Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTEK KIMIA

UJI KOROSI PADA PAKU

NAMA KELOMPOK :
-SUCI AMALIYAH
-PUTRI ATHIFA
-YELSA SAFARIANI
-SEPTIAN ASSADULLAH

GURU PEMBIMBING :
NELLI GUSMIATI,S.PD
A. Latar Belakang

Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya, yang berusaha untuk mencapai
kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang bila logam telah membentuk oksida atau senyawa kimia
lain yang lebih stabil. Pencegahan korosi merupakan salah satu masalah penting dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi modern.
Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat luas dalam kehidupan sehari-
hari.Namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang sangat mudah mengalami korosi. Padahal besi
yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan
merugikan sekaligus membahayakan.
Oleh karena itu, dengan pentingnya mempelajari pencegahan korosi percobaan kali ini difokuskan oleh
masalah tersebut dan akan dipaparkan logam-logam apa sajakah yang dapat menghambat terjadinya
korosi.

B. Landasan Teori
1. Besi
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan
manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan. Dalam tabel periodik, besi
mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26.
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi besi memerlukan oksigen dan air.
Berbagai jenis logam contohnya Zink dan Magnesium dapat melindungi besi dari korosi.
2. Korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan
berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam
bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi.
Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O,
suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku
sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) Fe2+(aq) + 2é
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di
mana oksigen tereduks.
O2(g) + 4H+(aq) + 4é 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4é 4OH-(aq)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu
yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada
berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi
secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah
kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam
bebas ada dalam bentuksenyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan
dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut
akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).
Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya korosi.
Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena
lapisan oksida dapat menghalangi beda potensialterhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda
bila masih bersih dari oksida.
TUJUAN PRAKTIKUM :
1.Untuk mengetahui paku manakah yg berkarat.
2. faktor-faktor penyebab korosi.

Alat dan bahan :


1. 6 buah paku
2. 6 botol plastik
3. 6 tutup plastik
4. Minyak goreng
5. Air garam
6. Air panas
7. Cuka
8. Air biasa

HASIL PENGAMATAN :
- BOTOL KOSONG
→ Pakunya berubah menjadi berkarat.

- AIR CUKA
→ Airnya tidak berubah,pakunya berubah menjadi hitam bersih.

- AIR GARAM
→ Airnya berubah menjadi orange,pakunya berubah menjadi berkarat.

- MINYAK GORENG
→ Minyaknya tidak bereaksi,pakunya tidak berubah.

- AIR BIASA
→ Airnya berubah sedikit menguning,pakunya berubah menjadi berkarat.

- AIR MENDIDIH
→ Airnya berubah menjadi orange,pakunya menjadi berkarat.
FOTO HASIL PENGAMATAN :

→ HARI PERTAMA

→ HARI KETUJUH
→ HASIL PENGANGKATAN PAKU PADA SETIAP BOTOL
KESIMPULAN
Dari hasil pratikum tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa paku yang tidak mengalami korosi
terjadi pada paku yg dimasukkan kedalam air cuka dan minyak goreng.
Kemudian dari praktek tersebut di benarkan bahwa salah satu faktor korosi adanya kontak antara
udara dan air. Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan air atau
larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika kita menghindarkan besi dari
air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang dapat membuatnya berkarat.

 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Korosi


1. Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) → DO berperan dalam sebagian proses korosi, bila
konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi akan naik.
2. Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) → konsentrasi TDS sangatlah penting, karena
air yang mengandung TDS merupakan penghantar arus listrik yang baik dibandingkan dengan air
tanpa TDS. Aliran listrik diperlukan untuk terjadinya korosi pada pipa logam, oleh karena itu jika TDS
naik, maka kecepatan korosi akan naik.
3. pH dan Alkalinitas → mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan alkalinitas naik,
kecepatan korosi akan naik.
4. Temperatur → makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan naiknya temperatur air
pada umumnya menambah kecepatan korosi.
5. Tipe logam → logam yang mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan mudah
terkorosi.
6. Aliran listrik → Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah dan isolasi dapat menghalangi
aliran listrik antara logam-logam yang berbeda, sehingga korosi galvanis dapat dihindari. Bilamana
aliran listrik yang kuat melewati logam yang mudah terkorosi, maka akan menimbulkan aliran nyasar
dari sistem pemasangan listrik di pelanggan yang tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan
korosi cepat terjadi.
7. Bakteri → tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena mereka akan menghasilkan karbon
dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), selama masa putaran hidupnya. CO2 akan menurunkan pH
secara berarti sehingga menaikkan kecepatan korosi. H2S dan besi sulfida, Fe2S2, hasil reduksi sulfat
(SO42–) oleh bakteri pereduksi sulfat pada kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat ada
di dalam air. Zat-zat ini dapat menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi korosi logam besi maka hal ini
dapat mendorong bakteri besi (iron bacteria) untuk berkembang, karena mereka senang dengan air
yang mengandung besi.

Anda mungkin juga menyukai