Anda di halaman 1dari 10

Makalah Masyarakat Sipil

Disusun Oleh :

FABBIOLA IRAWAN − 1617020058

MEYTHA DWI CAHYASARI – 1617020050

KEWARGANEGARAAN

PB 2-C

Dosen Pengajar

Ahmad Nur Soim S.iF

JURUSAN TEKNIK GRAFIKA DAN PENERBITAN


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
KAMPUS DEPOK
2018

1
Daftar Isi

Cover 1

Daftar Isi 2

Isi

A. Pengertian Masyarakat Sipil 3

B. Sejarah Munculnya Masyarakat Sipil 3

C. Ciri-ciri Masyarakat Sipil 4

D. Karakteristik Masyarakat Sipil 5

E. Syarat Masyarakat Sipil 5

F. Unsur-Unsur Masyarakat Sipil 6

G. Pilar Penegak Masyarakat Sipil 7

H. Peran Masyarakat Sipil Pada Demokrasi 8

I. Proses Demokratis Menuju Masyarakat Sipil 8

J. Kesimpulan 9

Daftar Pustaka 10

2
A. Pengertian Masyarakat Sipil

Masyarakat sipil (dalam bahasa Inggris: civil society) dapat diartikan sebagai
suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai
kehidupannya.

Kata sipil sendiri berasal dari bahasa arab yang artinya civil atau civilized
(beradab). Istilah masyarakat sipil adalah terjemahan dari civil atau civilized society,
yang berarti masyarakat yang berperadaban.

Para ahli memiliki pengertian masyarakat sipil sebagai berikut:

1. Menurut Anwar Ibrahim, masyarakat sipil merupakan sistem sosial yang subur
berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu
dengan kestabilan masyarakat. Inisiatif dari individu dan masyarakat akan berupa
pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan bukan
nafsu atau keinginan individu.

2. Menurut Dawam Rahardjo mendefinisikan masyarakat sipil sebagai proses penciptaan


peradaban yang mengacu kepada nilai-nilai kebijakan bersama.

3. Menurut Zbigniew Rau, civil society merupakan masyarakat yang berkembang dari
sejarah, yang mengandalkan ruang di mana individu dan perkumpulan tempat mereka
bergabung, bersaing satu sama lain guna mencapai nilai-nilai yang mereka yakini.

4. Menurut Eisenstadt, civil society adalah suatu masyarakat baik secara individual
maupun kelompok dalam negara yang mampu berinteraksi dengan negara secara
independen.

B. Sejarah Munculnya Masyarakat Sipil

Akar perkembangannya dapat dirunut mulai Cicero (106-43 SM), seorang


orator dan pujangga Roma. Cicerolah yang memulai menggunakan istilah societes
civilis dalam filsafat politiknya.

Dalam tradisi Eropa sampai abad ke- 18, pengertian Civil Society dianggap
sama dengan pengertian negara. Barulah pada paruh kedua abad ke-1 8, terminologi

3
ini mengalami pergeseran makna. Negara dan Civil Society kemudian dipahami
sebagai dua buah entitas yang berbeda.

Akar sejarah Civil Society di Indonesia, bisa dirunut semenjak terjadinya


perubahan sosial ekonomi pada masa kolonial, terutama ketika kapitalisme
merkantilis mulai diperkenalkan oleh Belanda.

Paska kemerdekaan (tahun 1950 an), pertumbuhan Civil Society di Indonesia


mengalami kemajuan. Pada saat itu, organisasi-organisasi sosial dan politik dibiarkan
tumbuh bebas dan memperoleh dukungan kuat dari warga masyarakat yang baru saja
merdeka.

C. Ciri-ciri Masyarakat Sipil

1. Terdapat Norma dan Nilai-nilai Sosial

Masyarakat dapat dikatakan sipil jika mereka mengakui didalam hidup


bermasyarakat terdapat nilai nilai kehidupan dengan cara menjunjung tinggi hak
asasi manusia sebagai perwujudan nilai dan norma sosial.

2. Memiliki peradaban maju

Masyarakat sipil adalah sebuah kelompok masyarakat yang memiliki peradaban


yang relatif maju. Kemajuan peradaban tersebut dapat dibuktikan dengan adannya
kemajuan Ilmu pengetahuan dan Teknologi (Iptek) saat ini.

3. Memberikan Ruang Pada Publik Dengan Bebas

Masyarakat sipil umumnya juga melakukan impelentasi atas prinsip demokrasi


yang berlangsung. Salah satu bentuk demokrasi tersebut adalah memberikan ruang
pada publik untuk mengutarakan pendapatnya.

