Anda di halaman 1dari 10

PERAN PEREMPUAN DALAM PEMBERDAYAAN

EKONOMI SYARIAH

Alamul Huda
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Email: alamulhuda09@gmail.com

Abstrak
Women movement in contemporary context is a ovement which has value, meaning and its
own’s potential. The movement covers several factors in society, and one of them is women’s
effort and strenght in improving living standart of the society. Furthermore, actualization
of this empowerment is in forms of building and developing women cooperative institution
as a medium for increaing economics’ welfare of socety. The succes of that cooperative
institution gives proof and important meaning of the influence and the present of women
in the middle of society as well as deconsts doubt stigma towards women’s role and their
strenght. Then, phenomenollogy, the existence of women cooperative institution is the
actualization of role and economics empowerment of society by women is the proof of
women’s strenght in social realm and society.
Gerakan perempuan dalam konteks kekinian adalah gerakan yang memiliki nilai, arti
dan potensi tersendiri. Hal ini meliputi sekian banyak factor di dalam masyarakat, dan
salah satu diantaranya adalah daya ikhtiyar dan upaya kekuatan perempuan dalam
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selanjutnya, aktualisasi pemberdayaan ini adalah
dalam bentuk pendirian dan pengembangan koperasi wanita sebagai sarana meningkatkan
kesejahteraan ekonomi masyarakat. Kesuksesan yang ditunjukkan oleh koperasi wanita ini
memberi bukti dan arti penting, makna pengaruh dan kehadiran perempuan di tengah
masyarakat, sekaligus mendobrak stigma keraguan akan peran dan kekuatan perempuan.
Selanjutnya, secara fenomenologis, eksistensi koperasi wanita adalah aktualisasi peran
dan pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh perempuan merupakan bukti akan kekuatan
perempuan dalam ranah social dan masyarakat.

Kata Kunci: Perempuan, Pemberdayaan, Ekonomi

Keberadaan koperasi yang kita kenal Disamping hal tersebut, peran nyata koperasi,
hari ini, memiliki peranan yang amat berarti terbukti telah memberikan kesejahteraan yang
dalam sejarah perkembangan perekonomian jauh lebih baik untuk masyarakat, dimana
di Indonesia. beberapa hasil studi dan kajian koperasi tersebut berada. Sedang dalam ranah
lapangan atas kasus koperasi menunjukkan pengentasan kemiskinan dan upaya peningkatan
satu realitas bahwa eksistensi koperasi tidak kesejahteraan masyarakat, peranan koperasi bisa
saja memberi keuntungan (profit) pada para dikatakan sebagai tulang punggung (backbone)
anggotanya tetapi amat berperan dalam yang penting bagi kesejahteraan keluarga
menyerap pegawai atau tenaga kerja di mana para anggota koperasi. Selanjutnya di sisi
koperasi itu tumbuh dan berkembang. lain, dalam wadah koperasi wanita, dimana

42
Alamul Huda, Peran Perempuan dalam Pemberdayaan Ekonomi Syariah... | 43

adanya peranan wanita dapat teraktualisasikan, dalam pembangunan, dikarenakan masih


sekaligus -hal itu- menjadi dibutuhkan, dan kentalnya uniformitas, sifat tunggal yang rigid
secara fakta, keberadaan koperasi dapat serta “pemujaan” yang lebay serta berlebihan
menjadi salah satu wadah aktualiasasi yang terhadap formalisasi kekuasaan orde baru
strategis disamping juga dapat amat efisien yang cenderung “mengekang” kreativitas dan
dijadikan sebagai media kreatifitas wanita gerakan perempuan, sehingga walau sudah
dalam pengembangan ekonomi kerakyatan. berdiri organisasi wanita tapi pada hakikatnya
gerakannya terbatas.
Fenomena Koperasi Wanita Pada era reformasi yang di tandai dengan
Era reformasi pada bulan Mei 1998 di tumbanganya rezim orde baru, gerakan
Indonesia telah memberi angin perubahan organisasi perempuan seakan telah menemukan
terhadap berbagai gerakan kemasyarakatan, ruang untuk mengekspresikan kebebasan
munculnya aspirasi rakyat dengan adanya dan kreatifitasnya, terutama melalui gerakan
berbagai ormas serta berbagai forum maupun pemberdayaan masyarakat. Orde reformasi
kelompok yang memiliki wajah yang sangat yang terjadi di Indonesia pasca tumbangnya
berbeda, terutama dari sisi pendekatan terhadap pemerintahan Presiden Suharto pada tahun
suara rakyat dan gerakan sosial politik pada saat 1998, turut mendorong adanya peran serta
pemerintahan rezim orde baru yang cenderung perempuan di segala lini kehidupan berbangsa
bersifat sentralistik dan penuh tekanan. dan bermasyarakat, tidak terkecuali dalam
Fenomena itu menimpa gerakan masyarakat upaya program penguatan ekonomi, dimana
kaum perempuan saat itu yang cenderung gerakan perempuan menemukan bentuknya,
monoton dan kurang menggali kreatifitas serta mereka dengan optimism yang tinggi serta
potensi kaum perempuan, walaupun pada sentuhan khas perempuan yang penuh inovasi
saat itu sudah terbentuk organisasi formal dengan membangun koperasi perempuan,
perempuan seperti Dharma Wanita dengan yang tujuannnya adalah untuk meningkatkan
program utamanya yaitu PKK.1 taraf hidup masyarakat.
Keberadaan organisasi Dharma Wanita melalui Kekuatan perempuan untuk mendirikan
program PKK memiliki misi mulia dengan KOPWAN (Koperasi Wanita) adalah sebuah
tujuan untuk mendidik dan mensejahterakan keinginan luhur dalam upaya mensejahterakan
keluarga, dengan potensi prosentase jumlah komunitas masyarakat secara riil dan kongkrit.
perempuan Indonesia dari keseluruhan data Partisipasi seperti itu adalah kiprah nyata
statistik penduduk adalah sekitar 50.3%, bahkan perempuan dalam membangun masyarakat
ada yang menyebut dalam kisaran jumlah sekitar madani (civil society) melalui program peningkatan
53%.2 Dengan potensi yang besar, namun di taraf hidup masyarakat. Tidaklah dapat di
rasa masih kurang optimal implementasinya pungkiri, bahwa peran besar perempuan
1
Gerakan PKK atau Pendidikan Kesejahteraan
yang ikut andil dalam sejarah perjuangan
Keluarga adalah gerakan pembangunan masyarakat bangsa Indonesia, rekam jejak (track record)
yang tumbuh dari bawah dengan perempuan sebagai sejarah tersebut dapat menjadi potensi luar
motor penggeraknya untuk membangun keluarga
sebagai unit atau kelompok terkecil dalam masyarakat biasa dalam mengantarkan pada cita-cita
guna menumbuhkan, menghimpun, mengarahkan, masyarakat madani.
dan membina keluarga guna mewujudkan keluarga
sejahtera. Lihat: http://www.slideshare.net/ Disisi yang lain, tentunya kita tidak bisa
imraanmuslim/bab-iipkkpemberdayaan-ekonomi. (di melupakan peran besar perempuan dalam
akses 24 Juli 2012)
2
http://eljannahraheem.blogspot.com/2008/12/ penguatan ekonomi, khususnya upaya
peranan-wanita-dalam-masyarakat.html (diakses pengembangan perkoperasian di Indonesia.
tanggal 19 oktober 2012), lihat: http://batikyogya. Dikatakan demikian karena ternyata koperasi
wordpress.com/2008/08/21/peranan-perempuan-
dalam-pembangunan-bangsa. (diakses 17 0ktober yang dijalankan oleh perempuan memiliki
2012) nilai dan perkembangan yang cukup positif.
44 | de Jure, Jurnal Syariah dan Hukum, Volume 5 Nomor 1, Juni 2013, hlm. 42-51

