Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

OLEH :

Nama : Agnes Astri Peda Lende

Kelas : XII MIPA 3

SMAK GIOVANNI KUPANG

2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Korosi merupakan proses degradasi, deteorisasi, pengrusakan material yang disebabkan oleh
pengaruh lingkungan sekelilingnya. Adapun prosesnya yakni merupakan reaksi redoks
antara suatu logam dengan berbagai zat di sekelilingnya tersebut. Dalam bahasa sehari-hari
korosi disebut dengan perkaratan.
Salah satu contoh korosi adalah yang terjadi pada besi, atau biasa disebut dengan karat. Besi
yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3.XH2O.  Pada proses
pengamatan, besi (Fe) bertindak sebagai preduksi dan Oksigen (O2) yang terlarut dalam air
bertindak sebagai pengoksidasi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi,
sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau
karbonat.
Persamaan reaksi pembentukan karat :
Anode : Fe2+ + 2e- Fe
Katode : 2H2O O2 + 4H+ + 4e-

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana proses terjadinya korosi?
2) Apa yang menyebabkan terjadinya korosi?

C. Tujuan Praktikum
1) Untuk mengetahui proses bagaimana terjadinya korosi.
2) Untuk mengetahui faktor- faktor penyebab terjadinya korosi
3) Untuk mengetahui pencegahan korosi
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Korosi
Korosi merupakan perubahan suatu logam menjadi senyawanya. Terjadinya korosi
merupakan suatu peristiwa elektrokimia. Dalam perkaratan senyawa baru yang dimaksud
ialah zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta berpori. Korosi dapat
juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia
atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi
adalah kebalikan dari proses ekstraksilogam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral
logam besi di alam bebas ada dalam bentuksenyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah
diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja
paduan. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi
mengalami oksidasi.
Fe(s)  Fe2+(aq) + 2e     
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
sebagai katode, di mana oksigen tereduksi           .
O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(l) 
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e 4OH-(aq)       
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana
dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.

B. Faktor Penyebab Korosi


Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya korosi, yaitu:
1) Uap air
Dilihat dari reaksi yang terjadi pada korosi, air merupakan salah satu faktor penting
untuk berlangsungnya proses korosi. Udara yang banyak mengandung uap air
(lembab) akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
2) Oksigen
Udara yang banyak mengandung gas oksigen akan menyebabkan terjadinya korosi.
Korosi besi terjadi apabila ada oksigen (O2) dan air (H2O).  Logam besi tidaklah
murni, melainkan mengandung campuran karbon yang menyebar secara tidak merata
dalam logam tersebut. Akibatnya menimbulkan perbedaan potensial listrik antara
atom logam dengan atom karbon (C). Atom logam besi (Fe) bertindak sebagai anode
dan atom C sebagai katode. Oksigen dari udara yang larut dalam air akan tereduksi,
sedangkan air sendiri berfungsi sebagai media tempat berlangsungnya reaksi redoks
pada peristiwa korosi. Semakin banyak jumlah O2 dan H2O yang mengalami kontak
dengan permukaan logam, maka semakin cepat berlangsungnya korosi pada
permukaan logam tersebut.
3)  Larutan Garam
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk melangsungkan
transfer muatan. Air hujan banyak mengandung asam, dan air laut banyak
mengandung garam, maka air hujan dan air laut merupakan korosi yang utama.
4)  Permukaan logam
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang
akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan
bersih akan menyebabkan korosi sukar terjadi, sebab sukar terjadi kutub-kutub yang
akan bertindak sebagai anode dan katode.
5) Kontak dengan elektrolit
Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju korosi
dengan menambah terjadinya reaksi tambahan. Sedangkan konsentrasi elektrolit
yang besar dapat melakukan laju aliran elektron sehingga korosi meningkat.
6)  Temperatur
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara
umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini
disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik
partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks
semakin besar. Dengan demikian laju korosi pada logam semakin meningkat. Efek
korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada perkakas-
perkakas atau mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan panas akibat
gesekan atau dikenai panas secara langsung (seperti mesin kendaraan bermotor).
7) Tingkat keasaman (pH)
Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar,
karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu:
2H+(aq) + 2e- → H2
Adanya reaksi reduksi tambahan pada katode menyebabkan lebih banyak atom
logam yang teroksidasi sehingga laju korosi pada permukaan logam semakin besar.
8) Mikroba
 Adanya koloni mikroba pada permukaan logam dapat menyebabkan peningkatan
korosi pada logam. Hal ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu
mendegradasi logam melalui reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi
keberlangsungan hidupnya. Mikroba yang mampu menyebabkan korosi, antara lain:
protozoa, bakteri besi mangan oksida, bakteri reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi
sulfur-sulfida.
C. Pencegahan Korosi
Korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel). Akan
tetapi, proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi. Korosi besi memerlukan
oksigen dan air. Kemudian, kita ketahui bahwa berbagai jenis logam dapat melindungi besi
terhadap korosi. Cara-cara pencegahan korosi besi yang akan dibahas berikut ini didasarkan
pada dua sifat tersebut.
 Mengecat. Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak
besi dengan udara dan air.      
 Melumuri dengan oli atau gemuk.
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah
kontak besi dengan air.
 Dibalut dengan plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang
sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak besi dengan udara dan air.
 Tin plating (pelapisan dengan timah).
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan
dilakukan secara elektrolisis, yang disebut electroplating. Timah tergolong logam
yang tahan karat. Besi yang dilapisi timah tidak mengalami korosi karena tidak ada
kontak dengan oksigen (udara) dan air. Akan tetapi, lapisan timah ada yang rusak,
misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu
terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu,
besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elekrokimia dengan besi
sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi, hal itu
justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
 Galvanisasi (pelapisan dengan zink).           
Pipa besi, tiang telpon, badan mobil, dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink.
Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya
tidak utuh. Hal itu terjadi karena suatu mekanisme yang disebut dengan perlindungan
katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi
yang kontak dengan zink akan membentuk sel elekrokimia dengan besi sebagai
katode. Dengan demikian, besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi.   
 Cromium plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi
dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk
bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti
zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang
rusak 
 Sacrificial protection (pengorbanan anode).            
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat)
daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu
akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang
ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus
diganti.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. WAKTU PENELITIAN
1. Tempat : Rumah (RSS Oesapa)
2. Waktu : 04 Oktober 2021 – 11 Oktober 2021

