Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA IDE

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

OLEH :

QASHAS OKTANIA

4161131024

KIMIA DIK B 2016

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya sehingga kita masih bisa berdiri, melihat keindahan alam dan
menghirup udara segar. Dan banyak lagi nikmat lain yang terhitung jumlahnya meskipun
seluh air di jadikan tinta, seluruh ranting-ranting di jadikan pensil maupun penanya, dan
seluruh dedaunan dijadikan kertas-kertas. Yang semua itu di gunakan untuk menghitung
nikmat Allah. Yang sekian banyak, niscaya semua tidak akan cukup. Oleh karena itulah kita
wajib mensyukuri segala nikmat-Nya tersebut agar kita termasuk kedalam orang-orang yang
di beri nikmat yang banyak dan orang-orang yang beriman, dan bukan sebagai hamba-Nya
yang kufur dan mendapat siksaan-Nya yang amat pedih di akhirat kelak.

Rekayasa ide ini disusun dari informasi yang di ambil dari hasil referensi berupa
jurnal, blog dan tesis penelitian. Didalam penyusunan laporan ini tim penyusun mendapat
banyak rintangan. Namun atas berkah dan Allah semata, akhirnya makalah ini terselesaikan.

Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dalam penulisan laporan ini, masih
banyak kekurangannya. Untuk itu tim penyusun mengharapkan tegur, sapa, ataupun kritikan
yang sifatnya membangun demi perbaikan yang akan datang.

Akhir kata, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga laporan ini
bermanfaat dan menambah wawasan serta peningkatan ilmu bagi kita semua.

Medan , Mei 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................1
1.3 Manfaat........................................................................................................................1
BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................2
BAB III GAMBARAN UMUM/KERANGKA PEMIKIRAN.................................................3
BAB IV BAHAN DAN METODE............................................................................................4
4.1 Katoda-Anoda..............................................................................................................4
4.2 Alat dan Bahan Percobaan...........................................................................................4
4.3 Langkah Kerja Elektrolisis .........................................................................................4
BAB V PENUTUP.....................................................................................................................6
5.1 Kesimpulan......................................................................................................................6
5.2 Saran................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Korosi merupakan kerusakan material yang disebabkan oleh pengaruh


lingkungan sekelilingnya. Adapun proses korosi yang terjadi disamping oleh reaksi
kimia, juga diakibatkan oleh proses elektrokimia yang melibatkan perpindahan
elektron-elektron, entah dari reduksi ion logam maupun pengendapan logam dari
lingkungan sekeliling.

Penggunaan logam tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Dengan


demikian logam harus tampil sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan, misalnya
untuk penggunaan logam untuk berbagai perhiasan, maka logam harus tampil indah
dan menarik. Untuk peralatan rumah tangga harus kuat dan awet, dan untuk
bidang kelistrikan harus memperhitungkan antara hambatan dan hantaran
listriknya. Atas dasar tersebut, perlu adanya tindakan untuk membuat nyata hal
tersebut yaitu seperti pelapisan pada logam. Suatu logam dilapisi dengan logam
lain dapat membuat logam yang dilapisi tersebut mengalami perubahan tampilan
juga daya guna. Hal ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang kegunaannya
masing-masing. Selain itu, digunakan pula berbagai proses pelapisan dengan
memperhatikan sifat dari suatu logam yang akan dilapisi maupun yang melapisi.

Pelapisan logam dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu secara


pelelehan, semprot, endap, vakum, dan electroplating (elektrolisis). Untuk
melindungi logam dengan proses electroplating dibutuhkan listrik arus searah
(DC), elektrolit yang disesuaikan dengan lapisan yang akan diinginkan, logam
pelapis (anoda), dan benda kerja yang akan dilapis (katoda).

Oleh karena itu, dibuatlah rekayasa ide ini dimana pelapisan besi dilakukan untuk
menceegah terjadinya korosi yaitu dengan proses pelapisan logam dengan
electroplating.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari rekayasa ide ini adalah untuk mengemabgkan ide dalam
mengatsi permasalahan yang terjad dikehidupan sehari-hari seperti halnya dengan
krosi.

