Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH KIMIA

KOROSI

DI SUSUN OLEH : MARSYA ATIRAH WEKOILA

KELAS : XII MIPA 5

GURU PEMBIMBING : LA ODE IBRAHIM S.PD M.PD

SMA 9 KENDARI

2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "MATERI KOROSI”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Kendari, Oktober 2023


Daftar isi

A.Pendahuluan…………………………………………………………………………..I

1.1 Latar belakang…………………………………………………..…………………II

1.2 Rumusan masalah………………………………………………………………..III

1.3 Tujuan masalah…………………………………………………………………....IV

B. PEMBAHASAN………………………………………….…………………………….V

2.1 Pengertian Korosi dan proses……………………………………………….VI

2.2 Pengertian Kelimpahn……………………………………………….…………VII

2.3 Manfaat korosi ……………………………………………………………………VIII

2.4 Faktor korosi……………………………………………………..…………..…….IX

2.5 Dampak korosi dan bagaiamana pencegahan nya…………………..X

C. PENUTUP……………………………………………………………………………….XI

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….….XII

3.2 Saran………………………………………………………………………….…………XIII

Daftar Pustaka...........................................................................................................XIV
A. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Korosi merupakan fenomena alamiah yang terjadi pada material logam, dimana
korosi merupakan proses kerusakan material karena reaksi kimia atau elektrokimia
dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan asam,
udara, embun, air tawar, air laut, air danau, air sungai dan air tanah[1]. Sama halnya
dengan dengan tulang manusia yang menjadi rapuh karena penuaan, logam yang
terkorosi juga menjadi rapuh akibat proses perkaratan.
Menurut catatan sejarah, konsep dasar korosi moderen diawali pembuatan sel
korosi oleh galvanik. Konsep ini kemudian berkembang dan digunakan untuk
menjelaskan fenomena korosi basah dan fenomena korosi kering seperti yang
terjadi pada pada batas butir.
Sampai saat ini pengembangan pengetahuan dan teknologi tentang korosi masih
terus dilakukan baik di dunia kerja maupun di dunia pendidikan. Di dunia
pendidikan khususnya, korosi galvanik sudah menjadi fundamental atau dasar
dalam melihat fenomena korosi yang terjadi pada logam. Salah satu cara untuk
melihat fenomena korosi yang terjadi pada suatu logam adalah dengan melakukan
praktikum di laboratorium.
Laboratorium Metalurgi Fisik Jurusan Teknik Mesin Universitas Andalas, memiliki
satu alat uji korosi galvanik yang dipakai untuk keperluan praktikum. Ironisnya,
peralatan pengujian korosi galvanik yang telah ada belum memadai untuk
memperlihatkan fenomena elektrokimia dan fisik yang jelas dari sebuah proses
korosi.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa itu korosi?
2. Bagaimana proses dari korosi?
3. Apa saja faktor, manfaat serta dampak dari korosi?
4. Bagaimana cara menangani al tersebut?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui apa itu korosi
2. Untuk mengetahui bagaimana proses korosi
3. Untuk mengetahui faktor faktor, manfaat serta dampak dari korosi
4. Untuk mengethaui bagaimana cara menangani dampak dari korosi
B. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Korosi dan proses

Proses korosi adalah kondisi di mana terjadinya karatan. Karatan itu sendiri adalah
salah satu penyakit yang dialami oleh peralatan rumah tangga sehari-hari, terutama
yang terbuat dari besi. Karatan ini terjadi ketika besi mengalami kerapuhan terjadi
biasanya karena peralatan itu memang sudah lama dipakai atau sering terkena air.
Sedangkan pengertian korosi adalah Korosi secara umum dapat diartikan sebagai
penurunan sifat guna dari suatu material atau bahan akibat interaksi pada
lingkungannya. Material itu biasanya berupa logam, komposit, polimer, keramik, dan
lain sebagainya. Sedangkan lingkungan yang dimaksudkan seperti asam, air, perubahan
suhu, dan kondisi cuaca.

