Anda di halaman 1dari 21

MATERIAL LOGAM

Mata Kuliah: Material Teknik


Dosen Pengampu : Sirmas Munthe , ST , MT

Nama : Bayu Pratama


NPM : 218150082

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ MATERIAL
LOGAM ” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Peralatan Industri Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “MATERIAL LOGAM” bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Sirmas Munthe , ST , MT selaku dosen
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, 23 Oktober 2022

Bayu Pratama (218150082)

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................6
1.3 Manfaat Makalah.........................................................................................................6
1.4 Fungsi Makalah...........................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN........................................................................................................................7
2.1 Paduan Logam Berbasis Besi...........................................................................................7
2.2 Material Logam................................................................................................................9
2.3 Baja Karbon...................................................................................................................12
2.4 Baja Paduan Rendah......................................................................................................13
2.5 Baja Paduan Sedang.......................................................................................................14
2.6 Baja Paduan Tinggi........................................................................................................14
2.7 Baja Perkakas.................................................................................................................14
2.8 Baja Nirkarat..................................................................................................................15
2.9 Besi Cor (Besi Tuang)....................................................................................................16
2.10 Besi Cor Kelabu...........................................................................................................17
2.11 Besi Cor Nodular..........................................................................................................17
2.12 Besi Cor Putih..............................................................................................................18
2.13 Besi Cor Meliabel........................................................................................................19
BAB III.....................................................................................................................................20
PENUTUP................................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................20
3.2 Saran...............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Logam adalah unsur alam yang dapat diperoleh dari laut, erosi batuan tambang,
vulkanisme dan sebagainya. Umumnya logam-logam di alam ditemukan dalam bentuk
persenyawaan dengan unsur lain, sangat jarang yang ditemukan dalam elemen tunggal.
Unsur ini dalam kondisi suhu kamar tidak selalu berbentuk padat melainkan ada yang
berbentuk cair, misalnya merkuri (Hg) (Anonim, 2004)
Logam adalah salah satu material yang banyak berperan di dalam dunia industri
seiring perkembangan jaman dan ilmu pengetahuan saat ini menuntut tersedianya suatu
material yang memiliki kualitas yang tinggi.Baja karbon rendah adalah jenis logam yang
banyak digunakan karena baja karbon rendah memiliki keuletan yang tinggi tapi
kekerasan dan keausanya rendah. Baja ini tidak dapat dikeraskan dengan cara
konvensional karena kadar karbonnya yang rendah, sehingga perlu dilakukan proses
carburizing. .
Proses carburizing sendiri didefinisikan sebagai suatu proses penambahan kandungan
unsur karbon (C) pada permukaan baja. Proses carburizing yang tepat akan menambah
kekerasan permukaan sedang pada bagian dalam tetap ulet.Baja biasanya dijual dalam
bentuk baja padat, baik dalam bentuk plat, lonjoran, batangan maupun profil. Menaikkan
maupun menurunkan prosentase unsur karbon dari baja padatan tidak semudah dalam
keadaan cair, salah satu cara yaitu dengan proses carburizing.
Carburizing tidak mampu merubah komposisi karbon secara menyeluruh dari material
yang diproses, namun pada daerah kulit atau permukaan baja akan berubah signifikan.
Selain dari itu ada hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai proses 2 pengarbonan
(carburizing), yaitu komposisi kimia khususnya perubahan unsur karbon C akan dapat
mengakibatkan perubahan sifatsifat mekanik baja tersebut.
Proses karburasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu waktu penahanan atau
lamanya proses karburasi,temperatur pemanasan,media karburasi dan lamanya proses
pendinginan.Untuk media karburasi, penggunaan prosentase bahan karbon aktif
danbahan kimia yang berfungsi sebagai energize akan menghasilkan kekerasan yang
berbeda pada baja.
Astrofisikawan menggunakan istilah "metal" untuk menjelaskan secara kolektif
seluruh unsur selain hidrogen dan helium, dua unsur paling sederhana, dalam suatu
bintang. Bintang memfusi atom-atom yang lebih kecil, sebagian besar terdiri dari
hidrogen dan helium, untuk membuat atom yang lebih besar selama masa hidupnya.
Dalam pengertian itu, metalisitas suatu objek adalah proporsi dari materi yang menyusun
seluruh unsur kimia yang lebih berat, tidak hanya logam-logam tradisional.
Banyak unsur dan senyawa yang tidak diklasifikasikan secara normal sebagai logam
menjadi logam pada tekanan tinggi; ini terbentuk sebagai alotropi metalik dari non
logam. Atom zat logam biasanya tersusun dalam salah satu dari tiga struktur

4
kristal umum, antara lain body-centered cubic (bcc), face-centered cubic (fcc),
dan hexagonal close-pack (hcp). Dalam bcc, masing-masing atom terletak di pusat kubus
dikelilingi atom lainnya. Dalam fcc dan hcp, masing-masing atom dikelilingi oleh
duabelas atom lainnya, tetapi susunan lapisannya berbeda. Beberapa logam mengadopsi
struktur yang berbeda, tergantung pada suhu.
Atom logam mudah kehilangan elektron kelopak terluarnya, menghasilkan awan
elektron bebas yang mengalir dalam pengaturan sifatnya yang padat. Hal ini
menyebabkan kemampuan zat logam menjadi mudah menghantarkan panas dan listrik.
Jika aliran elektron ini terjadi, karakteristik padat dari logam dihasilkan oleh interaksi
elektrostatis di antara masing-masing atom dan awan elektron. Ikatan jenis ini
disebut ikatan logam.
Logam-logam yang bernilai ekonomi sangat tinggi, diantaranya emas, perak, platina,
dan paladium, dikenal sebagai logam-logam yang berharga. Platina sangat berguna bagi
pertumbuhan industri seperti dalam bidang otomotif digunakan sebagai elektroda dan
katalis (catalitic converter), dalam bidang kedokteran platina biasa digunakan sebagai
elektroda untuk alat pemicu jantung (heart pacemakers).
Selain itu, banyak juga digunakan dalam kasus patah tulang dan lain sebagainya.
Karena jenis penggunaannya yang banyak mengakibatkan sangat penting untuk
dipelajari secara khusus dalam hal pengembangan metode pemurnian logam tersebut.
Banyak metode pemurnian logam terutama yang berasal dari sampel alam. Pemurnian
logam yang dapat kita lakukan seperti pemurnian logam dengan metode metalurgi yang
terdiri dari : pemekatan, ekstraksi, pirometalurgi, elektrometalurgi, hidrometalurgi, selain
itu ada juga pemurnian logam lain seperti pembentukkan senyawa kompleks dari logam
tersebut (Anonim, 2012).
Kajian tentang senyawa kompleks biasanya sangat terkait dengan berbagai aktivitas
uji coba di laboratorium untuk menentukan berbagai jenis ligan yang paling tepat dalam
pembentukan senyawa kompleks. Salah satu metode yang dapat dikembangkan adalah
melakukan prediksi terhadap karakteristik senyawa kompleks tersebut (Etna, 2011).
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang terbentuk dari ion logam dan ligan. Dalam
proses pembentukannya ion logam merupakan penerima pasangan elektron (asam lewis)
yang diberikan ligan yang berperan sebagai donor pasangan elektron (basa lewis). Ion
logam yang terlibat dalam pembentukan senyawa kompleks umumnya merupakan logam
transisi, sedangkan ligannya bisa merupakan ion tunggal diantaranya Cl‾dan F‾; ion
poliatomik seperti : NO3 ‾, NH4 + serta dapat berupa senyawa netral seperti NH3 dan
H2O. Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa ligan berperan untuk memberikan
pasangan elektron kepada atom pusat, ikatan yang terbentuk adalah ikatan kovalen
koordinasi (Cotton &Wilkinson, 1989).

5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu paduan logam berbasis besi ?
2. Apa itu Material Logam ?
3. Apa itu Baja Karbon ?
4. Apa itu Baja Paduan Rendah ?
5. Apa itu Baja Paduan Sedang ?
6. Apa itu Baja Paduan Tinggi ?
7. Apa itu Baja Perkakas ?
8. Apa itu Baja Nirkarat ?
9. Apa itu Besi Cor (Besi Tuang) ?
10. Apa itu Besi Cor Kelabu ?
11. Apa itu Besi Cor Nodular ?
12. Apa itu Besi Cor Putih ?
13. Apa itu Besi Cor Meliabel?
1.3 Manfaat Makalah
1. Untuk mengetahui paduan logam berbasis besi
2. Untuk mengetahui Material Logam
3. Untuk mengetahui Baja Karbon
4. Untuk mengetahui Baja Paduan Rendah
5. Untuk mengetahui Baja Paduan Sedang
6. Untuk mengetahui Baja Paduan Tinggi
7. Untuk mengetahui Baja Perkakas
8. Untuk mengetahui Baja Nirkarat
9. Untuk mengetahui Besi Cor (Besi Tuang)
10. Untuk mengetahui Besi Cor Kelabu
11. Untuk mengetahui Besi Cor Nodular
12. Untuk mengetahui Besi Cor Putih
13. Untuk mengetahui Besi Cor Meliabel
1.4 Fungsi Makalah
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan pembaca tentang apa saja jenis
jenis logam beserta besi dan juga sifat nya.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Paduan Logam Berbasis Besi


1. Logam dan paduan berbasis besi adalah salah satu jenis bahan yang paling banyak
dan luas aplikasinya di bidang rekayasa. Besi atau Fe terdapat di alam sebagai oksida
atau bijih besi. Logam besi sebagian besar diperoleh melalui serangkaian proses
pemurnian dan reduksi bijih besi. Melalui proses ini diperoleh lelehan besi mentah
atau pig iron yang masih mengandung pengotor-pengotor, terutama, karbon, silkon,
mangan, sulfur, dan fosfor.
https://docplayer.info/37232847-Bab-3-logam-dan-paduan-berbasis-besi.html

2. paduan logam berbasis besi adalah aplikasi rekayasa paduan besi-karbon dengan
kandungan karbon tertentu beserta unsur-unsur paduan lainya. Keberadaan unsur
karbon di dalam larutan padat Fe memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan sifat-sifat mekanik logam besi.
https://docplayer.info/37232847-Bab-3-logam-dan-paduan-berbasis-besi.html\

3. Paduan besi-logam adalah proses-proses metalurgi yang membentuk unsur karbon


sebagai paduan utama, masih mengandung berbagai unsur yang masing-masing
memiliki pengaruh terhadap struktur mikronya, Pengaruh-pengaruh tersebut dapat
saling menguatkan maupun melemahkan.
https://hapli.wordpress.com/foundry/pengaruh-unsur-unsur-paduan-terhadap-bahan-
berbasis-besi-ferro/

4. paduan logam bebasis besi adalah paduan besi karbon di mana unsur karbon sangat
menentukan sifatsifatnya, sedang unsur-unsur paduan lainnya yang biasa terkandung
di dalamnya terjadi karena proses pembuatannya.
https://media.neliti.com/media/publications/114517-ID-none.pdf

5. Logam dan paduan berbasis BESI adalah Baja karbon (carbon steel) salah satu jenis
logam paduan besikarbon terpenting dengan prosentase berat karbon hingga 2,11%. Baja
karbondiklasifikasikan menjadi baja karbon (1) rendah (low), (2) sedangn(medium),
dan (3) tinggi (high) berdasarkan kadar karbon-nya.
https://www.scribd.com/doc/142778714/Logam-Dan-Paduan-Berbasis-Besi

7
6. Logam dan paduan berbasis besi adalah salah satu jenis bahan yang paling banyak
dan luas aplikasinya di bidang rekayasa. Paduan berbasis besi (ferrous alloy) yang
paling banyak digunakan untuk aplikasi rekayasa adalah paduan besi-karbon dengan
kandungan karbon tertentu beserta unsur-unsur paduan lainya. Keberadaan unsur
karbon di dalam larutan padat Fe memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan sifat-sifat mekanik logam besi. Penambahan karbon dan unsur-unsur
paduan lain pada kadar yang lebih tinggi sangat penting di dalam mendesain dan
merekayasa sifat-sifat mekaniknya.
https://zdocs.tips/doc/logam-besi-dan-paduannya-kel-4pptx-7p4m9rke25pj

7. paduan logam berbasis besi adalah unsur dasar dicampur dengan beberapa elemen
lainnya, termasuk unsur karbon. Besi dapat terbentuk menjadi dua bentuk kristal
yaitu Body Center Cubic (BCC) dan Face Center Cubic (FCC), tergantung dari
tempraturnya ketika ditempa. Dalam susunan bentuk BCC, ada atom besi ditengah-
tengah kubus atom, dan susunan FCC memiliki atom besi disetiap sisi pada enam sisi
kubus atom. Interaksi alotropi yang terjadi antara logam besi dengan elemen pemadu,
seperti karbon, yang membuat baja dan besi tuang memiliki ciri khas yang ada pada
diri mereka.
https://id.wikipedia.org/wiki/Baja

8. paduan logam berbasis besi adalah unsur logam Fe yang hampir tidak pernah
digunakan untuk aplikasi rekayasa dalam keadaan murni karena keterbatasan sifat-
sifat mekaniknya. Paduan berbasis besi (ferrous alloy) yang paling banyak digunakan
untuk aplikasi rekayasa adalah besi-karbon dengan kandungan karbon tertentu beserta
unsur-unsur paduan lainnya. Keberadaan unsur karbon didalam larutan padat Fe
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan sifat-sifat mekanik logam
besi
http://pengetahuanumum-pengetahuan.blogspot.com/2017/08/logam-dan-paduan-
berbasis-besi.html

9. Baja Karbon (Carbon Steel) adalah salah satu jenis logam oaduan besi karbon
terpenting dengan prosentase berat karbon hingga 2.11%. Baja karbon
diklasifikasikan menjadi baja karbon rendah (low), sedang (medium), dan tinggi
(high) berdasarkan kadar karbonnya. Jika penambahan elemen-elemen lain selain
karbon untuk tujuan-tujuan tertentu cukup signifikan, maka baja diklasifikasikan
sebagai baja paduan (alloy steel) atau baja paduan rendah (low alloy stell). Jenis baja
lainnya yang cukup penting adalah baja perkakas (tool steel) dan baja nirkarat
(stainless steel).
http://pengetahuanumum-pengetahuan.blogspot.com/2017/08/logam-dan-paduan-
berbasis-besi.html

10. paduan berbasis besi karbon lain yang juga penting adalah besi tuang atau besi cor
(cast iron), yaitu besi dengan kadar karbon lebih dari 2.11% hingga 4-6%. Besi tuang
diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkna struktur mikro dan sifat-sifatnya ke dalam,
besi tuang kelabu (grey cast iron), besi tuang ulet atau nodular (ductile or nodular cast
iron), besi tuang putih (white cast iron), besi tuang mampu tempa (malleable cast

8
iron) http://pengetahuanumum-pengetahuan.blogspot.com/2017/08/logam-dan-
paduan-berbasis-besi.html
2.2 Material Logam
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar
listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Bijih logam ditemukan dengan cara
penambangan yang terdapat dalam keadaan murni atau bercampur. Bijih logam yang
ditemukan dalam keadaan murni yaitu emas, perak, bismut, platina, dan ada yang
bercampur dengan unsur-unsur seperti karbon, sulfur, fosfor, silikon, serta kotoran
seperti tanah liat, pasir, dan tanah.

Bijih logam yang ditemukan dengan cara penambangan terlebih dahulu dilakukan
proses pendahuluan sebelum diolah dalam dapur pengolahan logam dengan cara dipecah
sebesar kepalan tangan, dipilih yang mengandung unsur logam, dicuci dengan air untuk
mengeluarkan kotoran, dan terakhir dikeringkan dengan cara dipanggang untuk
mengeluarkan uap yang mengandung air.

Logam ialah unsur yang jumlahnya paling banyak di bumi ini. Macam-Macam logam
memiliki sifat dan juga kegunaanya masing-masing. yang pada saat ini , ada 65 logam
yang terbentuk dengan secara alami di bumi, tetapi hanya sedikit yang dapat
dimanfaatkan dengan cara yang benar dan baik.

Logam-logam yang dapat dimanfaatkan ini ialah hanya mencapai 20 buah jenis
logam, baik itu yang berdiri sendiri ataupun sebagai bagian dari aloi( campuran dari 2
buah logam maupun lebih dan zat lainnya). Aloi tersebut dibuat untuk dapat membuat
logam yang memiliki sifat berbeda dari sebelumnya, dan juga supaya dapat dimanfaatkan
secara maksimal.

Logam adalah unsur yang jumlahnya paling banyak di bumi ini. Jenis-jenis logam
logam memiliki sifat dan kegunaanya masing-masing. Sampai saat ini, terdapat 65 logam
yang terbentuk secara alami di bumi, namun hanya sedikit yang bisa dimanfaatkan
dengan cara yang benar. Logam-logam yang dapat dimanfaatkan ini hanya mencapai 20
buah, baik yang berdiri sendiri maupun sebagai bagian dari aloi( campuran dari dua buah
logam atau lebih dan zat lainnya). Aloi ini dibuat untuk membuat logam yang memiliki
sifat berbeda dari sebelumnya, agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Jika sobat
semakin penasaran dengan macam-macam logam dan kegunaanya, mari simak yang satu
ini, yang akan membahas tentang ke-20 logam yang dapat dimanfaatkan tadi dan
ditambah dengan 5 jenis aloi yang paling sering kita jumpai.

Jenis Logam dan juga Kegunaanya ialah sebagai berikut :


1. Platina
Logam ini yang mempunyai warna putih keperakan, yang mudah dibentuk, dan juga
digunakan untuk membuat perhiasan, barang elektronik, serta sebagai katalisator.
2. Plutonium
Logam radioaktif yang dapat dihasilkan dengan cara membombardir uranium dalam
reaktor nuklir serta juga digunakan dalam senjata nuklir.
3. Raksa
Raksa adalah logam berbentuk cairan yang berat. Logam cair ini mempunyai warna
putih keperakan , serta beracun. yang digunakan dalam termometer, tapal gigi serta
digunakan dalam beberapa bahan peledak.

9
4. Seng
Suatu logam yang mempunyai warna putih kebiruan yang diambil dari mineral seng
blende (sfarelit). Logam tersebut digunakan untuk dapat melapisi besi agar tidak
berkarat (dikenal dengan galvanisasi). Logam tersebut juga dapat digunakan di
baterai-baterai listrik tertentu serta dalam aloi-aloi seperti kuningan.
5. Solder
ialah Suat aloi dari timah dan juga timbal yang memiliki titik lebur yang rendah serta
yang digunakan untuk dapat menyambungkan kabel-kabel dalam barang-barang
elektronik.
6. Tembaga
Logam yang mudah dibentuk,dan yang mempunyai warna kemerah-merahan yang
digunakan untuk dapat membuat kabel listrik, tangki air panas, serta aloi kuningan,
perunggu, dan juga kupronikel.
7. Timah
Suatu logam yang lunak, serta mudah dibentuk, yang mempunyai warna putih
keperakan. Logam tersebut digunakan untuk dapat menyepuh baja, guna
menghentikan korosi serta juga dalam aloi perunggu, pewter (logam campuran timah
dan juga timbal), serta solder.
8. Timbal
Logam berat yang mempunyai warna biru keputih-putihan dan juga mudah dibentuk
serta beracaun, yang diambil dari mineral galena serta digunakan dalam baterai,
atap, dan juga sebagai perisai radiasi dari sinar X.
9. Titanium
Suatu logam yang kuat, yang mempunyai warna putih, dan juga mudah dibentuk.
Logam tersebut sangat tahan terhadap korosi serta digunakan untuk aloi-aloi dalam
pesawat luar angkasa, pesawat terbang, serta kerangka sepeda.
10. Alumunium
Alumunium ialah logam yang mempunyai warna putih keperak-perakan serta juga
memiliki sifat sangat ringan dan juga tahan terhadap korosi(karat). Logam tersebut
berasal dari bijihnya, bauksit, dengan proses elektrolisis. Alumunium ini digunakan
dalam kabel-kabel listrik lintas udara, pesawat terbang, kapal, mobil, dan juga
kaleng minuman,
11. Baja
Baja mempunyai peran yang sangat penting didalam kehidupan manusia, yang
disebabkan karena Baja adalah aloi besi dan juga karbon yang salah satu dari sedikit
bahan terpenting didalam industri.
12. Besi
Besi adalah logam yang mempunyai warna abu-abu keputih-putihan. Logam tersebut
dihasilkandari peleburan biji hematit didalam tanur sembur. yang digunakan
bangunan dan juga bidang teknik, juga dapat dimanfaatkan untuk dapat membuat
aloi baja.
13. Emas
Unsur logam emas ini memiliki sifat yang lunak, dan yang mempunyai warna
kuning terang yang digunakan sebagai perhiasan dan juga alat-alat elektronik.
14. Kalium
Kalium ialah logam ringan yang mempunyai warna keperakan, dan juga mempunyai
sifat sangat reaktif. Senyawa-senyawa kalium digunakan ialah didalam pupuk kimia
dan juga untuk pembuatan kaca.

10
15. Kalsium
Logam ini yang mempunyai warna putih keperak-perakan, dan memiliki sifat yang
mudah dibentuk sesuai dengan tempat ditemukannya, ialah didalam batu kapur serta
kapur. Pemanfaatan logam ini biasanya untuk membuat semen serta baja kualitas
tinggi.
16. Kuningan
Kuningan adalah sebuah aloi yang terbuat dari tembaga dan juga seng. yang
pemanfaatanya sangat banyak terjadi di bumi ini, ialah untuk, barang-barang hiasan,
sekrup, alat-alat musik, serta paku-paku kecil.
17. Kupronikel
adalah aloi yang terbuat dari tembaga serta nikel yang digunakan untuk dapat
membuat uang logam berwarna perak.
18. Kromium
Kromium ialah logam yang mempunyai warna abu-abu, serta juga mempunyai sifat
yang keras. dan sering digunakan untuk dapat membuat baja tahan karat serta
melapisi logam-logam lain untuk dapat melindunginya dan jgua memberi
penampikan mengkilap yang memantul.
19. Magnesium
Logam yang rigan yang mempunyai warna perak keputih-putihan yang apabila
terbakar akan menghasilkan nyala api putih terang, logam tersebut digunakan dalam
suar penyelamatan dan juga dalam pembuatan kembang api dalam aloi-aloi ringan.
20. Natrium
Natrium adalah sebuah logam yang sangat reaktif. yang memiliki sifat lunak dan
yang mempunyai warna putih keperakan. logam tersebut terdapat dalam garam
dapur serta digunakan untuk lampu jalanan serta didalam industri kimia.
21. Perak
Perak ialah suatu logam yang mudah untuk dibentuk, yang mempunyai warna putih
abu-abu yang merupakan sebagai konduktor panas serta listrik yang sangat baik.
Logam tersebut digunakan untuk dapat membuat perhiasan, peralatan perak serta
film fotografi.
22. Perunggu
Logam tersebut adalah sebuah aloi dari tembaga serta timah yang dikenal sejak
jaman kuno. Aloi tersebut juga memiliki sifat tahan korosi dan juga mudah untuk
dibentuk. Dibanyak negara perunggu dimanfaatkan untuk dapat membuat uang
logam yang bernilai rendah.
23. Uranium
Suatu logam yang mempunyai warna putih keperakan, radioaktif yang digunakan
ialah sebagai sumber tenaga nuklir serta senjata nuklir.
24. Vanadium
Suatu logam yang keras, dan juga putih beracun, yang digunakan untuk dapat
meningkatkan kekerasan aloi-aloi baja.dalam sebuah senyawa vanadium digunakan
ialah sebagai katalisator untuk dapat pembuatan asam sulfat.
25. Wolfram
Suatu logam yang keras, dan juga mempunyai warna abu-abu keputihan. Logam
tersebut digunakan dalam filamen lampu, pada barang-barang elektronik, dan juga
pada aloi-aloi baja untuk dapat membuat alat-alat pemotong bertepi tajam.

11
2.3 Baja Karbon
Baja karbon adalah material material logam yang terbentuk dari unsur utama Fe dan
unsur kedua yang berpengaruh berpengaruh pada sifat‐sifatnya sifatnya adalah karbon,
sedangkan unsur yang lain berpengaruh menurut prosesntasenya , Baja adalah logam
paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya.
Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai ukurannya.
Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi
pada kisi kristal atom besi. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon
adalah Mangan, Krom, Vanadium dan Tungsten. Dengan memvariasikan kandungan
karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan
tariknya, namun disisi lain membuatnya menjadi getas serta menurunkan keuletannya
(Amanto dan Daryanto; 1999). Baja merupakan logam yang paling banyak digunakan
dalam bidang teknik. Baja dalam pencetakannya biasanya berbentuk plat, lembaran,
batangan, pipa, profil, dan sebagainya. Baja karbon dapat diklasifikasikan berdasarkan
kandungan karbonnya. Baja karbon terdiri atas tiga macam yaitu, baja karbon rendah,
sedang dan tinggi.

1. Baja Karbon Rendah

Baja ini disebut baja ringan, baja karbon rendah bukan baja yang keras, karena
kandungan karbonnya kurang dari 0.3%. Baja karbon rendah mempunyai sifat
mekanik tangguh dan liat selain itu baja karbon rendah juga mempunyai sifat mampu
mesin dan mampu las yang baik. Baja karbon rendah mempunyai kekuatan tarik
(tensile strengths) antara 415-550 MPa (60.000-80.000 psi), kekuatan luluh (yield
strengths) 275 MPa (40.000 psi) dan keliatan sebesar 25 %. Baja ini dapat dijadikan
mur, baut, sekrup, peralatan senjata, alat pengangkat 5 presisi, batang tarik perkakas
silinder dan lain sebagainya. Licin sehingga lebih baik sifatnya dan bagus untuk
dibuat mesin perkakas.

2. Baja Karbon Sedang

Baja karbon sedang mengandung karbon 0.3% - 0.6% dan kandungan karbonnya
memungkinkan baja untuk dikeraskan sebagian dengan pengerjaan panas (heat
treatment) yang sesuai. Baja karbon sedang digunakan untuk peralatan mesin seperti
roda gigi otomotif, poros engkol, sekrup dan alat presisi.

3. Baja Karbon Tinggi

Baja karbon tinggi yang mengandung karbon 0.6% - 1.5%. Apabila baja ini digunakan
untuk bahan produksi maka harus dikerjakan dalam keadaan panas dan digunakan
untuk peralatan mesin-mesin berat, batangbatang pengontrol, alat-alat tangan seperti
obeng, palu, tang dan kunci mur, baja plat dan pegas kumparan. Selain unsur karbon,
baik secara disengaja atau tidak baja dapat mengandung unsur paduan yang lain.

12
Baja yang mengandung unsur paduan lain tersebut diklasifikasikan sebagai berikut :
Baja paduan rendah, jika unsur paduan khusus 8.0%. Baja karbon St 60 dijelaskan
secara umum merupakan baja karbon sedang dengan persentase kandungan karbon
pada besi sebesar 0,3% C – 0,6% C dengan titik didih 15500C dan titik lebur 29000C,
disebut juga baja keras, banyak sekali digunakan untuk tangki, perkapalan, jembatan,
dan dalam permesinan. Baja karbon sedang kekuatannya lebih tinggi dari pada baja
karbon rendah. Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.

2.4 Baja Paduan Rendah


Baja paduan rendah umumnya mengandung kurang dari 8% berat elemen non-besi,
sedangkan baja paduan tinggi mengandung lebih dari 8% berat elemen non-besi.
Keduanya biasanya memiliki sifat mekanik yang unggul dibandingkan dengan baja
karbon.  Baja paduan rendah digunakan dalam berbagai industri karena kekuatan
ekstrim, kemampuan mesin, efektivitas biaya dan ketersediaan. Mereka ditemukan
di kendaraan militer, peralatan konstruksi, kapal, jaringan pipa, platform
pengeboran minyak, bejana tekan dan komponen struktural. Contohnya termasuk HY80
dan HY100.

Baja paduan rendah (low alloy steel) tergolong jenis baja karbon yang memiliki


tambahan unsur paduan seperti nikel, chromium dan molybdenum. Total
unsur paduannya mencapai 2,07% - 2,5%. Baja paduan rendah adalah baja
paduan dengan jumlah unsur paduan <10% dan memiliki kadar karbon sama
seperti baja karbon, tetapi ada sedikit unsur paduan. Penambah unsur paduan dapat
meningkatkan kekuatan tanpa mengurangi keuletannya, kekuatan fatik selain itu daya
tahan terhadap korosi, aus, dan panas lebih baik.

Sebagian besar proses pembuatan baja paduan ini mencakup perlakuan panas dan
temper (untuk normalisasi). Tapi sekarang, itu cenderung mencakup quenching dan
tempering. Juga, hampir semua bahan baja paduan rendah dapat dilas. Namun, material
terkadang membutuhkan perawatan sebelum atau sesudah pengelasan (untuk
menghindari retak).

Beberapa keunggulan baja paduan rendah antara lain sebagai berikut:


1. Kekuatan luluh
2. Kekuatan creep
3. Resistensi oksidasi
4. Resistensi hydrogen
5. Daktilitas suhu rendah, dll.

Selain itu, bahan ini sangat berguna dalam industri, tetapi pada suhu lebih rendah dari
580° C. Jika suhu lebih tinggi dari itu, bahan ini tidak sesuai lagi karena kurangnya
ketahanan oksidasi yang cukup untuk mengatasi suhu tinggi.

Berdasarkan American Iron & Steel Institute (AISI), Baja dapat dikategorikan menjadi
empat grup dasar berdasarkan komposisi kimianya yaitu :
 Baja karbon
13
 Baja paduan (alloy)
 Stainless steel
 Tool Steel
2.5 Baja Paduan Sedang
Baja paduan sedang adalah baja karbon dengan kandungan karbon antara 0,2–0,5%
dari keseluruhan berat baja paduan. Sifat-sifat mekanik dari baja karbon sedang dapat
diperoleh melalui perlakuan panas dengan celup cepat yang diikuti dengan penemperan.
Baja karbon sedang ini memiliki tingkat pengerasan yang rendah sehingga hasil
perlakuan panas hanya dapat dilakukan untuk benda yang tipis dan
laju pendinginan yang cepat. Perlakuan panas yang menghasilkan baja karbon sedang
dengan kondisi pengerasan yang kuat diperoleh dengan
penambahan krom, nikel dan molibdenum. Baja karbon sedang memiliki kekuatan dan
ketahanan terhadap gesekan dan dapat bekerja dalam waktu yang lama sehingga
digunakan pada roda rel kereta api dan roda gigi.
2.6 Baja Paduan Tinggi
Baja paduan tinggi adalah jenis baja paduan yang memiliki lebih dari 5% baja paduan.
Tidak seperti baja paduan rendah, elemen paduan untuk baja paduan tinggi adalah
kromium dan nikel. Salah satu contoh terkenal dari jenis bahan ini adalah baja tahan
karat.
Chromium menyediakan baja dengan lapisan oksida tipis pada permukaan baja.

Kami menyebutnya lapisan laten karena lapisan ini menunda korosi logam. Selain itu,
pabrikan biasanya menambahkan karbon dan mangan dalam jumlah tinggi untuk
memberikan sifat austenitik pada baja. Selain itu, bahan ini lebih mahal daripada baja
paduan rendah. baja paduan tinggi memiliki elemen paduan lebih dari 5%. Ketika
mempertimbangkan komposisi kimianya, baja paduan tinggi mengandung besi kromium,
nikel, karbon, mangan, dll.

Baja paduan tinggi mengandung lebih dari 8% berat elemen non-besi. Keduanya
biasanya memiliki sifat mekanik yang unggul dibandingkan dengan baja karbon. Baja
paduan tinggi bisa mahal untuk diproduksi dan sulit untuk diproses. Namun demikian,
kekerasan, ketangguhan, dan ketahanan korosi yang unggul menjadikannya ideal untuk
komponen struktural, aplikasi otomotif, pemrosesan kimia, dan peralatan
pembangkit listrik. Contoh baja paduan tinggi termasuk nilai HE, HF, HH, HI, HK, dan
HL .

2.7 Baja Perkakas


Baja perkakas  merupakan material dengan bahan dasar besi yang ditambah
dengan paduan-paduan lainnya seperti Mangan (Mn), Silikon (Si), Tembaga (Cu),
Vanadium (V),Molibdenum (Mo) dan lain sebagainya. Untuk material baja konstruksi
kadar paduan kromatau aluminium maksimum 3,99%, ditambah dengan paduan lain
yaitu kobalt, columbium,molybdenum, nikel, titanium, tungsten, vanadium, zirconium
dan elemen paduan lainnya.Secara teknis baja perkakas dan baja tahan karat termasuk ke
dalam baja paduan.

