Kelompok 2
Disusun Oleh :
1. Farida Nurfiana (34301500679)
2. Tasya Amrina Rosyada (34301500735)
3. Aisyah Sri Ruhmaida (34301500651)
4. Anik Soviana (34301500657)
5. Misbahul Fikri (34301500700)
6. Kukuh Kurnia Utomo (34391500695)
7. Rani Kusuma Ningtyas (34301500718)
Kelas VI B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Berfikir Kreatif ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Drs. Daryata M.Pd.
selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Demokrasi Indonesia yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah kelompok ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
BAB I PENDHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih
luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara
langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab
kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit
dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem
demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta
demokrasi. Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada
warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang
tak memliki catatan kriminal (misal, narapidana atau bekas narapidana).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Demokrasi Di Lingkungan Masyarakat
Masyarakat berasal dari bahasa Arab yaitu Musyarak yang artinya
bersama-sama, kemudian berubah menjadi berkumpul bersama, hidup
bersama saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Selanjutnya,
menurut Ralf Linton dalam Abdul syani, 2002 :31), masyarakat adalah
setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama
sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dengan berfikir tentang
dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Sedangkan
ciri-ciri masyarakat yang hidup bersama adalah sebagai berikut :
1. Bercampur untuk waktu yang lama.
2. Mereka sadar bahwa mereka satu kesatuan.
3. Mereka merupakan satu sistem hidup bersama.
Pelaksanaan demokrasi yang dikatakan harus didukung oleh semua
bagian masyarakat, tak terkecuali di Indonesia. Indonesia yang menganut
demokrasi Pancasila. Demokrasi menjadi bagian dari pendidikan mulai dari
pendidikan usia dini hingga pendidikan di perguruan tinggi.
Selain itu, pendidikan demokrasi di sektor informal dimulai dari
keluarga sebagai bagian atau lembaga terkecil dalam masyarakat. Sebuah
organisasi informal yang seharusnya mempunyai visi dan misi sama antara
semua anggotanya.
Pendidikan demokrasi disosialisasikan di sekolah melalui hakikat
pendidikan kewarganegaraan. Sedangkan di lingkungan masyarakat,
pendidikan demokrasi langsung dalam bentuk praktek dan bentuk nyata.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan
dalam bentuk sebagai berikut:
1. Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;
2. Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa
diskriminasi;
3. Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;
4. Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;
4
5. Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan
warga lain.
6. Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
7. Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang
jernih.
8. Mengikuti kegiatan rembug desa.
9. Mengikuti kegiatan kerja bakti.
10. Bersama-sama memberikan usulan demi kemajuan masyarakat.
Adapun ciri – ciri demokrasi dilingkungan masyarakat sebagai berikut :
1. Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
2. Pemilihan organisasi masyarakat melalui musyawarah
3. Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang
jernih.
4. Mengikuti kegiatan yang diadakan oleh desa
5. Mengikuti kegiatan kerja bakti
6. Bersama-sama memberikan ususlan demi kemajuan masyarakat.
7. Saling tenggang rasa sesama warga
8. Menghargai pendapat orang lain
9. Memberi usul, kritik, dan saran untuk kesejahteraan desa
10. Mengimplikasikan dana untuk desa dengan benar
11. Ikut berpartisipasi dalam iuran desa
12. Memecahkan masalah dengan musyawarah mufakat
5
3. Mengerjakan tugas sesuai perannya masing-masing
4. Saling menghormati dan menyayangi
5. Menghormati dan menghargai semua anggota keluarga sesuai
kedudukannya, misalnya menghargai dan menghormati ayah sebagai
kepala keluarga
6. Melakukan rapat keluarga jika diperlukan, misalnya menentukan
liburan keluarga dan tugas masing-masing di rumah.
7. Memahami tugas dan kewajiban masing-masing anggota keluarga
8. Mengatasi dan menyelesaikan semua masalah keluarga dengan cara
musyawarah mufakat.
9. Saling menghargai berbagai perbedaan yanga da antara anggota
keluarga.
6
8. Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat, misalnya
dengan membayar iuran warga dengan teratur.
9. Jika seseorang menjadi bagian dari perangkat RT hingga desa atau
kelurahan, maka wajib menyalurkan dana untuk masyarakat dengan
benar.
1. Lapang dada terhadap semua hasil musyawarah dan mufakat atau hasil
pemilihan umum kepala daerah dan Presiden.
2. Pemimpin yang selalu mendengar dan menghargai pendapat rakyat dan
masyarakatnya.
3. Pemimpin yang memiliki kejujuran dan integritas
4. Pemimpin yang mempunyai rasa malu dan tanggung jawab terhadap
manat penderitaan rakyat
5. Individu yang saling menghargai hak sesama warga negara
6. Individu yang menghargai perbedaan yang banyak sekali ada di
masyarakat Indonesia.
7. Mengutamakan musyawarah untuk setiap masalah yang ada.
Musyawarah mufakat sesuai ciri-ciri demokrasi Pancasila.
8. Mengeluarkan pendapat dengan cara yang baik dan sesuai aturan yang
berlaku, misalnya tidak mengganggu ketertiban umum dan merusak
fasilitas umum.
9. Ikut serta dalam sistem pemilihan umum di Indonesia baik secara pasif
(menjadi pemilih) maupun secara aktif (menjadi pemilih dan dipilih).
7
BAB III
PENUTUP
2.6 Simpulan
2.7 Saran
Masyarakat berasal dari bahasa Arab yaitu Musyarak yang artinya
bersama-sama, kemudian berubah menjadi berkumpul bersama, hidup
bersama saling berhubungan dan saling mempengaruhi untuk
mensejahterakan kehidupan bermasyarakat.
8
DAFTAR PUSTAKA