Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PARASITOLOGI


“TEKNIK PENGGUNAAN MIKROSKOP”

D3 FARMASI
KELOMPOK 9:
1. Azmy Aulia Aryatika (2022130029)
2. Wanda Zahra Mu’fidah (2022130030)
3. Meidiana Aulia Askha (2022130031)

Laboratorium Mikrobiologi Parasitologi


Fakultas Farmasi
Universitas Pancasila
Jakarta
2023
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Panca indera manusia memiliki kemampuan yang sangat
terbatas dalam mengamati benda atau objek berukuran mikro.Oleh
karena itu kita membutuhkan alat bantu untuk membantu kita
mengamatinya salah satunya Mikroskop.Mikroskop berasal dari bahasa
Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar agar
terlihat dengan jelas struktur penyusun objek tersebut.
Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam instalasi
laboratorium, yaitu untuk melakukan sebuah pengamatan terhadap
objek yang sangat kecil bahkan tidak terlihat oleh mata telanjang.
Pengamatan dengan menggunakan mikroskop dapat dilakukan dengan
cara menempatkan objek tepat dibawah lensa objektif. Kemudian objek
dapat diamati melalui lensa okuler. Untuk mendapatkan hasil
pengamatan yang baik dapat dilakukan perbesaran bayangan objek
dengan memutar lensa objektif ke perbesaran yang diinginkan, serta
dapat juga dengan menaikkan dan menurunkan meja benda agar
pengamatan dapat fokus pada objek sehingga didapatkan hasil yang
jelas dan memiliki perbesaran bayangan objek yang diinginkan.
Orang yang pertama kali menggunakan mikroskop adalah
Antony Van Luenhouk dalam bentuk sederhana pada bidang
mikrobiologi. kemudian pada tahun 1600 Hanz dan Z Jensen telah
menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop
ganda.kita sekarang tidak lagi harus menemukan mikroskop , tetapi kita
hanya perlu mengetahui bagaimana untuk menggunakannya dan
merawatnya.
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop.
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa
okuler, Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop,
diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek,
dan sumber cahaya.Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah
menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar.
B. Perumusan Masalah
Bagaimana cara melakukan teknik penggunaan mikroskop
C. Tujuan Praktikum
Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara
penggunaannya.
D. Manfaat Praktikum
Mengetahui dan memahami cara melakukan teknik penggunaan
mikroskop

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mikroskop


Mikroskop adalah alat utama yang penting dalam melakukan pengamatan dan
penelitian yang bersifat mikroskop, karena tanpa mikroskop manusia tidak dapat
melihat benda yang sangat halus dan kecil dengan mata telanjang.
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Van Leuwenhoek (1682-1723) yang
berkebangsaan belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri dari ata lensa
tunggal yang digosokkan rumah yang dirangkai didalam kerangka kuningan dan
perak (Pramesti, 2000).
Pada tahun 1689 mikroskop berhasil ditemukan oleh ilmuwan berkebangsaan
belanda bernama antoni van. Pemeliharaan mikroskop sangat penting, karena
mikroskop sangat berguna untuk pengamatan dan penelitian dalam kehidupan
manusia. Berdasarkan prinsip kerjanya, mikroskop dapat dibedakan menjadi 2
bagian, yaitu mikroskop optik dan elektron.

2.2 Sejarah Mikroskop


Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh para saintis Renaisans, dan juga
merupakan mikroskop yang anda gunakan di laboratorium, adalah mikroskop cahaya
(light microscope, LM). Cahaya tampak dilewatkan melalui specimen dan kemudian
menembus lensa kaca. Lensa itu merefraksi (membelokkan) cahaya sedemikian rupa
sehingga bayangan specimen diperbesar sewaktu bayangan itu diproyeksikan ke mata
kita. Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan penguraiannya,
atau resolusi.
Sekitar 1590, dua pembuat pertunjukan Belanda, Zaccharias Janssen dan
putranya Hans, sementara melakukan percobaan didekatnya terlihat sangat
membesar, itu adalah pendahulu dari mikroskop majemuk teleskop. Pada tahun 1609,
Gallileo bapak fisika modern astronomi, mendengar tentang percobaan awal, bekerja
diluar prinsip lensa, dan membuat instrumen yang lebih baik dengan perangkat fokus.
Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan
penguraiannya, atau resolusi. sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan
citra; yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat
dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah .

2.3 Macam-Macam Mikroskop


1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop
memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop
cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa
kondensor.
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk
benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7
hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3
dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya.
3. Mikroskop Elektron
Mikroskop Elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan
peambesaran obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektro statik dan
elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki
kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada
mikroskop cahaya.
4. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena
cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya
yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat
meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa.
5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau
Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein
anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian
atau dikonjungsi dengan pewarna pendar.
6. Mikroskop medan gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya
bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk.
Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya
dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas
cahaya yang dapat dilihat.
7. Mikroskop Fase kontras
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya :
tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma bend hidup
yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) ttembus chaya sehingga pada
masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan
menggunakan mikroskop fasekontras.
2.4 BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP DAN FUNGSINYA
 LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa
objektif.
 LENSAOBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini
membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur
oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
 TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur
fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
 MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk
menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
 MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih
kecil daripada makrometer.
 REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
dengan cara memutarnya.
 REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin
cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke
meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata
pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi,
sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena
berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
 DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk.
 KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
 MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan
di amati.
 PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi
objek agar tidak mudah bergeser.
 LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
 KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
 SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau
tegaknya mikroskop.

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


Alat
- Mikroskop cahaya
- Pipet steril
- Pinset
- Gelas obyek dan kaca penutup
- Cawan petri

Bahan

- Rendeman jerami
- Jamur tempe
- Air
- Larutan iodine
- Dll.

B. Cara kerja
1. Peganglah erat-erat lengan mikroskop dengan tangan kanan, sedang
tangan kiri digunakan untuk menyangga kaki mikroskop.
2. Meja preparat tetap horisontal untuk mencegah agar preparat tidak
jatuh dan perhatikan bagaimana meletakkan obyek yang akan
diamati di meja preparat
3. Amati sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan lensa
kondensor Lensa okulernya berbentuk lenca tunggal (monokuler)
atau ganda (binokuler). Berapa buah lensa yang dipasang sebagal
lensa obyektif dan dengan perbesaran berapa saja. Lensa konsendor
terletak di sebelah mana?
4. Amati sumber cahaya yan digunakan dan perhatikan bagaimana
mengatur besar kecilnya sumber cahaya tersebut.
5. Perhatikan bagian-bagian mikroskop lainnya: lengan lensa okuler,
diafragma, kondensor, sistim illuminasi coarse focus dan fine focus.
6. Sebutkan bagian-bagian mikroskop
7. Bersihkan lensa dengan kertas lensa/tissue lensa
8. Bersihkan semua kotoran pada mikroskop dengan kertas tissue
lensa/lap kain halus
a. Teknik penggunaan mikroskop cahaya a. Nyalakan lampu.
Tekan tombol ON (8) Atur kekuatan lampu dnegan memutar
bagian (7).
b. Letakkan potongan kertas yang ada tulisannya pada kaca obyek
dan tutup dengan kaca penutup pada meja benda (4) kemudian
jepit dengan (11). Jika meja belum turun, dapat diturunkan
denan sekrup kasar (15)
c. Pengamatan dengan menggunakan dua mata (kalau mikroskop
dengan dua lensa okuler)
d. Carilah obyek yang anda amati dengan memutar sekrup vertikal
dan horizontal (13 dan 14). Gunakan perbesaran lemah dulu,
kemudian setelah obyek yang akan anda amati ditemukan,
gunakan perbesaran yang lebih besar
e. Putar Revolving nosepiece (2) pada perbesaran objektif 4x lalu
putar sekrup kasar (15) sehingga meja benda bergerak ke atas
untuk mencari fokus. Setelah fokus perbesaran 4 x 10
didapatkan, maka putar (2) pada perbesaran selanjutnya yaitu
perbesaran objektif 10x. kemudian putar sekrup halus (16)
untuk mendapatkan fokusnya. Lakukan hal yang sama jika
menggunakan perbesaran yang lebih tinggi
f. Amati apakah bayangan huruf sama atau terbalik, dan coba
gambarkan !
g. Sambil memandang ke dalam lensa okuler, geser preparat dari
kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Amati kemana bayangan
bergerak?
h. Ubahlah lensa obyektif ke perbesaran yang lebih besar. Amati
apakah ada perubahan luas bidang pandang?
i. Berapa diameter bidang pandang mikroskop pada obyektif
lemah (mm) dan berapa pada obyektif kuat?

DAFTAR PUSTAKA
Plezar. 2006. Dasar-Dasar-Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.

Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.

Pakadang, Sesilia.dkk. 2015. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi


Parasitologi. Makassar:Tim Penyusun.

Anda mungkin juga menyukai