4. Memiliki Supremasi Hukum

Supremasi hukum memiliki makna kekuasaan tertinggi dalam sebuah negara


adalah hukum. Arti dari peryataan ini adalah keadilan dan kedaulatan dapat
tercapai bila aturan dan hukum menempati posisi tertinggi dalam sebuah
pemerintahan.

4
5. Terdapat Partisipasi Sosial

Masyarakat yang terkesan aktif dalam bersosialisasi tentunya memiliki pengaruh


baik menuju masa depan dan perkembangan.

D. Karakteristik Masyarakat Sipil

Berdasarkan penuturan Bahmueller, Masyarakat Sipil memiliki karakteristik sebagai


berikut:

1. Individu maupun kelompok yang terorganisasi dalam sebuah kelompok sosial.

2. Memiliki bentuk kekuasaan alternatif yang dapat mengakomodaasi kepentingan


masyarakat.

3. Memiliki program pebangunan yang dibuat dan ditujukan untuk masyarakat.

4. Kepentingan individu dan masyarakat ditampung dalam sebuah lembaga yang


nantinya akan disampaikan pada pemerintahan.

5. Berkembangnya kreativitas dan inovasi yang dimiliki masyarakat seiring


dengan perkembangan jaman.

6. Kesetiaan dan rasa solidaritas sehingga masyarakat tersebut tidak hanya


ementingkan diri sendiri.

7. Masyarakat dilindungi oleh berbagai lembaga lembaga kemasyarakatan yang


bertugas menampung aspirasi masyarakat.

E. Syarat Masyarakat Sipil

Adapun beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum sebuah kelompok


masyarakat dapat dikatakan sebagai masyarakat sipil adalah:

1. Berkembangnya Social capital dan Human capital yang kondusif, Sehingga


terbentuk kemampuan untuk melakukan tugas kehidupan dan terjalinnya rasa
percaya antar kelompok.

5
2. Tidak terjadi deskriminasi sosial dalam berbagai bidang terutama dalam
pelayanan publik.

3. Adanya hak, kesempatan, dan kemauan suatu lebaga atau swadaya masyarakat
terlibat di dalam sebuah forum pengambilan keputusan guna memutuskan
perubahan yang bersifat baik menuju peradaban yang lebih maju.

4. Masyarakat dapat hidup dalam ksinambungan dan perbedaan ras, suku, agama
dan kebudayaan.

5. Terdapat lembaga sosial dan pemerintahan yang produktif dan aktif.

6. Adanya jaminan, perlindungan dan kepercayaan antara masyarakat dengan


pemerintahan.

F. Unsur-Unsur Masyarakat Sipil


Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat sipil tidak terbentuk dan muncul
dengan sendri namun masyarakat sipil terbentuk dari sebuah proses. Didalam proses
terbentuknya masyarakat sipil tersebut terdapat berbagai unsur diantaranya adalah:

1. Adanya wilayah dan sarana publik yang luas untuk mengemukakan pendapat.

2. Terdapat Demokrasi (Ini merupakan syarat dan unsur mutlak dari terbentuknya
masyarakat sipil).

3. Masyarakat saling memiliki rasa toleransi dan menghormati adanya perbedaan


antar masyarakat.

4. Dapat hidup saling berdampingan dalam masyarakat dalam keragaman umat


beragama, adat istitiadat dan kebudayaan (Pluralisme).

5. Dapat membedakan dan mengimplementasikan hak dan kewajiban secara


seimbang.

6
G. Pilar Penegak Masyarakat Sipil
Pilar penegak masyarakat sipil adalah institusi-institusi yang menjadi bagian dari
sosial kontrol yang berfungsi mengkritisi kebijakan-kebijakan penguasa yang
diskriminatif serta mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat yang tertindas.
Pilar-pilar tersebut antara lain:

1. Lembaga Swadaya Masyarakat

Lembaga Swadaya Masyarakat adalah institusi sosial yang dibentuk oleh


swadaya masyarakat yang tugas utamanya adalah membantu dan
memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat yang tertindas.

2. Pers

Pers adalah institusi yang berfungsi untuk mengkritisi dan menjadi bagian dari
sosial kontrol yang dapat menganalisa serta mempublikasikan berbagai kebijakan
pemerintah yang berhubungan dengan warga negaranya. Selain itu, pers juga
diharapkan dapat menyajikan berita secara objektif dan transparan.

