Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA SEBAGAI ROH KEBUDAYAAN

BANGSA INDONESIA

Disusun oleh :
ELVINA RAFITA (2010613036)
INTAN RIANTISKA (2010612023)
DELINA AKMELIA (2010623002)
MUHAMMAD RAFI RIDATULLAH (2010613009)
WAHYU FIRDAUS (2010623004)

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan


kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah Pancasila
dengan judul “PANCASILA SEBAGAI ROH KEBUDAYAAN
BANGSA INDONESIA”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
tidak terlepas dari bantuan Banyak pihak yang dengan tulus
memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna Dikarenakan terbatasnya pengalaman
dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.

1
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar…....................................................................1
Daftar Isi…....................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang……..................................................3
1.2. Rumusan Masal.......................................................3
1.3. Tujuan...................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Makna Pancasi.....................................5
2.2. Pancasila sebag ai Roh Bangsa Indonesi.........................5
2.3. Dampak jika Pancasila sebagai roh kebudayaan
Bangsa  mulai
dilupakan…………………………….......................................6
2.4. Hubungan Pancasila dan Pluralitas Budaya ....................7
2.5. Pancasila sebagai Paradigma kehidupan dalam
Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara...........................8
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan……..…...................................................10
3.2. Saran………..…........................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................12

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Bangsa Indonesia
sejak jaman nenek moyang sampai sekarang. Pancasila
menjadikan masyarakan Indonesia mempunyai ciri sendiri yang
merupakan kepribadian.
Lewat pidato Bung Karno tanngal 1 Juni 1945 Pancasila
dilahirkan, dan ditetapkan pada taanggal 18 Agutus 1945
bersama-sama dengan UUD 1945.Sejarah telah mencatat bahwa
tokoh-tokoh dibalik lahirnya Pancasila ialah, Mr. Mohammad
Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Beliau-beliaulah
yang merumuskan butir-butir Pancasila. Panca sila merupakan
wadah yang fleksibel, yang dapat mencangkup nilai-nilai
positif yang dianut Bangsa Indonesia.
Tetapi sudah lebih dari 67 tahun sejak dicetuskannya
ternyata sampai kini Pancasila masih saja dipertanyakan
eksistensinya. Yang keberadaannya kini semakin memudar.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang belakangan ini
semakin menjauh dari nilai-nilai kebaikan moral dan perilaku.
Sehingga [pemahaman yang benar mengenai dasar Negara ini
perlu ditanamkan sejak dini kepada generasi-generasi baru
Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.Pengertian dan Makna Pancasila.
2.Pancasila sebagai Roh Kebudayaan Bangsa Indonesia.
3.Dampak jika Pancasila sebagai roh kebudayaan
Bangsa  mulai dilupakan.
4.Hubungan Pancasila dan Pluralitas Budaya.
5.Pancasila sebagai Paradigma kehidupan dalam
Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.

3
1.3. TUJUAN
1.Untuk mengetahui Pengertian dan Makna dari Pancasila.
2. Untuk memahami Pancasila sebagai Roh Kebudayaan Bangsa
Indonesia.
3.Untuk mengetahui dampak yang muncul jika Pancasila
sebagai Roh Kebudayaan Bangsa mulai dilupakan.
4.Untuk mengetahui hubungan Pancasila dengan Pluralitas
Budaya di Indonesia.
6.Untuk memahami Pancasila sebagai Paradigma kehidupan
dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.

4
BAB II PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN DAN MAKNA PANCASILA


Pancasila berasal dari kata “panca” dan “sila” yang
berarti lima asas. Lahir pertama kali dalam sidang BPUPKI
tanggal 1 Juni 1934 dan dikenal dengan istilah PS yaitu
Kesusilaan Yang Lima, yang terdapat dalam buku Sutasoma
karangan Mpu Tantular yaitu, Tidak boleh melakukan
kekerasan, Tidak boleh mencuri, Tidak boleh dengki,Tidak
boleh bohong,Tidak boleh mabuk
Yang kemudian disempurnakan dan dilahirkan
kembali  secara sah sebagai dasar Negara dalam sidang PPKI
tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam UUD 1945
pembukaan alinea ke 4. Dengan adanya dasar Negara, suatu
bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi
permasalahan dan dapat menjadi Negara kokoh dan mempunyai
arah tujuan yang jelas untuk dicapai.

