Anda di halaman 1dari 2

Korupsi berasal dari bahasa latin “corruptio” (Fockema Andrea: 1951) atau

“corrutus” (Webster Student Dictionary: 1960). Secara harfiah korupsi mengandung arti :
kebusukan, keburukan, ketidakjujuran, dapat disuap. Menurut KBBI “Korupsi” diartikan
sebagai penyelewengan atau penyalahgunaan uang Negara (perusahaan) untuk keuntungan
pribadi atau orang lain.
Tindak pidana korupsi diatur dalam UU Nomor 311 Tahun 1999 junto UU nomor 20
Tahun 2001. Perbuatan tindak pidana korupsi merupakan pelanggaran terhadap hak-hak
sosial dan hak hak ekonomi masyarakat, sehingga tindak pidana korupsi tidak dapat lagi
digolongkan sebagai kejahatan biasa (ordinary crimes) melainkan telah menjadi kejahatan
luar biasa (extra-ordinary crimes).
Korupsi sangat berkaitan dengan kesadarandimana kesadaran hukum warga
Indonesia cukup rendah. Perlu adanya penanaman kesadaran serta nilai-nilai positif lain
sejak dini, agar generasi muda nantinya akan mampu membawa bangsa Indonesia menjadi
lebih baik.
Unsur-unsur Tindak pidana korupsi :

 Perbuatan yang melawan hukum


 Memperkaya diri-sendiri atau orang lain
 Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara
faktor pendorong terjadinya korupsi di Indonesia, yakni diantaranya :
1. Penyalahgunaan kekuasaan/wewenang
2. Konsentrasi kekuasan dipengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab
langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan
demokratis;
3. kurang sempurnanya peraturan perundang-undangan,
4. administrasi yang lamban;
5. Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.;
6. Sikap mental para pegawai yang ingin cepat kaya dengan cara yang haram,
7. tidak ada kesadaran bernegara, tidak ada pengetahuan pada bidang pekerjaan yang
dilakukan oleh pejabat pemerintah;
8. Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah;
9. Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan “teman lama”;
10. Lemahnya ketertiban hukum;
11. Lemahnya profesi hukum;
12. Rakyat yang apatis, masa bodoh, tidak tertarik, atau mudah dibohongi;
13. Ketidakadaannya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan.
Korupsi dapat dipandang sebagai fenomena politik, fenomena sosial, fenomena
budaya, fenomena ekonomi, dan sebagai fenomena pembangunan. Karena itu pula upaya
penanganan korupsi harus dilakukan secara komprehensif melalui startegi atau pendekatan
Negara/politik, pendekatan pembangunan, ekonomi, sosial dan budaya.
Indonesia merupakan negara yang rawan bencana alam, dimana bencana ini harus dihadapi
dalam waktu-waktu tertentu, maka diperlukan penanggulangan yang harus ditangani secara
komperensif. Pandemi covid-19 di Indonesia hingga saat ini belum menemukan bagaimana cara
penanggulangannya hingga saat ini jumlah yang terjangkit semakin bertambah. Indonesia masih
berjuang menangani Pandemi. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengatasi
penyebaran covid-19 bahwa di terbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1
tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan pada Pasal 4
memberikan penanganan Pandemi Covid-19 bahwa kebijakan keuangan negara yang termasuk
kebijakan dalam perpajakan, kebijakan dalam bidang keuangan daerah, dan kebijakan pembiayaan.

Penanganan bencana adalah suatu tanggung jawab dari pemerintah karena tujuan utama
dalam memberikan penanganan terhadap perlindungan masyarakat dari ancaman bencana alam
dan menjamin terselenggarakannya penanggulangan bencana yang terencana, terpadu,
terkoordinasi dan menyeluruh. Penanggulangan bencana merupakan kegiatan atau upaya yang
dilaksanakan dalam rangka pencegahan, litigasi, tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan
bencana yang dilakukan sebelum dan setelah bencana.

Anda mungkin juga menyukai