MIKROSKOP
Disusun oleh :
Dea Ramadhana Zsa Zsa A. 20030184001
Adrian Bagas Damarsha 20030184003
Savana Nisva Yaumie 20030184006
Syahani Tazkya M. 20030184009
Rosikhotul Ilmi 20030184015
Aulia Betha 20030184044
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SEPTEMBER, 2021
MIKROSKOP
Oleh:
Dea Ramadhana, Adrian Bagas, Savana Nisva, Syahani Tazkya,
Rosikhotul Ilmi, Aulia Betha
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terdapat begitu banyak makhluk ciptaan Tuhan dengan ukuran yang
beragam. Ada yang dapat dilihat langsung dengan mata da nada juga yang tidak
dapat dilihat langsung oleh mata manusial. Mikroskop adalah alat bantu yang
memungkinkan mata manusia untuk mengamati objek yang berukuran sangat
kecil (mikroskopis). Mikroskop pada umumnya digunakan dalam laboratorium
sains, yaitu untuk melakukan sebuah pengamatan terhadap objek yang sangat
kecil bahkan tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Pengamatan menggunakan
mikroskop ini dapat dilakukan dengan cara menempatkan objek tepat di bawah
lensa objektif yang kemudia objek tersebut dapat diamati melalui lensa okuler.
Untuk mendapat hasil pengamatan yang baik, dapat dilakukan perbesaran
bayangan objek dengan memutar lensa objektif atau dengan cara menaikkan dan
menurunkan meja benda agar pengamatan dapat dilakukan dengan lebih focus.
Dalam penggunaannya, mikroskop berperan dalam membantu memecahkan
persoalan mengenai organisme yang berukuran kecil. Penemuan dan penelitian
tentang sel menjadi maju berkat adanya alat mikroskop. Melihat begitu
pentingnya penggunaan miskroskop, terutama bagi orang yang berkutat di bidang
sains maka dalam kesempatan ini akan dibuat laporan dengan judul “Mikroskop”.
B. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan pada laporan ini
adalah sebagai berikut.
1. Menganalisis bagian-bagian mikroskop
2. Menganalisis perumusan pembentukan bayangan
3. Mengetahui jenis-jenis mikroskop
BAB II
ISI
A. Bagian-Bagian Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu untuk melihat benda-benda yang berukuran
sangat kecil dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut berkali-
kali lipat. Secara umum, fungsi dari mikroskop adalah sebagaialat yang digunakan
untuk membantu melihat benda-benda mikroskopis. Mikroskop ini pertama kali
diciptakan pada tahun 1590 dan terus dilakukan penyempuranaan selama tahun
1600 (Furqonita, 2006).
Mikroskop merupakan salah satu alat optic yang terdiri dari susunan
beberapa lensa pembesar untuk melihat-benda-benda yang berukuran sangat kecil
dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Untuk mengetahui mikroskop,
maka diperlukan pengetahuan mengenai bagian-bagian atau komponen-komponen
yang ada pada mikroskop. Berikut adalah bagian-bagian mikroskop.
Bagian Optik:
Kondensor: kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi
mengumpulkan sinar
Cermin: cermin mempunyai dua sisi yaitu sisi cermin datar dan sisi cermin
cekung. Cermin berfungsi sebagai pemantul sinar dan sumber sinar.
Namun pada mikroskop cahaya, tidak lagi dipasang cermin karena sudah
ada sumber cahaya yang terpasang pada bawah kaki mikroskop
Lensa Obyektif: lensa yang menghadap kea rah preparat dan berfungsi
untuk memperbesar bayangan preparat. Lensa ini terletak dekat dengan
objek yang diamati dan menghasilkan bayangan yang memiliki sifat nyata,
terbalik, dan diperbesar
Lensa Okuler: lensa yang terletak dekat dengan mata pengamat. Lensa ini
berfungsi utuk membentuk bayangan yang sesungguhnya dari bayangan
lensa lensa obyektif
Diafragma: berfungsi untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk
3. Mikroskop Elektron
4. Mikroskop Ultraviolet
5. Mikroskop Flourescene
Mikroskop fase
kontras berfungsi
untuk mengamati
benda hidup dalam
keadaan alami.
Sangat sulit mengamati benda hidup jika tidak ada warna dalam keadan
hidup. Selain itu, gelapnya fragma benda hidup pada jaringan hewan atau
bakteri tidak dapat tembus cahaya. Hal ini membuat pengamat kesulitan dan
menggunakan mikroskop fase kontras. Fase ini merupakan hubungan yang
tidak dapat ditangkap oleh mata manusia. Namun susunan filter dan
diafragma pada alat ini akan mengubah perbedaan fase menjadi perbedaan
terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata.
D. Contoh Soal
1. Sebuah mikroskop memiliki tabung dengan panjang 20 cm, fokus
okuler 6 cm dan fokus objektif 7 cm. Jika mata tak berakomodasi,
tentukan letak benda terhadap lensa objektif!
Jawaban
Diketahui:
L = 20 cm
fok = 6 cm
fob = 7 cm
Ditanyakan: sob ?
Jawab:
Menentukan jarak bayangan oleh lensa objektif (s’ob):
L = s’ob + fok
s’ob = L – fok
s’ob = 20 – 6 = 14 cm
sob = 14
f ob=2 cm
L=26 cm
f ok =6 cm
Ditanya :
Jawab :
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
PEMBAGIAN TUGAS
NIM Nama Tugas
Bagian-Bagian
20030184006 Savana Nisva Yaumie
Mikroskop
Perumusan
20030184003 Adrian Bagas Damarsha Pembentukan Bayangan
(berakomodasi)
Perumusan
20030184015 Rosikhotul Ilmi Pembentukan Bayangan
(tak berakomodasi)
20030184001 Dea Ramadhana Z.Z.A Jenis-Jenis Mikroskop
20030184009 Syahani Tazkya M. Contoh Soal 1
20030184044 Aulia Betha Contoh Soal 2