DISUSUN OLEH :
NAMA : NOVIRA DEWITA
NIM : 4162131010
Jurusan : KIMIA
Program : S-1
Kelompok : V ( lima )
Tgl. Pelaksanaan : 13 SEPTEMBER 2016
BAHAN :
1. Selaput dalam umbi lapis bawang
2. Sel epitel pipih( selronggamulut )
3. Daun adam hawa
4. Albothil
5. Larutan asetonoit
6. Air
V. PROSEDUR KERJA :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Kupas kulit bawang dan iris lapisan transparan dari kulit bagian dalam bawang merah
dengan menggunakan pisau silet.
3. Dengan menggunakan tusuk gigi ambillah lapisan transparan dari kulit bagian dalam
bawang merah dan letakkan irisan bawang tersebut diatas gelas objek yang sudah
dibersihkan, lalu tutup dengan gelas penutup.
4. Dengan menggunakan pipet tetes, tetesi dengan larutan asetonoid pada salah satu ujung
gelas penutup.
5. Siapkan mikroskop, dan sambungkan kabel mikroskop kesumber listrik. Aktifkan tombol
on dan lampu akan menyala.
6. Letakkan preparat sel hewan di mikroskop lalu jepit pada meja mikroskop.
7. Amatilah sel tersebut dari lensa okuler dengan mendekatkan mata pada kedua lensa
okuler.
8. Atur cahaya sampai menemukan sel dengan memutar pengatur cahaya dibagian kaki
mikroskop.
9. Atur perbesaran dengan cara memutar 4 lensa.
10. Atur teropong lensa objektif sampai hampir menyatu dengan gelas objek.
11. Ambil gambar hasil pengamatan dengan menggunakan kamera.
12. Lakukan kembali dengan cara yang sama no. 1 – 11 diatas untuk sel daun adam hawa
13. Untuk sel epithelium pipi, ambil Albothil menggunakan cutton bud kemudian letakkan
kedalam rongga mulut / pipi bagian dalam. Tunggu sampai kering, dan terdapat butiran –
butiran putih.
14. Setelah itu, lakukan kembali dengan cara yang sama prosedur 3-11
VI. HASIL PERCOBAAN / REAKSI :
A. Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah
Gambar pengamatan sel bawang merah dengan Literatur pengamatan sel bawang merah
Menggunakan perbesaran dengan menggunakan metilen blue pada
Perbesaran 400×
http://praktikumbiologi.com/mengamati-sel-sel-epidermis-bawang/
Klasifikasi Allium Cepa ( Bawang Merah )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Amarylidaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium Cepa
https://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_mera
Allium cepa (bawang merah) merupakan tanaman berumpun dan berumbi yang berlapis-
lapis. Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan mengamati sel Allium cepa yang
sebelumnya telah dipotong bagian dalam dari umbinya, kemudian diamati di bawah mikroskop ,
diketahui bahwa sel umbi Allium cepa mempunyai bentuk persegi panjang, terdapat bintik
ditengah (nukleus), dan terdapat butir – butir yang mengandung zat warna ungu (plastida). Sel
epidermis bawang merah mempunyai bentuk yang tetap dan tidak berubah-ubah. Pada sel
bawang merah terdapat organel – organel sel yang dapat diamati yaitu dinding sel, nukleus, dan
sitoplasma. Pada sel ini juga terdapat vakuola dan plastida yang mengandung zat warna.
Dinding sel berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel. Dinding sel
merupakan pembungkus luar yang tersusun dari selulosa dan polisakarida yang membentuk
dinding sel kaku. Sel epidermis bawang merah mempunyai Dinding sel yang berbentuk tidak
beraturan, ada yang segi enam memanjang, dan ada juga yang segi empat memanjang. berbentuk
k, dan merupakan ciri yang paling khas pada sel tumbuhan. Sifat linear molekul-molekul
selulosa serta kesempatan yang banyak untuk pengikatan hidrogen intermolekuler berdampingan
itulah yang dibutuhkan agar terbentuk fibril-fibril panjang yang kaku. (kimbal, 1983)
Nukleusnya berbentuk oval atau bundar. Letaknya ditengah sel. Nukleus dipisahkan dari
sitoplasma oleh membran nukleus yang mengendalikan pergerakan zat ke dalam atau ke luar
nukleus. Nukleus adalah pusat yang penting untuk mengendalikan proses seluler dan diperlukan
untuk pertumbuhan dan pembelahan sel. Nukleus juga merupakan organel terbesar dalam sel.
