Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

“Benda-Benda Mati Dalam Sel dan Alat-Alat Tambahan”

Oleh :

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
208
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam sel tumbuh-tumbuhan terdapat banyak benda-benda mati, dimana


suatu sel dikatakan mati jika didalam sel tidak terkandung protoplas (dalam
protoplas terkandung protoplasma yaitu zat-zat kehidupan). Benda non
protoplasmik atau benda mati dalam sel terdiri dari subtansi organik dan
anorganik, cair ataupun padat. Non protoplasmik dibedakan menjadi dua yaitu
cair dan padat dimana yang berupa cair membentuk cairan sel (terdapat pada
rongga vakuola). Ca Oksalat terdapat pada parenkim xilem dan floem, tepung
amilum terdapat pada sel-sel daun dan dalam alat penyimpan makanan,
mengelilingi hylus (konsentris : hiluks ditengah, eksentris : hyluks ditepi), butir-
butir aleuron atau protein merupakan protein pasif dan vakuola bersama butir
aleuron sebagai protein amorf, sehingga aleuron protein yang termasuk globulin
(butir-butir besar), terdiri dari protein amorf, protein kristal dan protein globulin.
Menurut para ahli botani, benda-benda yang nonprotoplasmik itu umumnya
merupakan makanan cadangan dan sering diketemukan dalam jumlah besar pada
tempat-tempat penimbunan makanan cadangan, seperti misalnya pada akar, umbi,
buah, biji dan lain-lain.
Benda-benda mati didalam plasma sel (sitoplasma) berada dalam dua
wujud, yakni berwujud semacam cair dan berwujud bendapadat. Benda berwujud
cair mencakup cairan lemak dan aetheris. Benda berwujud padat terdiri atas dua
bentuk yakni Kristal garam oksalat dan bentuk aleuron dan Kristal zat putih telur,
dan butir tepung. Berdasarkan uraian diatas maka penting dilakukannya praktikum
ini.

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan praktikum ini adalah untuk memberikan kemampuan kepada


praktikan dalam menyiapkan preparat, memberi keterampilan kepada praktikan
dalam mengamati dan mendeskripsikan struktur sel dan jaringan daun tumbuhan
dan untuk memberikan pengetahuan kepada praktikan terkait variasi struktur sel
dan jaringan daun tumbuhan.
Kegunaan praktikum mengenal struktur sel dan jaringan yaitu dapat
menambah pengetahuan praktikan mengenai organel-organel yang terdapat dalam
struktur sel benda-benda mati.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri
kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi
dengan perubahan lingkungannya peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya.
Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian
dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non
protoplasma(Subandi, 2008).
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya
berupa ruangan kosong saja.Sel mati karena faktor genetic disebabkan sel telah
mencapai umur yang memang telah ditentukan secara genetik. Sel-sel tersebut
memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati
yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan(Umar, 2010).
Bentuk sel yang bebas, atau sel yang baru dibentuk dan terisolasi
cenderung berbentuk bulatan, lalu karena adanya tekanan dari sel-sel yang lain
maka bentuk sel mulai terdiferensiasi. Sel tumbuhan terdiri dari bagian yang
hidup dan bagian yang mati. Bagian yang hidup adalah inti dan organel pada
sitoplasma dan bagian yang mati adalah dinding sel dan benda-benda ergastik
(Kusnadi, 2007).
Aleuron dan kristal putih telur ditemukan pada endosperma yang
mengering. Prosesnya keringnya biji, yang berarti mengeringnya endosperm
menjadi semakin sedikit sehingga konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut
seperti putih telur, garam dan lemak akan semakin besar, kemudian vakuola pecah
hal ini akan terus berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang
mengandung zat-zat yang mengkristal yang disebut aleuron. Sebuah aleuron berisi
sebuah atau lebih krsitaloid putih telur dan sebuah atau beberapa guboid (bulatan
kecil yang terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca dan Mg dari asam mesoinosit
hexafosfor) (Adesahy, 2011).
Amilosa merupakan komponen pati yang mempunyai rantai lurus dan larut
dalam air. Amilosa juga mempunyai sifat alir dan daya kompresibilitas yang baik,
sehingga dalam formulasi tablet cetak langsung dapat digunakan sebagai bahan
pengisi, lubrikan dan akan memberikan waktu hancur yang lebih efektif.
Sementara amilopektin merupakan komponen pati yang mempunyai rantai
cabang, terdiri dari satuan glukosa yang bergabung melalui ikatan (1,4) D-glukosa
dan (1,6) D-glukosa (Elfi, 2006).
Adapunoksalatberperanpentingdalamkepentinganfisiologistanaman.
Oksalatdapatberbentukoksalatterlarut,(soluble oxalte).
Oksalatdapatberbentukoksalatterlarut (soluble oxalte) danoksalattidakterlarut
(insoluble oxalate).
Oksalatterlarutdapatberupagaramoksalatdanoksalattidakterlarutdapatberupa
Kristal kalsiumoksalat. Padatanamanangiospermae, oksalatdalambentukasamo
oksalatmaupun Kristal kalsiumoksalat, disimpandidalamvakuolasel (Akhtar,
2011).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa 4 November 2016 pada pukul
08:00-10:00 WITA, di LaboratoriumAgroteknologi Unit Agronomi Fakultas
Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah kertas ukuran A4,
pensil, silet, fulpen, jangka, penggaris, peruncing, penghapus, tisu lensa, lap
bersih, kaca objek dan kaca penutup, pipet, tissu gulung ukuran kecil dan
mikroskop.
Bahan yang digunakan biji kacang merah (phaseolus vulgaris), umbi
kentang (Solanum tuberosum), ubi jalar (Ipomea batatas), biji jarak (Ricinus
comumunis), bayam (Amrantus sp), bunga telang (Clitoria ternatea), daun waru
(Hibicus tiliaceus), daun durian (Durio zibethinus) dan daun keluwih (Artocarpus
communis).