Sementara secara sederhana korosi ini adalah proses perusakan logam karena reaksi kimia.
Proses perusakan itu dapat terjadi karena adanya zat-zat lingkungannya membentuk
senyawa yang sebenarnya tidak diinginkan. Korosi ini kerap disebut dengan sebutan karat.
Hal itu sebenarnya tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya benar juga. Karena sebenarnya
karat itu hanya terjadi pada besi. Salah satu contoh yang paling umum ditemui dari korosi
adalah besi yang berkarat, warna perak yang mengkilap, sampai munculnya warna hijau
pada tembaga. Nyaris setiap logam memiliki kecenderungan untuk dapat berubah ke dalam
kondisi yang oksidanya lebih stabil. Terbentuknya Korosi

Dalam ilmu kimia, korosi dapat terjadi karena adanya proses elektrokimia. Elektrokimia ini
sendiri merupakan proses terjadinya reaksi reduksi oksidasi secara spontan. Misalnya
ketika besi berkarat, besi akan membentuk oksida besi atau Fe2O3.H2O. Besi akan
teroksidasi oksigen dan udara sehingga akhirnya memicu terjadinya karat.

korosi pada besi tadi dapat digambarkan dengan persamaan berikut ini:
Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Korosi adalah kerusakan ataudegradasi logam akibat
reaksi dengan lingkungan yang korosif. Korosi dapat jugadiartikan sebagai serangan yang
merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atauelektrokimia dengan lingkungan.
Dalam kehidupan sehari - hari, besi yang teroksidasidisebut dengan karat dengan rumus
Fe2O3·xH2O. Proses perkaratan termasuk proseselektrokimia, di mana logam Fe yang
teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang ada pada
permukaan besi bertindak sebagai katode. Reaksi perkaratan:

Anode : Fe→Fe2+ + 2 e–

Katode : O2+ 2H2O → 4e – + 4 OH–

Fe2+ Yang dihasilkan, berangsur-angsur akan dioksidasi membentuk Fe3+.Sedangkan OH –


akan bergabung dengan elektrolit yang ada di alam atau dengan ion H+dari terlarutnya oksida
asam (SO2, NO2) dari hasil perubahan dengan air hujan. Dari hasilreaksi di atas akan dihasilkan
karat dengan rumus senyawa Fe2O3·xH2O. Karat ini bersifat katalis untuk proses perkaratan
berikutnya yang disebut autokatalis.

a. Kerugian

Besi yang terkena korosi akan bersifat rapuh dan tidak ada kekuatan. Ini sangatmembahayakan
kalau besi tersebut digunakan sebagai pondasi bangunan atau jembatan. Senyawa karat juga
membahayakan kesehatan, sehingga besi tidak bisadigunakan sebagai alat-alat masak, alat-alat
industri makanan/farmasi/kimia.

b. Pencegahan

Pencegahan besi dari perkaratan bisa dilakukan dengan cara berikut.

1) Proses pelapisan Besi dilapisi dengan suatu zat yang sukar ditembus oksigen. Hal ini
dilakukandengan cara dicat atau dilapisi dengan logam yang sukar teroksidasi. Logam
yangdigunakan adalah logam yang terletak di sebelah kanan besi dalam deret volta (potensial
reduksi lebih negatif dari besi). Contohnya: logam perak, emas, platina,timah, dan nikel.

2) Proses katode pelindung (proteksi katodik) Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan
besi sebagai katode, bukansebagai anode. Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam
lain yang mudahteroksidasi, yaitu logam di sebelah kiri besi dalam deret volta (logam dengan
potensialreduksi lebih positif dari besi). Hanya saja logam Al dan Zn tidak bisa digunakan
karena kedua logam tersebutmudah teroksidasi, tetapi oksida yang terbentuk (A12O3/ZnO)
bertindak sebagai inhibitordengan cara menutup rapat logam yang di dalamnya, sehingga
oksigen tidak mampumasuk dan tidak teroksidasi. Logam-logam alkali, seperti Na, K juga tidak
bisadigunakan karena akan bereaksi dengan adanya air. Logam yang paling sesuai untuk
proteksi katodik adalah logam magnesium (Mg).

