Anda di halaman 1dari 6

D

I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 3

WIDIA WATI
NADILLA SALSABILLA
SITI MUSLIMAH
CHAIRULLAH
ABDUL AZIS NULHAKIM

XI IIS - 1

SMA NEGERI 1 KARANG BARU


TAHUN AJARAN 2021/2022
KETIDAKADILAN SOSIAL

A. Pengertian Ketidakadilan Sosial


Ketidakadilan adalah perlakuan yang tidak sama terhadap seseorang di dalam kehidupan
masyarakat. ketidakadilan sosial tampak pada pembedaan perlakukan terhadap berbagai lapisan sosial
dalam masyarakat. Ketidakadilan umumnya menyangkut masalah pembagian sesuatu terhadap hak
seseorang atau kelompok yang dilakukan secara tidak proporsional.
Ketidakadilan merupakan tindakan yang sewenang‐wenang. Ketidakadilan merupakan tindakan
pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang telah dikaruniakan oleh Tuhan. Biasanya ketidakadilan
ini muncul dikarenakan adanya hal yang tidak sesuai dengan kenyataannya, misalnya tidak samanya
dari hukum yang berlaku dengan peraturan yang berlaku di masyarakat.
Terkadang hukuman yang sudah ditetapkan berbeda dengan peraturan yang ada di masyarakat,
tentu saja hal ini bisa menimbulkan sebuah ketidakadilan sosial. Realitas ketidakadilan tentunya
bertentangan dengan UU no. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia:
1. Pasal 2 NKRI mengakui dan menjunjung tinggi HAM dan kebebasan dasar manusia sebagai hak
yang secara kodrati melekat dan tidak dapat dipisahkan dari manusia, yang harus dilindungi,
dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan,
kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.
2. Pasal 3 ayat (2) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan pengakuan
hukum yang adil, serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di depan hukum
Pasal 5 ayat (2) Setiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan yang adil dari
pengadilan yang objektif & tidak sepihak

B. Prinsip Ketidakadilan
1. Elitisme Efisien, merupakan paham yang menempatkan suatu individu atau kelompok yang
memiliki predikat atau status sosial yang lebih tinggi dari individu atau kelompok yang
lainnya.
2. Pengecualian Diperlukan, adanya pengeculian di berbagai lapisan masyarakat
3. Prasangka adalah Wajar, berprasangka baik atau buruk, benar atau salah, adalah hal yang
wajar. Hal tersebut dapat menimbulkan fitnah.
4. Keserakahan adalah Baik, hal ini dilakukan oleh individu maupun kelompok tanpa
memikirkan orang lain.
5. Putus Asa Tidak Bisa Dihindari, kita tidak diberikan hak untuk berputus asa, atau berhenti
melakukan suatu pekerjaan. “mereka” akan selalu menuntut kita untuk terus bekerja.
C. Faktor Penyebab Ketidakadilan
1. Faktor Internal
a. Keadaan psikologis para pelaku
b. Sifat egois
c. Sifat Individualisme
d. Tidak memiliki empati dan kemanusiaan
e. Adanya diskriminasi dari orang yang ada dalam kehidupan kesehariannya

2. Faktor Eksternal
a. Kesenjangan ekonomi
b. Struktur sosial dan politik
c. Kurang berfungsinya lembaga‐lembaga penegak hukum
d. Adanya pihak yang membantu ketidakadilan
e. Penggunaan teknologi yang salah

D. Bentuk Ketidakadilan
1. Stereotip, pemberian sifat tertentu secara subjektif terhadap seseorang berdasarkan kategori
kelompoknya. Stereotip merupakan salah satu bentuk prasangka antarras berdasarkan
kategori ras, jenis kelamin, kebangsaan, dan tampilan komunikasi verbal maupun
nonverbal.
2. Marginalisasi, proses peminggiran kelompok‐kelompok tertentu dengan lembaga sosial
utama, seperti struktur ekonomi, pendidikan, dan lembaga sosial ekonomi lainnya. Perbedaan
antara populasi dan kelompok, seperti etnis, ras, agama, budaya, bahasa, adat istiadat,
penampilan, dan afiliasi, memungkinkan populasi dominan untuk meminggirkan kelompok
yang lemah.
3. Subordinasi, pembedaan perlakuan terhadap identitas sosial tertentu. Umumnya yang
menjadi kelompok subordinasi adalah kelompok minoritas. Anggota kelompok mayoritas
dan anggota kelompok minoritas diperlakukan secara tidak seimbang.
4. Dominasi, suatu kondisi yang dialami oleh orang‐orang atau kelompok untuk sejauh bahwa
mereka bergantung pada hubungan sosial di mana beberapa orang atau kelompok lain
memegang kekuasaan sewenang‐wenang atas mereka.
E. Contoh dari Ketidakadilan Sosial
Ketidakadilan muncul kapan saja ketika ada konflik yang muncul, biasanya bentuk dari
ketidakadilan ini lebih memberikan hal yang rugi kepada orang yang sedang mengalami masalah
tersebut. Seperti halnya seorang pencuri sandal yang melakukan sebuah tindakan mencuri, lalu
pencuri tersebut ketahuan sehingga dijatuhkan hukuman yang sangat besar semisal dihukum dengan
hukuman 5 tahun penjara.
Namun berbeda dengan seseorang yang melakukan sebuah korupsi, dirinya melakukan korupsi
namun ketika ketahuan dirinya hanya mendapat hukuman 2 tahun penjara. Tentu saja hal ini
menunjukkan
ketidakadilan yang cukup jelas, bagaimana hukuman mencuri sandal lebih berat dari hukuman
melakukan korupsi. Dengan adanya ketidakadilan ini menimbulkan konflik yang cukup besar di
dalam masyarakat yang mengetahuinya.