C. Prosedur kerja

Prosedur praktikum kali ini yaitu sebagai berikut :


1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses
praktikum,
2. Menghidupkan mikroskop dengan menekan tombol kenop on.
3. Mengambilbutir-butir amylum dari kacang merah, kentang dan ubi jalar,
tetesi air lalu amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x.
4. Meletakkan sayatan pada permukaan kaca objek yang bersih kemudian di
tetesi air, lalu tutup dengan kaca penutup dan usahakan tidak ada gelembung
udara di dalamnya.
5. Membuatirisan melintang dari endosperma biji jarak, tetesi air lalu amati
dibawah mikroskop.
6. Mengirissel-sel epidermis bunga telang (permukaan atas tajuk bunga), tetesi
air lalu amati dibawah mikroskop.
7. Mengiris sel-sel epidermis (permukaan bawah) dari daun waru, durian dan
keluwih, tetesi air lalu amati dibawah mikroskop
8. Menggambar semua bahan dengan jelas masing-asing perbedaan bentuk
serta tulis bagian-bagiannya
9. Membersihkan kembali dan segera di kembalikan ketempatnya masing-
masing.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Hasil praktikum kali ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

1. Kacang merah (Phseolus vulgaris)

Keterangan :

a. Amylum

b. Kurosi

Perbesaran 10x dan 40xbutirbutiramylum

2. Umbikentang(Solanumtuberosum)

Keterangan :

a. Amylum

b. Hilus ensentris

Perbesaran 10x dan 40xbutirbutiramylum

3. Ubijalar(Ipomoea batatas)

Keterangan :

a. Amylum

b. Hilus ensentris

Perbesaran 10x dan 40xbutirbutiramylum

4. Bijijarak(Ricinuscomumunis)

Keterangan :
a. Amylum

b. Kurosi

Perbesaran 10x dan 40x sayatan melintang

5. Selbayam(Amarantussp)

Keterangan :

a. Ca oksalat

Perbasaran 10×dan40x sayatan melintang

6. Bungatelang(Clitoriaternatea)

Keterangan :

a. Stimulus

b. Epidermis

c. Emergen

Perbesaran 10x dan 40x sayatan melintang

7. Daun waru (Hibicus tiliaceus)

Keterangan :
a. Trikoma

Perbesaran 10xdan 40x sayatan melintang

8. Daun durian (Durio zibethinus)

Keterangan :

a. Trikoma

Perbesaran 10x dan 40x sayatan melintang

9. Daun keluwih (Artocarpus communis)

Keterangan :

