Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

MIKROSKOP DAN KERJA ILMIAH

Disusun oleh:

Indrawan Ariyadi (11190163000038)

Kelompok 1:

Siti Nurul Maulida (11200163000038)


Nabila Nur ‘Octavia (11200163000056)
Neng Holania (11200163000057)
Nabilatus Sadiyah (11200163000064)
Neng Sri Sumarni (11200163000066)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN


PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
2021
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui langkah – langkah menggunakan Mikroskop yang benar
2. Mahasiswa memahami fungsi dari setiap bagian Mikroskop
3. Mahasiswa bisa menerapkan penggunaan Mikroskop untuk praktikum

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana urutan langkah – langkah yang benar dalam menggunakan Mikroskop
?
2. Apa saja fungsi bagian – bagian Mikroskop?
3. Mikroskop jenis apa yang sesuai untuk mengamati Protozoa?

C. Hipotesis
1. Saat melakukan perbesaran menggunakan makerometer sekrup terlebih dahulu.
2. Ketika objek diletakkan di meja preparat, objek tidak langsung pas terlihat
sehingga perlu diatur.
3. Objek yang terlihat saat baru pertamakali, belum terlalu jelas.

D. LANDASAN TEORI
Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan
seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel menjadi maju berkat
penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama
tahun 1600-an (Cindy, 2009).
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kehidupan manusia di
laboratorium, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang
memungkinkan kita bisa mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis).
Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran
kecil (Abdullah, 2014).
Mikroskop pertama kali digunakan oleh ilmuan zaman reinasans, dan mikroskop
yang mungkin anda gunakan di laboratorium adalah mikroskop cahaya. Dalam
mikroskopcahaya (light microscope, LM), cahaya–cahaya tampak diteruskan melalui
soesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi (membengkokkan)
cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke
mata ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Dua parameter penting
dalam mikroskop adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran
(magnification) adalah perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya.
Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimum yang bisa memisahkan dua
titik. Misalnya, benda yang tampak oleh mata telanjangsebagai satu bintangdi langit
mungkin deresolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop. (Campbell, 2008).
Mikroskop pertama kali dibuat oleh 2 ilmuwan yaitu Hans Janssen dan
Zacharias pada tahun 1590, mereka adalah ayah dan anak. Penemuan mikroskop
mendorong penemu lain untuk membuat alat yang sama, penemu tersebut ialah Galileo
Galilei yang berasal dari Italia. Galileo Galilei menyelesaikan perbuatan mikroskop
pada tahun 1609, mikroskop yang ia buat dikenal dengan nama mikroskop Galileo
yang menggunakan lensa optik. Mikroskop yang dirakit dari lensa optik mempunyai
kemampuan yang terbatas dalam memperbesar ukuran objek (Utami, 2005).
Mikroskop cahaya meneruskan cahaya tampak melalui spesimen dan kemudian
melalui lensa kaca. Lensa ini membengkokkan cahaya sedemikian rupa sehingga citra
spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata. Mikroskop cahaya mempunyai
perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop elektron memfokuskan seberkas elektron
melalui spesimen atau pada permukaannya. Resolusi berbanding terbalik dengan
panjang gelombang radiasi yang digunakan mikroskop untuk bercitra, dan berkas
elektron memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek daripadada cahaya.
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100.000 kali. Mikroskop elektron
mempunyai 2 tipe, yaitu mikroskop elektron scanning yang digunakan untuk studi
detail arsitektur permukaan sel serta obyek yang diamati secara 3 dimensi dan
mikroskop elektron transmisi yang digunakan untuk mengamati struktur detail internal
sel (Campbell, 2008).
Bagian-bagian dari mikroskop cahaya yang terdiri dari alat-alat optik dan non
optik yang meliputi:
1. Lensa okuler adalah lensa mikroskop yang terbisa di bagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
bersifat maya, tegak dan di perbesar (perbesaran 5x, 10x, atau 15x).
2. Lensa objektif berfungsi untuk memperbesar bayangan yang diamati (perbesaran 4x,
10x dan 40x), lensa cembung, dekat dengan objek, bayangan akhir yang diamati
bersifat nyata, terbalik dan diperbesar.
3. Kondensor untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan
dipantulkan pada objek.
4. Diafragma, terletak dibawah kondensor. Diafragma berfungsi untuk mengatur
banyaknya cahaya yang masuk ke objek.
5. Cermin untuk mengarahkan cahaya pada objek. Permukaan yang satu merupakan
cermin datar dan yang lainnya merupakan cermin cembung.
Menurut Kinaryosi (2014), bagian mekanik mikroskop, yaitu :
1. Kaki mikroskop
Kaki mikroskop merupakan penyangga yang digunakan untuk menyangga mikroskop agar
tidak jatuh.
2. Kondensor
Kondensor merupakan bagian mekanik yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya
sehingga bisa menerangi preparat.
3. Lengan mikroskop
Lengan mikroskop merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untuk memegang
mikroskop
4. Makrometer
Makrometer merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untuk menaik turunkan
tubus mikroskop secara cepat agar diperoleh focus bayangan objek yang tepat.
5. Meja objek
Meja objek merupakan komponen mikroskop yang digunakan untuk meletakkan objek
yang akan diamati
6. Mikrometer
Mikrometer merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untuk mencari bayangan
yang paling jelas
7. Penjepit objek
Penjepit objek merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untuk mencepit kaca
objek yang akan diamati
8. Revolver
Revolver merupakan komponen mikroskop yang digunakan untuk memilih lensa objektif
yang akan digunakan
9. Sekrup
Sekrup merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untuk mengatur sudut berdirinya
mikroskop
10. Tubus
Tubus merupakan tabung menghubungkan antara lensa objektif dengan lensa okuler.
E. HASIL PENGAMATAN

