OLEH:
18103021021
FAKULTS TEKNIK
TEKNIK KIMIA
SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada allah swt atas berkat – NYA, karya ilmiah ini dapat
terselesaikan. Penulisan karya ilmiah ini bertujuanuntuk mengamati korosi
pada besi, faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya korosi, selain itu juga
sebagai tugas yang diberikan dan syarat dalam melaksanakan pendidikan.
Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
kriyik serta saran yang membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
Semoga karya ilmiah ini dapat member manfaat bagi pembaca tentang faktor
terjadinya korosi.
2|Korosi
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
ABSTRAK 4
BAB I : PENDAHULUAN 5
1.1.Latar belakang 5
1.2.Rumusan masalah 4
3|Korosi
ABSTRAK
4|Korosi
BAB I
PENDAHULUAN
5|Korosi
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1. Korosi
Korosi merupakan proses perubahan logam menjadi senyawa, terutama
terjadi dalam lingkungan yang mengandung air, atau peristiwa teroksidasinya
suatu logam oleh gas oksigen di udara.
Salah satu contoh korosi adalah yang terjadi pada besi, atau biasa
disebut dengan karat. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan
rumus Fe2O3.XH2O. Pada proses pengamatan, besi (Fe) bertindak sebagai
preduksi dan Oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai
pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat :
Karat disebut sebagai autokatalis karena karat yang terjadi pada logam
akan mempercepat proses pengaratan berikutnya. Korosi adalah kerusakan
atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai
zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh
korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam
mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat
logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah
Fe2O3. nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi
merupakan proses elektro kimia.Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu
berlaku sebagai anode, dimana besi mengalami oksidasi.
Dari data potensial elektrode dapat dihitung bahwa emf standar untuk proses
korosi ini adalah Eosel = +1,67 V. Reaksi ini terjadi pada lingkungan asam
dengan ion H+ sebagian dapat diperoleh dari reaksi karbon dioksida atmosfer
dengan air membentuk H2CO3. Ion Fe2+ yang terbentuk di anode kemudian
teroksidasi lebih lanjut oleh oksigen membentuk besi(III) oksida:
Hidrat besi(III) oksida inilah yang dikenal dengan karat besi. Sirkuit listrik
dipacu oleh migrasi elektron dan ion. Itulah sebabnya korosi cepat terjadi
dalam air garam. Jika proses korosi terjadi dalam lingkungan basa, maka
reaksi katodik yang terjadi adalah:
6|Korosi
O2 (g) + 2 H2O (l) + 2 e 4 OH- (aq)
Korosi besi relatif lebih cepat terjadi dan berlangsung terus, sebab
lapisan senyawa besi(III) oksida yang terjadi bersifat porous sehingga mudah
ditembus oleh udara maupun air. Tetapi, aluminium mempunyai potensial
reduksi jauh lebih negatif dibandingakn besi, proses korosi lanjut menjadi
terhambat karena hasil oksidasi, Al2O3, yang melapisinya tidak
bersifat porous sehingga melindungi logam yang dilapisi dari kontak dengan
udara luar.
2. suhu
Suhu dapat berpengaruh karena suhu akan proses korosi
memerlukan temperature yang optimal, dan akan mempengaruhi
kecepatan dari proses korosi tersebut.
3. Kelembaban
7|Korosi
(yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta
garam, baik dalam bentuk senyawa maupunan-organik.
Laju korosi juga dikenal dengan rasio korosi. Laju korosi dihitung dengan
mengambil korosi pada seluruh permukaan. Laju korosi diukur dengan
kondisi mpy (mils per penetration)
dimana:
A = luas permukaan (in2)
d = massa jenis logam (g/cm3)
t = wakt korosi (hari)
8|Korosi
Apabila terjadi kontak atau secara listrik kedua logam yang berbeda
potensial tersebut akan menimbulkan aliran elektron/listrik diantar kedua
logam. Logam yang mempunyai tahanan korosi rendah (potensial rendah)
akan terkikis dan yang tahanan korosinya lebih tinggi (potensial tinggi) akan
mengalami penurunan korosinya. Korosi galvanic corrosion dipengaruhi oleh,
lingkungan, jarak, area/luas
Pencegahannya :
Oksidasi : M + 1e
Dari reaksi diatas ion electron (e) yang dihasilkan dalam reaksi
oksidasi akan digunakan oleh oksigen (o2) untuk mereduksi air (H2O) untuk
menjadi ion OH. Dengan kata lain bahwa ion hidroksil (H+) dihasilkan pada
setiap pembentukan ion logam M+. Karena tempatnya atau celahnya terbatas
maka reaksi reduksi dari oksigen pada daerah tersebut habis sedangkan metal
M terus bereksi
Dari reaksi diatas didapat HCL yang berubah ion H+ atau CL- yang
dapat meningkatkan laju penghancuran metal didalam celah. Laju korosi
didalam celah tersebut sangat cepat dan bersifat auto katalik karena adanya ion
H+ dan Cl-
9|Korosi
1. Penggunaan sistem sambungan butt joint dengan pengelasan dibanding
dengan sambungan keling untuk peralatan peralatan baru
2. Celah sambungan ditutup dengan pengelasan menerus atau dengan
soldering
3. Peralatan – peralatan harus diperiksa dan dibersihkan secara teratur,
terutama pada sambungan – sambungan yang rawan
4. Hindari pemakaian packing yang bersifat higroskopis
5. Penggunaan gasket dan absorbent seperti teflon jika memungkinkan
6. Pada desain saluran drainase,hindari adanya lengkungan – lengkungan
tajam serta daerah genangan fluida
FILIFORM CORROSION
Serangan dari korosi ini tidak merusak komponen utama metal tetapi
hanya mempengaruhi atau merusak penampilan permukaan metal dimana
permukaan dan penampilan kaleng makanan atau minuman.
10 | K o r o s i
sebagai sel yang memberikan elektron dan lingkungannya sebagai penerima
elektron. Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah reaksi
oksidasi, dimana atom-atom logam larut kelingkungannya menjadi ion-ion
dengan melepaskan elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari katoda
terjadi reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati logam dan
menangkap elektro-elektron yang tertinggal pada logam. Dampak yang
ditimbulkan korosi sungguh luar biasa.
11 | K o r o s i
a. Pengecatan
Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak
dengan air dan udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan
lebih melindungi besi terhadap korosi. Pengecatan harus sempurna
karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh cat, maka besi
dibawah cat akan terkorosi. Pagar bangunan dan jembatan biasanya
dilindungi dari korosi dengan pengecatan. Contoh cromium plating
membuat bumper mobil tahan karat.
b. Dibalut plastik
Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan
rumah tangga biasanya dibalut plastic untuk menghindari korosi.
e. Pengorbanan anoda
Perbaikan pipa baeah tanah yang terkorosi mungkin
memerlukan perbaikan yang mahal biayanya. Hal ini dapat diatasi
dengan teknik pengeranan anoda, yaitu dengan cara menanamkan
logam magnesium kemudan dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah
kawat. Logam magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak
karena magnesium merupakan logam yang aktif (lebih mudah
berkarat).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
12 | K o r o s i
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannyayang menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari korosi
disebut perkaratan. Penyebab terjadinya korosi ada beberapa hal, antara lain:
DAFTAR PUSTAKA
Suroso, Asih, dkk.2011. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII Semester 1. Aspirasi
Purba, Michael. 2007. KIMIA untuk Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Sagala, Polmer P. 2011. Jago KIMIA SMA Kelas 1, 2, 3. Jakarta : Kawan
Pustaka
13 | K o r o s i
LAMPIRAN
14 | K o r o s i
Gambar 4. Korosi batas butir
15 | K o r o s i