2.2. PANCASILA SEBAGAI ROH KEBUDAYAAN BANGSA


INDONESIA
Roh dalam kamus mempunyai pengertian dasar nyawa , yang
dapat bermakna sesuatu yang hidup yang tidak berwujud.   Roh
juga dapat diartikan sebagai jiwa atau semangat yang memberi
sumber kehidupan.
Begitu pula Pancasila yang sebagai roh kebudayaan Bangsa.
Pancasila menjadi nyawa untuk Bangsa Indonesia , dan menjadi
dasar Negara yang memberi kekuatan bangsa untuk
mempertahankan dan memperkokoh tiang Negara.
Pancasila merupakan cerminan dari kebudayaan yang kita
miliki. Kebudayaan-kebudayaan kita selalu beralaskan pada
butir-butir Pancasila. Sehingga kebudayaan dapat juga sebagai
jati diri bangsa yang dapat mewakili kepribadian Bangsa
Indonesia.

5
Wujud kebudayaan dapat menjadi daya pembeda antara
kepribadian bangsa satu dengan bangsa lainnya. Banyak
kebudayaan –kebudayaan bangsa lain yang masuk ke
masyarakat Indonesia. Tetapi menerima begitu saja tanpa
memilah-milah atau menyaring mana yang positif dan negatif,
mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai dengan karakter
dan nilai-nilai budaya Bangsa Indonesia yang beralaskan
Pancasila. Masyarakat perlu diberikan pemahaman, agar dapat
menghayati dan mengamalkan dengan tepat mengenai nilai
luhur Pancasila dalam kebudayaan Bangsa.   Indikator Pancasila
dijadikan sebagai roh kebudayaan Bangsa Indonesia adalah :
1,Setiap kebudayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia selalu
beralaskan Pancasila
2. Pancasila sebagai penyaring kebudayaan-kebudayaan asing
yang masuk ke Indonesia.
3. Pola perilaku yang naampak dalam kebudayaan-kebudayaan
Indonesia dapat mewakili kepribadian bangsa.

2.3. DAMPAK JIKA PANCASILA SEBAGAI ROH


KEBUDAAYAAN BANGSA MULAI DILUPAKAN
Pancasila sebagai dasar Negara, Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa, Pancasila sebagai roh kebudayaan,
dan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum   yang
ada. Sangatlah penting peran pancasila terhadap Negara
Indonesia. Apa jadinya jika Pancasila mulai ditinggalkan ? Apa
jadinya jika peran Pancasila mulai memudar? Jika Pancasila
sebagai roh kebudayaan bangsa mulai dilupakan para pemuda-
pemudi Indonesia?
Pancasila sudah mulai dilupakan sebagai pedoman bangsa.
Ternyata dasar-dasar kehidupan bersama kita sudah pudar
dalam waktu yang cukup lama. Bangsa ini kehilangan jati
dirinya yang berbasis etika dan moralitas. Dari fakta-fakta
yang ada, mulai dari ketidakadilan antar sesame, kasus-kasus
korupsi, lemahnya hukum di Indonesia, banyaknya tindak
kekerasan, ancaman teroris dimana-mana, membuat peran
Pancasila menjadi semakin redup tertutup kabut perilaku
negatif masyarakat Indonesia.

6
Nilai-nilai Pancasila sudah diabaikan dalam semua level
kehidupan. Praktik korupsi yang sangat digandrungi para elit
politik. Tindak kekerasan kepada masyarakat yang lemah,
ketidakadilan terhadap masyarakat kaum bawah membuat
Pancasila kita menjadi kian gelap, kian menjauh. Nilai-nilai
keagamaan, kerukunan, dan kedamaian bukan lagi tujuan
kehidupan. Dan dalam factor ekonomi yang menentukan
hanyalah uang. Unang yang akan menjadi pemenang, sehingga
nasib rakyat terabaikan.
Fungsi perlindungan hokum tidak selalu mulus. Inilah yang
seringkali merusak wajah hokum, pendidikan, agama, budaya
kita, semuanya terciprat dampak negatif. Pancasila bukanlah
agama, bukanlah hal yang disembah-sembah. Karena Pancasila
merupakan kumpulan nilai dan visi yang hendak diraih dan
diwujudkan Bangsa Indonesia. Maka sangat penting
menanamkan Pancasila dikalangan anak muda. Dan
menumbuhkan jiwa kepemimpinan, tanggung jawab sebagai
generasi penerus bangsa kelak. Agar nilai dan moral bangsa
tidak hilang begitu saja.

2.4. HUBUNGAN PANCASILA DAN PLURALITAS BUDAYA


Pluralitasme adalah suatu gagasan yang mendorong setiap
orang untuk menyadari keberagaman dalam kehidupan, seperti
agama, budaya, etnik, ras, social, tradisi dan sebagainya.
Dalam Pancasila, pluralitas dipertegas dalam sila ketiga yaitu
“Persatuan Indonesia”. Dalam sila tersebut bermakna, meski
Bangsa Indonesia adalah bansa yang majemuk, namun
disatukan dalam satu Negara yaitu Indonesia. Juga dalam
semboyan Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” yang menegaskan
meski berbeda-beda tetap satu jua.
Pluralitas budaya sering disamakan dengan istilah
multikulturalisme. Keduanya memang mempunyai makna yang
mirip. Tetapi multikulturalisme adalah suatu paham yang
menganjurkan masyarakat untuk mengganggap keberagaman
budaya adalah hal yang memang ada dalah suatu wilayah.
Sedangkan pluralitas budaya merupakan suatu gagasan yang
mengakui adanya keberagaman budaya.
Pluralitas budaya mempunyai beberapa dampak bagi
kehidupan bangsa, baik dampak positif maupun negatif.
Dampak positif antara lain bahasa-bahasa daerah yang dapat

7
memberi istilah-istilah baru bagi Bangsa Indonesia. Budaya-
budaya daerah yang dapat memperkaya kebudayaan yang
dimiliki Indonesia dan teknologi tradisional yang dapat
menjadi alternative baru. Sedangkan dampak negatifnya antara
lain perbedaan sistem nilai dan orientasi religis yang dapat
menimbulkan konflik sosial antar etnik.

2.5. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN


DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN
BERNEGARA
Paradigma merupakan suatu sumber hukum, metode, serta
penerapan dalam ilmu pengetahuan, yang itu sangat
menentukan sifat, ciri, dan karakter ilmu pengetahuan sendiri.
1.Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Dalam aspek pembangunan nasional kita harus mendasarkan
pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian tujuan nasional
bangsa kita yaitu untuk mewujudkan peningkatan harkat dan
martabat manusia dengan mendasarkan pada nilai-nilai hakikat
kodrat manusia. Karena itu, pembangunan nasional harus
meliputi aspek rohani yang mencangkup akal, rasa, dan
kehendak, aspek jasmani, aspek social dan kehidupan
ketuhannanya.
a. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan IPTEK.
IPTEK merupakan suatu hasil kreatifitas rohani manusia.
Melalui kreatifitasnya manusia mengembangkan IPTEK untuk
mengolah kekayaan alam yang disediakan oleh Tuhan Yang
Maha Esa. Dengan demikian tujuan esensial IPTEK adalah
demi kesejahteraan manusia. Dalam hal ini Pancasila telah
memberikan dasar nilai-nilai bagi pengembangan IPTEK demi
kesejahterahan hidup. 
b. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Politik,
Ekonomi, dan Sosial Budaya, serta Pertahanan dan Keamanan.
Hakikat pembangunan bidang politik adalah mendasarkan
pada dasar ontologisme manusia. Hakikat pembangunan di
bidang ekonomi didasarkan pada tujuan demi kemanusiaan dan
kesejahteraan bangsa. Hakikat pembangunan di bidang sosial
budaya didasarkan pada sistem nilai yang sesuai dengan nilai-
nilai budaya yang dimiliki bangsa itu sendiri. Hakikat

8
pembangunan di bidang pertahanan dan keamanan atau hankam
basis moralnya adalah kemanusiaan yang beradab, dengan
tujuan demi terjaminnya harkat dan martabat manusia terutama
terjaminnya HAM.
2. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi.
Pancasila sebagai Paradigma Reformasi   dimagsutkan untuk
menata kehidupan berbangsa dan bernegara dalam suatu sistem
tatanan Negara yang dibawahi nilai-nilai Pancasila. Hakikatnya
adalah mengembalikan tatanan kenegaraan kearah sumber nilai
yang merupakan platform kehidupan bersama dalam suatu
bangsa, yang selama ini telah diselewengkan demi kepentingan
sekelompok orang.

9
BAB III PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Pancasila berasal dari kata “panca” dan “sila” yang
berarti lima asas. Lahir pertama kali dalam sidang BPUPKI
tanggal 1 Juni 1934 yang kemudian disempurnakan dan
dilahirkan kembali  secara sah sebagai dasar negara dalam
sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
UUD 1945 pembukaan alinea ke 4.
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara, secara objektif
diangkat ddari pandangan hidup dan filsafat hidup bangsa
Indonesia yang telah ada dalam sejarah bangsa. Nilai-nilai
Pancasila sudah ada dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai
pandangan hidup maupun filsafat hidup bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar, merupakan bagian terpenting dari
fungsi dan kedudukannya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Juga menjadi pijakan bagi pengembangan
pemikiran-pemikiran baru tentang kehidupan berbangsa.
Dengan adanya Pancasila sebagai dasar Negara, bangsa
Indonesia tidak akan terombang ambing dalam menghadapi
permasalahan dan dapat menjadi Negara kokoh dan mempunyai
arah tujuan yang jelas untuk dicapai.
Pancasila yang sebagai roh kebudayaan Bangsa. Pancasila
menjadi nyawa untuk Bangsa Indonesia , dan menjadi dasar
Negara yang memberi kekuatan bangsa untuk mempertahankan
dan memperkokoh tiang Negara. Pancasila merupakan cerminan
dari kebudayaan yang kita miliki. Kebudayaan-kebudayaan kita
selalu beralaskan pada butir-butir Pancasila. Sehingga
kebudayaan dapat juga sebagai jati diri bangsa yang dapat
mewakili kepribadian Bangsa Indonesia.
Indonesia adalah bangsa yang kaya dan  menyadari
keberagaman dalam kehidupan, seperti agama, budaya, etnik,
ras, social, tradisi dan sebagainya. Dalam Pancasila, pluralitas
dipertegas dalam sila ketiga yaitu “Persatuan Indonesia”.
Dalam sila tersebut bermakna, meski Bangsa Indonesia adalah
bansa yang majemuk, namun disatukan dalam satu Negara yaitu
Indonesia. Juga dalam semboyan Indonesia “Bhinneka Tunggal
Ika” yang menegaskan meski berbeda-beda tetap satu jua.

10
3.2 SARAN
Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Indonesia yang
harus diketahui oleh seluruh warga Negara Indonesia agar
menghormati, menghargai, menjaga dan menjalannkan apa-apa
yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan
proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan Negara
Indonesia. Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap
meyakini Pancasila sebagai dasar Negara tanpa adanya
keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan
Negara Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto,Drs,MM, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta,


Erlangga,2007
http://sudharto.blogspot.com/2011/12/kebudayaan-sebagai-roh-
bangsa
http://dititikgerimizku.blogspot.com/2010/06/pancasila-dasar-
negara-dan.html
http://agustinapratamasari.blogspot.com/2011/11/pancasila-
sebagai-ruh-kebudayaan-bangsa.html
http://fajariko.blogspot.com/2011/10/nilai-pancasila-22.html
http://085malpknbaru.blogspot.com/2011/10/nilai-pancasila-
mengapa-dilupakan.html

12

Anda mungkin juga menyukai