Anda di halaman 1dari 4

BAB IX

KOROSI

Pengertian Korosi

Apakah kamu pernah mendengar istilah


karat atau perkaratan pada besi? Nah,
perkaratan yang terjadi pada unsur
logam seperti besi disebut juga korosi.
Apa itu korosi?

Korosi adalah perubahan logam secara


fisika maupun kimia akibat hilangnya
fungsi mekanis logam tersebut. Logam
seperti besi bisa mengalami korosi jika
bersentuhan dengan senyawa asam, air,
dan mengalami perubahan suhu dalam
jangka waktu yang cukup lama dan
secara terus menerus.

Terbentuknya Korosi

Proses terjadinya korosi merupakan


proses elektrokimia. Elektrokimia adalah
proses terjadinya reaksi redoks (reduksi
oksidasi) secara spontan. Contohnya,
korosi pada besi akan membentuk oksida
besi (Fe2O3.xH2O). Besi akan teroksidasi
oleh oksigen dari udara dan akan
membentuk korosi. Persamaan reaksi yang
berlangsung adalah sebagai berikut.
Faktor-faktor yang Mempercepat Korosi

Terjadinya korosi bisa berlangsung secara cepat maupun lambat. Hal itu dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut.

1. Air dan kelembapan udara

Air dan kelembapan udara memegang


peranan penting pada proses terjadinya
korosi. Semakin tinggi kadar uap air di
sekitar logam, semakin mudah logam
mengalami korosi. Jika logam berada di
daerah yang memiliki kadar air rendah,
seperti di gurun, proses terjadinya
korosi akan berjalan lebih lambat. Oleh
karena itu, simpanlah besi-besi di
rumahmu di tempat yang kering dan
tidak lembap agar besi tidak mudah
berkarat.

2. Elektrolit

Jika mendengar istilah elektrolit, apa yang kamu pikirkan? Jangan-jangan, kamu kepikiran
salah satu produk minuman, be 100%. Hehe.

Elektrolit merupakan tempat atau media yang menjadi tempat berlangsungnya transfer
muatan. Hal itu mengakibatkan oksigen di udara lebih mudah mengikat elektron.
Contohnya air hujan yang bersifat asam dan air laut yang bersifat asin mampu menjadi
media pemercepat korosi. Tak heran jika besi-besi yang ada di lingkungan pabrik lebih
cepat mengalami korosi karena terkena paparan senyawa asam.

3. Permukaan logam yang tidak rata

Ternyata, bentuk permukaan logam juga berpengaruh pada kecepatan korosi. Logam yang
permukaannya tidak rata akan mudah mengalami korosi. Hal itu diakibatkan oleh
terbentuknya kutub-kutub muatan di permukaan logamnya. Kutub muatan tersebut ada
yang berperan sebagai anoda dan katoda. Jika kamu memiliki logam di rumah, jangan lupa
untuk selalu membersihkannya dan sesekali kondisikan agar logam bisa tetap licin. Dengan
begitu, logam tidak akan mudah mengalami korosi.
4. Terbentuknya sel elektrokimia

Terbentuknya sel elektrokimia ini dilatarbelakangi oleh adanya dua permukaan logam
yang saling bersinggungan. Jika permukaan logam yang bersinggungan memiliki perbedaan
potensial elektroda, maka akan terbentuk sel elektrokimia. Saat terbentuk sel elektrokimia,
logam dengan potensial elektron lebih rendah akan melepaskan elektron, sehingga terjadi
oksidasi. Nah, oksidasi inilah penyebab utama korosi.

Pencegahan Korosi

Mungkin kamu sempat bertanya-tanya,


bagaimana cara agar besi atau logam tidak
mudah korosi? Mengingat, banyak peralatan
di sekitar rumah menggunakan besi atau
logam, contohnya pintu gerbang. Well, kamu
tidak perlu khawatir, inilah cara mencegah
agar besi atau logam tidak mudah korosi.

1. Usahakan logam tidak mengalami kontak langsung dengan udara luar. Bagaimana
caranya? Dengan membuat lingkungan di sekitar logam bebas oksigen, yaitu
mengalirkan gas karbondioksida.
2. Jika cara pada poin 1 terbilang susah, masih ada nih cara lain, yaitu dengan
melakukan pengecatan. Melalui pengecatan, permukaan logam tidak akan
bersinggungan langsung dengan udara luar yang mengandung oksigen dan uap air.
Dengan demikian, logam tidak akan mudah mengalami korosi.
3. Menggunakan elektroplating, yaitu melapisi permukaan logam secara elektrokimia.
Permukaan logam yang akan dilapisi berperan sebagai katoda, sedangkan
pelapisnya—dalam hal ini logam lain—berperan sebagai anoda. Contoh
elektroplating ini bisa kamu lihat di badan mobil. Sebenarnya, badan mobil itu
terbuat dari besi atau baja. Pernahkah kamu lihat badan mobil berkarat? Tentu
tidak ya. Hal itu karena badan mobil sudah dilapisi dengan logam lain, yaitu krom,
sehingga terlihat lebih indah dan mengilap.
4. Pengorbanan anoda atau perlindungan katoda, yaitu cara untuk mencegah korosi
dengan cara mencegah terbentuknya sel elektrokimia. Perlindungan katoda atau
pengorbanan anoda dilakukan dengan cara menyambungkan logam yang akan
dilapisi dengan logam yang memiliki potensial elektroda lebih kecil. Logam dengan
potensial elektroda lebih kecil berperan sebagai anoda yang nantinya akan
mengalami reaksi oksidasi (logam yang akan terkorosi). Selama logam pelapis atau
anodanya masih ada, logam yang dilapisi (katoda) tidak akan mengalami korosi.
Itulah mengapa reaksi ini disebut pengorbanan anoda atau perlindungan katoda.
5. Membuat paduan (alloy) dengan cara mencampurkan besi dengan logam lain yang
tahan korosi seperti nikel atau krom. Campuran ini dikenal sebagai baja stainless.

Anda mungkin juga menyukai