Disusun Oleh:
2021
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Menuju kebijakan publik yang ideal............................................................2
B. Saran...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Kebijakan pemerintah haruslah baik, atau karena
keinginan,pendapat dan kehendak dalam masyarakat itu berbeda-beda ,
maka pengambilan keputusannya haruslah sebaik mungkin. Yang menjadi
ukurannya adalah kepentingan masyarakat (public interest). Maka
merupakan kewajiban dari pemerintah untuk mengatur kehidupan dari
rakyat sebaik-baiknya sesuai dengan kehendaknya itu. Oleh karena itu di
Indonesia, kepentingan Nasional (national interest) yang tercantum dalam
pembukaan UUD RI 1945 merupakan ukuran (criteria) yang senantiasa
harus diperhatikan oleh pemerintah dalam mengambil keputusan dalam
kebijaksanaan (public policy decision), yaitu : kesejahteraan
rakyat,kecerdasan bangsa, dan ketertiban masyarakat.
Lalu apa yang dimaksud dengan kebijakan publik yang ideal itu
sendiri ? kebijakan publik yang ideal adalah kebijakan publik yang
membangun keunggulan bersaing dari setiap pribadi rakyat Indonesia baik
laki-laki maupun perempuan tanpa membedakan setiap keluarga Indonesia
, setiap organisasi baik masyarakat maupun pemerintah (sendiri) , baik
yang mencari laba maupun nirlaba.
IDEAL
MENYIMPANG
6
batas jelas
Subsidi yang proporsional/ sesuai Subsidi tanpa batas yang jelas atau
dengan target subsidi yang dikehendaki penghapusan subsidi secara total atau
ekstrem
Oleh karena itu hasil akhir dari suatu kebijakan publik merupakan
akibat-akibat atau dampak yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat,
baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan sebagai konsekuensi
dari adanya tindakan pemerintah atau tidak adanya tindakan pemerintah
dalam bidang-bidang atau masalah masalah tertentu dalam masyarakat.
7
Namun hal yang terpenting adalah dalam pengambilan kebijakan
publik yang menjadi ukurannya adalah kepentingan masyarakat sehingga
menghasilkan hasil akhir kebijakan yang baik dan ideal.
8
rakyat tetapi telah menjadi instrumen penguasa dan sering tampil sebagai
penguasa yang sangat otoritatif dan represif.
9
negara. Setiap kebijakan negara harus selalu berorientasi pada kepentingan
publik (public interest)
2. Realistik
10
mempertimbangkan kemampuan dari pihak pemerintah baik hal
organisasi,personalia,maupun keuangan.
3. Tranparan
11
peraturan daerah ( PERDA ) Yang bermasalah pada akhir-akhir ini.
Perda-perda tersebut bermasalah karena tidak jelas peraturanya
diatasnya yang menjadi payung, tidak ada peraturan diatasnya yang
memanyungi,bertentangan dengan peraturan yang di atasnya, dan lain-
lain.
12
a. Carl friedrich mengungkapkan kebijakan publik sebagai suatu arah
tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah
dalam suatu lingkungan tertentu , yang memberikan hambatan-
hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadap kebijakan yang
diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi dalam rangka mencapai
suatu tujuan, atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu.
13
akan dijadikan acuan perumusan kebijakan agar tercipta hubungan
sosial yang harmonis.
1. Kreditabilitas
Pemimpin mempunyai keyakinan dan komitmen, integritas
kejujuran, respek, kepercayaan yang konsisten, keberanian,
kemauan untuk bertanggung jawab atas keyakinan, ketenangan batin,
keahlian dan profesionalitas.
2. Nilai
Tugas pemimppin adalah member value atau nilai bagi
organisasi yang dipimpin.
3. Teladan
Pemimppin dapat memberikan contoh, inspirasi dan dorongan.
Keteladanan berarti simbol kedewasaan, karena seorang yang menjadi
teladan harus mampu memberikan toleransi, kerendahan hati dan
kesabaran.
4. Harapan
Pemimpin memberikan harapan dengan membuka mata
pengikutnya akan tantangan masa depan dan cara mengatasinya.
1. Cerdas
Cerdas berarti dapat memecahkan masalah pada intinya.
Kecerdasan membuat pengambilan keputusan kebijakan publik fokus
14
pada isu kebijakan yang hendak dikelola dalam kebijakan publik
daripada popularitasnya sebagai pengambilan keputusan kebijakan.
2. Bijaksana
Bijaksana bararti tidak menghasilkan masalah yang baru yang
lebih besar dari masalah yang dipecahkan. Kebijaksanaan membuat
pengambil keputusan kebijakan publik tidak menghindarkan diri dari
kesalahan yang tidak perlu.
3. Memberi harapan
Memberi harapan pada seluruh warga bahwa mereka dapat
memasuki hari esok yang lebih baik dari hari ini. Dengan member
harapan, kebijakan publik berarti membangun kehidupan yang
produktif sehingga kebijakan dapat dilaksanakan secara self
implementea atau masyarakat secara mandiri termotifasi untuk
melaksanakannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
Kedua, dengan mengadopsi pendekatan kewirausahaan terhadap
sistem keuangan publik, memang ada peluang untuk meningkatkan jumlah
pendapatan, namun hal tersebut cenderung mengurangi tingkat
responsivitas politik.
B. Saran
16
oriented. Sehingga kebijakan yang dirumuskan tidak membuat masyarakat
terjebak pada aturan dan prosedur yang rumit, namun yang terpenting
adalah bagaimana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai, tanpa
terlepas dari nilai-nilai fundamental sebagai landasan untuk berfikir dan
bertindak.
DAFTAR PUSTAKA
17
Dunn, William N, 2018. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Nugroho, Riant. 2014. Public Policy. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Suharto, Edi. 2014. Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Penerbit Alfabeta
AG.Subarsono. 2015. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budi Winarno. 2017. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Media
Pressindo.
Dr. Syafaruddin, M.Pd, 2018. Efektifitas Kebijakan Pendidikan, Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Edi Suharto, Ph.D, 2020, Analisa Kebijakan Publik panduan praktis mengkaji
masalah dan kebijakan public, Bandung:Alfabeta.
Miftah toha. 2015. Dimensi-Dimensi Prima Ilmu Aministrasi Negara. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Riant Nugroho. 2013. Kebijakan Publik: formulasi, implementasi, dan evaluasi.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Riant Nugroho. 2018. Public Policy. Jakarta: Elex Media Komputindo.
William N. Dunn, 2019, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Yogyakarta:Gadjah
Mada University Press.
Meltsner, Arnold J. Policy analysis in the Bureaucracy, University of California
Press, 2016.
Meyer, Robert R & Ernest Greenwood; Rancangan Penelitian Kebijakan Sosial;
CV. Rajawali, Jakarta, 1984.
Nugroho, Riant Public Policy, Elekmedia Komputindo, Jakarta; 2018
Parsons, Wayne : Public Policy: Prenada Media, Jakarta, 2015.
Poister, Theodore H.; Measuring Performance in Public and Nonprofit
Organizations; john Wiley & Sons; San Fransisco, 2013.
Rossi, Peter H. & Walter Williams (eds); Evaluating Social Programs – Theory;
Practice, and Politics; Seminar Press; New York; 2012
Rutman, Leonard (ed.), Evaluation Research Methods- a basic Guide; Sage
Publication, London, 2017
18
Weis, Carol H. Evaluation Research : Methods for Assesing Program
Effectiveness, Prentice Hall, New Jersey, 2016.
19