Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia yang bergantung pada pembangunan karakter bangsa. Pembangunan
Karakter Bangsa diselenggarakan salah satunya melalui pembinaan kesadaran
bela negara bagi setiap warga negara Indonesia dalam rangka penguatan jati diri
bangsa yang berdasarkan kepribadian dan berkebudayaan berdasarkan
Pancasila dan UUD Negara RI 1945. Komitmen dan kepatuhan seluruh warga
negara dalam membangun kekuatan bangsa dengan segenap pranata, prinsip
dan kondisi yang diyakini kebenarannya serta digunakan sebagai instrumen
pengatur kehidupan moral, identitas, karakter serta jatidiri bangsa yang
berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI 1945 merupakan modal dasar yang
mampu mendinamisasikan pembangunan nasional di segala bidang.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan
profesi warga negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya
mendasari proses nation and character building, yang didasari oleh sejarah
perjuangan bangsa, sadar akan ancaman bahaya nasional yang tinggi serta
memiliki semangat cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin
Pancasila sebagai idiologi negara, kerelaan berkorban demi bangsa dan Negara.
Perjuangan bangsa Indonesia telah memberikan pengalaman berharga
dengan nilai-nilai luhur yang masih terus dipertahankan melalui perjuangan
bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang
senantiasa melibatkan warga negara. Namun kenyataan saat ini, kesadaran bela
negara belum mampu dilaksanakan sepenuhnya, sehingga kewaspadaan
menjadi melemah pula, serta ketahanan nasional juga menjadi kurang tangguh
dimana terjadi sikap dan perilaku melemahnya nilai-nilai bela negara yang meliputi
kecintaan terhadap tanah air Indonesia, kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia, keyakinan akan kebenaran Pancasila sebagai dasar negara, sikap rela
berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia . Pemantapan kesiapsiagaan bela
negara bagi warga negara, merupakan implementasi pencapaian sasaran

1
strategis terhadap nilai-nilai bela Negara dalam rangka menjaga eksistensi
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu perlu pemahaman akan
kesiapsiagaan dan kesadaran bela negara bagi setiap warga negara.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah, adapun rumusan masalah adalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Kesiapsiagaan Bela Negara?
2. Siapa saja yang memiliki kewajiban untuk membela negara?
3. Kapan warga negara dapat membela negaranya?
4. Dimana warga negara dapat mengimplementasikan kesadaran bela negara?
5. Mengapa kita harus memiliki kesadaran bela negara?
6. Bagaimana upaya untuk menunjukkan sikap bela negara?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu kesiapsiagaan bela negara
2. Untuk mengetahui siapa saja yang memiliki kewajiban membela negara
3. Untuk mengetahui kapan warga negara dapat membela negaranya
4. Untuk mengetahui dimana warga negara dapat mengimplementasikan
kesadaran bela negara
5. Untuk mengetahui alasan mengapa kita harus memiliki kesadaran bela negara
6. Untuk mengetahui upaya-upaya untuk menunjukkan sikap bela negara

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kesiapsiagaan Bela Negara

a. Pengertian Kesiapsiagaan Bela Negara

Menurut asal kata, kesamaptaan sama maknanya dengan kata


kesiapsiagaan yang berasal dari kata: Samapta, yang artinya: siap siaga atau
makna lainnya adalah siap siaga dalam segala kondisi. Dari makna ini dapat
diartikan dan kita samakan bahwa makna kesamptaan sama dengan makna
kesiapsiagaan. Selanjutnya menurut Sujarwo (2011:4) ― Samapta yang artinya
siap siaga.
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang
baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang
beragam.
konsep bela negara menurut kamus besar bahasa Indonesia berasal dari
kata bela yang artinya menjaga baik-baik, memelihara, merawat, menolong serta
melepaskan dari bahaya.
Sedangkan beberapa ahli memberikan konsep negara sebagai berikut:
1. Professor R. Djokosoetono Negara adalah suatu organisasi manusia atau
kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
2. Logemann, Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang menyatukan
kelompok manusia yg kemudian disebut bangsa.
3. Robert M. Mac. Iver, Negara adalah asosiasi yang berfungsi memelihara
ketertiban dalam masyarakat berdasarkan sistem hukum yang
diselenggarakan oleh pemerintah yang diberi kekuasaan memaksa.
4. Max Weber, Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah
5. Hegel, Negara merupakan organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesis
antara kemerdekaan individu dengan kemerdekaan universal.
6. Rousseau, kewajiban negara adalah memelihara kemerdekaan individu dan
menjaga ketertiban kehidupan manusia.