3. Supremasi Hukum

Setiap warga negara , baik yang duduk dipemerintahan atau sebagai rakyat
harus tunduk kepada aturan atau hukum.Sehingga dapat mewujudkan hak dan
kebebasan antar warga negara dan antar warga negara dengan pemerintah melalui
cara damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

4. Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi merupakan tempat para aktivis kampus (dosen dan


mahasiswa) yang menjadi bagian kekuatan sosial dan masyarakat sipil yang
bergerak melalui jalur moral porce untuk menyalurkan aspirasi masyarakat dan
mengkritisi berbagai kebijakan-kebijakan pemerintah. Namun, setiap gerakan
yang dilakukan itu harus berada pada jalur yang benar dan memposisikan diri
pada real dan realitas yang betul-betul objektif serta menyuarakan kepentingan
masyarakat.

5. Partai Politik

7
Partai Politik merupakan wahana bagi warga negara untuk dapat menyalurkan
aspirasi politiknya. Partai politik menjadi sebuah tempat ekspresi politik warga
negara sehingga partai politik menjadi prasyarat bagi tegaknya masyarakat sipil.

H. Peran Masyarakat Sipil Pada Demokrasi


Dalam sebuah negara demokratis, civil society merupakan penyangga utama
tegaknya demokrasi. Demokrasi dan civil society bak dua sisi dari mata uang, di mana
keduanya saling melengkapi. Pentingnya peran civil society dalam konteks demokrasi
membuat keduanya tak bisa dipisahkan. Hal ini dikarenakan demokrasi tanpa
kehadiran civil society yang kuat hanya akan mengarah pada otoritarianisme negara.
Di era kepemimpinan Suharto, praktik demokrasi tidak menunjukkan tanda-tanda
ditunaikannya nilai-nilai, norma dan prinsip dasar demokrasi. Hal itu disebabkan di
zaman Suharto kehadiran civil society sangat minim.
Lemahnya peran masyarakat sipil (civil society) di zaman Orde Baru berdampak
terhadap menurunnya kualitas demokrasi.
Pasca tumbangnya rezim Suharto, kemunculan civil society bak jamur di musim
hujan. Namun, hal itu tidak serta-merta berdampak pada peningkatan kualitas
demokrasi itu sendiri.
Perubahan revolusioner bangsa Indonesia pasca terjadinya reformasi. Menuntut
adanya reposisi organisasi yang melibatkan masyarakat, sebagai wadah
pengembangan masyarakat yang sesuai dengan tuntutan reformasi.
Paradigma baru masyarakat Indonesia tersebut dirasa relevan dengan masyarakat
Indonesia yang majemuk yang terdiri dari lapisan-lapisan, yang sejak reformasi 1998
yang membutuhkan perhatian dalam proses mewujudkan pola masyarakat baru
Indonesia.

I. Proses Demokratis Menuju Masyarakat Sipil


Nurcholish Madjid memberikan penjelasan mengenai keterkaitan antara
masyarakat sipil dengan demokratisasi. Menurutnya, masyarakat sipil merupakan
tempat tumbuhnya demokrasi. Pemilu merupakan simbol bagi pelaksanaan
demokrasi.
Proses menuju masyarakat sipil pada dasarnya tidaklah mudah, harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :

8
1. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi yang tercermin antara lain dari
kemampuan tenaga-tenaga profesionalnya untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan pokok sendiri (mampu
mengatasi ketergantungan) agar tidak menimbulkan kerawanan, terutama bidang
ekonomi .
3. Semakin mantap mengandalkan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri
(berbasis kerakyatan) yang berarti ketergantungan kepada sumber pembangunan
dari luar negeri semakin kecil atau tidak ada sama sekali.
4. Secara umum telah memiliki kemampuan ekonomi, sistem politik, sosial
budaya dan pertahanan keamanan yang dinamis, tangguh serta berwawasan
global.

J. Kesimpulan

Masyarakat sipil merupakan sistem sosial berdasarkan prinsip moral yang


menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat.
Untuk mewujudkan masyarakat sipil dan agar terciptanya kesejahteraan umat
maka kita sebagai generasi penerus supaya dapat membuat suatu perubahan yang
signifikan. Selain itu, kita juga harus dapat menyesuaikan diri dengan apa yang
sedang terjadi di masyarakat sekarang ini.

9
Daftar Pustaka

www.referensimakalah.com/2012/12/sejarah-perkembangan-masayarakat-
sipil.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Masyarakat_madani
materi4belajar.blogspot.co.id/2017/01/masyarakat-madani-pengertian.html?m=1
https://www.google.co.id/amp/s/tokogurusosial.wordpress.com/2015/06/19/masyarak
at-sipil-dan-peranannya-dalam-reformasi/amp/

10

Anda mungkin juga menyukai