Logam Mg di sini bertindak sebagaianode dan akan terserang karat sampai habis, sedang besi
bertindak sebagai katode tidakmengalami korosi. Korosi adalah peristiwa rusaknya logam
karena reaksi dengan lingkungannya(Roberge, 1999). Definisi lainnya adalah korosi merupakan
rusaknya logam karenaadanya zat penyebab korosi, korosi adalah fenomena elektrokimia dan
hanya menyeranglogam (Gunaltun, 2003). Pada dasarnya peristiwa korosi adalah reaksi
elektrokimia.Secara alami pada permukaan logam dilapisi oleh suatu lapisan film oksida
(FeO.OH).Pasivitas dari lapisan film ini akan rusak karena adanya pengaruh dari
lingkungan,misalnya adanya penurunan pH atau alkalinitas dari lingkungan ataupun serangan
dariion-ion klorida. Pada proses korosi terjadi reaksi antara ion-ion dan juga antar
elektron.Anode adalah bagian dari permukaan logam dimana metal akan larut.

Reaksinya :

Fe → 2 Fe2+ + 4e-

Dengan kata lain ion-ion besi Fe++ akan melarut dan elektron-elektron e- tetaptinggal pada
logam. Katode adalah bagian permukaan logam dimana elektron-elektron 4e- yang tertinggal
akan menuju kesana (oleh logam) dan bereaksi dengan O2 dan H2O.

O2 + H2O + 4e- —– >4 OH-

Ion-ion 4 OH- di anode bergabung dengan ion 2 Fe2+ dan membentuk 2 Fe(OH)2. Oleh
kehadiran zat asam dan air maka terbentuk karat Fe2O3.

Reaksi perkaratan besi

a. Anoda: Fe(s) → Fe+ + 2e

Katoda: 2 H+ + 2 e- → H2

2 H2O + O2 + 4e- → 4OH-

b. 2H+ + 2H2O + O2 + 3Fe → 3Fe+ + 4OH- + H2

Fe(OH)2 oleh O2 di udara dioksidasi menjadi Fe2O3 . nH2O

2.2 Pengertian Kelimpahan

Kelimpahan alami unsur (natural abundance, NA) dalam ilmu kimia mengacu kepada
kelimpahan isotop-isotop suatu unsur kimia yang secara alami dapat ditemukan di satu
planet. Massa atom (rata-rata bobot) isotop-isotop ini adalah massa atom satu unsur kimia
seperti yang ditulis dalam tabel periodik. Kelimpahan isotop berbeda dari planet ke planet,
bahkan juga dari tempat ke tempat di Bumi, tetapi tetap konstan setiap saat.

Kelimpahan relatif unsur-unsur di Bumi

Sebagai contoh, uranium mempunyai tiga isotop yang dihasilkan secara alami: 238U, 235U
dan 234U. Kelimpahan alami masing-masing berkisar antara 99.2739 - 99.2752%, 0.7198 -
0.7202%, dan 0.0050 - 0.0059%.[1] Apabila 100,000 atom uranium dianalisis, seseorang bisa
menebak ada sekitar 99,275 atom 238U, 720 atom 235U, dan hanya 5 atau 6 atom 234U. Ini
karena 238U jauh lebih stabil daripada 235U atau 234U, dan hal ini dapat dibuktikan dengan
waktu paruh tiap isotop: 4.4468×109 tahun untuk 238U berbanding dengan 7.038×108 bagi
235U dan 245,500 tahun untuk 234U. Namun, kelimpahan alami suatu isotop juga
dipengaruhi oleh kemungkinan pembuatannnya dalam sintesis nuklir (seperti dalam kasus
samarium; 147Sm dan 148Sm yang bentuk radioaktifnya lebih banyak di alam daripada
144Sm yang stabil) dan juga oleh produksi suatu isotop melalui isotop alami radioaktif
(seperti dalam kasus isotop timbal radiogenik).

2.3 Manfaat korosi

Keuntungan korosi ini hanya terjadi pada beberapa jenis logam saja, tergantung pada jenis
logam apa yang bereaksi meimbulkan corrosion product. Tidak semua jenis logam dapat
menghasilkan corrosion product yang bermanfaat bagi logam tersebut. Salah satu logam
yang bersifat menguntungkan bila terkena korosi adalah aluminium.

Di zaman modern ini, logam aluminium banyak digunakan dalam pembuatan konstruksi
pesawat terbang, alat-alat industri, perabotan rumah tangga hingga kemasan makanan. Maka
untuk memperoleh hasil produk yang baik aluminium diproses secara modern dengan ilmu
pengetahuan sebagai dasarnya untuk meminimalisasi korosi yang tidak dapat dihindarkan.

Aluminium umumnya mempunyai sifat ketahanan terhadap korosi yang tinggi sehingga sulit
terkorosi, namun seperti halnya logam yang lain aluminium tetap dapat terkorosi dengan
kondisi ekstrim tertentu. Dalam pemilihan bahan logam untuk konstrusi salah satu
parameter yang harus dipertimbangkan adalah ketahanan logam terhadap korosi sehingga
aluminium pun juga memerlukan perlakuan khusus agar terhindar dari korosi.

Aluminum memang bisa saja untuk terjadi korosi, namun korosi pada aluminium dibanding
dengan logam seperti tembaga, besi, atau seng, aluminium memiliki kelebihan yaitu tahan
terhadap korosi, ringan dan mudah dibentuk. Logam sulit dibuat homogen karena ada faktor
pengotor, sehingga menimbulkan beda potensial yang bisa menyebabkan korosi galvanis
(adanya anoda, katoda, elektrolit dan konuktor) di antara butiran dalam logam tersebut.

Korosi yang umumnya terjadi pada logam aluminium adalah korosi sumuran. Korosi
sumuran membentuk lubang-lubang kecil yang kasat mata pada awalnya. Korosi ini
berlangsung ketika logam aluminium bereaksi dengan udara lembab. Karena itu korosi
pada aluminium ini bisa berkibat pada kebocoran pada material tanpa diketahui.

Keuntungan korosi pada logam jenis aluminium adalah aluminium mempunyai lapisan
Al2O3 yang bisa melindungi logam terhadap pengkorosi pada pH antara 4 – 9 diluar kisaran
itu aluminium bisa terkorosi, baik pada suasana asam maupun basa. Hal ini disebabkan oleh
fenomena pasivasi, yaitu proses pembentukan lapisan aluminium oksida (Al2O3) di
permukaan logam aluminium segera setelah logam terpapar oleh udara bebas. Lapisan
aluminium oksida ini nantinya akan mencegah terjadinya oksidasi lebih jauh. Namun,
pasivasi dapat terjadi lebih lambat jika dipadukan dengan logam yang bersifat lebih katodik,
karena dapat mencegah oksidasi aluminium. Bila korosi terjadi pada logam jenis aluminium
maka lapisan senyawa Al2O3 tersebutlah yang akan melindingui aluminum tersebut dari
korosi yang lebih parah lagi, sehingga nantinya lapisan tersebut akan bersifat pelindung
(protektif) bagi aluminium dan membuat aluminium semakin kuat dan tahan terhadap
korosi.

2.4 Faktor korosi

Faktor-faktor yang Mempercepat Korosi

Korosi dapat terjadi karena hal-hal yang alamiah secara lambat maupun cepat. Proses korosi
itu dapat terjadi karena beberapa faktor di antaranya adalah:

-Air dan kelembapan udara

Air dan kelembapan udara merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan
terjadinya proses korosi. Jadi korosi yang terjadi karena air dan kelembapan udara terjadi
ketika kadar uap air di sekitar logam tinggi. Semakin tinggi kadar uap akan semakin mudah
pula logam mengalami korosi.

