Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM VI

PENGGUNAAN MIKROTOM DAN MIKROSKOP

OLEH :
KELOMPOK 5

1. 1. Ni Luh Ade Desi Anggreni 19


2. Ni Putu Anindhya Ratna Kinanthi 21
3. Ni Putu Tantri Andhika Putri 23
4. Ketut Tantri Firdayanti 25

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia


Politeknik Kesehatan Denpasar
Teknologi Laboratorium Medis
2021/2022
A. HARI DAN TANGGAL
Paktikum pengenalan mikroskop dan mikrotom ini dilaksanakan secara daring melalui
zoom meeting pada hari selasa tanggal 31 Agustus 2021

B. TUJUAN
1. .Tujuan Instruksional Umum
a. Mahasiswa mengetahui jenis instrumen laboratorium serta memahami prinsip
kerjanya.
b. Mahasiswa mampu menggunakan, memelihara dan merawat instrumen tersebut.
c. Mahasiswa mampu mengetahui konsep dan cara kalibrasi instrumen laboratorium.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiswa mengetahui teknik penggunaan mikrotom dan mikroskop.
b. Mahasiswa mampu mengetahui cara perawatan mikrotom dan mikroskop.
c. Mahasiswa mengetahui konsep dan cara kalibrasi mikrotom dan mikroskop.
C. PRINSIP KERJA
1. MIKROSKOP
Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif
sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler mempunyai
peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu
dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum.
Mikroskop menggunakan dua buah lensa positif (lensa cembung). Lensa yang terletak
di dekat mata (lensa bagian atas) disebut lensa okuler. Sedangkan lensa yang terletak
dekat dengan objek benda yang diamati (lensa bagian bawah) disebut lensa objektif.
Hal yang perlu diingat adalah fokus pada lensa obyektif lebih pendek dari fokus pada
lensa okuler (fob < fok).
Prinsip kerja atau cara kerja mikroskop secara sederhana adalah lensa objektif akan
membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan
benda oleh lensa objektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan
inilah yang tampak oleh mata.
2. MIKROTOM
Mengiris spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan
mikroskop. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk
mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histologi

D. DASAR TEORI
1. MIKROSKOP
Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena itu
banyak masalah yang mengenai organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa
dengan menggunakan alat-alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam
pengamatan preparat mikroskopis adalah mikroskop. Mikroskop (latin; micro: kecil,
scopium: penglihatan), yang berfungsi untuk meningkatkan daya pisah seseorang,
sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati obyek yang sangat luas (Tim Dosen
Pembina, 2017:1).
Mikroskop merupakan salah satu peralatan yang dibutuhkan di Laboratorium IPA.
Alat ini biasanya digunakan untuk melakukan kegiatan pengamatan terhadap benda-
benda yang berukuran mikroskopis, baik benda diam maupun mikroorganisme yang
dapat bergerak (Sadina, 2013: 174).
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kehidupan laboratorium,
khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu
memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil (Abdullah,
2014:32).
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi 2, yaitu
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya dibagi menjadi 2
kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan
pengamatan yang dilakukan elektron tidak menggunakan cahaya untuk visual
bayangannya, tetapi menggunakan sorotan elektron untuk membuat bayangan dalam
tabung. Transmisi elektron, setelah mengalami penyerapan bagian dari obyek,
memfokuskan magnet dari gambar bayangan. Elektron memiliki panjang gelombang
yang jauh lebih pendek daripada cahaya, perbedaan ini menjadikan mikroskop elektron
sebuah tenaga tetap daripada mikroskop cahaya (Alters, 1999:64).
Mikroskop pertama kali digunakan oleh ilmuan zaman reinasans, dan mikroskop
yang mungkin anda gunakan di laboratorium adalah mikroskop cahaya. Dalam
mikroskopcahaya (light microscope, LM), cahaya–cahaya tampak diteruskan melalui
soesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi (membengkokkan)
cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata
ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Dua parameter penting dalam
mikroskop adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran
(magnification) adalah perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya.
Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik.
Misalnya, benda yang tampak oleh mata telanjangsebagai satu bintangdi langit mungkin
deresolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop. (Campbell. 2008:101).
Mikroskop cahaya meneruskan cahaya tampak melalui spesimen dan kemudian
melalui lensa kaca. Lensa ini membengkokkan cahaya sedemikian rupa sehingga citra
spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata. Mikroskop cahaya mempunyai
perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop elektron memfokuskan seberkas elektron
melalui spesimen atau pada permukaannya. Resolusi berbanding terbalik dengan panjang
gelombang radiasi yang digunakan mikroskop untuk bercitra, dan berkas elektron
memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek daripadada cahaya. Mikroskop
elektron mempunyai perbesaran sampai 100.000 kali. Mikroskop elektron mempunyai 2
tipe, yaitu mikroskop elektron scanning yang digunakan untuk studi detail arsitektur
permukaan sel serta obyek yang diamati secara 3 dimensi dan mikroskop elektron
transmisi yang digunakan untuk mengamati struktur detail internal sel (Campbell,
2008:103).
Mikroskop terdiri atas kaki mikroskop yang dibuat berat dan kokoh agar
mikroskop dapat berdiri stabil. Mikroskop memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa
obyektif, lensa okuler dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada
kedua ujung tabung mikroskop. Lensa obyektif merupakan bagian utama pada mikroskop
yang letaknya dekat dengan obyek yang akan diamati, tepatnya melekat pada bagian yang
disebut revolver. Revolver ini dapat diputar dan berguna sebagai alat pemindah lensa.
Sedangkan lensa okuler terletak dekat dengan mata pada saat dilakukannya pengamatan
menggunakan mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal
(monokuler) atau ganda (binokuler). Di ujung bawah tabung mikroskop terdapat tempat
kedudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga atau lebih lensa obyektif dan dapat
diputar disebut revolver, di bawah tabung mikroskop terdapat tempat dudukan preparat
atau meja mikroskop. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor yang berperan untuk
menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain. Pada mikroskop modern terdapat
alat penerang di bagian dasar mikroskop berfungsi untuk menerangi preparat. Pada
mikroskop tanpa alat penerangan mempunyai cermin datar dan cekung yang terdapat di
bawah kondensor. Cermin berfungsi untuk mengarahkan cahaya yang berasal dari
sumber cahaya luar ke dalam kondensor (Tim Dosen Pembina, 2017:1–2).

