Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM BOTANI

Pengenalan Struktur Sel dan Jaringan Akar Tumbuhan

Oleh:
HUSNUL KHATIMAH
D1B1 15 169

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan yang berada dalam tanah. Bentuk

akar sebagian besar meruncing. Akar adalah organ multiseluler yang

menambatkan tumbuhan vaskular ke dalam tanah, mengabsorpsi mineral dan air,

dan seringkali menyimpan karbohidrat. Sebagian besar eudikotil dan

gimnospermae memiliki sistem akar tunggang, yang terdiri dari satu akar vertikal

utama, yaitu akar tunggang yang berkembang dari akar embrionik. Akar tunggang

memunculkan akar lateral, yang disebut juga akar cabang.

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga

terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga

mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki

ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.

Sel tumbuhan yang khas terdiri dari sitoplasma dan organel. Bahkan

semua organel (kecuali nucleus) dan subseluler, yang hadir dalam sitoplasma akan

tertutup oleh lapisan pelindung (dinding sel) studi ilmiah telah dilakukan

mengenai organel sel. Setiap orgnel-organel sel memiliki fungsi tertentu, tanpa

adanya sel tdak dapat beroperasi dengan baik.

Sel tumbuhan dilindungi dari lingkungan sekitar oleh dinding sel dan

membrane sel. Perhatikan bahwa keduanya merupakan struktur permukaan dan

bukan organel sel. Mereka tidak hanya member bentuk, dukungan dan kekuatan

untuk sel, tetapi juga membantu dalam transportasi. Sel Merupakan Kumpulan

Materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit terkecil penyusun

semua mahluk hidup. Sel berukuran sangat kecil, bahkan tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang dan harus menggunakan suatu alat yang disebut

Mokroskop.

B. Tujuan dan Kegunaan


Tujuan dari praktikum ini adalah membeir pengalaman kepada praktikan

dalam menyiapkan praparat untuk pengamatan struktur sel dan jaringan akar

tumbuhan, member keterampilan kepada praktikan dalam mengamati dan

mendeskripsikan struktur sel dan jaringan akar tumbuhan, member pengetahuan

kepada praktikan terkait variasi struktur sel dan jaringan akar tumbuhan.

Kegunaan praktikum kali ini yaitu, praktikan terampil dalam menyiapkan

preparat untuk pengamatan struktur sel dan jaringan akar tumbuhan, praktikan

terampil mengoperasikan mikroskop dalam mengamati secara jelas dan tegas

komponem sel dan jaringan akar tumbuhan, praktikan mampu menyajikan dan

mendeskripsikan komponem sel dan jaringan akar hasil pengamatan dibawah

mikroskop.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan hanya tersusun dari tiga jenis jaringan, yaitu jaringan kulit,

jaringan dasar, dan jaringan pengangkut. Jaringan kulit atau sering disebut juga

sebagai jaringan epidermis, tersusun dari sel-sel epidermis. Jaringan kulit terdapat

pada bagian luar tumbuhan bagian akar, batang, dan daun. Jaringan kulit berfungsi

sebagai jaringan lain pada tumbuhan. Jaringan dasar merupakan jaringan yang

tersebar diseluruh bagian tubuh tumbuhan, baik pada bagian akar, batang, daun,

biji, ataupun buah. Parenkim, kolenkim dan skelerenkim merupakan jaringan yang

termasuk dalam kelompok jaringan dasar. Jaringan pengangkut pada akar terdiri

atas pembuluh tipis (floem) dan pembuluh kayu (xilem). Sel pada jaringan

pembuluh tapis memiliki dinding sel yang melintang dan memiliki pori sehingga

hampir seperti ayakan (Akmal, 2012).

Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan umumnya

berkembang dibawah permukaan tanah., meskipun ada pula akar yang tumbuh

diluar tanah. Akar pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari system aspek

diujung akar embrio dalam biji yang berkecambahan. Pada gymospermae dan

dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer dan cabang

yang berukuran lebih kecil, system akar tersebut dinamakan akar tunggang. Pada

monokotil akar primer pangkalnya atau dekatnya akan muncul akar baru yang

disebut akar tumbuhan atau adventif (fitri, 2010)


.Berdasarkan asalnya dikenal dua macam akar yaitu akar primer yang

berasal embrio dan akan tetap bertahan sepanjang hidupnya, serta akar liar yang

berasal batang atau daun akar tersebut dapat bersifat permanen dan sementara.

Peranan akar adalah untuk menyerap air dan garam-garam dari dalam tanah serta

menambatkan tumbuhan pada tanah atau makanan seperti Daucus, Manibot dan

Ipomoea. Peranan akar liar bervariasi sesuai dengan proses akarnya. Akar liar

dapat berfungsi sebagai akar tunjang, akar ganrtung, akar nifas, akar pelekat, akar

pembelit dan sebagai penunjang (Dila, 2008).

Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan

struktur yang sama. Untuk melakukan proses-proses hidup pada tumbuhan

terdapat bermacam-macam sel yang mana mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Sel

parenkim, sel ini berdinding tipis yang mana membentuk suatu jaringan yaitu

jaringan parenkim yang merupakan jaringan dasar pembentukkan korteks dan

empulur pada batang serta korteks pada akar ( Sandra, 2013).

Akar tumbuhan dikotil dilindungi oleh semacam tudung akar disebut

kaliptra dan tidak memiliki kaliptrogen pada ujung akar, Akar kacang tanah dikotil

mempunyai cambium sebagai meristem sekunder, sedangkan akar jagung

monokotil tidak mempunyai cambium ( Farid, 2007)


III. METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi unit

Agronomi, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada hari Kamis, 08

Okteber 2015 pukul 15:40 sampai 17:30 WITA.

B. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan tanaman jagung (Zea mays L), tomat

(Lycopertsicum esculentum Mill), bawang merah ( Allium cepa fascalocicun),

padi (Oryza sativa L), kacang tanah (Arachis hypogeae), dan cabay (Capsicuum

annum L)

Alat yang digunakan adalah buku catatan praktek, buku gambar ukuran

A4, pensil, balpoint, jangka, penggaris, busur, peruncing, penghapus, silet, pipet,

tetes, air, tisu lensa, lap kasar dan lap halus dan tissue gulung ukuran kecil.
C. Posedur kerja
Pindahkan mikroskop dari tempatnya kemeja praparat
Buat sayatan melintang dan membujur menggunakan silet dari akar tanaman

yang disediakan Arachis hipogeae letakkan sayatan pada permukaan kaca

preparat bersih kemudian teteskan air, lalu tutup dengan kaca preparat. Amati

preparat tersebut dibawa mikroskop menggunakan perbesaran 10 kali dan 40 kali,

lalu menggambar sel dan jaringan dari masing-masing akar tanaman dan

menggambil gambar via okuler menggunakan kamera.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Struktur sel dan jaringan akar tumbuhan kacang tanah ( Arachis hypogeae )

Membujur Melintang

Perbesaran 10 x 40 Perbesaran 10 x 40

Perbesaran 40 x 10 Perbesaran 40 x 10
Struktur sel dan jaringan akar tumbuhan padi ( 0ryza sativa L )

Membujur Melintang

Perbesaran 10 x 40 Perbesaran 10 x 40

Perbesaran 40 x 10 Perbesaran 40 x 10
Struktur sel dan jaringan akar tumbuhan tomat ( Lycopersicum esculentum mill L )

Membujur Melintang

Perbesaran 10 x 40 Perbesaran 10 x 40

Perbesaran 40 x 10 Perbesaran 40 x 10

Struktur sel dan jaringan akar tumbuhan Bawang merah ( Allium cepa

Fascalocipa )
Membujur Melintang

Perbesaran 10 x 40 Perbesaran 10 x 40

Perbesaran 40 x 10 Perbesaran 40 x 10

Struktur sel dan jaringan akar tumbuhan jagung ( Zea mays L )

Membujur Melintang
Perbesaran 10 x 40 Perbesaran 10 x 40

Perbesaran 40 x 10 Perbesaran 40 x 10

Struktur sel dan jaringan akar tumbuhan cabai ( capsicum annum L )

Membujur Melintang
Perbesaran 10 x 40 Perbesaran 10 x 40

Perbesaran 40 x 10 Perbesaran 40 x 10

B. Pembahasan

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar

lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada

Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan


tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga

membentuk akar serabut.

Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar

atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus

tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum,

dinamakan kolumela.

Pengamatan akar jaringan tanaman kacang tanah dengan

perbesaran 10x terlihat adanya dinding sel, xylem dan floem, epidermis

dan korteks. Terlihat adanya cambium. Tumbuhan dikotil mempunyai akar

tunggang. Irisan melintang akar muda memperlihatkan struktur sel dan

jaringan penyusun akar, yaitu epidermis, korteks, xylem, floem dan

empulur. Akar kacang tanah mempunyai cambium vaskuler dan cambium

gabus yang berperan dalam proses penebalan akar dan menghasilkan

xylem dan floem. Akar jaringan tanaman kacang tanah perbesaran 40x

terlihat adanya membrane sel, korteks, xylem dan floem sma dengan

perbesaran 10x hanya saja perbesaran 40x terlihat lebih jelas.

1. FungsiAkar

a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah

b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan

c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut

2. Anatomi Akar

Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat

bagian-bagian dari luar ke dalam..


a. Epidermis

Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya

mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis

akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar

memperluas permukaan akar.

b. Korteks

Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun

rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun

oleh jaringan parenkim.

c. Endodermis

Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-

sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan

membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan

selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap

silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf

U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi

tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga

memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut

dinamakan sel penerus/sel peresap.

d. Silinder Pusat/Stele

Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.

Terdiri dari berbagai macam jaringan :

- Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari

pertumbuhan persikel ke arah luar.

- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis

Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut

arah jari-.jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan

kambium.

- Empulur

Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri

dari jaringan parenkim

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Akar adalah organ multi seluler yang menambatkan tumbuhan vascular

kedalam tanah, mengopserpasi mineral dan air, dan serinng kali menyimpan

karbonhidrat, terdapat beberapa jaringan pada akar tanaman yaitu jaringan

epidermis, jaringan endodermis, jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan

floem. Jaringan gabus dan koeteks, berdasarkan jenis-jenisnya, ada dua jenis akar

yaitu akar serabut dan akar tunggang.

B. Saran

Diharapkan agar pihak Laboratorium, menambah jumlah mikroskop di

Laboratorium sehingga pada saat kita melakukan praktikum tidak terkendala lagi

karena kurangnya jumlah mikroskop. Sehingga menyebabkan terhambatnya

proses praktikum.kepada para praktikan kiranya dapat mematuhi semua peraturan

yang berlaku selama dalam ruangan, dan serius dalam mengikuti praktikum agar

apa yang telah di praktekan dapat dipahami dengan baik.


VI. DAFTAR PUSTAKA

Fitri, 2010. Pengantar Anatomi Tumbuhan Tentang Sel Jaringan Akar. Erlangga.
Jakarta.

Dila, 2008.Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Erlangga. Jakarta.

Akmal, 2012. Laporan Biologi SUKSES


http://www.slideshare.net/ridwan_nuria/biologi-fixel. [diakses 09 Oktober
2015].

Sandra, 2013. Sel Tumbuhan dan Sel Hewan.Tim Sukses. Jakarta.

Farid, 2007. Jurnal Stuktur Sel,35:22-26.


LAMPIRAN

Gambar 1. Kenampakan sel pada akar kacang tanah ( Arachis hypogeae )


( Membujur )

Perbesaran 10 X 10 Perbesaran 40 X 10

( Melintang )

Perbesaran 10 X 10 Perbesaran 40 X 10
Gambar 2. Struktur sel pada akar bawang merah ( Allium cepa fascalocipa)

( Membujur )

Perbesaran 10 X 10 Perbesaran 40 X 10

( Melintang )

perbesaran 10 X 10 perbesaran 40 X 10
Gambar 3. Kenampakan sel pada akar padi ( Oryza sativa L )
( Membujur )

Perbesaran 10 X 10 Perbesaran 40 X 10

( Melintang )

Perbesaran 10 X 10 Perbesaran 40 X 10

Gambar 4. Kenampakan sel pada akar jagung ( Zea mays L )


( Membujur )
Perbesaran 10 X 10 Perbesaran 40 X 10

( Melintang )

Perbesaran 10 X 10 Perbesaran 40 X 10

Gambar 5. Kenampakan sel pada akar tomat ( Lycopersicum esculentum

mill L )
( Membujur )
Perbesaran 10 X 10 Perbesaran 40 X 10

( Melintang )

Perbesaran 10 X 10 Perbesaran 40 X 10

Gambar 6. Kenampakan sel pada akar cabe ( Capsicum annum L )


( Membujur )
Perbesaran 10 X 10 Perbesaran 40 X 10

( Melintang )

Perbesaran 10 X 10 Perbesaran 40 X 10

Anda mungkin juga menyukai