Disusun Oleh :
KELOMPOK 12
1. Asti Shafa Kirana (205090200111053)
2. Moh Adrian Barra Akbar (205090201111010)
3. Raihan Putra Priyanto (205090207111012)
Sel Surya atau Solar Cell adalah suatu perangkat atau komponen yang dapat mengubah energi
cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip efek Photovoltaic. Yang
dimaksud dengan Efek Photovoltaic adalah suatu fenomena dimana munculnya tegangan listrik
karena adanya hubungan atau kontak dua elektroda yang dihubungkan dengan sistem padatan
atau cairan saat mendapatkan energi cahaya. Oleh karena itu, Sel Surya atau Solar Cell sering
disebut juga dengan Sel Photovoltaic (PV). Efek Photovoltaic ini ditemukan oleh Henri
Becquerel pada tahun 1839.
Arus listrik timbul karena adanya energi foton cahaya matahari yang diterimanya berhasil
membebaskan elektron-elektron dalam sambungan semikonduktor tipe N dan tipe P untuk
mengalir. Sama seperti Dioda Foto (Photodiode), Sel Surya atau Solar Cell ini juga memiliki
kaki Positif dan kaki Negatif yang terhubung ke rangkaian atau perangkat yang memerlukan
sumber listrik.
Pada dasarnya, Sel Surya merupakan Dioda Foto (Photodiode) yang memiliki permukaan yang
sangat besar. Permukaan luas Sel Surya tersebut menjadikan perangkat Sel Surya ini lebih
sensitif terhadap cahaya yang masuk dan menghasilkan Tegangan dan Arus yang lebih kuat
dari Dioda Foto pada umumnya. Contohnya, sebuah Sel Surya yang terbuat dari bahan
semikonduktor silikon mampu menghasilkan tegangan setinggi 0,5V dan Arus setinggi 0,1A
saat terkena (expose) cahaya matahari.
Saat ini, telah banyak yang mengaplikasikan perangkat Sel Surya ini ke berbagai macam
penggunaan. Mulai dari sumber listrik untuk Kalkulator, Mainan, pengisi baterai hingga ke
pembangkit listrik dan bahkan sebagai sumber listrik untuk menggerakan Satelit yang
mengorbit Bumi kit
2. Cara Kerja Sel Surya
Sinar Matahari terdiri dari partikel sangat kecil yang disebut dengan Foton. Ketika terkena sinar
Matahari, Foton yang merupakan partikel sinar Matahari tersebut meghantam atom
semikonduktor silikon Sel Surya sehingga menimbulkan energi yang cukup besar untuk
memisahkan elektron dari struktur atomnya. Elektron yang terpisah dan bermuatan Negatif (-
) tersebut akan bebas bergerak pada daerah pita konduksi dari material semikonduktor. Atom
yang kehilangan Elektron tersebut akan terjadi kekosongan pada strukturnya, kekosongan
tersebut dinamakan dengan “hole” dengan muatan Positif (+).
Daerah Semikonduktor dengan elektron bebas ini bersifat negatif dan bertindak sebagai
Pendonor elektron, daerah semikonduktor ini disebut dengan Semikonduktor tipe N (N-type).
Sedangkan daerah semikonduktor dengan Hole bersifat Positif dan bertindak sebagai Penerima
(Acceptor) elektron yang dinamakan dengan Semikonduktor tipe P (P-type).
Di persimpangan daerah Positif dan Negatif (PN Junction), akan menimbulkan energi yang
mendorong elektron dan hole untuk bergerak ke arah yang berlawanan. Elektron akan bergerak
menjauhi daerah Negatif sedangkan Hole akan bergerak menjauhi daerah Positif. Ketika
diberikan sebuah beban berupa lampu maupun perangkat listrik lainnya di Persimpangan
Positif dan Negatif (PN Junction) ini, maka akan menimbulkan Arus Listrik.
1. PLTS,
2. Lampu Jalanan,
3. kalkulator,
4. pemanas air
Sebuah Sel surya dalam menghasilkan energi listrik (energi sinar matahari menjadi Foton)
tidak tergantung pada besaran luas bidang Silikon, dan secara konstan akan menghasilkan
energi berkisar ± 0.5 volt maksimum 600 mV pada 2A, dengan kekuatan radiasi solar matahari
1000 W/m2 = ”1 Sun” akan menghasilkan arus listrik (I) sekitar 30 mA/cm2 per sel surya.
Daya (P) listrik yang dihasilkan oleh sel surya merupakan hasil perkalian dari tegangan (V)
keluaran dengan banyaknya electron yang mengalir atau besarnya arus (I), hubungan tersebut
ditunjukkan pada persamaan 1, sedangkan nilai rerata daya yang dihasilkan selama titik
pengujian ditunjukkan pada persamaan 2.
(1)
(2)
3.1 Contoh tabel pengujian
Sel surya memiliki beberapa jenis bahan semikonduktor. Bahan semikonduktor merupakan
bahan yang dapat menghantarkan arus listrik bila disuplai dengan cahaya atau panas, tetapi
pada suhu rendah beroprasi sebagai insulator. Pada saat ini, 95 % bahan sel surya di dunia
dibuat menggunakan Silikon (Si). Selain bahan terbanyak kedua di muka bumi, proses
pembuatannya juga ramah lingkungan. Pembuatannya dengan mendoping Silikon dengan
bahan lain, silikon dapat digunakan sebagai bahan dasar sel surya. Dua layer yang bermuatan
berbeda tersebut akan memunculkan p-n juction.
Cover Glass, kaca yang berfungsi sebagai pelindung sel surya dari air hujan dan kotoran.
Anti Reflective Coating, bagian ini merupakan lapisan yang berfungsi sebagai
pengoptimal penyerapan cahaya matahari. Material anti refleksi berupa lapisan tipis
dengan indeks refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya
dibelokkan ke arah semikonduktor, sehingga meminimalisir pemantulan cahaya
Contact Grid, lapisan transparan sebagai kontak negatif.
Silicon Layer, bagian yang terdiri dari junction, gabungan dari kedua material
semikonduktor tipe-p dan tipe-n yang membentuk p-n junction. P-n junction ini lah
yang menjadi dasar prinsip kerja sel surya.
Metal Backing/ Substrat, material yang menopang seluruh komponen sel surya.
Material substrat juga harus memiliki konduktifitas yang baik, karena juga berfungsi
sebagai kontak terminal positif sel surya. Umumnya digunakan bahan metal seperti Alumunium
(Al) dan Molybdenum (Mo) .
3. Jelaskan prinsip kerja Sel Surya konvensional Silikon (Si) !
Prinsip kerja sel surya silikon adalah berdasarkan konsep semikonduktor p-n junction.
Semikonduktor tipe-n didapat dengan mendoping silikon dengan unsur dari golongan V
(Phosphorus) sehingga terdapat kelebihan elektron valensi dibanding atom sekitar. Pada sisi
lain semikonduktor tipe-p didapat dengan doping oleh golongan III(Boron) sehingga
elektronvalensinya defisit satu dibanding atom sekitar. Ketika dua tipe material tersebut
mengalami kontak maka kelebihan elektron dari tipe-n berdifusi pada tipe-p. Sehingga area
doping-n akan bermuatan positif sedangkan area doping-p akan bermuatan negatif.
Medan elektrik yang terjadi antara keduanya mendorong elektron kembali ke daerah-n dan hole
ke daerah-p. Pada proses ini terlah terbentuk p-n junction. Dengan menambahkan kontak logam
pada area p dan n maka telah terbentuk dioda
Ketika junction disinari, photon yang mempunyai energi sama atau lebih besar dari lebar pita
energi materia tersebut akan menyebabkan eksitasi elektron dari pita valensi ke pit akonduksi
dan akan meninggalkan hole pada pita valensi. Elektron dan hole ini dapatbergerak dalam
material sehingga menghasilkan pasangan elektron-hole. Apabila ditempatkan hambatan pada
terminal sel surya, maka elektron dari area-n akan kembalike area-p sehingga menyebabkan
perbedaan potensial dan arus akan mengalir.
4. Manakah yang menghasilkan daya lebih besar antara sel surya diam dan sel surya
berpenjejak? Sertakan alasan!
Sel surya berpenjejak menghasilkan daya lebih besar, karena fleksibilitas pergerakan dari sel
surya berpenjajak menyebabkan penangkapan cahaya matahari lebih maksimal di pagi dan sore
hari. Sehingga, arus yang dihasilkan lebih maksimal dan daya yang dihasilkan lebih besar.
5. Kendala apa saja yang terdapat dalam PLTS, dan apa saja yang menjadi parameter
kehandalan suatu pembangkit?
Kendala utama dalam PLTS adalah investasi awal
yang cukup besar dan harga listrik per kWh listrik
yang dibangkitkan relatif tinggi. Karena
memerlukan beragam komponen seperti inverter,
baterai, dan sebagainya.
Selain itu, Kendala operasi dari pembangkit listrik tenaga surya adalah terlalu tergantung pada
cuaca. Besarnya arus dan tegangan output yang berbanding lurus dengan penyinaran cahaya
pada cell serta rendahnya effisiensi dari cell menyebabkan suplai tenaga listrik yang
dibutuhkan masyarakat tidak selalu dapat terpenuhi.
https://teknikelektronika.com/pengertian-sel-surya-solar-cell-prinsip-kerja-sel-surya/
https://teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-sel-surya/prinsip-kerja-sel-surya/
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik
http://ums.ac.id/
https://suryautamaputra.co.id/blog/2016/04/16/pengertian-dan-jenis-sel-surya/