2. MIKROTOM
Mikrotom yaitu alat atau mesin yang digunakan untuk memotong / mengiris
spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop.
Komponen mikrotom yang paling berperan dalam produksi sayatan yang sempurna adalah
pisau yang digunakan untuk menyayat. Oleh karena itu untuk dapat berkerja optimal maka
terdapat tipe dan struktur pisau mikrotom pabrikan yang sama dengan pabrikan mikrotom.
Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja, kaca atau berlian, tergantung pada spesimen
yang sedang diiris dan ketebalan yang diinginkan dan mikrotom digunakan untuk
mempersiapkan sayatan jaringan binatang atau tumbuhan dalam histologi. Mikrotom
digunakan untuk menyayat jaringan sebelum ditempelkan ke atas permukaan slide.
Ketebalan sayatan yang dihasilkan bervariasi selang 1 – 200 milimikron. alat ini tentunya
digunakan dalam mikroteknik. Ada beberapa jenis alat mikrotom yang perlu diketahui.
Dan juga bagian-bagian, cara penggunaan dan juga cara perawatan dari alat mikrotom yang
perlu dipelajari.
E. CARA KERJA
1. MIKROSKOP
1) Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop
sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai. Nyalakan
neraca dengan menekan tombol “power”.
2) Putar revolver sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah berada pada
posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.
3) Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari
lensa okuler tampak terang berbentuk bulat.
4) Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan
penjepit objek/benda.
5) Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar pemutar
kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus.
6) Apabila bayangan objek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa
objektif dengan ukuran dari 10x, 40x, atau 100x, dengan cara meutar revolver
hingga bunyi klik.
7) Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada
tempatnya kembali.

8) Rekatkan blok parafin di mikrotom kemudian

9) diletakkan pada pemegangnya (holder) padamikrotom dan dikunci dengan kuat.

10) tata sudut kemiringannya pisau mikrotom.Tata ketebalan potongangerakkan blok


preparat ke arah pisau sedekatmungkin,

11) lakukan triming, buang pita-pita parafin tanpa jaringan,

12) kemudian potong blok preparat secara teratur dan ritmis sampai kita mendapatkan
potongan yang mengandung preparat jaringanTehnik pemotongan parafin yang
mengandung preparat

2. MIKROTOM

Sebelum memulai proses pemotongan perlu diperhatikan beberapa hal berikut:

1. Pastikan fiksasi dilakukan dengan tepat. Proses fiksasi merupakan proses paling
penting untuk dapat menghasilkan detail morfologi jaringan yang baik. Proses fiksasi
yang kurang sempurna dapat menimbulkan kesulitan proses pemotongan dan akan
menghasilkan kelainan morfologi.
2. Pastikan proses jaringan dilakukan dengan tepat. Hasil proses jaringan yang tidak
baik (terlalu cepat atau terlalu lama) akan menimbulkan kesulitan pemotongan
jaringan.
3. Letakkan mikrotom dan waterbath pada posisi yang sesuai. Posisikan mikrotom pada
permukaan yang datar, stabil, tidak licin, terlindung dari aliran udara berlebih, jauh
dari tempat lalu-lalang orang, diletakan pada posisi yang ergonomis dan minim
menimbulkan kecelakaan kerja.
4. Pergunakan fitur pengaman dengan benar. Hati-hati saat memasang atau mengatur
pisau. Gunakan pinset atau kuas untuk mengambil pita jaringan dari pisau atau blok
jaringan. Pastikan semua penjepit pada posisi yang baik dan kunci pengaman pada
posisi yang benar.
5. Atur sudut pemotongan pisau. Pisau yang dipakai harus tajam dan bersih serta harus
diposisikan pada sudut optimum, berkisar pada 35° Sudut yang tepat dapat
mengurangi kegagalan dan artefak pada pita jaringan.
6. Maksimalkan usia pemakaian pisau. Bersihkan pisau secara berkala, dan gunakan
setiap bagian pisau dari satu ujung ke ujung lainnya. Hindari kontak dengan benda
keras seperti pinset dan kuas.
7. Tempatkan kaset jaringan pada posisi yang tepat. Posisikan jaringan pada posisi yang
dapat meminialisir terbentuknya lipatan.
8. Water bath yang digunakan untuk meletakan pita jaringan hasil pemotongan dan akan
ditempelkan pada kaca objek harus dijaga suhu airnya. Suhu air harus berkisar pada
10°C dibawah titik leleh paraffin. Air yang digunakan harus bersih dan bebas
gelembung.
9. Pastikan blok jaringan dalam keadaan dingin. Blok yang dingin akan mengerasan
blok dan mempermudah untuk menghasilkan pita jaringan yang tipis. Sedikit air akan
masuk kedalam jaringan, membuat jaringan sedikit membengkak dan lebih mudah
dipotong.
10. Penjepit harus terpasang kuat, namun tidak terlalu kencang karena dapat
menimbulkan artefak pada pita jaringan.
11. Pastikan mikrotom dank aca objek yang digunakan dalam keadaan bersih.

Langkah-Langkah Pemotongan

1. Pasang dan jepit kaset jaringan, pastikan roda pemutar dalam keadaan terkunci
2. Pasang dan atur sudut kemiringan pisau, kencangkan.
3. Potong kasar:

Tempatkan blok jaringan pada posisi yang tepat dengan mengatur tuas pemotong
kasar.
• Buka pengunci tuas pemutar
• Gerakan roda pemutar secar perlahan sampai blok jaringan sedikit mengenai
permukaan pisau.
• Tekan tuas pemotong kasar
• Mulai proses pemotongan dengan memutar roda pemutar searah jarum jam.
• Hentikan proses pemotongan ketika permukaan jaringan sudah terbuka.
• Lepaskan tuas pemotong kasar.
4. Potong halus
• Atur ketebalan jaringan yang diinginkan dengan memutar knop pengatur
ketebalan dan memperhatikan skala ketebalan.
• Gunakan sisi pisau yang berbeda untuk proses potong kasar dan otong halus
dengan menggeser posisi pisau, pastikan pisau sudah terpasang dengan kuat.
• Mulai proses pemotongan dengan memutar roda pemutar searah jarum jam.
• Ambil pita jaringan yang terbentuk dengan pinset sesuai kebutuhan dan pindahan
ke atas waterbath untuk selanjutnya ditempelkan pada kaca objek.
• Posisikan kembali blok jaringan ke belakang pisau, kunci tuas pemutar.
• Lepaskan blok jaringan dari penjepit, dang anti dengan blok lain yang akan
dipotong.

F. HASIL PENGAMATAN

1. Mikroskop
Mikroskop (dari bahasa Yunani Kuno: μικρός, mikrós, "kecil" dan σκοπεῖν,
skopeîn, "melihat") adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati benda yang
sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan secara langsung. Ukuran
bayangan atau gambar yang dihasilkan oleh mikroskop dapat mencapai jutaan kali ukuran
benda aslinya. Perbesaran yang dihasilkan oleh mikroskop bergantung pada jenis
mikroskop yang digunakan. Jenis-jenis mikroskop dapat dikelompokkan dengan berbagai
kategori. Ada 2 jenis mikroskop yang digunakan yaitu :
a. Mikroskop Cahaya

