Anda di halaman 1dari 4

JUDUL

PEMANFAATAN KULIT DURIAN SEBAGAI PENGGANTI BATERAI


TUJUAN
a. Mengetahui zat apa saja yang terkandung dalam kulit durian sehingga dapat
digunakan sebagai energi pengganti batu baterai.
b. Mengetahui bagian dari kulit durian yang dapat digunakan sebagai bahan pengganti
energi batu baterai.
c. Mengetahui proses pengolahan kulit durian menjadi energi pengganti batu baterai.
d. Mengetahui berapa lama energi pengganti dari kulit durian dapat digunakan.
PEMBAHASAN
A. Pengertian baterai
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya
dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
1. Batang karbon sebagai anode (kutub positif baterai)
2. Seng (Zn) sebagai katode (kutub negatif baterai)
3. Pasta sebagai elektrolit (penghantar)
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5
volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan rechargeable
battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon
genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang
disebut dengan baterai sekunder. Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya
bersifat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai
sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible
reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa
dibalik (reversible reaction).
Limbah baterai tidak hanya menyebabkan polusi tetapi juga membahayakan sumber
daya alam karena mengandung logam berat dan elektrolit korosif yang menjadi sumber daya
baterai, seperti timah, merkuri, nikel, kadmium, lithium, perak, seng dan mangan. Dalam aksi
mikroorganisme, merkuri anorganik bisa diubah menjadi methylmercury, berkumpul dalam

tubuh ikan yang kemudian dikonsumsi manusia. Methylmercury dapat memasuki sel-sel otak
dan berdampak serius seperti merusak sistem saraf yang bisa membuat orang menjadi gila
atau bahkan menyebabkan kematian. Sedangkan kadmium baterai dapat mengkontaminasi
tanah dan air, yang akhirnya masuk ke tubuh manusia menyebabkan kerusakan hati dan
ginjal, juga dapat menyebabkan tulang lunak atau kecacatan tulang berat. Selain itu,
kadmium dapat menyebabkan keracunan kronis dan menjadi faktor menyebabkan emfisema
(penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara di paruparu), osteomalasia (pelunakan tulang), anemia (kurang darah), juga membuat kelumpuhan
pada tubuh manusia. Ekskresi timbal juga paling sulit di dalam tubuh manusia dan dapat
mengganggu fungsi ginjal dan fungsi reproduksi. Jika limbah baterai dicampur dengan
limbah padat lainnya, dari waktu ke waktu kandungan berbahaya didalamnya dapat
mencemari air dan tanah, yang kemudian mengancam kehidupan ikan, tanaman, perusakan
lingkungan dan secara tidak langsung mengancam kesehatan manusia.
Kandungan baterai
Zat yang terkandung dalam baterai adalah sebagai berikut:
Belerang, Air raksa, Asam sulfat, Seng, Amonium klorida, Antimon, Kadmium, Perak, Nikel,
Hidrida logam nickel, Litium, Hidrida, Kobalt, Mangan, Nitrogliserin,Rubidium
B. Kandungan pada Kulit Durian
Kandungan kulit durian adalah sebagai berikut adalah:
1.

Kulit durian secara proporsional mengandung unsur selulose yang tinggi (50-60 persen)

dan kandungan lignin (5 persen) serta kandungan pati yang rendah (5 persen) sehingga dapat
diindikasikan bahan tersebut bisa digunakan sebagai campuran bahan baku papan olahan
serta produk lainnya yang dimampatkan. Nilai keteguhan lengkung (Modulus of Elastisity)
produk papan partikel dari limbah kulit durian yang menggunakan perekat mineral (semen)
adalah sebesar 360 kg/cm2 dengan nilai keteguhan patah (Modulus of Rupture) sebesar 543
kg/cm2
2.

Kandungan kimia kulit durian yang dapat dimanfaatkan adalah pektin. Pektin

merupakan senyawa yang baik digunakan sebagai pengental dalam makanan. Sehingga
pektin yang diperoleh dari kulit durian dapat dimanfaatkan sebagai pengental dalam
pembuatan cendol. Kulit durian untuk bahan pengusir nyamuk atau bahan bakar memasak

(hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalor kulit durian sebesar 3786,95 kal/gram
dengan kadar abu rendah yaitu 4 persen), sebuah ajang lomba internasional (forum
Indonesian Young Scientists (Inays) 2008 di Universitas Parahyangan, Bandung ) pernah
menampilkan temuan obat nyamuk dari ekstrak kulit durian
3.

Lumatan kulit durian dapat perut akan mempermudah buang air besar, mengobati ruam

pada kulit (sakit kurap), air abu kulit buah durian dapat digunakan sebagai obat pelancar haid
dan juga penggugur kandungan (abortivum). Abu dan air rendaman abu bisa digunakan
sebagai campuran pewarna tradisional
4.