Hal itu sekaligus menjawab alasan mengapa ketika besi di dalam rumah yang diletakan di
tempat yang lembap akan lebih cepat mengalami korosi. Oleh sebab itu, sebisa mungkin
simpan besi di tempat yang cenderung kering agar tidak berkarat.

Sebab, ketika suatu logam berada di daerah kering seperti gurun, proses korosi akan berjalan
secara lambat karena kadar air yang rendah.
-Elektrolit

Elektrolit yang dimaksudkan di sini bukanlah minuman yang bisa meningkatkan energ.
Elektrolit yang dimaksudkan adalah media yang dapat menjadi media untuk memindahkan
muatan. Elektrolit dapat menyebabkan oksigen di udara mengikat elektron lebih mudah.

Contoh nyata yang bisa dilihat adalah ketika handphone anda jatuh ke dalam air laut atau air
hujan, kemungkinan besar akan rusak dan ketika didiamkan akan berkarat pada bagian
mesinnya. Hal itu terjadi karena air laut yang mengandung garam atau air hujan yang
mengandung asam yang mampu menjadi media yang mempercepat proses korosi.

Hal itu sekaligus menjawab alasan mengapa besi pada lingkungan pabrik dapat mengalami
korosi karena kerap terpapar senyawa asam.

- Permukaan logam yang tidak rata

Tidak hanya faktor-faktor eksternal seperti air atau elektrolit, tetapi bentuk permukaan pada
logam juga berpengaruh pada proses terjadinya korosi.

Semakin tidak rata suatu logam, akan semakin mudah pula mengalami korosi. Hal tersebut
dapat terjadi karena kutub-kutub muatan pada permukaan logam dapat terbentuk. Padahal
kutub muatan itu berperan sebagai anoda dan katoda.

Oleh sebab itu, anda perlu selalu membersihkan barang-barang yang mengandung logam
dengan memastikan agar tetap licin supaya mencegah terjadinya percepatan korosi.

-Terbentuknya sel elektrokimia

Sel elektrokimia dapat terbentuk karena dua permukaan logam saling bersinggungan. Sel
elektrokimia dapat terbentuk ketika permukaan logam yang bersinggungan mengandung
potensial elektroda yang berbeda.

Ketika sel elektrokimia terbentuk logam yang mengandung potensial elektron lebih rendah
bakal melepaskan elektron yang menyebabkan oksidasi. Dan oksidasi itulah yang
sebenarnya menyebabkan terjadinya korosi.

2.5 Dampak korosi dan bagaiamana pencegahan nya

Pada dasarnya korosi memiliki dampak-dampak yang negatif. Meskipun jika dibayangkan
dampaknya hanya sederhana, misalnya besi karatan, padahal dampak dari korosi lebih besar
dari itu. Di antaranya seperti:

Bencana Alam

Bencana Alam yang dimaksudkan seperti kerusakan pada jembatan, bangunan, pipa gas, dll.
Pasalnya korosi juga akan menurunkan sifat mekanik dari suatu struktur sehingga
menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Kerugian Ekonomi

Kerugian ekonomi juga dapat terjadi baik dalam skala nasional maupun rumah tangga. Skala
nasional dapat dikatakan merupakan efek dari keadaan seperti bencana alam tadi,
sedangkan pada rumah tangga, kerugian dapat terjadi peralatan-peralatan yang digunakan
untuk menunjang kehidupan sehari-hari seperti misalnya besi untuk rumah, peralatan
dapur, dsb mengalami kerusakan.

Menghilangkan Nyawa

Hilangnya nyawa yang diakibatkan korosi dapat terjadi karena efek domino dari bencana
alam tadi. Misalnya seperti jembatan rusak, bangunan runtuh, sampai kebocoran pipa
tentunya dapat berpotensi menghilangkan nyawa.