a. Trikoma

Perbesaran 10x dan 40x sayatan melintang

B. Pembahasan

Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup
yang secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan
kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri.
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat dibahas
tentang benda-benda mati dan alat-alat tambahan yang terdapat pada kacang
merah (Phaseolus vulgaris), kentang (Solanumtuberosum), ubi jalar (Ipomea
batatas), jarak (Ricinus comumunis), bayam (Amarantus sp), bunga telang
(Clitoria ternatea), daun waru (Hibicus tiliaceus), daun durian (Durio zibethinus)
dan daun keluwi (Artocarpcus communis). Terdapat sel amilum (karbohidrat,
protein, lemak dan minyak), krista, tanin, resin, antosinin, alkaloid, amilum, hilus
ensentris, ca oksalat, stimulus, emergen, epidermis dan trikoma.
Krista adalahlipatanmembrandalam mitokondria yang memberikan
peningkatan luas permukaan. Tanin (atau tanin nabati, sebagai lawan tanin
sintetik) adalahsuatusenyawapolifenol yang berasaldaritumbuhan, berasapahitdan
kelat, yang bereaksi dengandanmenggumpalkanprotein,
atauberbagaisenyawaorganiklainnyatermasukasam aminodanalkaloid.
Resinadalaheksudat (getah) yang dikeluarkanolehbanyakjenistetumbuhan,
terutamaolehjenis-jenispohonrunjung (konifer). Getah ini biasanya membeku,
lambat atau segera, dan membentuk massa yang keras dan, sedikit banyak,
transparan. Resin dipakai orang terutamasebagaibahanpernis, perekat,
pelapismakanan (agar mengilat), bahancampurandupadanparfum.Antosianin
(bahasa Inggris: anthocyanin, dari gabungan kata Yunani:anthos = "bunga", dan
cyanos = "biru") adalahpigmenlarutair yang
secaraalamiterdapatpadaberbagaijenistumbuhan. Sesuai namanya,
pigmeninimemberikanwarnapadabunga, buah, dandauntumbuhanhijau,
Alkaloidadalahsebuahgolongansenyawa basa bernitrogen yang
kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak
mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein,
nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan
sebagai alkaloid. Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalahkarbohidratkompleks
yang tidak larut dalam air, berwujudbubukputih, tawardan tidak berbau. Pati
merupakan bahan utama yang
dihasilkanolehtumbuhanuntukmenyimpankelebihanglukosa
(sebagaiprodukfotosintesis) dalam jangka panjang.
Korosiadalahkerusakanataudegradasilogamakibatreaksiredoksantarasuatulogamde
nganberbagaizat di lingkungannya yang menghasilkansenyawa-senyawa yang
tidakdikehendaki. Kristal Ca-oksalatmerupakanhasilakhir atau hasil sekresi dari
suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Ada yang menduga bahwa
asam oksalat bebas merupakan racun bagi tumbuhan karenanya diendapkan
berupa garam Ca-oksalat. Dalamfisiologi. Stimulusadalahperubahanlingkungan
internal atau eksternal yang dapat diketahui. Ketika stimulis dimasukan kedalam
reseptor sensoris, stimulus akan memengaruhi refleks melalui transduksi stimulus.
Trikomatamerupakanrambutberselsatuatauberselbanyakdibentukdarisel epidermis,
struktur yang lebihbesardanpadatsepertikutildanduri, tersusunolehjaringan
epidermis ataujaringan di bawahepidermis(emergens).
V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulandaripraktikum pengamatan benda-benda mati dalam


sel dan alat-alat tambahan pada kacang merah (Phaseolus vulgaris), kentang
(Solanumtuberosum), ubi jalar (Ipomea batatas), jarak (Ricinus comumunis),
bayam (Amarantus sp), bunga telang (Clitoria ternatea), daun waru (Hibicus
tiliaceus), daun durian (Durio zibethinus) dan daun keluwi (Artocarpcus
communis). Didalam pengamatan sel benda mati, terdapat banyak sel meliputi sel
amilum (karbohidrat, protein, lemak dan minyak), krista, tanin, resin, antosinin,
alkaloid, amilum, kurosi, hilus ensentris, ca oksalat, stimulus, emergen, epidermis
dan trikoma.`

B. Saran

Adapun saran yang saya pada praktikum selanjutnya yaitu diharapkan


semua praktikan berhati hati dalam melakukan pengamatan dan bersungguh-
sungguh, agar praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Adesahy. 2011.Sel-tumbuhan http://adesahy. blogspot.com.html. (Diakses pada


tanggal9 oktober 2016).

Akhtar. M, Isrardan Ali.2011. Effect Of Cooking On Soluble and Insoluble


Oxalates In Selected Pakistani Vegetables and Breans. International
Journal Of Food Properties. Vol.9, No 14: 241-249.

Elfi. 2006. Studi Awal Pemisahan Amilosa dan Amilopektin Pati Singkong
Dengan Fraksinasi Butanol - Air. Jurnal Sains dan Teknologi
Farmasi, Vol(11) 2: 63 – 72.

Kusnadi.2007.Biologi Umum. Piranti. Jakarta.

Subandi. 2008. Sel-Sel Pada Organisme Multiseluler. ITB. Bandung.

Umar. 2010. Kumpulan Sel Paling Lengkap. PT. Grafindo Persada. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai