Anda di halaman 1dari 10

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Panca indera manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam
mengamati benda atau objek yang berukuran mikro. Oleh karena itu kita
membutuhkan alat bantu untuk membantu kita mengamatinya, salah satunya
adalah mikroskop. Mikroskop berasal dari bahasa yunani ; micros = kecil, dan
scopein = melihat adalah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengat mata kasar agar terlihat dengan jelas struktur penyusun objek tersebut.
Orang yang pertama kali menggunakan mikroskop adalah Antony Van
Leuenhuok, dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada
tahun 1600, Hanz dan Z. Janson telah menemukan mikroskop yang lebih maju
dengan nama mikroskop ganda. Kita sekarang tidak lagi harus menemukan
mikroskop, tetapi kita hanya perlu mengetahui bagaimana untuk menggunakannya
dan merawatnya.
Mikroskop merupakan alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa
pembesar yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik, mikroorganisme,
atau bagian tubuh makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Jadi, jika ingin mengamati tumbuhan atau hewan
bersel satu (bakteri atau virus), dapat diamati dengan mikroskop. Perkembangan
mikroskop saat ini sudah sampai pada mikroskop digital yang memudahkan
pengamat mikroskop untuk melihat obyek benda cukup dengan mengamati citra
hasil dari obyek pada layar monitor. Mikroskop digital banyak sekali manfaatnya
apabila ditinjau dari besar kecilnya obyek yang diamati dimulai dari segi keilmuan
dan pendidikan (Jeremy, 2017)
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yakni bagian
Optik yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler. Bagian non-
optik yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar
halus dan pemutar kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Dalam biologi, pengamatan organisme yang tidak dapat diindera oleh mata
dilakukan dengan alat bantu yang disebut dengan mikroskop. Mikroskop yang
umum digunakan untuk pembelajaran adalah mikroskip cahaya. Yang dimaksud
dengan mikroskop cahaya adalah mikroskop yang menggunakan cahaya sebagai
sumber iluminasi.Tedapat dua macam mikroskop yaitu cahaya dan mikroskop
elektron. Mikroskop cahaya disebut juga mikroskop optik yaitu mikroskop yang
menggunakan sumber cahaya (foton) untuk menvisualisasikan gambar. (Tutik,
2017).
Berdasarkan hal di atas maka penting bagi praktikan untuk mengikuti
kegiatan pengenalan alat bantu mengamati bagian tumbuhan berukuran mikron
untuk melakukan pengamatan.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum kali ini untuk dapat membiasakan praktikan bekerja
di laboratorium dengan mengutamakan keselamatan kerja dan keselamatan
mikroskop, dan mengasah keterampilan praktikan dalam mengoperasikan
mikroskop.
Kegunaan praktikum kali ini adalah agar membiasakan prkatikan bekerja di
laboratorium dengan mengutamakan keselamatan kerja dan keselamatan
mikrsokop, meningkatkan penguasaan praktikum terhadap komponen mikroskop
dan mengasah keterampilan praktikan dalam mengoperasikan mikroskop.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah


sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah
mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau
lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang
ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya,
mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop pertama ditemukan dan dibuat oleh Antonie van
Leeuwenhoek. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat
dengan benda atau objek disebut lensa objektif, sedangkan lensa yang berada
dekat mata pengamat disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif mikroskop
lebih kecil daripada jarak fokus lensa okulernya. Perbesaran bayangan pada
mikroskop dilakukan secara bertingkat. Perbesaran total mikroskop merupakan
perkalian perbesaran kedua lensa, yaitu perbesaran lensa objektif dan perbesaran
lensa okuler. Perbesaran secara bertingkat inilah yang menyebabkan sebuah
mikroskop dapat digunakan untuk mengamati benda-benda renik atau benda-
benda yang ukurannya sangat kecil. Mikroskop biasanya di gunakan di
laboratorium biologi (Suryanta, 2010).
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan
laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang
memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil
(mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang
organisme yang berukuran kecil. Untuk mengetahui mikroskop maka perlu
diketahui komponen mikroskop, macam mikroskop, penggunaan dan
pemeliharaannya (Miftahuddin, 2011)
Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang
dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan
menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop
monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel.Mikroskop
monokuler adalah mikroskop dengan 1 lensa okuler, sehingga hanya satu mata
kita yang digunakan untuk mengamati obyek Sedangkan mikroskop binokuler
adalah mikroskop yang digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak
terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari
bawah dengan sinar alam atau lampu (Harijaty, 2017)
Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dalam
bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari
bendabenda kecil. Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop, yaitu
mikroskop optik dan mikroskop elektron. Mikroskop optik dapat dibedakan
menjadi mikroskop biologi dan mikroskop binokuler. Mikroskop biologi adalah
mikroskop yang digunakan pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran
dilakukan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler adalah
mikroskop yang digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu
besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah
dengan sinar alam atau lampu (Unit Keselamatan Kerja, 2011)
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada penampakan objek yang diamati
yaitu mikroskop dua dimensi ( mikroskop cahaya ) dan mikroskop tiga dimensi
( mikroskop stereo ). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya mikroskop
dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Mikroskop cahaya
mempunyai pembesaran maksimum 1000 kali dan mikroskop ini mempunyai kaki
yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Sedangkan
mikroskop elektron mempunyai pembesaran sampai 100 ribu kali, elektron
digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe :
mikroskop elektron scanning ( SEM ) dan mikroskop elektron transmisi ( TEM ).
Mikroskop yang sering digunakan dalam melakukan praktikum adalah mikroskop
binokuler atau yang biasa disebut dengan mikroskop cahaya juga sangan berguna
untuk membantu dalam dilakukannya orientasi spesimen, sehungga bagian-bagian
yang dikehendaki dapat diekspos dengan sorotan elektron yang optimal.
(Bambang, 2013)
Berdasarkan uraian mengenai mikroskop diatas maka praktikan dapat
mengetahui cara pengelolaan alat laboratorium terkhusus pada mikroskop
binokuler agar keberlanjutan alat dapat terus terjaga. Pengelolaan laboratorium
merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan
memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya.Sama halnya dengan hasil
penelitian (Raina, 2011), bahwa pengelolaan laboratorium yang efektif dapat
meningkatkan kinerja praktikan.
BAB 3. METODE PRATIKUM