(Claude A. Ville, 1984)
B. Hasil Pengamatan Sel Adam Hawa
Gambar pengamatan sel daun adam hawa Literatur pengamatan sel daun adam hawa,
Dengan perbesaran Dengan perbesaran 400 ×
http://dwievandia.blogspot.co.id
/2013/11/laporan-pengamatan
sel-tumbuahan-dan.html
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Commelinales
Famili : Commelinaceae
Genus : Rhoeo
Spesies : Rhoeo Discolor
http://kebunq.com/2015/09/nama-latin-tumbuhan-adam-hawa-rhoeodiscolor.html
Dari hasil pengamatan, bentuk dari sel adam hawa adalah lonjong persegi panjang. Sama
seperti sel bawang merah, sel adam hawa juga mempunyai dinding sel sebagai pelindung sel,
serta sebagai ciri khas dari sel tumbuhan. Pada gambar juga tampak inti sel, stomata, dan
plastida. Inti sel nya terletak di tengah sel. Stomata, merupakan suatu celah pada epidermis yang
dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang
berlainan dengan epidermis.
Fungsi stomata:
Gambar pengamatan sel epithelium pipi Gambar Literatur sel epithelium pipi dengan
Dengan perbesaran perbesaran 400 ×
Jjkkkll prestasiherfen.blogspot.com/2010/07/pengamatan-sel.html
Pengamatan epitel mukosa mulut memperlihatkan bentuk sel yang tidak beraturan. Sel-
sel penyusun epitel mukosa mulut berbentuk tidak teratur. Dari hasil pengamatan, sel mukosa
mulut juga tidak memperlihatkan suatu warna yang khas, sehingga hanya terlihat polos tanpa ada
warna-warna lain yang lebih mencolok. Jaringan epitelium (epithelial tissue) terdapat dalam
wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas dengan rapat. Pada banyak epitelium, sel-sel tersebut
dipatri menjadi satu oleh tight junction (persambungan ketat). Permukaan bebas pada epitelium
itu terpapar ke udara atau cairan, sementara sel-sel yang berada di bagian dasar rintangan itu
melekat ke suatu membran basal (Campbell, 2004).
Sel-sel epitel mukosa mulut terdiri dari empat lapisan berturut-turut dari yang paling
dalam ke permukaan yaitu lapisan germinativum/basalis, lapisan spinosum, lapisan granulosum
dan lapisan corneum.
Mukosa mulut dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe yaitu mukosa pengunyahan,
mukosa penutup dan mukosa khusus. Mukosa pengunyahan terdapat di regio rongga mulut yang
menerima tekanan kunyah seperti gusi dan palatum durum. Jaringan epitelnya parakeratinised
(mempunyai lapisan keratin tipis yang beberapa selnya da yang masih memiliki inti sel yang
tidak sempurna). Mukosa penutup terdapat pada dasar mulut, permukaan inferior lidah,
permukaan dalam bibir dan pipi, palatum molle dan mukosa alveolaris kecuali gusi. Tipe
epitelnya nonkeratinised (tidak memiliki lapisan keratin). Mukosa khusus terdapat pada dorsum
lidah, tipe epitelnya ortokeratinised (memiliki lapisan keratin yang tebal yang terdiri dari sel-sel
yang sudah tidak berinti) (Puspitawati, 2003).
VII. KESIMPULAN
3. Tujuan penggunaan iodin pada pengamatan sel bawang adalah agar sel yang akan diamati
dengan mikroskop dapat terlihat lebih terang, dan jelas. Sehingga dengan larutan tersebut
kita dapat lebih mudah melihat organel yang terdapat pada sel bawang.
4. Cara sel untuk merespon tekanan osmotik tersebut adalah, dikarenakan konsentrasi cairan
diluar sel lebih rendah dibandingkan didalam sel maka cairan itu dapat dikatakan larutan
encer. Sehingga jika cairan diluar sel lebih encer dibandingkan cairan didalam sel, maka air
yang terdapat pada larutan tersebut akan ditarik masuk ke dalam sel sehingga sel akan
mengembang dan pecah. Proses ini disebut hemolisis.
5. Plastid adalah organel sel tumbuhan yang mengandung pigmen.
6. Plastida yang mengandung klorofil disebut kloroplas.
7. Plastida yang mengandung pigmen merah/kuning disebut kromoplas.
8. Jika plastidanya tidak mengandung pigmen maka disebut leukoplas.