Perkembangan koperasi di Indonesia, khususnya koperasi yang sejak awal bergerak melalui
koperasi yang dikelola wanita, ternyata cukup penawaran produk simpan pinjam tanpa
menarik perhatian dari pemerintah maupun bunga. Keuntungannya dari modal bersifat
para pembinanya, karena koperasi-koperasi pinjaman lunak (qord al-hasan), sehingga sistem
tersebut menunjukkan perkembangan kinerja yang di gunakan dalam simpan pinjam ini
yang baik.3 bersifat adil dan islami (bersifat syar’i), artinya
Dilihat dari sisi organisasi maupun usaha bahwa koperasi muslimat “An-Nisa” tidak
yang di kembangkannya, terbukti ada satu memberatkan terhadap anggotanya, akan
pertanyaan yang menggelitik kita, bahwa tetapi justru sebaliknya untuk meningkatkan
koperasi wanita yang berkembang cendrung taraf perekonomian para anggotanya. Anggota
konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip koperasi yang rata-rata adalah kaum dhuafa’
dan nilai-nilai koperasi. Kecendrungan ini akan mendapatkan pinjaman dengan sistem
disebabkan oleh beberapa hal yang intrinsik qord al-hasan sehingga cukup mengembalikan
atau berpadu dengan kondisi perempuan yang pokok saja. Pada dasarnya, sistim qord al-hasan
memiliki kelebihan dari laki-laki. Dalam konteks ini lebih cenderung bersifat sosial non profit
kasus tersebut, terlihat bahwa perempuan an sich.5 Gayungpun bersambut, upaya tidak
memiliki keunggulan khususnya dalam bertepuk sebelah tangan, dan masyarakat
pengelolaan koperasi. Keunggulan tersebut terus mendaftar sebagai anggota koperasi,
mewujud dalam keuletan, kejujuran dan sehingga koperasi wanita itupun makin
ketelitian dalam menangani berbagai dinamika diminati masyarakat.
persoalan koperasi perempuan.4 Dalam keseharian, kita sering mendengar
Koperasi yang sudah dikenal sebagai sokoguru kata pemberdayaan, baik dalam posisi sebagai
perekonomian nasional, adalah koperasi yang tuntutan kewajiban bagi akademisi ataupun
didirikan dan dimotori oleh kaum perempuan. pelaksanaannya di tengah-tengah masyarakat.
Koperasi tersebut dikenal dengan koperasi Selanjutnya bila ditelisik secara pendekatan
wanita (kopwan) yang menjadi roda penggerak makna, kata “pemberdayaan” sendiri adalah
ekonomi masyarakat. Misalnya Kopwan An- kekuatan yang berasal dari dalam yang diperkuat
Nisa yang berada di Desa Klenang Kidul, oleh unsur-unsur dari luar, termasuk di
Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, dalamnya adalah membangun daya, mendorong,
merupakan salah satu contoh bangaimana peran memberikan motivasi, dan membangkitkan
dan kekuatan perempuan dalam membangun kesadaran akan potensi yang di milikinya serta
masyarakatnya. Dengan langkah perlahan berusaha untuk mengembangkannya.6
namun pasti, koperasi perempuan yang di
beri nama “An-Nisa ” ini terus merangkak Produktifitas Menuju Kemandirian
berkembang. Biasanya koperasi didirikan Bila dilacak dalam kamus Oxford English
atas dasar adanya kebutuhan, tujuan dan Minidictionary memberikan arti bagi pemberdayaan
kepentingan yang sama, begitu pula berdirinya dengan kata empower dan mengartikannya
koperasi wanita “An-Nisa” yang merupakan dengan give strenght and confidence to dua kata ini
koperasi yang didirikan karena kebutuhan dan memiliki arti; kata pertama memberikan daya
kepentingan yang sama yaitu dalam upaya kekuatan kepada pihak lain, dan kekuasaan
menambah penghasilan, memberdayakan dan pada otoritas lain, sedangkan pada kata kedua,
meningkatkan perekonomian keluarga dan adalah menumbuhkan rasa percaya diri karena
masyarakat serta anggota koperasi. adanya kemandirian dalam sebuah usaha yang
Berangkat dari kepentingan bersama, roda
5
Tentang pinjaman dengan sistim qordhul
3
h tt p : / / w w w . s m e c d a . c o m / k a j i a n / fi l e s / hasan lebih bersifat social, lihat: http://www.
hslkajian/wanita/2_Pendahuluan.pdf. bprsyariah.com/ (diakses tanggal 9 Oktober
4
h tt p : / / w w w . s m e c d a . c o m / k a j i a n / fi l e s / 2012)
hslkajian/wanita/2_Pendahuluan.pdf. 6
Ibid. h. 44.
Alamul Huda, Peran Perempuan dalam Pemberdayaan Ekonomi Syariah... | 45

di lakukannya.7 Pemberdayaan adalah konteks pengupayaan


Peran serta perempuan dalam peningkatan terhadap suatu masyarakat sehingga berdaya,
taraf hidup masyarakat, apabila kita telaah memiliki kesadaran bahwa kehadiran individu-
secara lebih seksama merupakan pemberdayaan individu di dalamnya merupakan memiliki
masyarakat yang maknanya dapat disamakan potensi dan kemampuan lebih dari yang
dengan perolehan dan akses terhadap sumberdaya dirasakan. Pemberdayaan adalah suatu
untuk mencari nafkah.8 Lihatlah sejenak bahwa kondisi atau keadaan yang mendudukung
perempuan telah memberikan suatu andil adanya kekuatan atau kemampuan yang
terhadap masyarakatnya, disamping sebagai dimiliki masyarakat sehingga mereka dapat
ibu rumah tangga, mereka juga mencoba peduli mengaktualisasikan jati diri, hasrat dan
pada komunitas dimana mereka tinggal dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan
berdomisili. Selanjutnya Pearse dan Stiefel dan mengembangkan diri secara mandiri.12
menyatakan, bahwa menghormati kebhinekaan, Konsep pemberdayaan yang dilakukan oleh
kekhasan lokal, dekonsentrasi kekuatan dan sekelompok perempuan terbilang unik dan
peningkatan kemandirian merupakan bentuk- inovatif, karena meskipun dipandang sebelah
bentuk pemberdayaan partisipatif.9 mata, mereka pantang menyerah untuk
Sikap “penolakan” kaum perempuan memberdayakan diri.
terhadap pendirian sebagian kaum konservatif
dan penyematan nilai budaya di tengah Potensi untuk Maju
masyarakat, serta distorsi perempuan atas Muhammad Nabil Kadzim, dalam salah
nama agama, bahwa peran perempuan hanya satu bukunya, yang berjudul: “Merengkuh
sebagai ibu rumah tangga, mendidik anak dan Kesuksesan (Success is Yours), di sana terdapat
melayani suami, tidak boleh terjun di dunia terdapat satu sub bab yang membahas tentang
politik apalagi menjadi hakim dan kepala berbagai sumber motivasi pribadi dan dorongan
pemerintahan, adalah karena adanya suatu manusia untuk maju, yaitu: (a) Motivasi
pandangan bahwa hal itu merupakan tugas instingtif, (b) Motivasi diri, (c) Dorongan
kaum laki-laki.10 keunggulan, dan (d) Mewujudkan Identitas.13
Kekhasan lokal menjadi modal kemandirian Yang menarik disini adalah terdapat dalam
karena dengannya akan tercipta keberagaman, pokok bahasan yang tertuang pada poin
tingkat diversifikasi dan warna dalam masyarakat. (b) dan (c) yang memiliki beberapa ulasan
Berangkat dari aspek ini, sebagai bagian dari tentang keunggulan dan dorongan untuk lebih
komunitas masyarakat, sudah barang tentu berprestasi, dan diantara motif paling kentara
bila perempuan dapat berperan dan sekaligus untuk membangun kesuksesan seseorang
menjadi motor penggerak untuk memberdayakan adalah bagaimana seseorang merealisasikan
dirinya, menggali segenap potensi dan sekaligus keinginan dan mengekspresikan (kebutuhan)
memberi pelajaran kepada masyarakat untuk dirinya dalam kehidupan.14
mengembangkannya.11 Berangkat dari sisi ini, tidaklah berlebihan
7
Georgia Hole and Sara Hawker, Oxford Mini bila dorongan (support) para perempuan untuk
Dictionary,(NewYork: Oxford University Press, 2004), berani mengungkapkan jati dirinya dan berusaha
p.181.
8
Masykuri Bakri, Dekonstruksi Jalan Terjal semaksimal mungkin memompa potensinya
Pembangunan Negara Dunia Ketiga (Perspektif Pendidikan, serta menyatakan eksistensi identitasnya
Pemberdayaan dan Pelayanan Publik), (Surabaya:
Visipress, 2011), h. 45. memberikan pengaruh yang lebih besar di arena
9
Ibid.,h. 45. politik lokal ataupun nasional. Ibid. h. 46.
10
http://eljannahraheem.blogspot.com/2008/12/ 12
Masykuri Bakri, Pemberdayaan Masyarakat;
peranan-wanita-dalam-masyarakat.html (diakses Pendekatan RRA dan PRA, (Surabaya: Visipress Media,
Tanggal 19 Oktober 2012) 2011), h. 17-18.
11
Pemberdayaan oleh perempuan dapat di 13
Nabil Muhammad Kadzim, Merengkuh
pandang sebagai usaha mendorong terjadinya Kesuksesan;Success is Yours, (Bogor: Hasyimi, 2008), h.
suatu proses perubahan sosial yang memungkinkan 47-50.
masyarakat pinggiran yang tidak berdaya untuk dapat 14
Ibid., h. 49-50.
46 | de Jure, Jurnal Syariah dan Hukum, Volume 5 Nomor 1, Juni 2013, hlm. 42-51

sehingga mereka berkumpul bersama, berkreasi, simpul kestabilan kesejahteraan keluarga.


mendobrak segala keterbatasan untuk membentuk
sebuah wadah guna menggapai kesejahteraan Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat
hidup yaitu dengan membentuk sebuah Konteks pemberdayaan selalu mengacu
koperasi wanita untuk mencapai tujuan bersama pada kelompok masyarakat yang lemah,
yaitu kesejahteraan keluarga dan menolong
yaitu masyarakat yang berada pada kasta
masyarakat lewat sistem perekonomian yang
rendah akibat menjadi korban dinamika
saling menguntungkan.
pembangunan.17 Peran perempuan menjadi
Dorongan untuk sukses dengan jalan penting kehadirannya dalam pemberdayaan
bekerja dan tidak berpangku tangan, juga ini, karena pada hakekatnya memberdayakan
menjadi salah satu alasan mengapa mereka masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan
mendirikan koperasi “An-Nisa”. 15 Dalam
harkat dan martabat lapisan masyarakat yang
al-Qur’an Allah berfirman: “Dan Katakanlah
dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan
(Muhammad):”Bekerjalah kamu, maka Allah dan
diri dari jeratan perangkap kemiskinan dan
Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat
keterbelakangan. Dari sisi terminologis, bila
pekerjaanmu itu” (QS. At-Taubah: 105). Bekerja
kita membedah kata pemberdayaan adalah
dengan penuh semangat untuk berubah dan
mandiri serta ingin bersama-sama sejahtera sebuah upaya memampukan dan memandirikan
yang membuat para wanita ini membentuk masyarakat.18
sebuah wadah komunitas organisasi dengan Kata “memampukan” disini konotasinya
agenda program ekonomi dengan visi dan adalah kenyataan bahwa kaum perempuan
misi mengangkat taraf hidup orang-orang di memberi ruang gerak dan sekaligus
sekitarnya. menyediakan bimbingan yang tulus dan
Motivasi diri yang begitu besar, dapat terbuka kepada komunitas orang-orang yang
menciptakan sebuah wadah yang menggerakkan berada disekitarnya. Bila dilihat dari segi
rasa percaya diri orang-orang di sekitarnya untuk tanggung jawab kemanusiaan baik secara
lebih maju. Motivasi ini telah menimbulkan satu individu dan sosial bahkan agama, keberadaan
keinginan untuk belajar dan selalu menerima perempuan di tengah-tengah masyarakat
masukan yang berhubungan dengan hal ikhwal mestilah menghadirkan warna tersendiri yang
sekitar wawasan perkoperasian. Mengingat dinamis-konstruktif sebagaimana juga kaum
keterbatasan pendidikan, mereka terpacu untuk laki-laki, dalam arti apapun kiprah perempuan
terus belajar mengikuti berbagai pelatihan- dalam keluarga dan masyarakat tersebut.
pelatihan dan training perkoperasian baik Dalam kontekstualisasnya, pemberdayaan
yang diadakan oleh pihak pemerintah maupun (empowerment) adalah sebuah konsep yang lahir
organisasi lokal di prbolinggo.16 Upaya ini sebagai bagian dari perkembangan alam pikiran
secara umum tentu merupakan bentuk usaha masyarakat dan kebudayaan. Pemberdayaan
yang mulia, dimana dengan meningkatnya bukan dalam konteks mendominasi orang
taraf hidup akan menjadi pemicu sekaligus lain, melainkan menempatkan pemberdayaan
15
Dalam suatu wawancara dengan ketua sebagai suatu kecakapan untuk meningkatkan
koperasi wanita (KOPWAN) “An-Nisa” Rabu, 11 Juli kemandirian (self reliance) dan kekuatan dirinya
2012 dinyatakan bahwa: “Diantara motivasi yang
mendorong kami adalah keinginan kuat untuk bekerja, (internal strength).19
membantu suami dan berbuat yang baik bagi keluarga
adalah tujuan kami dalam mendirikan koperasi
Islam sebagai agama rahmatan lil alamin,
wanita (KOPWAN) “An-Nisa”, dan saya pikir hal itu merupakan agama yang berpihak pada
diperintahkan Allah Swt dalam al-Qur’an. perempuan. Islam tidak menghalangi wanita
16
Menurut ketua KOPWAN “An-Nisa” bahwa
pelatihan yang berasal dari pemerintah biasanya untuk memasuki berbagai profesi sesuai
diadakan oleh Departemen Koperasi Kabupaten dengan keahliannya, seperti menjadi guru/
Probolinggo, yang diadakan sebulan sekali atau
tiap semester baik di pendopo kabupaten ataupun di 17
Ibid., h. 47.
laksanakan di kecamatan Banyuanyar. Wawancara, 18
Ibid., h. 47.
Rabu, 11 Juli 2012. 19
Jurnal KARSA, Vol. 19. No.2. Tahun 2011, h.139.
Alamul Huda, Peran Perempuan dalam Pemberdayaan Ekonomi Syariah... | 47

dosen, dokter, pengusaha, menteri, hakim dan kebebasan dan pertanggung jawaban individu
lain-lain, bahkan bila ia mampu boleh menjadi sebagaimana yang termaktub dalam firman
perdana menteri atau kepala Negara, asal dalam Allah Swt yang artinya: “Barang siapa yang
tugasnya tetap memperhatikan hukum-hukum mengerjakan kebaikan seberat biji dzarrahpun,
dan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan
Islam.20 Bahkan dari sisi yang lain, kebenaran barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat
Islam begitu mempercayakan pada potensi besar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)
perempuan dalam membangun masyarakat. nya” (QS. Al-Zalzalah:7-8).
Dalam tulisannya, Hasanatul Jannah menyatakan Bila kita cermati, minimal ada dua pesan
bahwa Islam sangat menekankan baik bagi laki- utama dari ayat di atas, yaitu; (a) Bahwa apa
laki maupun perempuan untuk tumbuh dan yang dilakukan oleh seseorang di dalam
berkembang sesuai dengan potensinya yang hidupnya baik berupa perkerjaan yang (baik
mengarah pada kebaikan bersama, sehingga dan buruk) tidak akan lepas dari nilai yang
melahirkan pola relasi yang harmonis, dinamis, nantinya akan dipertanggung jawabkan di
toleran.21 depan amal timbangan (mizan) dan dihitung
Peran perempuan di tengah masyarakat pada (hisab) di hadapan Allah Swt; (b) Bahwa amal
hakekatnya adalah membantu keluarga dalam manusia yang berupa amal sholeh tetap akan
mencapai sejahtera. Dengan kata lain, peran mendapatkan balasan yang setimpal atau
perempuan melalui pemberdayaan koperasi bahkan berlipat ganda dari apa yang sudah di
pada hakekatnya adalah untuk membantu kerjakan, sehingga terkadang karena derajat
suami dalam menafkahi keluarga atas dasar keikhlasan pada saat seseorang beramal
semangat saling tolong menolong dalam memiliki derajat yang tinggi, maka walau
kebaikan. Dalam al-Qur’an, surat At-Taubah, amal yang dilakukan itu terlihat dan terkesan
ayat 71 Allah berfirman: remeh dimata manusia akan tetapi mulia di
hadapan Allah swt, dan hal itu menyebabkan
‫ض يَْأ ُم ُرو َن‬
ٍ ‫ات َ�ب ْع ُض ُه ْم أَ ْولِيَاء َ�ب ْع‬
ُ َ‫َوالْ ُم ْؤ ِمنُو َن َوالْ ُم ْؤ ِمن‬ pemilik amal tadi masuk sorga.
﴾٧١﴿ ‫نك ِر‬ َ ‫وف َوَ�يْ�ن َه ْو َن َع ِن الْ ُم‬
ِ ‫بِالْ َم ْع ُر‬ Dari pesan tersirat ayat tersebut, rasanya kita
“Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan tidak menemukan kesalahan terkait peran serta
perempuan, sebagian mereka (adalah) penolong perempuan dalam mencari tambahan penghasilan
bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh untuk meningkatkan taraf perekonomian
(mengerjakan) yang ma’ruf dan mencegah yang masyarakat, khususnya keluarga. Dalam ayat
munkar.” (QS. At-Taubah: 71) yang lain Allah Swt menegaskan bahwa:
Berdasarkan ayat tersebut, partisipasi ”Barang siapa yang beriman dan beramal saleh
perempuan sebagai istri bisa juga di lihat dan Ia bekerja dengan berkwalitas tinggi (ihsan)
sebagai bentuk tanggung jawab terhadap fungsi baik laki-laki maupun perempuan maka kami akan
sosial ekonomi seorang ibu rumah tangga di memberikan kehidupan yang baik dan kami akan
tengah kehidupan bermasyarakat. Sedangkan balas perbuatannya dengan yang lebih baik dari
bila dicermati dari aspek religius, dengan apa yang mereka kerjakan..” (QS. An-Nahl: 97).
mengutip tulisan Dr. Zaenul Mahmudi22 yang “Aku tidak akan menyia-nyiakan amal orang-orang
menyatakan bahwa ajaran yang bersifat qath’i yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau
yakni ajaran yang memiliki sifat prinsip dan perempuan…” (QS. Ali Imron: 195). Dan janganlah
universal khususnya yang berbicra tentang kalian iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah
20
http://eljannahraheem.blogspot.com/2008/12/ kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian
peranan-wanita-dalam-masyarakat.html (diakses yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bahagian
Tanggal 19 Oktober 2012)
21
Jurnal KARSA, Vol. 19. No.2. Tahun 2011, h.139. dari apa yang mereka usahakan, dan bagi wanita
22
Mahmudi, Zaenul. “Sosiologi Fikih Perempuan; (pun) ada bahagian yang mereka usahakan (QS.
Formulasi Dialektis Fikih Perempuan dengan Kondisi Sosial
dalam Pandangan Imam Syafi’I”, (Malang, UIN Press, An Nisa’: 32).
2009), h. 51-52.
48 | de Jure, Jurnal Syariah dan Hukum, Volume 5 Nomor 1, Juni 2013, hlm. 42-51

Ayat-ayat tersebut di atas dapat menjadi kepada angota-anggotanya yang membutuhkan


dasar bahwa pada hakekatnya kebaikan modal usaha.
adalah melakukan hal-hal yang produktif dan Koperasi dapat disebut sebagai syirkah
bermanfaat bagi orang lain di lingkungannya. ta’awuniyah (perseroan tolong menolong).
Kesempatan untuk berbuat kebaikan adalah sama Sedang bentuk perseroan adalah sebuah model
antara laki-laki dengan perempuan, termasuk kerjasama yang disahkan secara syar’i karena
dalam hal mencari nafkah untuk meningkatkan dengan bersekutu akan tercipta kesatuan dan
kesejahteraan keluarga. Kebolehan seorang dengan adanya kesatuan akan tercipta kekuatan,
seorang istri mencari nafkah tambahan, misalnya dan hendaknya kekuatan ini digunakan untuk
melalui pemberdayaan koperasi, tentu harus menegakkan kebenaran secara syar’i. Koperasi
tetap memperhatikan ketentuan yang telah adalah wadah untuk saling melakukan tolong
disyariatkan. Artinya, selama kodrat sebagai menolong di bidang ekonomi. Semangat tolong
ibu rumah tangga tidak dilanggar tentu boleh menolong dalam kebaikan dan ketakwaan,
hukumnya. tersurat dalam al-Qur’an yaitu: “Dan tolong
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan
Koperasi Wanita takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat
Menurut istilah, yang di maksud dengan dosa dan permusuhan” (QS. Al-Maidah: 2).
koperasi adalah perkumpulan yang di bentuk Implementasi tolong menolong dalam
oleh anggota peserta yang berfungsi untuk koperasi adalah tidak lain untuk mencapai
memenuhi kebutuhan para anggotanya dengan kesejahteraan bersama diantara para anggota
harga yang relatif rendah dan bertujuan koperasi, dengan saling menutupi kebutuhan.
memajukan hidup bersama.23 Sejalan dengan
Menutupi kebutuhan melalui tolong menolong
pernyataan di atas, adalah Masjfuk Zuhdi,
dalam kebaikan adalah upaya mencapai
dalam ulasannya tentang koperasi menyatakan
ketakwaan yang sempurna.26 Logikanya, bila
bahwa koperasi adalah suatu perkumpulan yang
tolong menolong adalah salah perbuatan yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum
terpuji, sedangkan koperasi adalah organisasi
yang bekerja sama dengan penuh kesadaran
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota yang melakukan tolong menolong, maka
atas dasar suka rela secara kekeluargaan.24 koperasi adalah organisasi yang terpuji. Jadi
secara prinsip umum, dasar prinsip operasional
Dalam narasi besar koperasi, ritme yang
koperasi adalah membantu kesejahteraan para
dimainkan di dalamnya adalah konsep
anggotanya melalui prinsip tolong menolong
kekeluargaan dengan misi mengapai kesejahteraan
dalam kebaikan (ta’awun alal birri) dan bersifat
para anggotanya. Karena itu biasanya, koperasi
yang didirikan memiliki dua macam usaha, kolektif (berjamaah) dalam membangun
yaitu: (a) Bersifat tunggal (single purpose), kemandirian hidup.27
adalah koperasi yang menjalankan usahanya Koperasi wanita merupakan wadah yang
dalam satu bidang usaha, (b) Bersifat multi paling tepat bagi kelompok perempuan pelaku
(multi purpose) usaha (lebih dari satu usaha usaha yang biasa disebut kelompok produktif
atau serba usaha) dimana koperasi bergerak dalam meningkatkan usahanya.28 Bahkan dalam
pada banyak bidang usaha yang melakukan 26
Ibid., h. 295.
pembelian dan dan penjualan.25 Apabila melihat 27
http://www.bprsyariah.com/ (diakses Tanggal, 9
klasifikasi koperasi tersebut, berarti jenis usaha Oktober 2012)
28
http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/
yang di jalankan koperasi wanita “An-Nisa” Vol.15_01/Koperasi_dan_Pemberdaya_peremp_3.
sementara ini baru bergerak di satu bidang pdf. jugadalam tulisan Huzaemah T. Yanggo yang
usaha, yaitu memberikan pinjaman/ kredit menyatakan: tidak ada halangan bagi muslimah
menjadi pengusaha, melakukan transaksi dan
23
Hendi Suhendi, Fiqh muamalah. (Jakarta, Raja membelanjakan hartanya dan lain-lain, asal saja
Grafindo Persada, 2007), h. 289. ia mempunyai kemampuan untuk itu dan dapat
24
Ibid., h. 289. Lihat:, Masjfuk Zuhdi, Masail menjaga diri dalam berkarir sebagai pengusaha serta
Fiqhiyyah, (Jakarta: Haji Masagung, 1988), h. 148. dapat menjalankan fungsinya sebagai istri terhadap
25
Ibid. suaminya, sebagai ibu terhadap anaknya, dan sebagai
Alamul Huda, Peran Perempuan dalam Pemberdayaan Ekonomi Syariah... | 49

hadits Rasulullah SAW, bahwa kemandirian yaitu: (1) Proses primer yakni sebuah proses
perempuan dalam berusaha selama itu adalah pemberdayaan yang menekankan kepada
cara agar dia mampu mewujudkan kehidupan proses memberikan atau mengalihkan sebagian
yang terhormat (bukan sebagai peminta- kekuasaan, kekuatan, atau kemampuan
minta) bagi dirinya dan keluarganya, maka kepada masyarakat agar individu menjadi
harta yang diperolehnya dianggap sunnah. lebih berdaya; (2) Proses sekunder yakni
Dukungan hadits ini sebagaimana terdapat menekankan pada proses menstimulasi,
dalam satu riwayat: “Suamimu dan anakmu mendorong atau memotivasi individu agar
adalah orang yang paling berhak mau beri sedekah” mempunyai kemampuan untuk menentukan
(HR. Bukhari dan Muslim).29 apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui
Makna yang memiliki kedekatan dengan proses dialog.31
konotasi “penguatan” adalah kata pemberdayaan, Islam sebagai agama yang memiliki konsep
yaitu apabila terdapat sesuatu yang lemah atau tegas sebagai rahmatan lil alamin, dan hal ini
dianggap belum mampu atau belum berdaya dapat dilihat dari tata aturan dan doktrin syariah
maka tindakan kongkritnya adalah dibuat islamiyah mencakup segala aspek kehidupan
mampu, diperkuat dan diberdayakan. Desain manusia. Diantara nadi kehidupan itu adalah di
linguistik menyatakan bahwa pemberdayaan bidang ekonomi, dan hal yang substantif dari
mempunyai makna harfiah membuat (seseorang) ekonomi adalah aspek perdagangan (tijarah).
berdaya. Istilah lain untuk pemberdayaan Islam mengarahkah kepada manusia agar dalam
adalah penguatan (empowerment). Pemberdayaan setiap transaksi harus menghindari praktek-
sejatinya adalah pemanusiaan, yaitu mendorong praktek perdagangan yang dilakukan dengan
orang untuk menampilkan dan merasakan cara yang salah (bil bathil…) yang notabene
hak-hak asasinya. Didalam pemberdayaan bertentangan dengan prinsip syariah, sehingga
terkandung unsur pengakuan dan penguatan hukumnya adalah haram. Allah Swt berfirman:
posisi seseorang melalui penegasan terhadap “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu
hak dan kewajiban. saling memakan harta sesamamu dengan jalan
Pemberdayaan mengutamakan usaha yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
sendiri dari orang yang diberdayakan untuk beralku dengan suka- sama suka diantara kamu”
meraih keberdayannya. Oleh karena itu, bila (QS. An-Nisa: 29).
merujuk dari substansi kata “pemberdayaan” Al-Qur’an menegaskan bahwa yang disebut
itu sendiri, tentunya seseorang akan sangat dengan perdagangan adalah suatu proses
jauh dari konotasi ketergantungan.30 Istilah dimana terjadinya pertukaran kepentingan
pemberdayaan mengarah pada upaya mendidik, untuk tujuan keuntungan tanpa adanya
menumbuh kembangkan potensi yang ada, penekanan yang tidak dihalalkan atau adanya
lewat sebuah tahapan proses yang sistematis penipuan terhadap kelompok lain. Dengan
menuju kemandirian dalam ekonomi dan kata lain, tidak boleh ada suap atau praktek
pencapaian finansial. Jika pemberdayaan riba dalam perdagangan. 32 Selanjutnya,
merupakan antagonis dari ketergantungan, bila koperasi secara definitif adalah tersurat
maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebagaimana pernyataan yang dikemukakan
ratu dalam rumah tangganya. Lihat: Dadang S Anshori oleh oleh Mohammad Hatta dalam bukunya
(Ed.), Membincangkan feminism; Refleksi Muslimah atas “The Cooperative Movement in Indonesia” yaitu
peran Sosial Kaum Wanita, (Bandung: Pustaka Hidayah,
1997), h. 84. usaha bersama untuk memperbaiki nasib
29
Kitab Bukhari, Bab Berzakat kepada karib kerabat, penghidupan ekonomi berdasarkan tolong
jilid 4, h. 68. Kitab Bukhari, Bab: Berzakat pada suami menolong.33 Disamping itu, gerakan koperasi
dan anak yatim yang dipelihara, Jilid 4, h.71. Lihat: Abdul
Halim Abu Syuqqah, Kebebasan Wanita. (Jakarta, Gema 31
Ibid.
Insani Press, 1997), h. 430. 32
Abdurrahman, Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo
30
http://www.slideshare.net/imraanmuslim/bab- Persada, 1996), h. 6.
iipkkpemberdayaan-ekonomi (diakses Tanggal 24 Juli 33
Pachta W. Andjar, Hukum Koperasi Indonesia:
2012) Pemahaman, Regulasi, Pendidikan, dan Modal Usaha,
50 | de Jure, Jurnal Syariah dan Hukum, Volume 5 Nomor 1, Juni 2013, hlm. 42-51