Beberapa Ketidakadilan di Indonesia


1. Masih banyak warga masyarakat yang belum memeroleh hak untuk sejahtera
2. Sebagian buruh harus bekerja dalam kondisi yang tidak layak dan menerima upah tidak sesuai
ketentuan.
3. Kesamaan perlakuan hukum yang belum menjadi kenyataan
4. Oknum pejabat yang melakukan tindak kejahatan dapat menghindari hukuman
5. Adanya kesewenang‐wenangan oknum pejabat

F. Cara Mengatasi Ketidakadilan Sosial


1. Memperbaiki kualitas pendidikan.
2. Meningkatkan kualitas kesehatan, dari sisi tenaga medis, alat dan tempat, hingga
aksesibilitas kesehatan masyarakat.
3. Melakukan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM). Hal ini berguna agar seluruh
penduduk dapat mengembangkan potensinya dalam bersaing dengan kelompok atau
individu lain.
4. Mendorong mobilitas sosial. Hal ini bisa berupa suatu perpindahan penduduk dari satu
daerah ke daerah lain yang bertujuan memeratakan kepadatan warga. Namun, langkah
ini perlu disertai pula dengan pemerataan pembangunan.
5. Menciptakan peluang kerja secara merata. Pengangguran adalah masalah penting yang
perlu diatasi untuk menekan ketimpangan sosial. Jika tidak, masalah itu bisa memicu
persoalan sosial lainnya.

G. Contoh Sikap dalam Menghadapi Ketidakadilan


1. Sandarkan diri mu kepada tuhan,karena hanya ialah yang maka adil
2. Setelah menyadari ketidakadilan yang terjadi, lihat lagi, adakah kerugian dari
ketidakadilan tersebut? Bila terlalu sepele atau tidak begitu merugikan, lebih baik
lupakan. Bersantai dan fokus pada sesuatu yang lebih menarik lebih menguntungkan
Jika ada kerugian yang nyata, bersikaplah tegas. Bicara dengan tenang dan jelaskan
secara baik-baik mengenai dampak yang disebabkan dari ketidakadilan tersebut pada
yang bersangkutan.
3. Bersabarlah

H. Upaya Pemerintah Mengatasi Ketidakadilan Sosial


1. Peningkatan Kualitas Penduduk
Peningkatan kualitas penduduk dapat dilakukan melalui berbagai usaha. Upaya-upaya
tersebut adalah sebagai berikut :
 Memperbaiki kualitas pendidikan
 Meningkatkan fasilitas kesehatan, baik kualitas tenaga medis maupun peningkatan
pelayanan kesehatan
 Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, misalnya dengan memberikan
penyuluhan atau pengarahan pada masyarakat.

2. Mobilitas Geografis
Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), pengertian mobilitas sangat erat kaintannya
dengan perpindahan atau perubahan gerak. Maksud dari perpindahan ini ialah pindahnya
sekelompok orang yang bisa dikatakan sebagai penduduk, pindah dari suatu daerah ke daerah
yang lain. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah, karena
adanya pemerataan penduduk juga harus diikuti oleh adanya pembangunan.

3. Menciptakan Peluang Kerja


Saat ini, Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara berkembang dengan kepadatan
penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk yang besar di usia produktif tersebut tidak diimbangi
dengan jumlah lapangan pekerjaan, sehingga terjadilah banyak pengangguran. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, upaya yang bisa dilakukan adalah menciptakan peluang kerja dengan
memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar. Dengan menciptakan peluang kerja, maka kita juga
akan mengurangi munculnya ketimpangan sosial di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai