Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena nikmat dan
karunia-Nya lah saya selaku penyusun dapat menyelesaikan laporan “Praktikum
Korosi pada Paku”. Laporan ini dibuat atas kepentingan tugas dan penuntasan
materi bagi nilai saya selaku penyusun.
Ucapan terima kasih saya sampaikan untuk kepada orangtua saya yang selalu
memberi dukungan materi dan fisik serta selalu memberi semangat dalam
menyelesaikan segala bentuk tugas dari sekolah. Ucapan terima kasih
selanjutnya, ditujukan untuk guru kimia kami yang selalu memberi pengarahan
dalam kegiatan belajar mengajar dan selalu memberi saran untuk kebaikan hasil
tugas saya kedepan. Terima kasih juga untuk rekan-rekan sesama peserta didik
yang tidak mungkin kami sebutkan satu-persatu.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktikum selama 3 hari yang telah saya
lakukan. Saya sajikan dalam bentuk bab yang runtut. Akhir kata, semoga laporan
ini dapat memenuhi persyratan untuk menadapatkan nilai dan bermanfaat untuk
rekan-rekan selaku pembaca. Saya menyadari bahwa penyusunan laporan ini
tidaklah luput dari berbagai kesalahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan laporan ini.

Majalengka, 29 Septembar 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………..… i

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………… 1
1.2 Tujuan Penelitian ……………………………………………. 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2


2.1 Korosi dan Besi …………………………………………..… 2
2.2 Variabel ……………………………………………………… 3
2.3 Hipotesis …………………………………………………….. 3

BAB III METODE PERCOBAAN 4


3.1 Alat dan Bahan ….………………………………..……….. 4
3.2 Langkah Kerja ……………………………………………… 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………. 5

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………….. 6


LAMPIRAN ……………………………………………………… 7

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Korosi logam merupakan suatu reaksi redoks spontan yang bersifat cukup kompleks yang
dapat didekati menggunakan pemahaman kimiawi sel elektrokimia. Dalam peristiwa korosi
logam akan rusak akibat reaksi logam tersebut dengan lingkungannya, seperti: karat pada besi;
pudarnya warna perak.
Peristiwa ini terjadi pada kehidupan sehari-hari, maka dari itulah praktikum ini diberikan
sebagai tugas praktikum dan dalam hal ini benda yang digunakan adalah benda sehari-hari
yaitu berupa paku kayu. Paku merupakan benda yang sering digunakan ketika pembangunan
property atau produk lainnya. Maka dari penggunaan yang luas dalam kehidupan sehari-hari,
paku yang berbahan besi mempunyai kelemahan berupa korosi. Paku yang mengalami korosi
akan kehilangan nilai jual dan sekaligus membahayakan.
Melalui penjabaran diatas, maka sangatlah penting untuk mempelajari sifat korosi melalui
focus praktikum dan memplajari zat apa saja yang mempengaruhi korosi besi sendiri.

1.2 Tujuan

1. Mengidentifikasi zat apa yang paling cepat mengkorosikan besi paku.

2. Mencari tahu factor yang menyebabkan karat.

3. Mencari tahu apakah logam alumunium akan terjadi karat seperti logam Fe.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Korosi
Korosi merupakan perusakan atau degradasi logam akibat reaksi logam tersebut dengan
zat yang ada dalam lingkungannya. Peristiwa ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti
karat pada paku itu sendiri. Ini terjadi karena sebagian besar logam mudah teroksidasi dengan
melepas electron ke oksigen di udara dan membentuk oksida logam.
Begitu juga dengan besi yang merupakan salah satu logam yang sangat reaktif, pada
kondisi asam atau basa, sama-sama terjadi pelepasan dua electron dan ion besi (II).
Berdasarkan nilai potensial standar (Eº) besi memiliki nilai Fe Eº = -0,44 V, yang berarti mudah
teroksidasi.
Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi
mengalami oksidasi.
Fe (s) <--> Fe2+ (aq) + 2e

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.

O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)


atau
O2 (g) + 2H2O (l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana
dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.

2.2 Variable

Terdapat tiga variable yang sangat menentukan dalam perkaratan paku, yaitu:

1. Bebas : Zat larutan


2. Kontrol : Volume air, paku, kondisi lingkungan, dan waktu; dan
3. Terikat : Kecepatan Perkaratan

2.3 Hipotesis

Larutan-larutan yang menjadi medium paku berada dapat menyebabkan korosi, tetapi larutan
yang memiliki kecepatan untuk mengkorosikan paku adalah larutan aquades.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


ALAT BAHAN

3.2 Langkah Kerja

Anda mungkin juga menyukai