Anda di halaman 1dari 12

REKAYASA IDE

GOLONGAN 14

KELOMPOK 6

Elsama Cristina Manalu (4193510016)


Ryandi Simbolon (4191210008)
Sarah Sihotang (4193510011)
Teguh Hidayat Panjaitan (4191210002)

KELAS : Kimia Nondik B 2019

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PNGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas hikmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kimia Logam Utama .
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yang bersangkutan yang telah
membimbing kami selama proses belajar dan mengajar pada mata kuliah ini. Kami menyadari
bahwa tugas Rekayasa Ide ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sebagai
penulis meminta maaf jika ada kalimat atau tulisan yang salah dankamu juga mengharapkan
saran dan kritik untuk membagusin makalah Rekayasa Ide kami .
Akhir kata dari kami penulis , kami ucapkan banyak terimakasih. Semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah........................................................................................................1

Rumusan Masalah.................................................................................................................1

Tujuan....................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Korosi....................................................................................……….2

Faktor yang Memengaruhi Korosi.........................................................................2

Cara Pencegahan Korosi Besi atau Baja......................................................................3

BAB III IDE BARU.................................................................................................6

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan............................................................................................................................8

Saran......................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULU
LATAR BELAKANG
Korosi adalah hasil destruktif dari reaksi elektrokimia, antara logam dan
lingkungan sekitar. ... Dengan kata lain, korosi  saat logam yang dimurnikan secara
alami diubah menjadi bentuk yang lebih stabil seperti oksida, hidroksida atau sulfida,
hal ini menyebabkan kerusakan material .Proses korosi logam berlangsung secara
elektrokimia yang pada prosesnya terjadi secara simultan di anoda dan katoda yang
membentuk rangkaian arus listrik tertutup. korosi atau bisa disebut juga dengan
pengkaratan merupakan suatu peristiwa kerusakan atau penrunan mutu dari suatu bahan
logam yang disebabkan karena terjadi reaksi antara logam dan lingkungan.
. Contohya dari korosi adalah dengan pelapisan permukaan logam dengan
katodik, penambahan inhibitor korosi.

RUMUSAN MASALAH

1 Apakah yang dimaksud dengan korosi ?

2. Apa saya penyebab terjadinya korosi ?

3. Apa saja tips untuk pencegahan korosi pada besi atau baja ?

4. Apakah Reaksi kimia apa saja yang terjadi pada logam yang mengalami perkaratan?

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOROSI
Korosi adalah degradasi atau penurunan mutu material biasanya logam yang sering
kita kenal sebagai karat. Fenomena isini disebabkan baik oleh proses elektrokimia yang
terjadi secara spontan dari logam yang berinteraksi dengan lingkugan maupun oleh
sifat materialnya sendiri. Secara umum, korosi memecah atom unsur dari logam
menjadi ion-ion akibat bereaksi dengan zat lain sehingga dapat menghilangkan massa.
Pada besi proses korosi yang terjadi pada udara normal dapat kita buat sebagai berikut:

Fe(s) + H2O(l) + 1/2 O2(g) → Fe(OH)2(s) ……(1)


Fero hidroksida [Fe(OH)2] yang terbentuk pada reaksi ini kemudian akan
bereaksi kembali menjadi ferri hidroksida [Fe(OH)3] karena terpapar air dan
udara dilingkugan. Reaksi dapat ditulis seperti berikut:

4 Fe(OH)2(s) + O2(g) + 2H2O(l) → 4Fe(OH)3(s) ……(2)

2Fe(OH)3 → Fe2O3 + 3H2O …….(3)

Feri hidroksida yang terbentuk dapat pula berubah menjadi Fe 2O3 yang
berwarna merah kecoklatan yang biasa disebut karat.