14
Baja paduan itu sendiri dapat diartikan sebagai baja yang berisi sejumlah paduan-
paduan.Baja paduan tergantung pada perlakuan panas dengan tujuan memproleh sifat
mekanik yangspesifik.Baja perkakas merupakan jenis baja yang digunakan untuk
membentuk material dan pemesinan sehingga di desain untuk memilkinilai kekerasan
yang tinggi dan nilai ketahananaus yang tinggi. Selain tiu baja perkakas harus memilki
stabilitas dimensi yang tinggi dan tidak mudah mengalamicracking .
Baja perkakas mengandung unsurpaduan seperti : Chromium, Molybdenum, Tungsten,
Mangan, dan Vanadium dalam kadar yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan perlakukan
khusus melalui prosesnya untuki mendapatkan paduankarbida yang tepat dalam matrik
martensit temper disesuaikan dengan aplikasinya. Adapaun aplikasi dari baja perkakas
dapat ditemukan pada peralatan pemesinan seperti alatcutting, shearing, forming,
drawing, extrusion, rolling  dan battering.

Baja perkakas adalah baja khusus atau spesial atau special steel yang memiliki mutu
tinggidan digunakan sebagai bahan atau logam pada pembuatan perkakas untuk penguba
han bentuk.berdasakan cara penggunaan, perlakuan panas, dan menurut paduan yang
ditambahkan dalam bajanya, maka baja perkakas dapat dikelompokkan sebagai berikut:

 Kelompok baja perkakas berdasarkan cara penggunaan:


1. Cold work, pengerjaan dingin
2. Hot work, pengerjaan panas
3. High speed, pengerjaan dengan kecepatan tinggi

 Kelompok baja perkakas berdasarkan cara perlakuan panas:


1. Water hardening, pengerasan dalam air 
2. Oil hardening, pengerasan dalam minyak 
3. Air hardening, pengerasan dalam udara

 Kelompok baja perkakas berdasarkan unsur paduannya:


1. Unalloyed steel, atau karbon steel, baja perkakas tanpa unsur paduan atau bajakar
bon.
2. Alloyed steel, baja perkakas dengan tambahan unsur paduan

2.8 Baja Nirkarat


Baja nirkarat sering disebut dengan nama latin yaitu stainless steel atau baja anti tahan
karat yang mengandung senyawa besi, karena sifat jenis baja yang satu ini bisa berttahan
terhadap sesuatu pengaruh oksigen dan memiliki lapisan oksida yang yang stabil pada
permukaan baja itu sendiri disebabkan karena mengandung unsur kromium lebih dari
10,5% terhadap gejala yang di sebabkan oleh kondisi lingkungan yaitu unsur kromium
ini yang merupakan pelindung utama pada baja Nirkarat untuk mencegah proses korosi
(pengaratan logam).

Baja nirkarat pada umumnya tidak berbahaya bagi mahkluk hidup biasanya, akan tetapi
ada sebagian orang dapat mengalami iritasi kulit yang disebabkan oleh alergi nikel
terhadap logam tertentu. Dan efek yang sering kita dengan pada saat memasak
menggunkan alat yang terbuat stainless steel bisa menyerab nikel dan kromiun tetapi
dengan yang minim yang terkandung didalamnya. Peralatan yang terbuat dari bahan
stainless steel bisa menggunakan pasta gigi untuk membersihkan noda yang menempel

15
pada permukaannya. Karena pasta gigi dapat membantu membersihkan kotoran dengan
menggosok secara perlahan dengan lembut lalu dicuci dengan air dan keringkan.

Baja nirkarat atau baja tahan karat atau lebih dikenal dengan stainless steel adalah


material yang mengandung senyawa besi dan setidaknya 12% Kromium untuk mencegah
proses korosi (pengaratan logam).Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya
lapisan film oksida Kromium yang menghalangi proses oksidasi besi (Ferum).

1. 12-14% kromium(Cr), di mana sifat mekanik bajanya sangat tergantung dari


kandungan unsur karbon (C).
2. Baja dengan pengerasan lanjut, 10-12% Kromium(Cr), 0.12% Karbon (C) dengan
sedikit tambahan unsur-unsur Mo, V, Nb, Ni dengan kekuatan tekanan mencapai 927
Mpa dipergunakan untuk bilah turbin gas.
3. Baja kromium tinggi, 17%Cr, 2,5% Ni. Memiliki ketahanan korosi yang sangat tinggi.
Dipergunakan untuk poros pompa, katup dan fitting yang bekerja pada tekanan dan
temperatur tinggi tetapi tidak cocok untuk kondisi asam.
4. Magnet tidak dapat menempel pada bahan stainless steel.

2.9 Besi Cor (Besi Tuang)


Besi tuang atau besi cor (bahasa Inggris: cast iron) adalah paduan besi-karbon dengan
kandungan karbon lebih dari 2%. Paduan besi dengan kandungan karbon kurang dari 2%
disebut sebagai baja. Unsur paduan utama yang membentuk karakter besi tuang adalah
karbon (C) antara 3-3,5% dan silikon (Si) antara 1,8-2,4%. Perbedaan kadar C dan Si
menyebabkan titik lebur besi tuang lebih rendah dari baja, yakni sekitar 1.150 sampai
1.200° C. Unsur paduan yang terkandung didalamnya mempengaruhi warna patahannya;
besi tuang putih mengandung unsur karbida sedangkan besi tuang kelabu mengandung
serpihan grafit.

Besi cor merupakan paduan Besi-Karbon dengan kandungan C diatas 2% (pada


umumnya sampai dengan 4%). Paduan ini memiliki sifat mampu cor yang sangat baik
namun memiliki elongasi yang relatif rendah. Oleh karenanya proses pengerjaan bahan
ini tidak dapat dilakukan melalui proses pembentukan, melainkan melalui proses
pemotongan (pemesinan) maupun pengecoran.
Ada beberapa jenis besi tuang yang berbeda karakternya karena perbedaan kandungan
karbon atau tambahan bahan, serta perlakuannya pada panas, yaitu besi tuang abu-abu;
besi tuang putih; besi tuang mampu tempa; dan besi tuang nodular.Besi tuang
cenderung rapuh, kecuali besi tuang mampu tempa (malleable cast iron). Dengan titik
leleh relatif rendah, fluiditas yang baik, mampu tempa, mampu mesin yang sangat baik,
ketahanan terhadap deformasi dan ketahanan aus, besi tuang telah menjadi bahan
rekayasa dengan berbagai aplikasi dan juga digunakan dalam pipa, mesin dan suku
cadang industri otomotif, seperti kepala silinder, blok silinder dan gearbox.

Artefak besi tuang tertua yang ditemukan arkeolog adalah dari abad ke-5 SM
di Jiangsu, Tiongkok. Di masa Tiongkok kuno, besi tuang digunakan untuk alat perang,
pertanian dan arsitektur. Selama abad ke-15, besi tuang digunakan untuk membuat

16
artileri di Burgundy, Prancis dan di Inggris selama masa Reformasi. Jembatan besi tuang
pertama dibangun pada tahun 1770-an oleh Abraham Darby III yang dikenal sebagai Iron
Bridge. Besi tuang juga banyak digunakan dalam konstruksi bangunan.

Besi tuang dibuat dengan meleburkan kembali besi kasar (pig iron) hasil tanur tinggi dari
bijih besi, dan ditambah dengan besi tua, baja tua, batu kapur untuk membantu
pembentukan terak (slag) yang dapat mengikat kotoran sehingga memisahkannya dari
besi cair, dan karbon (kokas) sebagai bahan bakar. Peleburan besi tuang biasanya
dilakukan dalam tanur tinggi jenis khusus yang sering disebut kupola, tetapi dewasa ini
banyak pabrik pengecoran menggunakan tanur listrik jenis tanur induksi dan tanur busur
listrik untuk menggantikan kupola. Logam cair yang keluar dari kupola diangkut
menggunakan ladel.

2.10 Besi Cor Kelabu


Besi tuang kelabu merupakan jenis material yang paling umum ditemui sebagai bahan
bangunan. Dari segi harga, barang ini punya banderol yang lebih murah dari pada jenis-
jenis besi tuang lainnya. Proses pembuatannya yang lebih mudah dan ekonomis
merupakan alasan dari miringnya harga besi tuang jenis ini.
Warna kelabu yang menjadi ciri khas utama dari besi tuang ini berasal dari serpihan
grafit yang tersebar merata di material ini. Jika mengetahui komposisinya, kamu akan
menemukan kandungan silikon yang cukup besar yang berperan penting dalam
meratanya persebaran grafit.
Penggunaan besi dan baja meliputi 95 % dari penggunaan seluruh produksi dunia dan
satu-satunya logam yang memenuhi persyaratan teknis maupun ekonomis.
Diperkirakan, besi telah dikenal manusia sejak tahuun 1200 SM. Di beberapa bidang,
penggunaannya sudah mulai disaingi oleh logam bukan besi dan bahan baku bukan
logam. Salah satu dari perkembangannya adalah Besi Cor. Besi Cor terbuat dari paduan
besi - karbon - silikon dengan unsur tambahan lainnya. Seperti halnya bahan campuran
yang lainnya, besi cor juga bisa dipengaruhi unsur-unsur kimia.
Besi tuang kelabu (gray cast iron) mengandung grafit berbentuk serpihan-serpihan
tipis yang terbagi merata dalam seluruh strukturnya, sehingga menyebabkan bidang
patahannya berwarna kelabu. Besi tuang jenis ini sering banyak dipakai karena
biayanya yang murah dan mudah dituang dalam jumlah besar. Komposisi kimia besi
tuang jenis ini adalah 2,5-4% karbon dan 1-3% silikon. Pada kadar karbon yang tinggi,
besi tuang juga mempunyai kadar silikon yang tinggi, dengan presentase sulfur dan
mangan yang rendah. Oleh sebab itu, pembentukan karbon bebas meningkat dan setelah
didinginkan besi tuang kelabu mengandung grafit. Besi tuang kelabu memiliki kekuatan
tarik dan ketangguhan yang lebih rendah dari baja, tetapi kekuatan tekannya setara
dengan baja karbon rendah dan sedang. Sifat mekanis tersebut dipengaruhi oleh bentuk,
ukuran dan distribusi serpihan grafit yang terdapat dalam struktur mikro

2.11 Besi Cor Nodular


besi cor nodular menempati 10 – 15% dari volume total material serta tersebar merata
didalam struktur dasar (matriks) yang mirip dengan baja karbon. Oleh karena itu sifat-
sifat mekanik dari besi cor nodular dapat dihubungkan secara langsung dengan mampu

17
tarik dan keuletan dari matriks yang dimilikinya sebagaimana halnya dengan baja
karbon.
Namun demikian karena didalam struktur besi cor nodular juga terdapat grafit, maka
mampu tarik, modulus elastisitas maupun  ketahanan impak secara proporsional akan
lebih rendah dari baja karbon dengan matriks yang serupa.
Matriks besi cor nodular bervariasi dari mulai struktur ferit yang lunak dan ulet sampai
dengan struktur perlit yang lebih keras serta kuat bahkan struktur-struktur yang hanya
dapat dicapai melalui penambahan bahan paduan maupun melalui perlakuan panas
seperti martensit dan bainit.

Besi cor nodular memiliki tingkat keuletan yang setara dengan baja. Dibandingkan besi
cor kelabu, besi cor nodular jauh lebih kuat mengingat struktur mikronya yang berasal
dari perlit dan ferit. Untuk meningkatkan kekuatannya, diperlukan perlakuan khusus,
seperti menambahkan bahan dari bainit dan martensit.
Besi cor nodular juga dikenal dengan nama besi tuang ulet karena sangat tahan terhadap
korosi dan temperatur tinggi. Umumnya, besi cor nodular digunakan pada alat-alat
pertanian seperti mesin diesel, poros engkol, kepala silinder, roda gigi, traktor, dan lain-
lain.

Sama seperti produk besi lain, besi cor juga memiliki standar tertentu untuk
menentukan kadar kualitasnya. Beberapa di antaranya adalah SAE (Society of
Automotive Engineers), ASI (American Iron and Steel Institute), serta UNS (Unified
Numbering System)

Jenis besi tuang ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang paling umum digunakan
dalam konstruksi suatu bangunan. Alasan utamanya adalah harga yang ditawarkan
relatif murah. Selain itu, ketersediaannya juga cukup bagus sehingga Anda tidak akan
sulit ketika mencari jenis besi tuang ini.

Besi ini disebut sebagai besi cor kelabu karena kandungan yang ada di dalamnya.
Semua jenis besi yang digunakan untuk proses cor mengandung grafit. Akan tetapi,
kandungan grafit dalam jenis ini sangat merata sehingga bagian dalam besi ini pun
berwarna abu atau kelabu.
2.12 Besi Cor Putih
Karakter atau ciri khusus besi cor putih dapat diamati melalui area permukaan patahan
yang berwarna putih. Sifat besi cor ini sangat keras dan getas, mengingat struktur
mikronya berasal dari perlit dan sementit. Besi cor putih bersifat tidak mudah aus dan
tahan terhadap korosi karena adanya proses perusakan reaksi kimia pada saat
pembuatan.
Umumnya, besi cor putih digunakan untuk membuat komponen mesin seperti gerinda,
dapur pemanas, dan alat penghancur. Lantaran sifat besi cor putih yang sangat keras
dan getas, maka diperlukan perlakuan khusus.

Untuk melunakkan besi cor putih, dibutuhkan heat treatment (pemansaran) pada


temperatur 8.500 derajat Celcius. Akan tetapi, proses tersebut hanya boleh dilakukan
dalam keadaan buntu atau darurat. Pengendalian sifat besi cor putih yang lebih
direkomendasikan yaitu menggunakan teknik iron chill atau proses pendinginan.
18
Besi tuang putih (white cast iron) memiliki bidang patahan yang berwarna putih karena
mengandung sejumlah besar sementit dengan kandungan karbon lebih dari 1,7%.
Dengan kandungan silikon yang rendah dan laju pendinginan yang cepat, maka setelah
didinginkan akan terbentuk fasa metastabil sementit, Fe 3C. Karena sementit bersifat
keras dan getas, besi tuang putih memiliki kekerasan dan ketahanan aus yang tinggi
namun mampu mesin dan kekuatan tariknya rendah. Besi tuang putih ini merupakan
bahan baku untuk pembuatan besi tuang mampu tempa.

2.13 Besi Cor Meliabel


Besi tuang mampu tempa (malleable cast iron) merupakan besi tuang putih yang
diberi perlakuan panas sampai kurang lebih 900 °C. Perlakuan panas yang diterapkan
pada besi tuang putih umumnya adalah anil yang bertujuan untuk memisahkan karbida
besi Fe3C menjadi besi dan grafit. Secara umum, besi tuang ini memiliki sifat yang
sama seperti baja ringan. Besi tuang jenis ini memiliki mampu tempa yang sangat baik,
serta ketahanan terhadap beban kejut dan mampu mesin yang baik sehingga banyak
digunakan pada industri kereta api, otomotif, sambungan pipa dan industri pertanian.

Besi cor mampu tempa merupakan produk olahan dari besi cor putih. Untuk membuat
besi cor mampu tempa, Anda memerlukan besi cor putih yang dipanaskan dengan suhu
800 hingga 900 derajat Celsius. Selama proses pemanasan berlangsung, Anda wajib
memastikan kestabilan atmosfer agar produk besi terhindar dari oksidasi.

Penggunaan besi cor mampu tempa dapat dijumpai pada pembuatan sabuk penghubung,
lintasan kereta api, serta kaus khusus yang digunakan di dunia otomotif. Jenis besi ini
memiliki sifat ulet dan kemampuan tempa yang sangat baik sehingga bersifat tahan
lama

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Logam adalah unsur alam yang dapat diperoleh dari laut, erosi batuan tambang,
vulkanisme dan sebagainya. Umumnya logam-logam di alam ditemukan dalam bentuk
persenyawaan dengan unsur lain, sangat jarang yang ditemukan dalam elemen tunggal.
Unsur ini dalam kondisi suhu kamar tidak selalu berbentuk padat melainkan ada yang
berbentuk cair, misalnya merkuri (Hg) (Anonim, 2004)
Logam dan paduan berbasis besi adalah salah satu jenis bahan yang paling banyak
dan luas aplikasinya di bidang rekayasa. Besi atau Fe terdapat di alam sebagai oksida
atau bijih besi. Logam besi sebagian besar diperoleh melalui serangkaian proses
pemurnian dan reduksi bijih besi. Melalui proses ini diperoleh lelehan besi mentah atau
pig iron yang masih mengandung pengotor-pengotor, terutama, karbon, silkon, mangan,
sulfur, dan fosfor.
Baja Karbon (Carbon Steel) adalah salah satu jenis logam oaduan besi karbon
terpenting dengan prosentase berat karbon hingga 2.11%. Baja karbon diklasifikasikan
menjadi baja karbon rendah (low), sedang (medium), dan tinggi (high) berdasarkan kadar
karbonnya. Jika penambahan elemen-elemen lain selain karbon untuk tujuan-tujuan
tertentu cukup signifikan, maka baja diklasifikasikan sebagai baja paduan (alloy steel)
atau baja paduan rendah (low alloy stell). Jenis baja lainnya yang cukup penting adalah
baja perkakas (tool steel) dan baja nirkarat (stainless steel).
3.2 Saran
Saya sebagai penulis makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa pada makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan ataupun kekurangan yang mungkin terjadi karena
kurangnya referensi bacaan ataupun kesalahan saya sendiri. Oleh sebab itu kepada
para pembaca, kritik dan saran yang sifatnya membangun saya siap terima agar
kedepannya dapat diperbaiki. Bayu Pratama ( 218150082 )

20
DAFTAR PUSTAKA

Amin, B dan A. Yunita. 2001. Kandungan Logam Berat Pb, Cd dan Ni pada Rumput Laut
(Sargassum polycystum) di Perairan Batam Timur. J. Perikanan dan Kelautan 6.1 .Vol
4 (1): 45 - 53
Mulyadi shaleh,Irfan, Amd. Pengetahuan Dasar logam.Martapura.2008
Darmono. 2010. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi
Senyawa Logam. Jakarta Universitas Indonesia Press.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-logam/
https://ayo.im/pengertian-baja-dan-jenisnya/
http://p4tkboe.kemdikbud.go.id/bbppmpvboe/berita/detail/karburasi-baja-karbon-rendah
https://www.aeroengineering.co.id/2019/08/baja-paduan-variasi-dan-penggunaanya-dalam-
dunia-engineering/
http://poetra-kalang.blogspot.com/2018/10/baja-paduan.html?m=1
https://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/besi-baja-iron-steel/klasifikasi-baja-perkakas-tool-
steel/
https://id.scribd.com/document/365598096/Baja-nirkarat-docx
https://id.wikipedia.org/wiki/Logam
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-logam/
https://id.wikipedia.org/wiki/Baja_karbon
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132161226/pendidikan/BAJA+KARBON+
(CARBON+STEEL)+[Compatibility+Mode]_0.pdf
http://repository.unim.ac.id/203/3/BAB%20II.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Baja_paduan
https://id.strephonsays.com/low-alloy-steel-and-high-alloy-steel-14666
https://id.wikipedia.org/wiki/Baja_paduan#Baja_karbon_sedang
https://www.scribd.com/document/469401773/Klasifikasi-Baja-Perkakas-doc

21

Anda mungkin juga menyukai