LEMBAR KERJA 1 MIKROSKOP


Gambar Mikroskop

Tabel 1. Bagian-bagian dari Mikroskop Berdasarkan Fungsinya

No. Bagian-bagian Fungsi

1. Lensa Okuler Untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa


objektif, dengan perbesaran benda 5x, 10x atau 12,5 kali.

2. Makrometer Pemutar kasar/memperjelas objek.

3. Mikrometer Pemutar halus/memperjelas objek.

4. Lengan Mikroskop Sebagai pegangan ketika mikroskop akan dipindahkan.


5. Tubus (Tabung Mengatur fokus dan menjadi penghubung antara lensa okuler
Mikroskop) dan lensa objektif mikroskop.

6. Revolver Pemutar Lensa Objektif.

7. Lensa Objektif Memperbesar bayangan benda atau objek pengamatan dengan


perbesaran 10x, 40x atau 100x.

8. Meja Preparat Meletakan benda yang akan diteliti

9. Cermin dan Cermin ntuk memantulkan cahaya kedalam diafragma. Bagian


Diafragma yang memiliki 2 sisi (datar dan cekung) ini bisa dilepas dan
diganti dengan sumber cahaya dari lampu. Diafragma untuk
mengatur jumlah cahaya yang masuk.

10. Kaki Mikroskop Menopang mikroskop agar tetap stabil.

11. Penjepit Objek Untuk memegang, menahan atau menekan kaca


objek (preparat) agar mudah digerakan saat proses
pengamatan.

12. Kondensor Mengumpulkan cahaya yang masuk dan memfokuskan cahaya


untuk menerangi objek.
LEMBAR KERJA 2

1. Pengamatan

Pengamatan Protozoa
Alat dan Bahan
1. Menggunakan 2 sampel air: air sungai dan air tanah kompos pada tanaman
2. Mikroskop Binokuler
3. Object glass dan Dect glass

Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyiapkan Mikroskop
3. mengambil 1 tetes setiap air sampel, kemudian letakkan diatas object glass dan ditutup
dengan dect glass
4. Meletakkan pereparat diatas meja mikroskop
5. Mengamati preparat dan mengatur perbesaran dengan makrometer
6. mengatur perbesaran dengan mikrometer sampai benar benar terlihat jelas
7. Mengamati spesies protozoa
8. Mendokumentasikan dengan kamera handphone
9. Mengidentifikasi spesies protozoa yang terlihat

Gambar Pengamatan

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=a_9kiGtGaGI
2. Pertanyaan

1. Apasaja spesies mikroorganisme yang ditemukan?


2. Apa jenis protozoa yang ditemukan?
3. Apa yang membedakan setiap jenis protozoa yang ditemukan?

3. Hipotesis

1. Saat melakukan perbesaran banyak mikroorganisme lain yang terlihat.


2. Akan ada lebih dari satu jenis protozoa yang ditemukan.
3. Mikroorganisme yang terlihat akan bergerak atau hidup.

4. Prediksi

1. Terdapat Amoeba yang ditemukan terlihat.


2. Tidak menemukan Protozoa sama sekali.

F. PEMBAHASAN
Mikroskop cahaya adalah salah satu jenis mikroskop yang digunakan oleh ilmuwan
untuk melakukan pengamatan dan perbesaran objek mikroskopik seperti jaringan atau sel pada
hewan dan tanaman. Fungsi mikroskop cahaya adalah untuk melihat gambaran secara lebih
detail dan besar untuk objek-objek kecil yang tidak bisa terlihat oleh mata manusia secara
langsung. Karena ukurannya sangat kecil, objek mikroskopik ini membutuhkan mikroskop
cahaya untuk melakukan perbesaran. Masih ada jenis mikroskop lain yaitu: Mikroskop
Trinokuler, Mikroskop Stereo, serta Mikroskop Digital juga Mikroskop Elektron.
Mikroskop cahaya harus digunakan dengan baik dan benar. Kita harus memahami
bagaimana cara menggunakan mikroskop cahaya agar pengamatan yang dilakukan berhasil,
dan aman. Cara pengaplikasian mikroskop cahaya yang tepat:

1. Pegang mikroskop cahaya pada pegangan dan letakkan pada permukaan yang datar.

2. Letakkan gelas preparat di permukaan yang datar dan lapang.

3. Atur perbesaran pada lensa objektif pada titik yang rendah. Pastikan lensa objektif ada
di sumbu pengamatan agar sesuai dengan arah masuknya cahaya dan lensa okuler.

4. Cari cahaya alami maupun buatan di dalam ruang pengamatan. Kemudian, atur cermin
agar fungsi mikroskop cahaya berjalan sempurna seiring dengan jumlah cahaya.

5. Buka diafragma untuk menyesuaikan jumlah cahaya yang diterima.

6. Atur lensa objektif agar berada cukup jauh dari gelas preparat dengan menggunakan
makrometer searah jarum jam.

7. Pasang preparat di tempatnya dan jepit dengan penjepit preparat agar tidak bergeser,
tepat di bawah lensa objektif. Kemudian naikkan meja preparat mendekat lensa
objektif dengan menggunakan makrometer.

8. Lihat bayangan objek melalui lensa okuler dengan cara menaikturunkan preparat
dengan mikrometer. Kemudian lihat objek preparat dari samping sembari
menyesuaikan lensa objektif.

9. Pastikan lensa objektif tidak menyentuh preparat karena akan merusak objek
pengamatan.

10. Putar revolver di lensa objektif ke posisi semula setelah selesai melakukan
pengamatan.

11. Turunkan meja preparat dan naikkan tabung mikroskop. Ambil preparat dan keluarkan
dari mikroskop.
Objek yang diamati pada praktikum ini adalah ingin mencari protozoa. Dalam
pengamatan kami hanya menemukan 2 jenis protozoa, yaitu Euglena oxyuris dan Paramaecium
putrinum walaupun saya sendiri belum terlalu yakin karena gambar yang tersedia tidak jelas
namun dari bentuknya saya berhipotesis seperti itu. Yang pertama yaitu Euglena oxyuris,
spesies ini hidup dalam air tawar yang mengandung banyak bahan organik. Bentuk tubuh sel
oval memanjang, mempunyai panjang 150-500 μm, lebar 20-40 μm, pada mulut sel terbisa
cambuk atau flagel yang digunakan untuk bergerak. Dekat mulut terbisa bintik mata (stigma)
yang gunanya untuk membedakan gelap dan terang, bagian ini dianggap sebagai mata .
sehubungan hal tersebut maka filum ini diberi nama Euglenophyta ( eu berarti sungguh-
sungguh, glenos berarti mata) berarti protozoa yang sungguh- sungguh mempunyai mata. Di
dalam sitoplasmanya terbisa butir kloroplas yang berisi klorofil. Oleh karena itu Euglena
oxyuris berwarna hijau yang bisa membuat makanan sendiri dengan cara fotosintesis dan juga
bisa memakan zat-zat organik. Karena Euglena oxyuris mampu melakukan fotosintesis maka
dikatakan hidup secara fotoautotrof. Di samping itu dikatakan juga sebagai heterotrof karena
memakan bahan organik yang tersedia. Cara berkembang biak yaitu dengan membelah diri
yang disebut pembelahan biner. Euglena oxyuris bergerak dengan cara mengerutkan tubuhnya
kemudian membulat lalu kembali ke bentuk semula.
Yang kedua yaitu Paramecium putrinum, merupakan protozoa dengan alat gerak silia.
Spesies ini bisa ditemukan di lingkungan perairan beroksigen, terutama dari perairan dangkal
sungai. Jika dilihat melalui mikroskop, Paramecium putrinum ini memiliki micronucleus yang
bersebelahan dengan macronucleus di tengah-tengah sel nya dan memiliki rongga bukal yang
terletak di anterior sel. Vakuola kontraktil biasanya terletak di bagian ujung.

G. KESIMPULAN
Mikroskop merupakan alat bantu untuk mengamati objek yang sangat kecil demi
tujuan penelitian dan mengamatan. Mikroskop memiliki banyak jenis dan setiap jenis memiliki
fungsi yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Sebelum melakukan pengamatan dengan
mikroskop, terlebih dahulu kita harus mengetahui jenis apa yang aka digunakan, fungsi dari
setiap bagian – bagiannya dan cara menggunakannya dengan benar. Dalam mengamati
protozoa menggunakan mikroskop, pada video ditemukan berbagaimacam mikroorganisme
dan dua jenis protozoa yaitu Euglena oxyuris dan Paramaecium putrinum.

H. DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. Ridha Marvira. 2014. Analisis Ketrampilan Psikomotorik Dalam Penggunaan
Mikroskop Pada Siswa Kelas VII SMPN 8 Banda Aceh. Jurnal Edukasi dan Sains
Biologi.
Vol. III No. 5: 32). Aceh: Prodi Biologi FKIP UMUSLIM.
Campbell, Neil A. 2008. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Cindy. 2009. Pengertian Mikroskop. Erlangga. Jakarta.
Kinaryosi, S. 2014. Bagian-bagian Mikroskop. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (10) :
133-137.
Utami, H. 2005. Mengenal Cahaya dan Optik. Ganeca, Bekasi

Anda mungkin juga menyukai