adalah melambangkan harapan bagi kaum yang makna sistem qord al-hasan sendiri adalah
lemah ekonominya berdasakan self help dan pemberian harta kepada orang lain yang dapat
tolong menolong di antara anggota-anggotanya ditagih atau diminta kembali, dengan kata lain
yang melahirkan diantara mereka rasa percara meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.
pada diri sendiri dan persaudaraan.34 Produk al-Qard al-hasan ini digunakan untuk
Merujuk pada hal tersebut, adalah maklum jika membantu usaha kecil, keperluan kecil, dan
pendirikan koperasi bertujuan untuk membantu keperluan sosial.39
sesama anggota, menciptakan kepedulian Disisi lain sistem Al Qard sendiri merupakan
dalam menuju kesejahteraan bersama. Inilah ruang lingkup fiqih muamalah40 yang merupakan
yang dimaksud yang di maksud auto activitet salah satu usaha dalam pemerataan berusaha
golongan. Auto activitet golongan tersebut dan kesempatan kerja sebagai perwujudan dari
berdasarkan solidaritet, individualitet, auto activitet, program pemberdayaan ekonomi masyarakat.41
self help dan jujur.35 Selanjutnya apabila kita Tentu secara konsep, perspektif pemberdayaan
gali lebih lanjut, maka akan terdapat beberapa usaha kecil menengah (UMKM) dengan segala
nilai yang terkandung dari beragam definisi karakteristiknya dituntut untuk menangkap
koperasi, yaitu: (a) Merupakan perkumpulan
peluang dalam situasi ekonomi yang sulit
orang dan bukan semata perkumpulan modal;
yaitu dengan konteks fleksibilitas yang tinggi
(b) Adanya kesamaan baik dalam tujuan,
dan disertai dengan dukungan manajemen
kepentingan maupun dalam kegiatan ekonomi;
yang memadai dalam menghasilkan produk
(c) Merupakan usaha yang berbentuk sosial
tetapi tetap bermotif ekonomi; (d) Bukan semata pinjaman bagi mereka yang amat membutuhkan-
agar terhindar dari kesusahan-, bersifat bantuan dan
untuk keuntungan badan koperasi itu sendiri, berdasarkan tolong menolong (at-ta’awun). Lihat:
melainkan untuk kesejahteraan anggota; (e) al-Sihhat al-jundi. Muhammad”al-Qord kadzatu li-al-
Diurus dengan semangat kebersamaan dan tamwil fii as-syariah Islamiyah” (Kairo, al-Ma’had al-
alamy llfikri al-Islami. 1996).h. 172-173.
gotong royong.36 39
Dana al-Qard di peroleh dari dana zakat, infaq
Dasar yang paling utama ketika berdiri dan shadaqah serta dana lain yang halal dan tidak
mengikat. Lihat: Sulhan.M. (et.al). Manajemen Bank
koperasi adalah dinyatakan oleh Casselman Konvensional dan Syariah.(Malang, UIN Malang Press,
yaitu: Cooperation is an economic system with 2008,)h. 138-139. Dalam hal ini fungsi social lebih di
social contrast, yang berarti bahwa koperasi itu utamakan Konsep Koperasi Syariah mengharuskan
memberikan pelayanan sosial baik kepada anggota
mengandung dua unsur, yaitu unsur ekonomi yang membutuhkannya maupun kepada masyarakat
dan unsur sosial.37 Berangkat dari kedua aspek dhu’afa.tentang koperasi yang bersifat syar’I, Lihat:
ini, salah satu peran besar perempuan dalam http://www.bprsyariah.com/ (diakses tgl.9 oktober
2012)
upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat, 40
Dimana fiqih muamalah adalah hukum-hukum
yaitu dengan memberikan pembiayaan yang syarak yang bersifat praktis amaliah yang di peroleh
dari dalil-dalil terperinci yang mengatur hubungan
bersifat (pinjaman lunak) pada usaha mikro keperdataan seseorang dengan orang lain dalam hal
kecil dan menengah (UMKM) yaitu dengan persoalan ekonomi, diantaranya: dagang, simpan
sistem pinjaman koperasi dengan menggunakan pinjam-meminjam,sewa-menyewa, kerjasama dagang
simpanan barang atau uang, penemuan, utang piutang,
sistem qord al-hasan (pinjaman lunak).38 Sedang pungutan, dan lain-lain. Lihat: Ali, Zainuddin. Hukum
(Jakarta: Prenada Media, 2007.), h. 19 Ekonomi Syariah, (Jakarta, Sinar Grafika, 2008,) h. 118-
34
Ibid. 119.
35
Ibid. h. 19. 41
Hal ini bisa di lihat dalam tiga sasaran program
36
Ibid. h. 20-21. Lihat: Hartini, Rahayu. Aspek Hukum pemberdayaan ekonomi masyarakat yaitu: Pertama:
Bisnis, (Malang: UMM Press, 2007), h. 100-102. memungkinkan terciptanya suasana atau iklim
37
Ibid. h. 21. Lihat: Hadhikusuma, R.T. Sutantya, potensi masyarakat berkembang (enabling), Kedua:
Rahardja. Hukum Kopearasi Indonesia.(Jakarta, Raja memperkuat potensi atau sumberdaya yang dimiliki
Grafindo Persada, 2005).h. 40-41. Pada Pasal (4) UU oleh masyarakat (Empowering), Ketiga: proses
No. 25 Tahun 1992, telah diuraikan unsur sosial pemberdayaan harus melindungi dan mencegah
koperasi diatur, Lihat: Hadhikusuma, R.T. Sutantya, (Protecting) yang lemah bertambah lemah di sebabkan
Rahardja. Hukum Kopearasi Indonesia.(Jakarta, Raja oleh ketidakberdayaan dalam menghadapi yang kuat.
Grafindo Persada, 2005).h. 40-41. Lihat dalam tulisan Umrotul Hasanah M.Si, 2008.
38
Al-qur’an menamakan sistem al-Qard dengan Pembangunan Ekonomi Berprespektif Gender”dalam Buku:
istilah al-qard al-hasan, sebagaimana tersurat dalam Sumbulah, Umi. Spektrum Gender;kilasan inklusi gender
QS. Al Hadid: 11. Al-qard al-hasan yang merupakan di perguruan tinggi. (Malang, UIN Press. 2008).h.130.
Alamul Huda, Peran Perempuan dalam Pemberdayaan Ekonomi Syariah... | 51

dan jasa.42 Kesimpulan


Dalam konteks pemberdayaan ekonomi Peranan kaum perempuan dalam meningkatkan
masyarakat, tentu kita membutuhkan kesejahteraan di tengah masyarakat ekonomi
kesimbangan untuk mengoptimalisasikan sesungguhnya memiliki konotasi produktif dan
kekuatan terhadap seluruh potensi (termasuk inovatif. Koperasi wanita (Kopwan) yang diberi
pemberdayaan perempuan) dalam konteks nama “An-Nisa”, adalah bermula dari sebuah
penguatan interaksi-relasi (interaction-relationship) ide sederhana yaitu ingin hidup lebih layak
baik antara rakyat dengan negara, maupun dan sejahtera secara bersama-sama. Berawal
rakyat dengan rakyat. Pada kedua pola dari kemauan yang kuat, kaum perempuan
hubungan interaktif tersebut, rakyat ditempatkan mempunyai motivasi tinggi guna mencapai
sebagai bagian integral dalam komunitas cita-cita tersebut. Dalam bahasa sederhana,
negara yang memiliki kekuatan bargaining “peran aktif” pada konteks perempuan adalah
position dan menjadi masyarakat sipil yang sebuah pemberdayaan potensi secara optimal
memiliki kecerdasan, analisis kritis yang tajam menuju produktifitas, sehingga mereka mampu
serta mampu berinteraksi di lingkungannya mencapai kesejahteraan ekonomi melalui
secara demokratis dan berkeadaban.43 Dari kegiatan koperasi. Partisipasi perempuan
sini pemaknaannya dapat di cerna, bahwa melalui koperasi, terbukti telah membantu
keberadaan koperasi merupakan wadah orang- perekonomian keluarga, disamping dari aspek
orang atau badan hukum yang mempunyai sosial dapat meminimalisir stigma masyarakat
kepentingan bersama dalam meningkatkan bahwa perempuan adalah the marginal person
kesejahteraannya. alias “hanya” konco wingking, yang “hanya”
Ibid, h. 130.
42 menjadi obyek pelengkap dalam kehidupan.
Ibid, h. 55.
43

Daftar Pustaka dan Keadilan,Jakarta: Yayasan Obor


Abu Syuqqah, Abdul Halim, Kebebasan Wanita, Indonesia, 2008.
Jakarta: Gema Insani Press, 1997 Jurnal KARSA, Vol. 19. No.2. Tahun 2011.
Ali, Zainuddin. Hukum Ekonomi Syariah, Jakarta: Sulhan.M. (et.al), Manajemen Bank Konvensional
Sinar Grafika, 2008 dan Syariah, Malang: UIN Malang Press,
Al-Sihhat al-jundi, Muhammad, Al-Qord Kadzatu 2008
li-al-Tamwil fii as-Syariah Islamiyah,” Kairo: Sumbulah, Umi, Spektrum Gender; kilasan
al-Ma’had al-alamy llfikri al-Islami, 1996 inklusi gender di perguruan tinggi, Malang:
Andjar, Pachta W., Hukum Koperasi UIN Press, 2008.
Indonesia:Pemahaman, Regulasi,Pendidikan, Web Site
dan Modal Usaha, Jakarta: Prenada Media http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/
Group, 2007 VOL15_01/Koperasi_dan_Pemberdaya_
Anshori, dadang S (Ed.), Membincangkan Peremp_3.pdf (diakses tanggal 1 Mei
feminism; Refleksi Muslimah atas peran 2012)
Sosial Kaum Wanita, Bandung: Pustaka h tt p : / / j o m b a n g . n u . o r . i d / i s l a m - d a n -
Hidayah,1997 pemberdayaan-perempuan/ (diakses
Doi, Abdurrahman I, Muamalah. Jakarta: Raja tanggal14 Oktober 2012)
Grafindo persada, 1996. http://www.bprsyariah.com/ (diakses tanggal.9
Hadhikusuma, R.T. Sutantya, Rahardja. Hukum oktober 2012)
Koperasi Indonesia.Jakarta, Raja Grafindo http://eljannahraheem.blogspot.com/2008/12/
Persada. 2005. peranan-wanita-dalam-masyarakat.html
Hartini, Rahayu, Aspek Hukum Bisnis, Malang: (diakses tanggal 19 oktober 2012)
UMM Press, 2007 http://www.suara-islam.com/read5704-Islam-
Irianto, Sulistyowati (ed.). Perempuan&hukum; Memuliakan-Perempuan.html (diakses
Menuju Hukum yang Berspektif Kesetaraan tanggal 22 oktober 2012)

Anda mungkin juga menyukai