Pengurangan Ketebalan Logam

Ketebalan logam dapat semakin menurun karena terjadinya korosi. Hal itu akan
mengakibatkan hilangnya integritas mekanik serta kegagalan struktural dan kerusakan pada
komponen logam.

Hilangnya Sifat Permukaan yang Penting

Hilangnya sifat permukaan pada logam juga menjadi salah satu dampak dari korosi. Seperti
misalnya hilangnya reflektivitas permukaan, konduktivitas listrik, hingga kemudahan aliran
fluida.

Cara pencegahannya

Usahakan supaya logam tidak berinteraksi langsung dengan udara di luar.

Bagaimana caranya? Caranya sedikit rumit karena anda harus membuat lingkungan sekitar
logam bebas oksigen dengan cara mengalirkan gas karbondioksida. Dengan demikian korosi
akan lebih sulit terjadi.

Lakukan pengecatan.

Pengecatan adalah salah satu cara yang mungkin paling mudah untuk dilakukan untuk
menghindarkan karat. Sebab, dengan pengecatan, logam akan terlindungi dari udara luar
karena tidak langsung bersinggungan. Dengan demikian proses korosi tidak akan mudah
terjadi.

Penggunaan elektroplating.

Elektroplating ini adalah proses untuk melapisi permukaan logam dengan cara elektrokimia,
yaitu dengan melapisi logam katoda dengan logam anoda. Misalnya seperti menggunakan
seng. Seng dipilih sebagai pelapis besi untuk mencegah terjadinya korosi karena seng
memiliki laju oksidasi lebih tinggi dari besi.
Contoh sederhana yang dapat dilihat adalah pada mobil. Mobil dapat terhindar dari karat
karena mobil sudah dilapisi dengan logam lain.

Adapun logam yang dapat mencegah korosi pada bumper mobil adalah kromium atau krom.
Selain mencegah terjadinya korosi, krom juga membuat estetika mobil lebih indah.

Mengorbankan anoda atau perlindungan katoda

Cara ini adalah cara untuk mencegah munculnya sel elektrokimia. Prinsip pencegahan korosi
dengan perlindungan katodik atau katoda adalah dengan cara menyambungkan logam yang
akan dilapisi dengan logam lain yang mengandung potensial elektroda yang lebih kecil.
Sehingga logam yang dilapisi akan terlindung.

Membuat paduan

Paduan ini dilakukan dengan cara mencampur besi dengan logam lain yang mengandung
logam yang cenderung lebih tahan terhadap korosi.

Logam-logam berikut yang paling tahan terhadap korosi adalah krom dan juga nikel.

Gambar terjadi nya korosi:


3. Kesimpulan

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam
dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan.

Contoh korosi terjadi pada bahan-bahan logam atau besi.

Penyebab terjadinya korosi ada beberapa hal, antara lain:

Kontak Langsung logam dengan H2O dan O2

Keberadaan Zat Pengotor

Kontak dengan Elektrolit

Temperatur

pH

Metalurgi

Mikroba

Berdasarkan proses terjadinya korosi, maka ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk
mencegah korosi, yaitu perlindungan mekanis dan perlindungan elektrokimia.

Pencegahan korosi didasarkan pada dua prinsip, yaitu: Mencegah kontak dengan oksigen
dan/atau air dan Perlindungan katoda (pengorbanan anoda).

3.2 Saran

Adapun saran yang di dapatkan untuk laporan ini adalah kita lebih mengetahui tentang
korosi. Dan setelah menyusun makalah ini di harapkan kita dapat membuat karya karya
yang bersifat membangun dan edukatif baik untuk diri sendiri dan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

https://sampoernaacademy.sch.id/id/pengertian-korosi-proses-faktor-dampak-cara-
pencegahan/#:~:text=Korosi%20secara%20umum%20dapat%20diartikan,perubahan
%20suhu%2C%20dan%20kondisi%20cuaca

Anda mungkin juga menyukai