Kulit durian dapat digunakan sebagai penghilang bau dan mabuk setelah makan durian,

caranya adalah dengan meminum air dengan menggunakan kulit durian, juga membasuh
tangan dengan air yang diletakkan di kulit durian.
Kulit Durian sebagai Pengganti Baterai
Kulit Durian memiliki kandungan zat Kalium dan Natrium tinggi yang bisa digunakan
untuk mengalirkan ion positif dan ion negatif. Kandungan dua zat inilah yang kemudian
menciptakan aliran listrik.Ternyata, di dalam kulit durian mengandung unsur kalium dan
natrium tinggi yang bisa digunakan untuk mengalirkan ion positif dan negatif. Dengan
sejumlah proses, kulit Durian ini mampu menghasilkan tegangan sebesar 1,25 volt. Tegangan
ini cukup untuk menghidupkan kembali aliran listrik baterai yang sudah mati.
Elemen kering atau baterai adalah sumber tegangan yang dapat lebih lama mengalirkan
arus listrik daripada elemen volta. Elemen kering dibuat pertama kali pada tahun 1866,
kimiawan Perancis oleh George Leclanche. Elemen kering ini terdiri atas Zn yang berbentuk
bejana dan logam dalam Zn ini dilapisi karbon (batang arang). Karena batang arang memiliki
potensial lebih tinggi daripada Zn, maka batang arang sebagai anoda, sedangkan Zn sebagai
katoda. Di bagian dalam elemen kering ini terdapat campuran antara salmiak atau amonium
klorida (NH4Cl) serbuk arang dan batu kawi atau mangan dioksida (MnO 2). Campuran ini
berbentuk pasta yang kering. Karena elemen ini menggunakan larutan elektrolit berbentuk
pasta yang kering maka disebut elemen kering. Pada elemen kering, NH 4Cl sebagai larutan
elektrolit dan MnO2 sebagai depolarisator. Kegunaan dispolarisator yaitu dapat meniadakan
polarisasi. Sehingga arus listrik pada elemen kering dapat mengalir lebih lama sebab tidak
ada gelembung-gelembung gas.

Arus listrik pada baterai mengalir searah dan terjadi bila kutub positif dihubungkan
dengan kutub negatif. Oleh sebab itu aliran baterai dinamakan Direct Current (DC). Untuk
menambah tegangan listrik baterai dapat disusun secara seri, yaitu disusun berurutan dengan
kutub positif-negatif dengan berselang-seling. Misalnya 3 buah baterai mempunyai tegangan
1,5 volt yang disusun seri akan mempunyai tegangan 4,5 volt. Susunan seperti ini sering kita
jumpai pada alat-alat listrik sederhana seperti senter dan walkman. Adapun pasangan paralel
adalah jika masing-masing kutub baterai yang sama saling dihubungkan, tegangan listrik
yang didapat bertambah, tetapi arus yang mengalir akan menjadi lebih besar. Baterai isi ulang
Saat ini, pemakaian baterai isi ulang semakin meluas, seiring semakin banyaknya alat
komunikasi dan alat elektronik lainnya yang bersifat portable (mudah dibawa dan dipindahpindahkan), misalnya komputer laptop, telepon genggam, Personal Digital Assistant (PDA),
kamera digital, dan kamera genggam. Umumnya jenis baterai yang digunakan adalah nikelkadmium (Ni-Cd), yang memakai bahan nikel hidroksida serta kadmium sebagai
elektrodanya, dan kalium hidroksida sebagai elektrolit. Akan tetapi, baterai isi ulang juga ada
yang menggunakan bahan litium sebagai elektrodanya, sehingga mempunyai daya tahan yang
lama.
SIMPULAN
Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kulit durian mengandung zat
kalium dan natrium tinggi yang bisa digunakan untuk mengalirkan ion positif dan negatif.
Kandungan dua zat inilah yang kemudian menciptakan aliran listrik. Pemrosesan kulit durian
sebagai pengganti baterai adalah dengan cara membuang kulit bagian luar (yang berduri)
kemudian ditumbuk dan dikeringkan. Setelah itu, kaleng luar dan plastik pembungkus dari
baterai bekas dilepas kemudian mencabut bagian elektrolit dan mengambil pasta warna
hitam. Kemudian tumbukan kulit durian dimasukkan ke dalam baterai. Dengan sejumlah
proses tersebut, kulit Durian ini mampu menghasilkan tegangan sebesar 1,25 volt. Tegangan
ini cukup untuk menghidupkan kembali aliran listrik baterai yang sudah mati.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai