Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pancasila
Disusun Oleh :
Kelompok 6
JAKARTA
2021
A. Pemaknaan Kemanusiaan dan Etika Global dalam Pancasila
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan
yang Maha Esa dan mendasari ketiga sila berikutnya. Sila ke 2 memiliki arti bahwa
adanya kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi
nurani manusia dalam hubungannya dengan norma-norma dan kebudayaan umumnya.
Potensi kemanusiaan dimiliki oleh semua manusia di dunia, tanpa memandang ras,
keturunan dan warna kulit, serta bersifat universal.Sedangkan etika global sendiri,
merupakan tingkah laku manusia dipandang dari segi baik dan buruk. Etika lebih banyak
bersangkut dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan dengan tingkah
laku manusia. Dan penerapannya dalam sistem global, bagaimana manusia tersebut
memainkan perannya secara baik dan benar di dalam ruang lingkup bermasyarakat tanpa
membedakan hak dan kewajiban dalam setiap individu satu dengan yang lainnya.
Pancasila dapat dipandang sebagai usaha untuk membawa kembali Pancasila
sebagai wacana publik (public discourse). Pengembalian Pancasila sebagai wacana publik
merupakan tahap awal krusial untuk pengembangan kembali Pancasila sebagai ideologi
terbuka, yang dapat dimaknai secara terus-menerus sehingga tetap relevan dalam
kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Pada gilirannya, pembudayaan kemanusiaan
Pancasila akan berkontribusi bagi penguatan karakter bangsa dalam rangka tata hubungan
peradaban global. Dalam pidato Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 1 juni 2006 ia
mengatakan bahwasannya pancasila merupakan ideologi bangsa indonesia untuk
mencapai kesejahteraan bersama dan keadilan sosial meskipun ideologi globalisasi
seperti kapitalisme dan liberalisme menembus, mempenetrasi semua bagian dari dunia
ini. Ia mengatakan: “Bangsa yang cerdas dalam era globalisasi, bukan bangsa yang terus
mengeluh, menyerah, dan marah, tetapi bangsa yang secara cerdas mampu mengalirkan
sumber-sumber kesejahteraan yang tersedia di arena global itu. Apakah teknologi,
apakah modal, apakah informasi, yang akhirnya kita gunakan dengan baik untuk
meningkatkan kesejahteraan kita, meningkatkan kepentingan kita. Sering saya katakan,
don't be a loser, jangan mau jadi orang yang kalah. Mari kita menjadi pemenang, to be a
winner dalam globalisasi ini.”
Konsep “kemanusiaan yang adil dan beradab” dalam Pancasila mengacu pada
hubungan internal antara manusia dan segenap ciptaan di alam semesta. Dalam rasio
“kemanusiaan yang adil dan beradab”, manusia dapat dipengaruhi serta merespon
sesamanya dan dengan tindakan manusia susila, mereka dapat meluaskan bentang
eksistensinya menuju realitas eksistensi yang lebih luas dari diri sendiri kepada sesama,
keluarga, komunitas sosial negara, semua yang berada di alam semesta, yang sekarang ini
diterjemahkan dengan makna globalisasi.
3. Definisi Global
Menurut KBBI
Global/Globaliisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia.
Menurut Istilah
Global yang berarti lintas batas dan sasi yang merujuk pada perubahan. Dengan
demikian, globalisasi diartikan sebagai fase perubahan yang terjadi pada masyarakat di
seluruh dunia. Hal ini ditandai dengan batas-batas geografis antar negara yang
dikaburkan oleh pertukaran informasi, barang, dan jasa akibat perkembangan teknologi.
Menurut para ahli
Globalisasi atau global merupakan sebuah gambaran tentang semakin
tergantungnya di antara sesama masyarakat dunia baik budaya maupun ekonomi. Istilah
globalisasi juga sering dihubungkan dengan sirkulasi gagasan, bahasa, dan budaya
populer yang melintasi batas negara. Fenomena global ini acap kali disederhanakan oleh
kalangan ahli sebagai gejala kecenderungan dunia menuju sebuah perkampungan global
(global village) di mana interaksi manusia berlangsung tanpa halangan batas geografis.
Oleh karena itu pada saat yang bersamaan pula isu-isu tentang kemanusiaan seperti hak
asasi manusia, demokrasi dan ruang publik sangat cepat dapat mempengaruhi situasi
yang terjadi di suatu negara. Globalisasi bisa berpengaruh terhadap hidup yang kita alami
mengandaikan ruang (space) dan waktu (time). Misalnya masuknya pengaruh
westernisasi kedalam suatu negara dengan cepat karena kemajuan teknologi informasi
sebuah berita atau kejadian di kawasan dunia lain yang dapat dilihat dengan mudah oleh
penduduk di belahan lain.
Jadi dengan kata lain, Pegertian Etika global merupakan cara untuk sebuah
masyarakat menyaksikan masyarakat lain dalam macam-macam gaya hidup, orientasi
keagamaan yang berlainan, ragam etnis-suku bangsa, perbedaan bahasa dan sebagainya.
Pancasila sebagai etika global adalah nilai-nilai pancasila bukan saja sebagai falsafah
negara tetapi juga sebagai etika atau acuan tindak baik dan dijadikan sebagai norma-
norma yang berkembang di masyarakat. Menurut Jazim Hamidi, pembahasan mengenai
etika tentu tidak dapat dilepaskan dari nilai. Nilai adalah apa yang dianggap bernilai atau
berharga yang menjadi landasan, pedoman, pengangan, dan semangat seseorang dalam
melaksanakan sesuatu. Pancasila sebagai sistem etika menurutnya adalah nilai-nilai yang
terkandung dalam sila Pancasila merupakan nilai yang digunakan bangsa Indonesia
sebagai landasan atau acuan dalam hidup dan saling berinteraksi dengan manusia dalam
kehidupan berbangsa dan negara. Etika dapat dipandang sebagai apa yang sudah lazim
atau yang dijadiakan standar dalam berkelakuan. Misalnya etika (hak-kewajiban,
bermoral-tidak bermoral, adil atau tidak adil, jujur atau tidak jujur dan sebagainya).
Artinya:
Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya
kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayatNya
kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.
I. Implementasi Nila-nilaii kemusiaan dan Etika Global dam kehidupan sehari-hari
1. Saling mencintai sesama manusia
2. Saling tolong menolong
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain
5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
7. Berani membela kebenaran dan keadilan
8. Saling menghormati dengan bangsa-bangsa lain di dunia
9. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
10. Mengakui persamaan derajat antar sesama makhluk
Daftar Pustaka
Adiprasetya, Joas, Mencari Dasar Bersama: Etik Global Dalam Kajian Postmodernisme dan
A. Ubaedillah & Abdul Rozak, Pancasila, Demokrasi, Ham, dan Masyarakat Madani,
F. Knitter, Paul, Satu Bumi Banyak Agama-Dialog Multi-Agama dan Tanggung Jawab
Geovanie, Jeffrie, Civil Religion Dimensi Sosial Politik Islam, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2013
Hamidi, Jazim, Civic Education antara Realitas Politik dan Implementasi Hukumnya,
Kung, Hans dan Josef Kuscher, Karl, A Global Ethic: The Declaration of the Parliament of
Latif, Yudi, Negara paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila, Jakarta:
Weiss, Piero & Taruskin, Richard, Music in the Western World: A History in Document
(1984)