Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

“KOROSI”

Disusun oleh

Nama :
Kelas : XII MIPA 1
No :

SMA NEGERI 1 PEMALANG


Jl. Jend. Gatot Subroto Pemalang 52319 Telp: (0284) 32137 Fax (0284) 325226

Website: www.sman1-pemalang.sch.id Email: smansa_pml@yahoo.com

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya kepada saya sehingga makalah dengan praktikum kimia ini dapat
saya selesaikan.
Penulisan makalah ini didasarkan atas rasa pentingnya kita sebagai pelajar dalam
mengetahui berbagai peristiwa yang berhubungan dengan ilmu Kimia, salah satunya ialah
peristiwa korosi pada logam.
Tersusunnya makalah ini berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya mengucapkan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua
saya, Bapak Nurhuda, S.Pd., M.Pd. selaku guru mata pelajaran Kimia, serta teman-teman
saya yang senantiasa memberi dukungan terhadap terciptanya makalah ini. Saya senantiasa
berdoa semoga Allah swt. membalas budi baik mereka dan memberikan limpahan rahmat
yang berlipat ganda.
Akhirnya, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
dapat menjadi sumbangan bagi dunia pendidikan.

Pemalang, 01 Oktober 2018

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang


Dalam bahasa sehari-hari korosi dikenal dengan perkaratan. Karat adalah sebutan bagi
korosi pada besi, padahal korosi merupakan gejala destruktif yang mempengaruhi hampir
semua logam. Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang mengalami korosi. Karena
itu tidak mengherankan bila istilah korosi dan karat hampir dianggap sama. Korosi
dikenal merugikan karena bersifat merusak logam dan membahayakan.Oleh karena
itu,dengan pentingnya mempelajari pencegahan korosi.

2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses terjadinya korosi?

2. Apa yang menyebabkan terjadinya korosi?

3. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan korosi?

4. Apa saja faktor-faktor yang dapat mempercepat terjadinya korosi?

2.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui proses bagaimana terjadinya korosi.

2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya korosi.

3. Untuk mengetahui faktor- faktor penyebab terjadinya korosi

4. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempercepat korosi


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Korosi


Korosi merupakan proses perubahan logam menjadi senyawa, terutama terjadi dalam
lingkungan yang mengandung air, atau peristiwa teroksidasinya suatu logam oleh gas oksigen
di udara.
Salah satu contoh korosi adalah yang terjadi pada besi, atau biasa disebut dengan karat.
Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3.XH2O. Pada proses
pengamatan, besi (Fe) bertindak sebagai preduksi dan Oksigen (O2) yang terlarut dalam air
bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat :
Anode : Fe2+ + 2e- → Fe
Katode : 2H2O → O2 + 4H+ + 4e-
Karat disebut sebagai autokatalis karena karat yang terjadi pada logam
akan mempercepat proses pengaratan berikutnya.korosi adalah kerusakan atau degradasi
logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi
disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah
Fe2O3. nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses elektro
kimia.Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, dimana
besi mengalami oksidasi.

2.2. Penyebab Korosi


Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang
berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian
bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik
pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran
udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.
Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta
garam, baik dalam bentuk senyawa maupunan-organik.
Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif keudara dapat mempercepat proses
korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mepercepat proses korosi
peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut. Flour, hidrogen fluorida beserta
senyawa-senyawaannya dikenal sebagai bahan korosif.
Dalam industri, bahan ini umumnya dipakai untuk sintesa bahan-bahan
organik. Amoniak (NH3) merupakan bahan kimia yang cukup banyak digunakan dalam
kegiatan industri. Pada suhu dan tekanan normal, bahan ini berada dalam bentuk gas dan
sangat mudah terlepas ke udara.

2.3. Proses Terjadinya Korosi


Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan-bahan logam yang pada
dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak langsung
dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang paling umum, yaitu kerusakan logam
besi dengan terbentuknya karat oksida. Dengan demikian, korosi menimbulkan banyak
kerugian.
Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan
melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses katodik yang mengkonsumsi
elektron tersebut dengan laju yang sama : proses katodik biasanya merupakan reduksi
ion hidrogen atau oksigen dari lingkungan sekitarnya. Untuk contoh korosi logam besi dalam
udara lembab.