B. FAKTOR YANG MEMENGARUHI TERJADINYA KOROSI PADA BESI

1. Konsentrasi H2O dan O2

Korosi pada permukaan logam merupakan proses yang mengandung reaksi


redoks. Reaksi yang terjadi ini merupakan sel Volta mini. sebagai contoh, korosi
besi terjadi apabila ada oksigen (O2) dan air (H2O). Logam besi tidaklah murni,
melainkan mengandung campuran karbon yang menyebar secara tidak merata
dalam logam tersebut. Akibatnya menimbulkan perbedaan potensial listrik antara
atom logam dengan atom karbon (C). Atom logam besi (Fe) bertindak sebagai
anode dan atom C sebagai katode. Oksigen dari udara yang larut dalam air akan
tereduksi, sedangkan air sendiri berfungsi sebagai media tempat berlangsungnya
reaksi redoks pada peristiwa korosi. Semakin banyak jumlah O2 dan H2O yang
mengalami kontak denan permukaan logam, maka semakincepat berlangsungnya
korosi pada permukaan logam tersebut.Dalam kondisi kelembaban yang lebih
tinggi, besi akan lebih cepat berkarat. Selain itu, dalam air yang kadar oksigen
terlarutnya lebih tinggi, perkaratan juga akan lebih cepat. Hal ini sebagaimana air
dan oksigen masing-masing berperan sebagai medium terjadinya korosi dan agen
pengoksidasi besi.
2. pH
Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi akan lebih cepat,
sebagaimana reaksi reduksi oksigen dalam suasana asam lebih spontan yang
ditandai dengan potensial reduksinya lebih besar dibanding dalam suasana netral
ataupun basa.
3. Keberadaan elektrolit

Keberadaan elektrolit seperti garam NaCl pada medium korosi akan


mempercepat terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit membantu
menghantarkan elektron-elektron bebas yang terlepas dari reaksi oksidasi di daerah
anode kepada reaksi reduksi pada daerah katode.
4. Suhu

Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini sebagaimana laju
reaksi kimia meningkat seiring bertambahnya suhu.
5. Galvanic coupling

Bila besi terhubung atau menempel pada logam lain yang kurang reaktif (tidak
mudah teroksidasi, potensial reduksi lebih positif), maka akan timbul beda
potensial yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari besi (anode) ke logam
kurang reaktif (katode). Hal ini menyebabkan besi akan lebih cepat mengalami
korosi dibandingkan tanpa keberadaan logam kurang reaktif. Efek ini disebut juga
dengan efek galvanic coupling.
C. CARA PENCEGAHAN KOROSI BESI ATAU BAJA

Korosi menimbulkan banyak kerugian Karena menguraikan umur


berbagaibarang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya
korosi dapatdicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless
steel).akan tetapi,proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.Kita
ketahui bahwa korosi besi memerlukan oksigen dan air. Cara-cara pencegahan
korosi besi yang akan dibahas berikut ini didasarkan pada dua sifattersebut,
yaitu:
1. Mengecat

Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak besi
denganudara dan air.
2. Melumuri dengan oli dan gemuk

Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk
mencegahkontak besi dengan air.
3. Dibalut dengan plastic
Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut
denganpelastik. Pelastik mencegah kontak besi dengan udara dan air.
4. Tin plating (pelapisan dengan timah)

besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisandilakukan secara elektrolisis, yang


disebut electroplating. timah tergolong logam yang tahan karat. Besi yang dilapisi
timah tidak mengalami korosi karena tidak ada kontakdengan oksigen (udara) dan air.
Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besiselama lapisan itu utuh (tanpa cacat).
Apabila lapisan timah ada yang rusak,misalnyatergores, maka timah justru
mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadikarena potensial reduksi besi
lebih negativ dari pada timah (EFe = - 0,44 volt; E Sn = -0,14 volt)..
 Cromium plating (pelapisan dengan kromium)

baja atau pun besi dapat juga dilapisi dengan kromium untuk memberi
lapisanpelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Chromium
platingjugadilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink.
 Zink Plating

Penyepuhan besi biasanya menggunakan logam krom atau timah. Kedua


logam inidapat membentuk lapisan oksida yang tahan terhadap karat (pasivasi)
sehingga besiterlindung dari korosi. Pasivasi adalah pembentukan lapisan film
permukaan dari oksida logam hasil oksidasi yang tahan terhadap korosi
sehingga dapat mencegahkorosi lebih lanjut.
Logam seng juga digunakan untuk melapisi besi (galvanisir), tetapi seng
tidakmembentuk lapisan oksida seperti pada krom atau timah, melainkan berkorban
demibesi. Seng adalah logam yang lebih reaktif dari besi, seperti dapat dilihat dari
potensialsetengah reaksi oksidasinya:
Zn(s)→Zn2+(aq) + 2e-Eᵒ = -0,44

VFe(s)→Fe2+(g)+ 2e-Eᵒ = -0,76 V

Oleh karena itu, seng akan terkorosi terlebih dahulu daripada besi. Jika pelapis
senghabis maka besi akan terkorosi bahkan lebih cepat dari keadaan normal (tanpa
seng).Paduan logam juga merupakan metode untuk mengendalikan korosi. Baja
stainless steelterdiri atas baja karbon yang mengandung sejumlah kecil krom dan
nikel. Kedua logamtersebut membentuk lapisan oksida yang mengubah potensial
reduksi baja menyerupaisifat logam mulia sehingga tidak terkorosi.
 Proteksi Katodik