B. ALAT DAN BAHAN


1. Paku 3 buah
2. Gelas aqua bekas 3 buah
3. Karet
4. Kantongplastik
5. Air biasa
6. Air yang sudahdididihkan
7. Garam

C. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan semua alat dan bahan
2. Ambillah 3 buah gelas aqua bekas
3. Pada gelas aqua 1 tambahkan air biasa secukupnya
4. Pada gelas aqua 2 tambahkan air yang sudah di didihkan hingga hampir penuh
5. Pada gelas aqua 3 tambahkan garam secukupya
6. Masukkanlah masing-masing 1 buah paku kedalam gelas aqua tersebut
7. Tutuplah gelas aqua menggunaka kantong plastik dan karet
8. Simpan ketiga gelas aqua tersebut selama 1 minggu, lalu amati apa yang terjadi
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum

 Hari ke-1
Garam Air mendidih Air biasa

 Hari ke-2
Garam Air mendidih Air biasa

 Hari ke-3
Garam Air biasa
 Hari ke-4
Garam Air mendidih Air biasa

 Hari ke-5
Garam Air mendidih Air biasa

 Hari ke-6
Garam Air mendidih Air biasa

 Hari ke-7
Garam Air mendidih Air biasa
B. Keterangan

Hari ke Garam Air mendidih Air biasa


1 Sedikit berkarat Sedikit berkarat Sedikit berkarat
2 Sedikit berkarat Sedikit berkarat Sedikit berkarat
3 Sedikit berkarat Berkarat Berkarat
4 Berkarat Berkarat Berkarat
5 Berkarat Berkarat Berkarat
6 Berkarat Berkarat Berkarat
7 Berkarat Berkarat Berkarat

C. Pertanyaan
I. Amatilah perubahan yang terjadi :
a) Apa fungsi kalsium klorida (garam dapur ) dalam tabung reaksi ?
Jawab :
 Keberadaan elektrolit seperti garam NaCl pada medium korosi akan
mempercepat terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit membantu
menghantarkan elektron-elektron bebas yang terlepas dari reaksi oksidasi di
daerah anode kepada reaksi reduksi pada daerah katode. 
b) Apa fungsi pendidihan air pada tabung reaksi ?
Jawab :
 Agar dapat menunjukan penambahan kecepatan korosi. Makin tinggi
temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan naiknya temperatur air pada
umumnya menambah kecepatan korosi.

c) Apa yang terjadi pada paku dalam tabung reaksi (air mendidih) jika penutup
dilepas dan tabung dibiarkan seminggu lagi ?
Jawab :
 Maka proses pengkaratan akan lebih cepat karena perkaratan pada paku
dipengaruhi oleh air dan oksigen

d) Dari hasil eksperimen diatas, sebutkan kondisi yang diperlukan untuk terjadinya
korosi!
Jawab :
 Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan
meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit
yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari
lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan
zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang
dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam
bentuk senyawa an-organik maupun organik

II. Korosi dapat dicegah dengan berbagai cara. Metode apa yang umumnya digunakan untuk
mencegah korosi pada benda-benda berikut ?
Jawab :
a) Pagar rumah
 Pada pagar rumah cara pencegahan korosi dengan di cat biasa digunakan. Cat
dapat menghindarkan besi kontak dengan udara dan air. Untuk pengecatan lebih
baik menggunakan cat yang mengandung timbel dan zink (seng), karena timbel
dan zink (seng) melindungi besi terhadap korosi.
b) Peralatan Kebun
 Untuk alat – alat perkebunan yang sudah terlanjur berkarat, bersihkan dan
hilangkan karat dari permukaan tersebut dengan mengamplasnya atau
menggosoknya dengan sikat kawat atau sandpaper. Setelah karatnya terkelupas,
usap permukaan logam tersebut, kemudian olesi dengan minyak secara tipis untuk
melindungi permukaan tersebut dari munculnya karat di kemudian hari.
c) Komponen sepeda
 Metode yang tepat untuk mencegah korosi pada komponen (stang) sepeda adalah
dengan pengecatan.
d) Mata gunting
 Bisa dengan menggunakan citric acid ( Asam sitrat) yang bisa dibeli di warung
atau took bahan kimia lainnya.

III. Pipa bawah tanah yang terbuat dari baja dilindungi dari korosi dengan menempelkan
batangan magnesium pada pipa.
a) Sebutkan nama tipe perlindungan tersebut
Jawab :
 Perlindungan katodik

b) Jelaskan mengapa digunakan logam magnesium!


Jawab :
 Karenamagnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah
berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi,
magnesium tersebut akan berkarat tetapi besi tidak.

c) Sebutkan dua logam lain yang dapat digunakan untuk melindungi besi selain
magnesium!
Jawab :
 Zn (Zink) dan Al (Aluminium)

IV. Banyak makanan disimpan dalam wadah yang terbuat dari baja yang dilapisi dengan
timah
a) Sebutkan dua alasan mengapa wadah makanan dilapisi dengan timah!
Jawab :.
 Timah dipilih karena relatif tidak beracun dan menambah daya tarik kemasan
karena berkilat dan tidak mudah rusak.
 Untuk melindungi isi dari kontaminasi mikroorganisme dan substansi lainnya
serta menangkal karat
b) Apa proses yang digunakan untuk melapisi baja dengan timah!
Jawab :
 soldering (patri), cementing dan welding.

V. Pada umumnya, knalpot kendaraan berkarat lebih cepat dibandingkan komponen lainnya.
Jelaskan kenyataan tersebut.
Jawab :
 Knalpot merupakan komponen yang berfungsi sebagai saluran akses pembuangan.
Pada setiap kendaraan akan mengeluarkan sisa hasilpembakaran mesin. Sisa hasil
pembakaran ini dikeluarkan melalui knalpot.Karat biasanyaterjadi pada leher knalpot
karena pada  bagian tersebut sangat panas. Ketika bagian tersebut mendingin lalu
terkena udara, oksigen serta air membuat bahan metal jadi mudah berkarat.Dampak
dari karat sendiri tidak sepele, sebab bisa menyebabkan knalpot bocor yang
akibatnya bisa merambat kebagian lainnya. 

VI. Apa nama kimia untuk karat besi!


Jawab :
 Nama kimia karat besi adalah Fe2O3 .nH2O.

VII. Perkaratan besi termasuk proses oksidasi atau reduksi? Jelaskan pendapat kalian
beradasarkan transfer electron!
Jawab :
 Perkaratan besi termasuk proses redoks. Karena Pada peristiwa korosi, logam akan
mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi.
Tranferel ektronnya :
Anode : Fe(s)  Fe2+(aq) + 2e     
Katode : O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(l) 
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e 4OH-(aq)       

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari percobaanataupengamatan yang telahdilakukan, dapat disimpulkan bahwa paku yang
lebih cepat berkarat yaitu paku yang berada pada gelas yang berisi air biasa tanpa tutup. Hal
itu terjadi karena adanya udara (oksigen) dan air. Sedangkan paku yang berisi garam dapur
membutuhkan waktu lama untuk berkarat. Hal ini terjadi karena tidak ada kontak langsung
antara oksigen dengan air.
Besi yang cepat berkarat adalah besi yang di dalam air yang terbuka artinya pengaruh
oksigen dan air sangat kuat. Faktor penyebab besi berkarat adalah O2, H2O, dan pH. Bila
konsentrasi O2, H2O, dan pH naik, maka kecepatan korosi akan naik.
Cara Mengatasi Korosi yaitu, Sacrificial Protection (Pengorbanan Anode,  Cromium Plating
(Pelapisan dengan Kromium), Galvanisasi (Pelapisan Dengan Zink), Tin Plating (Pelapisan
Dengan Timah,  dibalut dengan Plastic, Melumuri dengan Oli Atau Minya, serta  dicat

Anda mungkin juga menyukai