Mikroskop majemuk yang kita gunakan sehari-hari termasuk kelompok mikroskop


cahaya. Cahaya yang digunakan dapat berasal dari cahaya matahari yang dipantulkan
melalui cermin, atau cahaya lampu. Namun untuk penggunaan yang lebih praktis,
umumnya mikroskop dengan sumber cahaya lampu lebih banyak dikembangkan.
Mikroskop ini menghasilkan pembesaran antara 40-1000x. Mikroskop majemuk memiliki
3 sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan kondesor. Lensa obyektif dan lensa
okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler merupakan lensa yang
berada dekat dengan mata kita, sedangkan lensa obyektif berdekatan dengan letak obyek
yang diamati. Lensa okuler dapat berupa lensa tunggal (monokuler) atau lensa ganda
(binokuler). Lensa obyektif yang berada pada ujung bawah tabung mikroskop terdapat
dalam satu dudukan berbentuk lingkaran. Pada dudukan tersebut terpasang 3 atau 4 lensa
obyektif. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat
preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi
obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.
b. Mikroskop Electron

Mikroskop elektron, dibuat dengan memanfaatkan sifat pancaran elektron (electron


beam) pada ruang hampa udara yang menghasilkan sinar dengan panjang gelombang
sangat pendek dibandingkan dengan cahaya. Ada 2 tipe mikroskop elektron yaitu
mikroskop elektron payaran (Scanning Electron Microscope atau SEM) dan mikroskop
elektron transmisi (Transmission Electron Microscope atau TEM). SEM digunakan untuk
pengamatan secara detail permukaan sel, organ atau struktur renik lain, sedangkan TEM
digunakan untuk mengamati struktur detail internal sel. Seperti pada mikroskop majemuk,
pada TEM pancaran elektron diteruskan menembus obyek, sehingga obyek yang diamati
harus berukuran sangat tipis dan transparan. Demikian juga bayangan yang dihasilkan juga
berupa gambaran 2 dimensi, seperti pada mikroskop majemuk. Pada SEM dapat diamati
benda berukran tebal. Mikroskop ini serupa dengan mikroskop stereo dalam hal arah sinar
yang digunakan dalam pembentukan bayangan maupun bayangan yang dihasilkan. Pada
SEM pancaran elektron yang berperan dalam pembentukan bayangan berupa elektron
sekunder yang dipantulkan oleh obyek. Bayangan yang dihasilkan berupa gambaran 3
dimensi.
c. Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan mikroskop yang digunakan untuk mengamati benda


berukuran relatif besar. Berbeda dengan mikroskop majemuk yang pembentukan
bayangannya menggunakan cahaya yang diteruskan melalui obyek, pada 7 mikroskop ini
cahaya yang diterima oleh lensa obyektif berupa cahaya pantul, sehingga obyek yang
diamati tidak harus berukuran tipis. Pada dasarnya mikroskop stereo merupakan gabungan
dari 2 sistem mikroskop majemuk, masing-masing dengan sepasang lensa obyektif dan
lensa okuler. Kedua sistem tersebut mengamati obyek yang sama dari sudut yang berbeda,
sehingga menghasilkan gambar 3 dimensi. Ada pula mikroskop stereo yang hanya
memiliki 1 lensa obyektif. Pada kondisi demikian cahaya pantul yang diterima oleh lensa
obyektif dikumpulkan oleh prisma-prisma sehingga membentuk sinar sejajar yang diterima
oleh kedua lensa okuler. Dengan demikian tetap terbentuk dua lintasan optik yang terpisah.
Mikroskop stereo sering disebut juga dissecting microscope karena dapat digunakan untuk
keperluan pembedahan obyek berukuran kecil. Hal ini dimungkinkan karena:
• Tersedia ruang kerja yang luas akibat jarak yang cukup jauh antara lensa obyektif
dan obyek pada meja preparat
• Kemampuan menghasilkan gambar 3 dimensi Pembesaran pada mikroskop stereo
relatif lemah dibandingkan dengan mikroskop majemuk.
2. Mikrotom
Mikrotom adalah mesin untuk mengiris spesimen biologi menjadi bagian yang
sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom menggunakan
pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan
jaringan hewan atau tumbuhan dalam histologi.
Adapun jenis-jenis mikrotom yang sering digunakan adalah :
a. Mikrotom Putar

Rotary microtome atau mikrotom putar, bekerja menggunakan suatu tuas pemutar
360° yang menggerakan blok jaringan secara vertikal ke atas atau ke bawah serta dapat
mengubah posisi blok ke arah depan dan belakang. Mikrotom ini dilengkapi dengan
pisau khusus yang memotong blok paraffin dengan ketebalan mencapai 2-3 µm dan
mudah digunakan pada semua jenis potongan jaringan, baik jaringan yang bersifat
keras, rapuh, ataupun berlemak. Mikrotom ini terdapat dalam beberapa jenis, mulai dari
jenis manual yang mengharuskan semua pergerakan mikrotom diatur oleh operator,
jenis semi otomatis yang memiliki satu motor penggerak otomatis juga tuas pemutar
manual, hingga jenis otomatis yang dilekngkapi dua motor pengggerak dan tuas dengan
fungsi lebih. Proses otomasi pada mikrotom ini dapat mengurangi kesalahan pada
proses pemotongan berulang serta mengurangi efek kecelakaan kerja yang sering
terjadi pada mikrotom manual.
b. Mikrotom Sorong

Mikrotom Sorong (Sliding Microtome) Pisau pada mikrotom jenis ini berada pada
satu posisi tetap, kemudian blok paraffin digeserkan pada mata pisau sehingga
didapatkan pita jaringan yang diinginkan. Pada jenis lain, blok paraffin yang berada
pada posisi diam dan mata pisau yang bergerak memotong blok. Mikrotom jenis ini
digunakan untuk memotong blok jaringan seloidin dan blok paraffin berukuranbesar.
c. Mikrotom Klinis Beku (freezing microtome)

Jenis mikrotom ini banyak digunakan di laboratorium klinis untuk keperluan


diagnosis yang bersifat segera. Mikrotom ini sangat murah dan dibutuhkan untuk
berbagai proses yang ditujukan untuk mendiagnosis komponen sel tertentu seperti
lemak dan enzim
d. Mikrotom Sayatan Ultra Tipis (ultra-thinmicrotome)

Mikrotom ini biasa digunakan untuk menghasilkan sayatan dengan ketebalan 1Џm
(untuk mikroskop elektron), hanya untuk teknik khusus dan sangat jarang ditemukan
di dalam laboratorium dalam praktikummahasiswa.
e. Mikrotom Base Sledge
Hanya digunakan untuk teknik – teknik tertentu saja dan sangat jarang ditemukan
di laboratorium praktikum mahasiswa, biasa digunakan untuk menyayat jaringan
dengan ukuran yang sangat besar seperti otak.

f. Mikrotom Tangan

Mikrotom tangan yaitu mikrotom dengan wujud paling sederhana. Mikrotom


tangan yang biasa dipakai di laboratorium sekolah. Alat ini biasa digunakan untuk
membuat sayatan spesimen yang tipis sekali (kurang lebih 20 mm), agar dapat dikawal
di bawah mikroskop. Misalnya sayatan daun, batang, akar, dan sebagainya.Alat ini
terbuat dari logam berbentuk seperti klos benang yang berongga di tengah. Di dalam
rongga terdapat sebuah ulir yang bagian atasnya rata dan bagian bawahnya melekat
atau bersatu dengan dasar alat itu. Bila dasar alat itu diputar dari kiri atau ke kanan,
maka bagian ulir bagian atas yang rata itu akan memperagakan usaha ke atas atau ke
bawah dengan interval 20 tiap putaran. Rongga tersebut yaitu tempat untuk meletak
benda yang akan disayat tipis, kebanyakan dibalut lilin atau gabus.

g. Mikrotom Faust
Instrumen ini berukuran kecil sehingga biasa ditempelkan diatas meja praktikum.
Ketipisan maksimum sayatan yang dihasilkan maksimum 25 Џm.
h. Mikrotom Smith dan Farquhar
Instrumen ini sering digunakan untuk menyayat jaringan segar (yang tidak difiksasi
atau dibekukan) dengan tingkat kerusakan struktur halus dan kehilangan aktivitas
enzimatik yang sangat minimal.kisaran ketebalan sayatan yang dapat dihasilkan adalah
5 -230 Џm dan dengan kecepatan antara 50 sampai 200 sayatan permenit.

G. PEMBAHASAN

1. MIKROSKOP
1.1 Pengertian Mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah
alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop
merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat
mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis)
Pengertian Mikroskop menurut Portal-ilmu.com
“Pengertian mikroskop bisa dipahami sebagai alat optik yang berguna untuk alat
bantu dalam melihat dan mengamati benda -benda yang ukurannya sangat kecil sehingga
tidak mampu dilihat dengan hanya mata telanjang. Jadi, secara sederhana mikroskop adalah
alat bantu untuk melihat benda -benda berukuran sangat kecil, atau mikro”
Pengertian Mikroskop menurut Rumus.co.id
“Pengertian mikroskop adalah alat yang di gunakan sebagai pembesar. Biasanya
mikroskop di gunakan untuk penelitian. Untuk melihat partikel kecil atau gambar yang
berukuran kecil (mikro) alat ini sangat berguna, karena alat ini memiliki sekitar 10x lebih
besar melihat dari gambar aslinya”

1.2 Bagian-Bagian Mikroskop

Bagian-bagian mikroskop ini perlu kita ketahuin agar kita bisa mengenal
bagaimana mikroskop dapat berfungsi dan digunakan. Secara umum, bagian mikroskop
dibagi dalam dua kelompok, yakni bagian optik dan bagian non optik atau mekanik.