3.1 Tempat Dan Waktu.


Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit
Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo, pada hari selasa, 23
September 2019 pukul 08.00 s.d selesai.

3.2 Bahan dan Alat.


Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah tanaman Zea Mays L.
Berusia minimal satu minggu, Lycopersium Esculentum Mill, Allium Cepa
Fascalonicum berakar.
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain : buku cetakan praktek,
buku gambar ukuran A4, pensil, bolpoint, jangka, penggaris, busur, perucing,
penghapus, alkohol 70%, tissue, pipet tetes, aquades, lap dari bahan kaos bersih
atau lap bersih bahan lainnya yang menyerap air, serta Mikroskop.

3.3 Prosedur Kerja


Prosedur kerja pada pelaksanaan praktikum pengenalan alat bantu
mengamati bagian tumbuhan berukuran mikron adalah:
1. Asisten praktikum botani mengarahkan praktikan sesuai kelompok kerja. Tiap
kelompok kerja mengajukan permintaan mikrokop kepada pengelola
laboratorium melalui asisten program praktikum;
2. Praktikan memindahkan mikroskop dari tempatnya ke meja praktek dengan
mengutamakan keselamatan kerja;
3. Menyalakan mikroskop dengan menekan tombol kenop on/off;
4. Mengiris objek pengamatan, meletakkan preparat awetan pada meja preparat;
5. Menyalakan lampu mikroskop dan mengatur perbesaran;
6. Mengatur posisi objek hingga tepat berada di tengah sumber cahaya;
7. Mengamati objek melalui lensa okuler;
8. Menggerakkan pengungkit diafragma untuk meredusi atau meningkatakan
intesitas cahaya;
9. Meningkatakan perbesaran;
10. Mengatur kekuatan intesitas cahaya;
11. Mengatur meja benda sampai posisi terendahnya, tempatkan kenop sumber
cahaya ke posisi off, dan melepaskan objek dari meja benda;
12. Membersihkan mikroskop dan mengembalikan ke tempat semula;
13. Membersikan meja kerja;
14. Mendengarkan arahan dari asisten sebelum keluar dari laboratorium.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Keterangan :
1. Lensa okuler 10. Diafragma
2. Tabung/ tubus 11. Penjepit Preparat
3. Revolver 12. Makrometer
4. Pengunci tabung tubus 13. Mikrometer
5. Lensa objektif 14. Pengatur Preparat
6. Penjepit preparat 15. Tombol ON/OFF
7. Meja preparat 16. Pengatur cahaya
8. Kondensor 17. Sumber Cahaya
9. Pemutar kondensor
4.2 Pembahasan
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk membantu melihat
benda-bend ayang berukuran sangat kecil (mikron) yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang (lansung). Mikroskop memiliki bagian-bagian yaitu, lensa okuler,
tabung/ tubus, revolver, meja preparat, penjepit preparat, kondensor, pengatur
kondensor, diafragma. Adapun fungsi dari bagian-bagian Mikroskop itu adalah
lensa okuler yang berfungsi untuk memperbesar benda yang di bentuk oleh lensa
objektif, lensa objektif berfungsi untuk menentukan bayangan objektif serta
memperbesar benda yang diamati, umumnya ada 3 lensa objektif dengan
perbesaran 40x10, 10x10, 10x40, dan 100x10. Kondensor merupakan alat untuk
mengumpulkan cahaya yang masuk di dalam mikroskop.
Mikroskop adalah suatu alat untuk melihat benda yang berukuran sangat
kecil termasuk untuk melihat mikroba, sehingga sangat diperlukan di dalam
kegiatan yang berhubungan dengan mikrobiologis. Dalam perkembangannya
mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan
kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah
mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme,
atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di amati
dengan mikroskop.
Selain itu komponen mikroskop lainnya sebagai penunjang dari komponen
utama adalah tabung mikroskop yang berfungsi untuk mengatur fokus, dapat
dinaikan dan diturunkan, tombol pengatur fokus halus berfungsi untuk
memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun
atau naik dengan lambat, revolver berfungsi untuk memilih lensa yang akan
digunakan, lengan mikrsokop berfungsi sebagai pegangan saat membawa
mikroskop, meja preparat berfungsi untuk meletakkan objek yang akan diamati,
penjepit preparat berfungsi untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar
preparat tidak bergeser, diafrgama berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang akan masuk ke mikroskop, cermin berfungsi untuk memantulkan dan
mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Kaki mikroskop berfungsi untuk
menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan tegak. Pengamatan ini dilakukan
dengan pembesaran 10x10 dari bentuk aslinya.
Dari hasil percobaan dan penelitian yang telah dilaksanakan maka diperoleh
hasil yaitu, mikroskop terdiri atas bagian-bagian yang masing-masing bagian
tersebut mempunyai fungsi tersendiri. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang bersifat maya dan tegak. Lensa objektif berfungsi untuk mengatur
pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x dan 100x.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum pengenalan alat bantu mengamati bagian tumbuhan
berukuran mikron dapat disimpulkan bahwa mikroskop merupakan ivestasi untuk
mendapatkan pengetahuan tentang benda-benda biologi berukuran mikron selama
melaksanakan pendidikan sehingga keberlanjutannya fungsi mikroskop bagi
pengguna berikutnya perlu terjaga. Sehingga perlu untuk mengetahui cara
menjaga keselamatan mikroskop. Oleh karena itu pada laporan ini akan diuraikan
mengenai cara menjaga untuk menghindari penyebab rusaknya mikroskop.
Seperti, cara memindahkan mikroskop, menjaga kerapian, dan kebersihan tempat
kerja sewaktu melakukan praktikum, serta memperhatikan keselamatan
mikroskop terutama pada alat inti yaitu kondensor dan lensa.
Untuk menunjang keselamatan praktikum, maka harus diketuhi komponen
mikroskop diantaranya Lensa Okuler, lensa objektif, kondensor, Diafragma,
Cermin,  Revolver, Tabung Mikroskop, Meja Benda, Makrometer (pemutar
kasar), Mikrometer (pemutar halus), Kaki Mikroskop.

5.2 Saran
Melalui praktikum ini saya berharap agar hubungan antara praktikan
dengan asisten terjalin dengan baik. Hal ini bertujuan agar para praktikan tidak
takut dan ragu dalam menanyakan kepada asisten mengenai penyusunan laporan
dan hal yang bersangkutan dengan pratikum. Dan saya berharap kepada praktikan
agar berperilaku sopan dan santun ketika berkomunikasi dengan asisten. Dan
kepada para asisten untuk tidak bosan-bosanya membimbing kami untuk
menciptakan inovasi-inovasi terbaru kedepanya.
DAFTAR PUSTAKA

Bambang, 2013, Mikroskop Elektron, Kanisius: Yogyakarta.


E. al Zoueo, Jeremy, 2017 Optical microscope based on light Asian network for
scientific information.
Harijati, nunung. 2017. Mikroteknik dasar. UB press: Malang.
Miftachudin, H. A. 2011. Analisis pengelolaan praktikum di laboratorium
Universitas Muhamadiyah Malang. Jurnal Penelitian dan Pemikiran
Pendidikan 2 (1) : 37- 51.
Raina, N. N. 2011. Kontribusi pengelolaan laboratorium dan motivasi belajar
praktikan terhadap efektivitas proses pembelajaran. Jurnal Ilmu
Pengetahuan Alam 1 (1) : 158-166.
Suryanta. (2010). Manajemen Operasional Laboratorium. Universitas Negeri
Yogjakarta
Tutik. 2011. UB Media: Universitas Brawijaya.
Unit Keselamatan Kerja. (2010). Panduan Keselamatan Kerja Laboratorium.
Institut Teknologi Bandung: Bandung.
LAMPIRAN

Gambar 1. Jaringan sel batang tomat dengan perbesaran 10 x 10


(Dokumentasi Pribadi, 2019)

Gambar 2. Jaringan sel batang bawang dengan perbesaran 10 x 10


(Dokumentasi Pribadi, 2019)

Gambar . Jaringan sel batang jangung dengan perbesaran 10 x 10


(Dokumentasi Pribadi, 2019)

Anda mungkin juga menyukai