Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI

Disusun oleh :
Nama : Satria Hadetata
NPM : 24036122011

Laboratorium Terpadu
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Pertanian
Universitas Garut
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Panca indera manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam


mengamati benda atau objek berukuran mikro.Oleh karena itu kita membutuhkan
alat bantu untuk membantu kita mengamatinya salah satunya Mikroskop. Mikroskop
berasal dari bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat adalah sebuah alat
untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar agar terlihat
dengan jelas struktur penyusun objek tersebut.
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan
laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang
memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil
(mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme
yang berukuran kecil. Penemuan dan penelitian awal tenteng sel menjadi maju berkat
penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama
tahun 1600-an (Campbell dkk, 2008).
Mikroskop pertama kali ditemukan dan disempurnakan oleh ilmuwan yang
berasal dari Belanda yang bernama Zacharias Janssen tahun 1609. Mikroskop terbagi
menjadi dua bagian utama yaitu bagian optik dan bagian non-optik, bagian-bagian
yang menyusun bagian optik diantranya kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
Bagian-bagian yang menyusun bagian non-optik diantaranya kaki dan lengan
mikroskop, meja preparat, diafragma, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca
preparat, sumber cahaya dan lain-lain.
Selain diperlukannya pengetahuan mengenai cara menggunakan mikroskop
dengan baik dan benar, diperlukan pula cara perawatan mikroskop dengan baik dan
benar agar mikroskop dapat awet, tahan lama dalam penggunaanya dan saat
melakukan pengamatan tidak ada gangguan yang terdapat di mikroskop seperti
adanya jamur, debu dan minyak pada lensa mikroskop dan gangguan lainnya pada
bagian mikroskop non optik apabila tidak dilakukan perawatan.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mengetahui jenis-jenis mikroskop
2. Mengetahui bagian-bagian dan fungsi dari mikroskop
3. Mengetahui cara menggunakan mikroskop
BAB II
METODE

2.1 Metode
 Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Thallophyta
3. Daun Zea Mays
2.2 Prosedur Kerja

Siapkan Mikroskop

Simpan Mikroskop di meja yang rata


dan berhadapan sejajar deangan sisi
meja

Pasang kaca preparat diatas meja


preparat

Aturlah Revolver ke pembesaran


yang Diinginkan

Amati sample dengan mengatur


cahaya yang sesuai
Amati sample dengan mengatur
cahaya yang sesuai

Lepas okuler, lihat dan akan ada


bayangan beriluminisasi 7/8

Lalu bandingkan letak bayangan


setelah lensa okuler dilepas

selesai
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil pengamatan

a. thallophyta

b. Daun zea mays


3.2 Pembahasan
3.2.1 Bagian-bagian dan Fungsi Mikroskop

 Lensa Okuler, yang terletak di bagian teratas mikroskop menjadi lensa paling
dekat dengan mata pengamat. Fungsinya adalah membentuk bayangan nyata
dari lensa objektif.
 Lensa Objektif, terletak di dekat objek yang diamati. Fungsinya untuk
memperbesar bayangan objek pengamatan dari 10 kali, 40 kali, hingga 100
kali.
 Meja Preparat, Sesuai namanya, meja objek menjadi wadah peletakan benda
untuk diamati. Meja ini memiliki penjepit objek yang digunakan untuk
memegang benda agar tidak mudah bergeser.
 Jepit Preparat, berfungsi untuk menjepit preparat. Hal tersebut dilakukan
supaya kedudukan preparat tidak berubah ketika proses pengamatan objek.
 Revolver, adalah tuas penyangga lensa objektif. Fungsi utama bagian ini
untuk mempermudah pengaturan nilai pengamatan dari mikroskop.
 Diafragma, bertugas untuk menentukan jumlah cahaya masuk serta
difokuskan ke objek. Letaknya ada di bagian bawah meja objek.
 Kaki Penyangga, untuk menjadi penyangga mikroskop. Tidak selamanya
mikroskop diletakkan pada bidang yang datar. Oleh karena itu, diperlukan
peran kaki mikroskop agar tetap bisa digunakan dengan baik.
 Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangan ketika akan memindahkan
mikroskop ke tempat lain. Bagian ini membuat proses pemindahan lebih
mudah dan aman tanpa perlu memegang bagian lainnya.
 Skala Preparat atau sample, berfungsi sebagai wadah untuk menaruh bagian
atau sel makhluk hidup yang tidak dapat terlihat oleh mata.
 Makrometer dan Mikrometer, tuas putar yang tersedia pada mikroskop,
tuas ini biasanya memiliki fitur vertical maupun horizontal. Fungsi dari
makrometer dan micrometer ini adalah untuk memfokuskan lensa pada objek
yang diamati baik itu secara vertikal maupun secara horizontal. Makrometer
bersifat besar, dan mikrometer bersifat kecil.
 Tuas pengatur kecerahan, fungsi dari tuas ini ialah untuk mengatur
kecerahan cahaya yang dihasilkan untuk mengamati objek. Tuas ini
berhubungan dengan diafragma untuk memfokuskan cahaya pada objek yang
diamati.
 Switch button, untuk menghidupkan dan mematikan mikroskop.