1. Bagian Optik Mikroskop :

Pada bagian optik mikroskop, terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, kondensor,
diafragma, dan cermin. Berikut keterangannya.
• Lensa Okuler, adalah lensa yang terdapat pada bagian ujung atas tabung mikroskop.
Pada lensa okuler inilah, para pengamat melihat objek yang diperbesar
bayangannya. Lensa okuler ini berperan dalam memperbesar kembali bayangan
yang dihasilkan lensa objektif. Biasanya, lensa okuler mempunyai perbesaran 6, 10
atau 12 kali.
• Lensa Objektif, adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Pada
mikroskup umumnya terdapat 3 lensa objektif, yakni dengan kemampuan
perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Untuk menggunakan lensa objektif ini, terlebih
dahulu pengamat harus mengoleskan minyak emersi pada bagian objek. Fungsi
minyak emersi adalah sebagai pelumas serta memperjelas bayangan benda. Minyak
ini diperlukan karena ketika dilakukan perbesaran 100 kali, letak lensa dan objek
yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
• Kondensor, adalah bagian mikroskop yang dapat diputar, baik naik atau turun.
Fungsi kondensor adalah untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh
cermin dan memusatkannya ke objek.
• Diafragma, adalah bagian yang fungsinya untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat atau objek yang diamati.
• Cermin, adalah bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya
yang diterima oleh mikroskop. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara
memantulkan cahaya yang didapatnya tersebut.

2. Bagian Mekanik (Non-Optik) Mikroskop

• Revolver, adalah bagian yang fungsinya untuk mengatur perbesaran lensa objektif
yang diinginkan oleh pengamat.
• Tabung Mikroskop, adalah bagian yang fungsinya untuk menghubungkan lensa
objektif dan lensa okuler pada mikroskop.
• Lengan Mikroskop, adalah bagian yang fungsinya sebagai tempat pengamat ketika
memegang mikroskop.
• Meja Benda, adalah bagian yang fungsinya untuk tempat meletakkan objek yang
hendak diamati. Pada meja benda ini terdapat pula penjepit objek yang berguna
untuk menjaga objek agar tetap ditempat yang diinginkan.
• Makrometer (pemutar kasar), adalah bagian yang fungsinya untuk menaikkan atau
menurunkan tabung dengan cepat, agar pengamat dapat mengatur kejelasan
gambaran objek yang didapatkan.
• Mikrometer (pemutar halus), adalah bagian yang fungsinya untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara lambat dan berguna untuk melakukan pengaturan agar
mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.

Kaki Mikroskop, adalah bagian mikroskop yang fungsinya sebagai penyangga untuk
menjaga mikroskop agar tetap pada tempat yang diinginkan. Kaki mikroskop juga
berguna sebagai tempat memegang mikroskop jika mikroskop hendak dipindahkan.

1.3 Cara Merawat Mikroskop

1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap
asam dan basa. Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang
dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan sekitar
mikroskop tidak lembab.

2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan dengan
menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di bagian mikroskop
tersebut dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.

3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan


menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan membersihkan lensa
menggunakan sapu tangan atau lap kain

4. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada
penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian
mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga
jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya
menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.

5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama hapus


semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak menempel
dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat
mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa.
Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop merupakan pertanda jelas
suatukelalaian/kecerobohan.

2. MIKROTOM
Definisi Mikrotom
Mikrotom yaitu alat atau mesin yang digunakan untuk memotong / mengiris
spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop.
Komponen mikrotom yang paling berperan dalam produksi sayatan yang sempurna
adalah pisau yang digunakan untuk menyayat. Oleh karena itu untuk dapat berkerja
optimal maka terdapat tipe dan struktur pisau mikrotom pabrikan yang sama dengan
pabrikan mikrotom.
Mikrotomi merupakan bagian dari jaringan yang dipotong dan ditempelkan pada
suatu kaca objek yang akan diproses sehingga menghasilkan suatu sediaan yang dapat
teramati secara mikroskopis. Umumnya mikrotomi ini diperoleh dari jaringan yang
ditanam dalam paraffin, sehingga didapat blok jaringan yang bersifat padat dan keras.
Untuk memotong jaringan ini diperlukan mikrotom. Mikrotom akan memotong
jaringan tersebut menggunakan pisau khusus secara vertikal, sehingga didapatkan pita
jaringan dengan ketebalan tertentu. Tiga tipe pisau mikrotom
1. Pisau Plane-adge (siple wedge razor), biasanya digunakan untuk senyatan beku
dan blok paraffin.
2. Pisau bikonkaf (flat –or half-groud razor), digunakan untuk senyatan blok
celoidin dan plastik.
3. Pisau bikonkaf (hollow-groud razor), digunakan untuk menyayat blok paraffin.
Jenis-Jenis Mikrotom
1. Rotary microtome
Rotary microtome atau mikrotom putar, bekerja menggunakan suatu tuas pemutar
360° yang dapat menggerakan blok jaringan secara vertical ke atas atau ke bawah serta
dapat mengubah posisi blok ke arah depan dan belakang. Mikrotom ini dilengkapi
dengan pisau khusus yang dapat memotong blok paraffin dengan ketebalan mencapai
2-3 µm dan mudah digunakan pada hampir semua jenis potongan jaringan, baik
jaringan yang bersifat keras, rapuh, ataupun berlemak.
Mikrotom ini terdapat dalam beberapa jenis, mulai dari jenis manual yang
mengharuskan semua pergerakan mikrotom diatur oleh operator, jenis semi otomatis
yang memiliki satu motor penggerak otomatis juga tuas pemutar manual, hingga jenis
otomatis yang dilekngkapi dua motor pengggerak dan tuas dengan fungsi lebih. Proses
otomasi pada mikrotom ini dapat mengurangi kesalahan pada proses pemotongan
berulang serta mengurangi efek kecelakaan kerja yang sering terjadi pada mikrotom
manual.
2. Sliding Microtome
Pisau pada mikrotom jenis ini berada pada satu posisi tetap, kemudian blok paraffin
digeserkan pada mata pisau sehingga didapatkan pita jaringan yang diinginkan. Pada
jenis lain, blok paraffin yang berada pada posisi diam dan mata pisau yang bergerak
memotong blok. Mikrotom jenis ini digunakan untuk memotong blok jaringan seloidin
dan blok paraffin berukuran besar.
3. Rotary Rocking Microtome
Umumya digunakan dalam kriostat, bagian retraksi menggerakan blok jaringan
menjauhi pisau pada bagian atas, sehingga menghasilkan permukaan datar pada blok
jaringan. Salah satu kunci utama pada proses pemotongan dengan miktotom adalah
pisau yang digunakan.
Saat ini digunakan dua jenis pisau, pisau stainless steel sekali pakai, pisau gelas,
dan pisau berlian. Untuk pemotongan rutin dan kriotomi digunakan pisau stainless steel
sekali pakai sedangkan dua jenis pisau lainnya digunakan untuk sediaan yang diamati
dengan mikroskop electron dan menggunakan blok plastik resin. Pisau yang tajam akan
menghasilkan potongan halus dengan ketebalan 2-4 µm. Terdapat pula pisau yang
dilapisi dengan polytetrafluoroethylene (PTFE) yang dapat mempermudah dan
mengurangi factor penghampat proses pemotongan. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada penggunaan pisau mikrotom antara lain:
1. Pastikan pisau dalam keadaan bersih dan tajam. Hindari pemakaian satu pisau
dalam jangka waktu yang terlalu panjang.
2. Posisi pemotongan harus disesuaikan sedikit demi sedikit untuk mengurangi
masalah yang terjadi ada saat pembuatan pita jaringan.
3. Mengencangkan pisau sekali pakai terlalu kuat dapat menyebabkan munculnya
artefak seperti bagian yang tebal dan tipis tidak sama rata.
4. Jaringan yang sangat keras akan sulit dipotong menggunakan pisau sekali
pakai.
5. Perangkat penjepit pisau dan blok harus bersih dan bebas cacat.
6. Selama proses pemotongan tuas pemutar harus diputar perlahan.

Teknik Pemotongan Mikrotom

1. Potong Kasar Proses potong kasar atau trimming merupakan proses awal pemotongan
blok jaringan yang bertujuan untuk membuang kelebihan paraffin yang menutupi
jaringan sehingga permukaan jaringan dapat terbuka dan bisa dihasilkan pita jaringan
yang utuh. Dikatakan potong kasar, dikarenakan pada proses ini mikrometer diatur
pada ketebalan yang cukup tinggi yaitu pada 15-30µm. Pada proses ini perlu dilakukan
dengan teliti karena jika tidak dapat mengakibatkan artefak pada pita jaringan. Pastikan
blok jaringan sudah diseting di belakang pisau sehingga blok tidak langsung terpotong
tebal, karena dapat menyebabkan blok pecah dan merusak jaringan di dalamnya.
2. Potong Halus Proses potong halus ini bertujuan untuk menghasilkan pita jaringan
dengan ketebalan tertentu. Blok jaringan yang akan dipotong harus didinginkan
terlebih dahulu untuk memberikan suhu yang stabil pada blok paraffin dan jaringan.
Ketebalan pita jaringan untuk jaringan hasil pembedahan rutin ialah 3-4µm. Idealnya
hasil pemotongan yang baik akan saling menempel satu sama lain membentuk pita
dengan ketebalan yang sama. Namun pita yang terbentuk dapat memiliki ketebalan
yang bervariasi meskipun dipotong pada skala yang sama. Variasi ketebalan pita
jaringan ini dipengaruhi banyak factor seperti suhu, sudut penempatan pisau, dan
kecepatan pemotongan, juga pengalaman teknisi. Perlu dilakukan pelatihan berulang-
ulang untuk dapat konsisten meghasilkan pita jarigan yang baik secara dan efisien.
H. KESIMPULAN