Proteksi katodik adalah metode yang sering diterapkan untuk


mengendalikankorosi besi yang dipendam dalam tanah, seperti pipa ledeng, pipa
pertamina, dan tankipenyimpan BBM. Logam reaktif seperti magnesium dihubungkan
dengan pipa besi. Olehkarena logam Mg merupakan reduktor yang lebih reaktif dari
besi, Mg akan teroksidasiterlebih dahulu. Jika semua logam Mg sudah menjadi oksida
maka besi akan terkorosi.Reaksi yang terjadi dapat ditulis sebagai berikut.
Anode : 2Mg(s)→2Mg2+(aq) + 4e-
Katode : O2(g)+ 2H2O(l)+ 4e-→4OH-
Reaksi : 2Mg(s)+ O2(g) + 2H2O→2Mg(OH)2 (s)

Oleh sebab itu, logam magnesium harus selalu diganti dengan yang baru
danselalu diperiksa agar jangan sampai habis karena berubah menjadi hidroksidanya.
BAB III IDE

A. Ide
Adapun ide baru kami yaitu bagaimana cara untuh mencegah akan terjadinya kekaratan
atau korosi adalah adanya penambahan inhibitor pada bahan yang akan gunakan . Inhibitor
merupaakan zat organik maupun anorganik yang ditambahkan kedalam suatu lingkungan
untuk mengendalikan proses korosi. Sifat-sifat elektrolit dapat diubah untuk membatasi
agresifitas terhadap permukaan logam. Ion-ion yang paling agresif yang dapat menyerang
permukaan logam adalah ion-ion sulfat, tiosulfat, tiosianat, dan klorida. Untuk menghambat
ion0ion agresif tersebut dapat ditambahkan inhibitor nitrit sehingga dapat mengurangi laju
korosi pada permukaan logam. Inhibitor adalah zat yang bila ditambahkan kedalam suatu
lingkingan dalam jumlah kecil, secara sinambung atau berkala, dapat menurunkan laju
korosi logam.
B. Penambahan Inhibitor
Adapun jenis inhibitor yang perlu ditambahakan untuk mecegah terjadinya korosi
adalah sebagai berikut:
C. Inhibitor Anodik
Inhibitor anodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara
menghambat transfer ion-ion logam ke dalam air. Inhibitor anorganik ini dapat dibedakan
menjadi:

- Inhibitor oksidator, seperti kromat dan nitrit

- Inhibitor nin-oksidatot, seperti boraks, fosfat, dan silikat

D. Inhibitor Katodik

Inhibitor katodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan


cara menghambat salah satu tahap dari proses katodik, misalnya penangkapan gas oksigen
(oxygen scavenger) atau pengikatan ion-ion hidrogen. Contoh inhibitor katodik adalah
hidrazin, tannin, dan garam sulfit.
E. Inhibitor Campuran

Inhibitor campuran mengendalikan korosi dengan cara menghambat proses di


katodik dan anodik secara bersamaan. Pada umumnya inhibitor komersial berfungsi ganda,
yaitu sebagai inhibitor katodik dan anodik. Contoh inhibitor jenis ini adalah senyawa silikat,
molibdat, dan fosfat.
F. Inhibitor Terabsorpsi
Inhibitor teradsorpsi umumnya senyawa organik yang dapat mengisolasi
permukaan logam dari lingkungan korosif dengan cara membentuk film tipis yang
teradsorpsi pada permukaan logam. Contoh jenis inhibitor ini adalah merkaptobenzotiazol
dan 1,3,5,7–tetraaza–adamantane.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
ntuk mencegah agar korosi atau perkaratan itu tidak terjadi, hal yang perludilakukan
yaitu dengan cara mengecat, melumuri dengan oli dan gemuk, dibalut plastik,pelapisan
dengan timah, pelapisan dengan kromium, zink plating, proteksi katodik dandengan
menambahkan inhibitor.

DAFTAR PUSTAKA

Priandani, Manik, (2001), Studi pengaruh inhibitor Formaldehid terhadap Korosi Baja Karbon
ASTM A 283 oleh Bakteri Pereduksi Sulfat (SRB) di dalam air laut, Master Thesis, Program
Khusus Rekayasa Korosi, Program Studi Rekayasa Pertambangan, ITB.

Anda mungkin juga menyukai