1.3 Manfaat
Manfaat dari rekayasa ide adalah mengatasi koosi dengan cara melakukan
pelapisan pada logam besi.

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Korosi berasal dari bahasa latin “Corrodere” yang artinya perusakan logam atau
berkarat. Definisi korosi adalah proses degradasi/deteorisasi/perusakan material yang terjadi
disebabkan oleh lingkungan sekelilingnya. Beberapa pakar bersikeras definisi hanya berlaku
pada logam saja, tetapi para insinyur korosi juga ada yang mendefinisikan istilah
korosi berlaku juga untuk material non logam, seperti keramik, plastik, karet. Sebagai
contohrusaknya cat karet karena sinar matahari atau terkena bahan kimia, mencairnya lapisan
tungkupembuatan baja, serangan logam yang solid oleh logam yang cair (liquid metal
corrosion).
Korosi merupakan kerusakan material yang disebabkan oleh pengaruh
lingkungan sekelilingnya. Adapun proses korosi yang terjadi disamping oleh reaksi kimia,
juga diakibatkan oleh proses elektrokimia yang melibatkan perpindahan elektron-elektron,
entah dari reduksi ion logam maupun pengendapan logam dari lingkungan sekeliling.
Terkorosinya suatu logam dalam lingkungan elektrolit (air) adalah proses
elektrokimia. Proses ini terjadi bila ada reaksi setengah sel yang melepaskan elektron dan
reaksi setengah yang menerima elektron tersebut. Kedua reaksi ini akan terus
berlangsung sampai terjadi kesetimbangan dinamis dimana jumlah elektron yang dilepas
sama dengan jumlah elektron yang diterima.
Korosi bisa disebut sebagai kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi
dengan lingkungan yang korosif. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang
merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.
Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi
logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam
bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan
dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama
pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi
(kembali menjadi senyawa besi oksida).Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu
untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat
tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan
oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat
berbeda bila masih bersih dari oksida.

2
BAB III
GAMBARAN UMUM/KERANGKA PEMIKIRAN

Dari deret volta kita mengetahui akan membantu untuk dapat mengetahui
kemungkinan terjadinya korosi. Maka untk membuat besi tahan terhadap korosi salah atu
caranya adalah dengan melakukan pelapisan, dimana pelapisan ini dilakukan untuk mencegah
besi cepat teroksidasi dengan melapisanya dengan tembaga (Cu). Yang kita ketahu bahwa
menurut deret volta Cu berada di sebelah kanan dari Fe yang akan mampu menahan lebih
lama terjadinya korosi pada besi.

Besi

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak
digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan
yang merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26.
Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam yang paling
banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:

 Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,


 Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan
 Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah
dimodifikasi.

Tembaga

Tembaga dengan nama kimia Cupprum dilambangkan dengan Cu, unsur logam ini
berbentuk kristal dengan warna kemerahan. Dalam tabel periodik unsur-unsur kimia
tembaga menempati posisi dengan nomor atom (NA) 29 dan mempunyai bobot atom (BA)
63,546.

Unsur tambahan di alam dapat ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau


dalam senyawa padat dalam bentuk mineral. Dalam badan perairan laut tembaga dapat
ditemukan dalam bentuk persenyawaan ion seperti CuCO3, CuOH, dan sebagainya (Fribeg,
1977).

Tembaga merupakan suatu unsur yang sangat penting dan berguna untuk
metabolisme. Batas konsentrasi dari unsur ini yang mempengaruhi pada air berkisar
antara 1 – 5 mg/l merupakan konsentrasi tertinggi. Dalam industri, tembaga banyak
digunakan dalam industri cat, industri fungisida serta dapat digunakan sebagai katalis,
baterai elektroda, sebagai pencegah pertumbuhan lumut, turunan senyawa-senyawa
karbonat banyak digunakan sebagai pigmen dan pewarna kuningan. Tembaga berperan
khususnya dalam beberapa kegiatan seperti enzim pernapasan sebagai tirosinase dan
silokron oksidasi. Tembaga juga diperlukan dalam proses pertumbuhan sel darah merah
yang masih muda, bila kekurangan sel darah merah yang dihasilkan akan berkurang
(Heryando Palar, 1994).

3
BAB IV
BAHAN DAN METODE

4.1 Katoda-Anoda
1. Katoda Anoda
Katoda yaitu elektroda negatif yang pada logamnya terjadi
pelepasan ion positif (reaksi reduksi). Pada proses electroplating kutub
negative sumber arus berhubungan dengan katoda yaitu benda kerja yang akan
dilapisi logam. Pada proses kerjanya digunakan gelas kimia yang sedikit
besar dan katoda dijepit kabel elektrolisis negative untuk dicelupkan pada
larutan elektrolit sebagian.
2. Anoda
Anoda untuk pelapisan besi (Fe) digunakan tembaga tipis dan
digantung pada kawat tembaga yang dihubungkan langsung dengan arus
positif. Agar aliran arus listrik lancar di anjurkan kawat tembaga
dibersihkan sesering mungkin dengan amplas email.

4.2 Alat dan Bahan Percobaan


1. Alat
a. Gunting
b. Gelas kimia
c. Gelas ukur
d. Corong
e. Pipet tetes
f. Amplas
g. Kabel elektrolisis 2 buah
h. Statif di klem
i. Stopwatch
j. Neraca ukur
k. Labu gondok

2. Bahan

a. Lempengan tipis besi


b. Lempengan tipis tembaga
c. Larutan CuSO4 1 M
d. Arus DC 12 volt

4.3 Langkah Kerja Elektrolisis :


1. siapkan alat dan bahan
2. bersihkan besi dan tembaga dengan menggunakan amplas
3. bentuk besi sesuai yang diinginkan
4. pengukuran massa awal

4
5. melakukan proses pelapisan dengan tembaga (Cu) dengan cara menyelupkan
sebagian besi dan tembaga kedalam larutan elektrolit dengan penjepit.
Komposisi larutan elektrolit yang digunakan pada gelas kimia adalah sebagai
berikut : CuSO4 : 16 gram / liter
6. setelah benda uji dilapisi dengan tembaga selanjutnya bersihkan dengan air
untuk menghilangkan sisa-sisa larutan dari proses pelapisan tembaga
7. pengukuran massa
8. melakukan proses pelapisan dengan logam besi (Fe) dengan perlakuan : benda
kerja yang dilapisi tembaga, untuk variasi waktu mulai dari 2 menit, 4 menit,
dan 6 menit (rentang waktu 2 menit)
9. pengukuran massa setelah proses pelapisan besi. Setelah proses pelapisan besi
selesai, benda uji diukur kembali massanya, sehingga didapat massa hasil
pelapisan besi

5
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Terkorosinya suatu logam dalam lingkungan elektrolit (air) adalah proses
elektrokimia. Proses ini terjadi bila ada reaksi setengah sel yang melepaskan elektron dan
reaksi setengah yang menerima elektron tersebut. Kedua reaksi ini akan terus
berlangsung sampai terjadi kesetimbangan dinamis dimana jumlah elektron yang dilepas
sama dengan jumlah elektron yang diterima.
Untuk mengatasi tterjadinya kororsi salah saunya adalah dengan melakukan pelapisan
pada logam besi yang dapat dilakuakan dengan proses electroplatig
Untuk melindungi logam dengan proses electroplating dibutuhkan listrik arus
searah (DC), elektrolit yang disesuaikan dengan lapisan yang akan diinginkan, logam
pelapis (anoda), dan benda kerja yang akan dilapis (katoda).

5.2 Saran
Saran kami selaku penulis adalah untuk meihat berbagai sumber baik dari jurnal,
penelitian-penelitian yang terkait agar dapat mengembangakn caa untuk mengatasi korosi
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

6
DAFTAR PUSTAKA

Taufik, Tatang, 2009, “Cara Pelapisan Logam Secara Listrik (Elektroplating)”,


(http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/teknologi_tepat_guna/cara-pelapisanlogam-secara-
listrik-elektroplating/.)

https://hadiman88.wordpress.com/2013/03/14/korosi-dan-pencegahan/

Anda mungkin juga menyukai