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah
alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop
merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat
mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis). Mikroskop juga memiliki bagian-
bagian yaitu ada bagian optik mikroskop dan jua bagian mekanik (non-optik) mikroskop.
Adapun juga dijelaskan cara untuk merawat mikroskop. Sebelum kita memasuki
laboratorium lebih baik hendaknya kita mengerti atapun mengetahui apa itu mikroskop
serta mengerti bagaimana cara menggunakannya.
Mikrotom merupakan suatu instrumen untuk menghasilkan suatu pita jaringan yang
selanjutnya akan diproses sehingga menghasilkan suatu preparat histologi yang diamati
secata mikroskopis. Mikrotom terdiri dari banyak jenis, diantaranya rotary microtome,
sliding microtome, dan rotary rocking microtome. Proses pemotongan mikrotom dilakukan
dalam dua tahap yaitu potong kasar dan potong halus. Potong kasar bertujuan untuk
membuang kelebihan paraffin dan membuka permukaan jaringan yang akan dipotong.
Sedangkan potong halus bertujuan untuk dapat menghasilkan suatu pita jaringan dengan
ketebalan tertentu dan didapatkan suatu preparat histologi yang representatif. Dalam
menggunakan mikrotom, harus memperhatikan cara penggunaannya dan melakukan
pemeliharaan dan perawatan mikrotom agar mikrotom tersebut dapat tahan lama, awet,
tidak mudah rusak serta tidak menghambat jalannya sebuah pratikum saat digunakaan
Daftar Pustaka

Dyah Deviyanti. 2019. Mikrotom. Kupdf.net. https://kupdf.net/download/mikrotom-


makalah_5c7abdace2b6f5ff47dd97c4_pdf .

Amalia. 2018. Makalah Sitohistoteknologi “Mikrotom”. Pdfcofee.com.


https://pdfcoffee.com/qdownload/alat-mikrotom-pdf-free.html
Vina Dyah Ayu. 2019. Makalah Instrumentasi Mikrotom. Blogtugasvinadyah.blogspot.com.
https://blogtugasvinadyah.blogspot.com/2019/12/tugas-makalah-mikrotom.html

Agnes Geovani. A.G N. 2012. Alat Tisue Prosesor dan Microtome untuk Pembuatan PA.
slideplayer.info. https://slideplayer.info/slide/17985259/
None. 2018. Laporan Praktikum Mikroskop. Academia.co.id. https://academia.co.id/laporan-
praktikum-mikroskop/
None. 2018. Pengertian Bagian Fungsi Pembentukan Bayangan Rumus Gambar Mikroskop.
Fisikabc.com. https://www.fisikabc.com/2018/01/pengertian-bagian-fungsi-pembentukan-
bayangan-rumusgambar-mikroskop.html
Daftar Pustaka

Dyah Deviyanti. 2019. Mikrotom. Kupdf.net. https://kupdf.net/download/mikrotom-


makalah_5c7abdace2b6f5ff47dd97c4_pdf .

Amalia. 2018. Makalah Sitohistoteknologi “Mikrotom”. Pdfcofee.com.


https://pdfcoffee.com/qdownload/alat-mikrotom-pdf-free.html
Vina Dyah Ayu. 2019. Makalah Instrumentasi Mikrotom.
Blogtugasvinadyah.blogspot.com.
https://blogtugasvinadyah.blogspot.com/2019/12/tugas-makalah-mikrotom.html

Agnes Geovani. A.G N. 2012. Alat Tisue Prosesor dan Microtome untuk Pembuatan
PA. slideplayer.info. https://slideplayer.info/slide/17985259/
None. 2018. Laporan Praktikum Mikroskop. Academia.co.id.
https://academia.co.id/laporan-praktikum-mikroskop/
None. 2018. Pengertian Bagian Fungsi Pembentukan Bayangan Rumus Gambar
Mikroskop. Fisikabc.com. https://www.fisikabc.com/2018/01/pengertian-bagian-
fungsi-pembentukan-bayangan-rumusgambar-mikroskop.html

Anda mungkin juga menyukai