2.4. Dampak dari Korosi


Karatan adalah logam yang mengalami kerusakan berbentuk keropos. Sedangkan bagian
logam yang rusak dan berwarna hitam kecoklatan pada baja disebut Karat. Secara teoritis
karat adalah istilah yang diberikan terhadap satu jenis logam saja yaitu baja, sedangkan
secara umum istilah karat lebih tepat disebut korosi. Korosi didefenisikan sebagai degradasi
material (khususnya logam dan paduannya) atau sifatnya akibat berinteraksi
dengan lingkungannya. Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat
alamiah dan berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau
dihentikan sama sekali.
Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses
perusakannya. Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi merupakan proses terjadinya transfer
elektron dari logam ke lingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yang memberikan elektron
dan lingkungannya sebagai penerima elektron. Reaksi yang terjadi pada logam yang
mengalami korosi adalah reaksi oksidasi, dimana atom-atom logam larut kelingkungannya
menjadi ion-ion dengan melepaskan elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari katoda
terjadi reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati logam dan menangkap elektron-
elektron yang tertinggal pada logam. Dampak yang ditimbulkan korosi sungguh luar biasa.
Dampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung dan kerugian tidak
langsung. Kerugian langsung adalah berupa terjadinya kerusakan pada peralatan, permesinan
atau stuktur bangunan. Sedangkan kerugian tidak langsung berupa terhentinya aktifitas
produksi karena terjadinya penggantian peralatan yang rusak akibat korosi, kehilangan
produk akibat adanya kerusakan pada kontainer, tangki bahan bakar atau jaringan pipa air
bersih atau minyak mentah, terakumulasinya produk korosi pada alat penukar panas dan
jaringan pemipaannya akan menurunkan efisiensi perpindahan panas, dan lain sebagainya.
Berdasarkan kondisi lingkungannya, korosi dapat diklasifikasikan sebagai korosi
basah yaitu korosi yang terjadi dilingkungan air, korosi atmosferik yang terjadi di
udara terbuka dan korosi temperatur tinggi yaitu korosi yang terjadi
dilingkungan bertemperatur diatas 500oC.

2.5. Mencegah Terjadinya Korosi


Prinsip sederhananya adalah ”menutup” jalan masuk dan kontak antara permukaan besi
dengan air dan udara. Caranya bisa bermacam-macam, missalnya dengan cara pengecatan,
dan melapisi besi dengan bahan lain misal chrom, nekel, penyepuhan atau galvanisasi. Ada
juga logam yang dibentuk dari campuran besi sedemikian rupa namun tetap kuat yang disebut
dengan STAINLESS STELL atau baja tahan karat, biasanya digunakan untuk pisau, alat
dapur atau alat-alat kedokteran/kesehatan.
Cara lainnya adalah dengan apa ayang disebut dengan PROTEKSI KATODIK,
yaitu menlindungi benda besi dari karat dengan menjadikannya benda itu sebagai
KATODA, secara sederhana bias dijelaskan bahwa sebatang besi akan lebih mudah
terkena karat dibandingkan tembaga, maka dengan "menempelkan" besi
pada sebuah tembaga, maka karat yang muncul akan "terserap" menuju besi,
bukannya tembaga. Cara ini biasanya digunakan untuk jalur pipa yang panjang, menara
tinggi, dan juga mulai dikembangkan dalam teknologi pencegah karat di kendaraan mobil.
Misalnya menara menara antena, terbuat dari besikan. Lalu kenapa mereka tidak bisa
berkarat? Itu disebabkan karena setiap beberapa waktu selalu di cat ulang, tidak
menyisakan tempat bagi udara dan air bertemu dengan permukaan besi membentuk karat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan


Alat :

 6 buah gelas plastik

 6 buah paku ukuran besar yang masih mengkilap

 Amplas

Bahan :

 Air sumur

 Air sumur matang

 Air sabun

 Larutan cuka (diencerkan 10 kali)

 Kawat tembaga

3.2. Langkah Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Memberi label setiap gelas dengan tulisan :

 Gelas 1 (udara kosong)


 Gelas 2 (air sumur)
 Gelas 3 (air sumur matang)
 Gelas 4 (air cuka)
 Gelas 5 (air sabun)
 Gelas 6 (kawat tembaga)

3. Menuangkan semua larutan ke dalam gelas secukupnya (gelas 2-5).


4. Melilitkan kawat tembaga pada paku yang akan dimasukkan ke dalam gelas ke-enam.

5. Memasukkan paku kedalam gelas 1-6.

6. Menyimpan tabung (gelas aqua) tersebut selama ±7 hari.

7. Mengamati perubahan yang terjadi pada paku-paku tersebut dan tulis hasil
pengamatan hasil pengamatan.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

B. Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

B. Saran
Praktikum ini hanya menggunakan beberapa bahan saja, masih banyak bahan lainnya
yang dapat menguji faktor-faktor yang mempengaruhi korosi sehingga disarankan masih ada
kegiatan praktikum yang menggunakan bahan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://mutiarasybh.blogspot.com/
https://www.academia.edu/8316389/MAKALAH_KOROSI

Anda mungkin juga menyukai