3.2.2 Jenis-jenis Mikroskop

Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati,
yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi
(mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan
menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Dan berdasarkan jumlah lensa
terbagi menjadi dua yaitu mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler,
berdasarkan fungsinya terbagi dua juga yaitu mikroskop medan gelap dan mikroskop
medan terang.

A. Berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati


1. Mikroskop dua dimensi ( Mikroskop Cahaya)
Mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang
berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya
memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa
obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler
pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler).
Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa
dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop
yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor.
Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari
yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah
kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada
mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya
matahari.

2. Mikroskop Tiga Dimensi (Mikroskop Streo)


Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk
benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop streo mempunyai perbesaran 7 hingga
30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi.
Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa
terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop
cahaya adalah:
(1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda
yang diamati,
(2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati.

Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan


sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran
total obyek maksimal 30 kali.
Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa
obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus
obyek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak
diatas pengatur fokus.

a. Mikroskop cahaya b. Mikroskop streo


B. Berdasarkan sumber cahayanya
1. Mikroskop Electron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron
digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu
mikroskop elektron scanning SEM dan mikroskop elektron transmisi TEM. SEM
digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan
obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati

struktur detil internal sel.


Mikroskop elektorn adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan
pembesaran obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro
magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki
kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada
mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi
dan radiasi elektro magnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

C. Berdasarkan jumlah lensa


1. Mikroskop Monokuler
Mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa okuler. Karena hanya
memiliki satu lensa pembesar, maka fungsi dari mikroskop ini hanya untuk
melihat objek benda yang sederhana, misalnya penampang sel tumbuhan atau sel
hewan.
2. Mikroskop BinokulerMikroskop ini memiliki dua lensa pembesar (okuler)
yang saling menguatkan. Dibandingkan dengan mikroskop monokuler, maka
mikroskop binokuler lebih mampu melihat benda-benda mikroskopis,
misalnya bakteri, sehingga cukup efisien untuk digunakan di bidang medis,
khususnya di laboratorium rumah sakit.

a. Monokuler b. Binokuler

D. Berdasarkan Fungsiya
1. Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop medan gelap memiliki fungsi yang sama dengan mikroskop medan

terang, yaitu untuk mengamati objek mikro. Perbedaannya ada pada prinsip
kerja, dimana mikroskop medan gelap memiliki kondensor khusus untuk
memantulkan cahaya, sehingga membentuk ruang gelap dan titik-titik cahaya
yang terkumpul akan mengenai objek. Penampakan objek akan terlihat terang
dengan bagian sekelilingnya gelap.

2. Mikroskop Medan Terang


Pada mikroskop medan terang, medan yang mengelilingi preparat terlihat
terang, sedangkan objek yang diamati tampak gelap dari latar belakangnya. Hal
tersebut disebabkan cahaya dari suatu sumber masuk melalui system lensa tanpa
perubahan hingga medan yang terang. Sebagian besar mikroskop jenis ini
menghasilkan pembesaran berguna maksimum sekitar 1.000 diameter.
BAB VI
KEISMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam Praktikum Pengenalan Mikroskop ini, yaitu: Mikroskop
merupakan alat yang bermanfaat untuk membantu manusia dalam mengamati benda-
benda berukuran kecil yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata manusia. Seperti
contohnya bakteri, struktur daun, dan mikroorganisme lainnya. Karena adanya
praktikum pengenalan ini, membuat mahasiswa menjadi mengetahui cara
menggunakan mkroskop dengan baik dan benar, mengetahui jenis – jenis mikroskop,
dan mengetahui bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya.

4.2 Saran
Disarankan untuk para praktikan supaya membaca terlebih dahulu langkah
kerja menggunakan mikroskop dan mengikuti SOP yang ada di laboratorium suapaya
praktikum ini berjalan dengan kondusif dan tertib.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/5761833/
UNIT_1_MIKROSKOP_BIOLOGI#:~:text=Menurut%20Campbell%20dkk
%20(2008)%2C,atau%20lampu%20sebagai%20sumber%20penyinaran.

https://www.miconos.co.id/2020/06/jenis-jenis-mikroskop.html

http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/
mikroskop.html#:~:text=Ada%20dua%20jenis%20mikroskop
%20berdasarkan,mikroskop%20cahaya%20dan%20mikroskop%20elektron.

Anda mungkin juga menyukai