3
7. George Jellinek, Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok
manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.
8. Menurut George H. Sultou, Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur
atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
9. Menurut Roelof Krannenburg, Negara adalah suatu organisasi yang timbul
karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bela negara adalah adalah
kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang dilakukan secara ikhlas,
sadar dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh
kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Sehinga dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi
kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad
secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang
dilandasi oleh kecintaan terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI
1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa
dan bernegara.

b. Manfaat Kesiapsiagaan Bela Negara


Apabila kegiatan kesiapsiagaan bela negara dilakukan dengan baik, maka
dapat diambil manfaatnya antara lain:
1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesame rekan
seperjuangan.
3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotism sesuai dengan
kemampuan diri.
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
dalam materi Team Building.
6. Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.

4
7. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan
kegiatan.
9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak
disiplin.
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.

2.2. Dasar Humum Bela Negara


Dasar hukum mengenai bela negara terdapat dalam isi Undang-Undang
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yakni : Pasal 27 ayat (3) yang
menyatakan bahwa “semua warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara”. Selanjutnya pada Pasal 30 ayat (1) yang menyatakan
bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara”. Undang Undang Republik Indonesia Nomor
3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 ayat (1) mengamanatkan
bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara
yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”. Selanjutnya pada
ayat (2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui : pendidikan
kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai
prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib, dan
pengabdian sesuai dengan profesi.
Upaya bela negara harus dilakukan dalam kerangka pembinaan kesadaran
bela negara sebagai sebuah upaya untuk mewujudkan Warga Negara Indonesia
yang memahami dan menghayati serta yakin untuk menunaikan hak dan
kewajibannya.
Di sisi lain, bahwa UUD 1945 memberikan landasan serta arah dalam
pengembangan sistem dan penyelenggaraan pertahanan negara. Substansi
pertahanan negara yang terdapat dalam UUD 1945 diantaranya adalah
pandangan bangsa Indonesia dalam melihat diri dan lingkungannya, tujuan
negara, sistem pertahanan negara, serta keterlibatan warga negara. Hal ini
merefleksikan sikap bangsa Indonesia yang menentang segala bentuk
penjajahan, yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian, keadilan dan
kesejahteraan.
5
2.3. Kemampuan Awal Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku serta Tindakan warga
negara, baik secara aperseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan
negara,keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai
ancaman.
Kesadaran bela negara merupakan satu hal yang esensial dan harus
dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian hak
dan kewajibannya dalam upaya bela negara. Kesadaran bela negara menjadi
modal dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan,
kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Kesadaran
bela negara adalah dimana kita berupaya untuk mempertahankan negara kita dari
ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang
berdasarkan atas cinta tanah air.
Upaya bela negara dapat dilakukan melalui organisasi maupun individu,
upaya bela negara tidak hanya berperang, tetapi mengharumkan nama bangsa
dimanapun berada pun disebut bela negara. Keikutsertaan segenap warga
negara dalam upaya pembelaan negara bukan hanya dalam lingkup nasional,
tetapi juga dalam lingkungan terdekat tempat kita tinggal. Artinya, menjaga
keutuhan wilayah lingkungan kita tidak dapat dipisahkan dari keutuhan wilayah
negara secara keseluruhan. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik kita
wajib berpartisipasi dalam membela negara dimulai dari lingkungan keluarga,
lingkungan umum, lingkungan kerja dan lingkungan sekolah.
Salah satu nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela
negara, baik secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan
cara menjaga kesamaptaan (kesiapsiagaan) diri yaitu dengan menjaga kesehatan
jasmani dan rohani. Sedangkan secara non fisik, yaitu dengan cara menjaga etika,
etiket, moral dan memegang teguh kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati
diri bangsa yang luhur dan terhormat. Kemampuan awal bela negara dapat
berupa:

6
a. Kesiapsiagaan Jasmani
Kesiapsiagaan jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang
untuk melakuksanakan tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan
efisien.
b. Kesiapsiagaan Mental
Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan
memahami kondisi mental, perkembangan mental, dan proses
menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai dengan
perkembangan mental/jiwa (kedewasaan) nya, baik tuntutan dalam diri
sendiri maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan
lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat.
Dengan memiliki kesiapsiagaan jasmani dan mental yang sehat, artinya
kita sudah memilki kemampuan awal bela negara yang baik untuk memenuhi
hak dan kewajiban kita sebagai warga negara untuk membela negara dari
segala ancaman.

2.4. Upaya-Upaya Bela Negara


Untuk melakukan bela negara, diperlukan suatu kesadaran bela negara.
Dikatakan bahwa kesadaran bela negara itu pada hakikatnya adalah kesediaan
berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Cakupan bela
negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai
dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal
ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup didalamnya adalah bersikap dan
berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Kesadaran bela negara juga dapat menumbuhkan rasa patriotisme dan
nasionalisme di dalam diri masyarakat. Kesadaran bela negara menjadi modal
dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan
serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Kesadaran bela
negara memiliki nilai-nilai bagi kepentingan bangsa untuk memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa demi tegaknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia, maka diperlukan kondisi nilai-nilai bela negara dalam masyarakat,
dapat memahami secara benar tentang bela negara dan masyarakat
berpartisipasi aktif melaksanakan bela negara.

7
Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian
kepada negara dan bangsa. Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan
bentuk cinta terhadap tanah air kita.
Upaya-upaya untuk menunjukkan sikap bela negara adalah dengan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar bela negara. Adapun nilai-nilai dasar bela
negara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam kehidupan masyarakat
berbangsa dan bernegara antara lain sebagai berikut :
1. Cinta Tanah Air
Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita cintai.
Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat didasarkan pada
kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita dapat mewujudkan itu semua
dengan cara kita mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan
budaya-budaya yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga
nama baik negara kita. Implementasi cinta tanah air dalam kehidupan sehari-
hari diantaranya:
a. Menggunakan produk dalam negeri, seperti memakai batik dan
jersey buatan Indonesia yang akan meningkatkan pendapatan
perkapita negara.
b. Mempelajari sejarah perjuangan pahlawan, seperti memperingati
hari kemerdekaan Indonesia agar setiap warga negara
mengamalkan nilai sosial dan norma sosial.
c. Menjaga dan melestarikan lingkungan, seperti tidak membuang
sampah sembarangan agar warga negara yang tinggal didalamnya
dapat melangsungkan kehidupannya denga naman dan nyaman.

2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.


Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus
sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita
dan tujuan hidup bangsanya. Kita dapat mewujudkannya dengan cara
mencegahp erkelahian antar perorangan atau antar kelompok dan menjadi
anak bangsayang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

8
Implementasi kesadaran dan berbangsa dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya :
a. Membayar pajak tepat waktu, karena pajak digunakan untuk
membiayai kebutuhan belanja negara dan kebutuhan warga negara,
pembangunan infrastruktur.
b. Mengikuti upacara bendera dengan khidmat, adalah wujud kesadaran
berbangsa dan bernegara dilingkungan sekolah maupun pemerintah.
c. Menghindari golput ketika pemilu, karena untuk masa depan bangsa
yang cerah ada ditangan para pemilih pemimpin.

3. Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara.


Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar
biasa, pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa Pancasila adalah
alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki beragam
budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat
mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan. Implementasi bela
negara dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :
a. Percaya kepada keberadaan Tuhan, artinya Indonesia meyakini
bahwa Tuhan ada dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
seemua larangan-Nya.
b. Toleransi terhadap perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan,
untuk menghindari perpecahan yang dapat memcah belah bangsa.
c. Mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan permasalahan

4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara.


Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk
bangsa dan negara. Implementasi rela berkorban dalam kehidupan sehari-
hari diantaranya :
a. Mematuhi protokol Kesehatan dengan memakai masker dan
menggunakan handsanitizer adalah wujud rela berkorban dengan
menjaga susasana tetap damai agar ekonomi Indonesia tetap stabil
di masa pandemic Covid 19.

9
b. Mengikuti organisasi kemanusiaan, seperti organisasi peduli
bencana yang membantu pemerintah dalam memberantas
banyaknya keterbatasan dan permasalahan.
c. Berprestasi untuk mengharumkan bangsa dan negara, adalah wujud
untuk membanggakan negara.

5. Memiliki Kemampuan Bela Negara.


Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjaga
kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing.
Implementasi kemampuan bela negara dalam kehidupan sehari-hari :
a. Gemar berolahraga, dengan senantiasa menjaga fisik dan mental
yang sehat kita dapat memenuhi hak dan kewajiban kita dalam
membela negara.
b. Guru mendidik siswanya dengan tulus, dengan harapan bangsa
pada generasi muda yang memiliki karakter dan akhlak yang baik
untuk menjadi penerus bangsa.
c. Industri film mengangkat nilai-nilai ke-Indonesiaan, dengan
mengangkat film bertemakan nasionalisme akan meningkatkan
perasaan cinta tanah air kepada para penonton film.

6. Semangat mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan Makmur


Semangat untuk mewujudkan cita-cita bangsa merupakan sikap dan tekad
kebangsaan yang dilandasi oleh tekad persatuan ddan kesatuan untuk
mewujudkan cita-cita Bersama. Implementasi semangat mewujudkan
negara yang berdaulat, adil dan Makmur dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya :
a. Memanfaatkan kearifan lokal untuk kesejahteraan rakyat, untuk
mendorong akselerasi pembangunan ketahanan nasional dan
pembangunan nasional menuju terwujudnya masyarakat adil dan
Makmur.
b. Tidak berputus asa Ketika menghadapi persoalan kehidupan
bermasyarakat, berbangssa dan bernegara.
c. Memperjuangkan kedaulatan rakyat, keadilan dan hak asasi manusia.

10
BAB III

PENUTUP

Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki
oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi
situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan
tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang
dilandasi oleh kecintaan terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI
1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa
dan bernegara.
Dasar hukum mengenai bela negara terdapat dalam isi Undang-Undang
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yakni : Pasal 27 ayat (3) yang
menyatakan bahwa “semua warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara”. Selanjutnya pada Pasal 30 ayat (1) yang menyatakan
bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara”.
Keikutsertaan segenap warga negara dalam upaya pembelaan negara
dapat dilakukan setiap hari dengan menerapkan nilai-nilai dasar negara dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam upaya pembelaan negara keikutsertaan segenap
warga negara bukan hanya dalam lingkup nasional, tetapi juga dalam lingkungan
terdekat tempat kita tinggal. Artinya, menjaga keutuhan wilayah lingkungan kita
tidak dapat dipisahkan dari keutuhan wilayah negara secara keseluruhan. Oleh
karena itu, sebagai warga negara yang baik kita wajib berpartisipasi dalam
membela negara dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan umum, lingkungan
kerja dan lingkungan sekolah.
Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk
mempertahankan negara kita dari ancaman yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup bermasyarakat yang berdasarkan atas cinta tanah air.
Kesadaran bela negara juga dapat menumbuhkan rasa patriotisme dan
nasionalisme di dalam diri masyarakat. Kesadaran bela negara menjadi modal
dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan
serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Kesadaran bela negara
memiliki nilai-nilai bagi kepentingan bangsa untuk memperkokoh persatuan dan
kesatuan bangsa demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka

11
diperlukan kondisi nilai-nilai bela negara dalam masyarakat, dapat memahami
secara benar tentang bela negara dan masyarakat berpartisipasi aktif
melaksanakan bela negara. Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan
bentuk cinta terhadap tanah air kita. Inilah alasan mengapa kita harus memilki
kesadaran bela negara.
Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian
kepada negara dan bangsa. Upaya-upaya untuk menunjukkan sikap bela negara
adalah dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar bela negara. Adapun nilai-
nilai dasar bela negara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam
kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara antara lain sebagai berikut :
1. Cinta Tanah Air
Implementasi cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:
a. Menggunakan produk dalam negeri, seperti memakai batik dan
jersey buatan Indonesia yang akan meningkatkan pendapatan
perkapita negara.
d. Mempelajari sejarah perjuangan pahlawan, seperti memperingati
hari kemerdekaan Indonesia agar setiap warga negara
mengamalkan nilai sosial dan norma sosial.
e. Menjaga dan melestarikan lingkungan, seperti tidak membuang
sampah sembarangan agar warga negara yang tinggal didalamnya
dapat melangsungkan kehidupannya dengan aman dan nyaman.
2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Implementasi kesadaran dan berbangsa dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya :
a. Membayar pajak tepat waktu, karena pajak digunakan untuk
membiayai kebutuhan belanja negara dan kebutuhan warga negara,
pembangunan infrastruktur.
b. Mengikuti upacara bendera dengan khidmat, adalah wujud kesadaran
berbangsa dan bernegara dilingkungan sekolah maupun pemerintah.
c. Menghindari golput ketika pemilu, karena untuk masa depan bangsa
yang cerah ada ditangan para pemilih pemimpin.

12
3. Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara.
Implementasi bela negara dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya :
a. Percaya kepada keberadaan Tuhan, artinya Indonesia meyakini
bahwa Tuhan ada dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
seemua larangan-Nya.
b. Toleransi terhadap perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan,
untuk menghindari perpecahan yang dapat memcah belah bangsa.
c. Mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan permasalahan
4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara.
Implementasi rela berkorban dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :
a. Mematuhi protokol Kesehatan dengan memakai masker dan
menggunakan handsanitizer adalah wujud rela berkorban dengan
menjaga susasana tetap damai agar ekonomi Indonesia tetap stabil
di masa pandemic Covid 19.
b. Mengikuti organisasi kemanusiaan, seperti organisasi peduli
bencana yang membantu pemerintah dalam memberantas
banyaknya keterbatasan dan permasalahan.
c. Berprestasi untuk mengharumkan bangsa dan negara, adalah wujud
untuk membanggakan negara.
5. Memiliki Kemampuan Bela Negara.
Implementasi kemampuan bela negara dalam kehidupan sehari-hari :
a. Gemar berolahraga, dengan senantiasa menjaga fisik dan mental
yang sehat kita dapat memenuhi hak dan kewajiban kita dalam
membela negara.
b. Guru mendidik siswanya dengan tulus, dengan harapan bangsa
pada generasi muda yang memiliki karakter dan akhlak yang baik
untuk menjadi penerus bangsa.
c. Industri film mengangkat nilai-nilai ke-Indonesiaan, dengan
mengangkat film bertemakan nasionalisme akan meningkatkan
perasaan cinta tanah air kepada para penonton film.

13
6. Semangat mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan Makmur
Implementasi semangat mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan
Makmur dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :
a. Memanfaatkan kearifan lokal untuk kesejahteraan rakyat, untuk
mendorong akselerasi pembangunan ketahanan nasional dan
pembangunan nasional menuju terwujudnya masyarakat adil dan
Makmur.
b. Tidak berputus asa Ketika menghadapi persoalan kehidupan
bermasyarakat, berbangssa dan bernegara.
c. Memperjuangkan kedaulatan rakyat, keadilan dan hak asasi
manusia.

14

Anda mungkin juga menyukai