditempat itu.
Jadi, warga sekitar tanpa ragu untuk membuang sampahnya di tempat itu.
Kurang banyak tempat sampah. Kurangnya tempat sampah membuat orang sulit untuk
membuang sampahnya. Jadi, orang dengan mudah akan membuang sampahnya sembarangan.
3. Korupsi
Faktor-Faktor yang menyebabkan terjadinya Korupsi adalah :
Penegakan hukum tidak konsisten: penegakan hukum hanya sebagai make-up politik,
bersifat sementara dan selalu berubah setiap pergantian pemerintahan.
Penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang karena takut dianggap bodoh bila tidak
menggunakan kesempatan.
Langkanya lingkungan yang antikorup: sistem dan pedoman antikorupsi hanya dilakukan
sebatas formalitas.
Rendahnya pendapatan penyelenggaraan negara: Pendapatan yang diperoleh harus
mampu memenuhi kebutuhan penyelenggara negara, mampu mendorong penyelenggara
negara untuk berprestasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Kemiskinan, keserakahan: masyarakat kurang mampu melakukan korupsi karena kesulitan
ekonomi. Sedangkan mereka yang berkecukupan melakukan korupsi karena serakah, tidak
pernah puas dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan.
Budaya memberi upeti, imbalan jasa dan hadiah.
Konsekuensi bila ditangkap lebih rendah daripada keuntungan korupsi: saat tertangkap
bisa menyuap penegak hukum sehingga dibebaskan atau setidaknya diringankan
hukumannya. Rumus: Keuntungan korupsi > kerugian bila tertangkap.
Budaya permisif/serba membolehkan; tidak mau tahu : menganggap biasa bila ada korupsi,
karena sering terjadi. Tidak perduli orang lain, asal kepentingannya sendiri terlindungi.
Gagalnya pendidikan agama dan etika: ada benarnya pendapat Franz Magnis
Suseno bahwa agama telah gagal menjadi pembendung moral bangsa dalam mencegah
korupsi karena perilaku masyarakat yang memeluk agama itu sendiri. Pemeluk agama
menganggap agama hanya berkutat pada masalah bagaimana cara beribadah saja. Sehingga
agama nyaris tidak berfungsi dalam memainkan peran sosial. Menurut Franz, sebenarnya
agama bisa memainkan peran yang besar dibandingkan insttusi lainnya. Karena adanya
ikatan emosional antara agama dan pemeluk agama tersebut jadi agama bisa menyadarkan
umatnya bahwa korupsi dapat memberikan dampak yang sangat buruk, baik bagi dirinya
maupun orang lain.
Baru-baru ini pada tahun 2018 misalnya, kasus korupsi di Indonesia merajalela pada E-KTP
yang memberikan efek kejerahan atas kepercayaan masyarakat dengan Ketua DPR (Setya Novanto).
Oleh karenannya cara atau solusi dalam mengatasi korupsi ini bisa dilakukan dengan memberikan
hukuman yang lebih berat dibandingkan dengan hukuman yang saat ini diterpakan.
4. Pengangguran
Problema lingkungan sosial yang pada saat ini terjadi di Indonesia dan dapat memberikan efek
yang berarati adalah pengangguran. Faktor penyeba pengangguran ini adalah kekalahan SDM
(Sumber Daya Manusia) Indonesia untuk berkompetisi dengan tenaga kerja dari negara lain.
Keadaan ini memicul negara dalam jumlah pendudukan yang tidak produktif.
5. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja menjadi salah satu masalah sosial yang seringterjadi di Indonesia, masalah
ini berakibat pada rusaknya mental remaja dalam menghadapi perkembangan perubahan sosial yang
tinggi. Generasi mudah yang sudah rusak bahkan bisa menjadi ancaman yang berarti bagi Indonesia.
Contoh kenakalan remaja di Indonesia, yaitu: Geng Motor, Tawuran, Narkoba, seks bebas dll.
3. Korupsi
Seharusnya dalam hal korupsi di Indonesia Aparat penegak hukum harus menghukum seberat
beratnya pelaku korupsi atau bisa saja memberikan hukuman mati kepada pelaku korupsi agar
memberikan efek jera. Aparat hukum juga jangan hanya tebang pilih dalam meilah-milih suatu kasus
yang hanya melihat siapa pelaku tersebut harus merata dalam substansi hukum keadilan juga dalam
substansi hukum formal yang berlaku.
4. Pengangguran
Salah satu cara mengatasi pengangguran dan solusinya di Indonesia ialah dengan memberikan
pelatihan tenaga kerja, memberikan pelatihan bahasa, serta pelatihan ketrampilan yang
membuatnya laku bekerja di sektor unggulan Indonesia.
5. Kenakalan Remaja
Cara mengatasi masalah sosial kenakalan remaja ini ialah dengan memberikan remaja
penyuluhan serta bentuk kesibukan yang ada dan tentunya bermanfaat bagi remajanya juga bagi
oang banyak. Dorongan ini bisa dilakukan dengan memberikan fasilitas pendidikan, fasilitas
penyaluran bakat dan juga asilitas pengembangan bakat serta diberikan beasiswa agar para remaja
tidak takut dalam perekonomian ketika mengikuti suatu penyuluhan atau beberapa kegiatan guna
mendorang kualitas remaja agar terhindar dari kenakalan remaja yang meresahkan masyarakat.