KOROSI
Pengertian Korosi
Terbentuknya Korosi
Terjadinya korosi bisa berlangsung secara cepat maupun lambat. Hal itu dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut.
2. Elektrolit
Jika mendengar istilah elektrolit, apa yang kamu pikirkan? Jangan-jangan, kamu kepikiran
salah satu produk minuman, be 100%. Hehe.
Elektrolit merupakan tempat atau media yang menjadi tempat berlangsungnya transfer
muatan. Hal itu mengakibatkan oksigen di udara lebih mudah mengikat elektron.
Contohnya air hujan yang bersifat asam dan air laut yang bersifat asin mampu menjadi
media pemercepat korosi. Tak heran jika besi-besi yang ada di lingkungan pabrik lebih
cepat mengalami korosi karena terkena paparan senyawa asam.
Ternyata, bentuk permukaan logam juga berpengaruh pada kecepatan korosi. Logam yang
permukaannya tidak rata akan mudah mengalami korosi. Hal itu diakibatkan oleh
terbentuknya kutub-kutub muatan di permukaan logamnya. Kutub muatan tersebut ada
yang berperan sebagai anoda dan katoda. Jika kamu memiliki logam di rumah, jangan lupa
untuk selalu membersihkannya dan sesekali kondisikan agar logam bisa tetap licin. Dengan
begitu, logam tidak akan mudah mengalami korosi.
4. Terbentuknya sel elektrokimia
Terbentuknya sel elektrokimia ini dilatarbelakangi oleh adanya dua permukaan logam
yang saling bersinggungan. Jika permukaan logam yang bersinggungan memiliki perbedaan
potensial elektroda, maka akan terbentuk sel elektrokimia. Saat terbentuk sel elektrokimia,
logam dengan potensial elektron lebih rendah akan melepaskan elektron, sehingga terjadi
oksidasi. Nah, oksidasi inilah penyebab utama korosi.
Pencegahan Korosi
1. Usahakan logam tidak mengalami kontak langsung dengan udara luar. Bagaimana
caranya? Dengan membuat lingkungan di sekitar logam bebas oksigen, yaitu
mengalirkan gas karbondioksida.
2. Jika cara pada poin 1 terbilang susah, masih ada nih cara lain, yaitu dengan
melakukan pengecatan. Melalui pengecatan, permukaan logam tidak akan
bersinggungan langsung dengan udara luar yang mengandung oksigen dan uap air.
Dengan demikian, logam tidak akan mudah mengalami korosi.
3. Menggunakan elektroplating, yaitu melapisi permukaan logam secara elektrokimia.
Permukaan logam yang akan dilapisi berperan sebagai katoda, sedangkan
pelapisnya—dalam hal ini logam lain—berperan sebagai anoda. Contoh
elektroplating ini bisa kamu lihat di badan mobil. Sebenarnya, badan mobil itu
terbuat dari besi atau baja. Pernahkah kamu lihat badan mobil berkarat? Tentu
tidak ya. Hal itu karena badan mobil sudah dilapisi dengan logam lain, yaitu krom,
sehingga terlihat lebih indah dan mengilap.
4. Pengorbanan anoda atau perlindungan katoda, yaitu cara untuk mencegah korosi
dengan cara mencegah terbentuknya sel elektrokimia. Perlindungan katoda atau
pengorbanan anoda dilakukan dengan cara menyambungkan logam yang akan
dilapisi dengan logam yang memiliki potensial elektroda lebih kecil. Logam dengan
potensial elektroda lebih kecil berperan sebagai anoda yang nantinya akan
mengalami reaksi oksidasi (logam yang akan terkorosi). Selama logam pelapis atau
anodanya masih ada, logam yang dilapisi (katoda) tidak akan mengalami korosi.
Itulah mengapa reaksi ini disebut pengorbanan anoda atau perlindungan katoda.
5. Membuat paduan (alloy) dengan cara mencampurkan besi dengan logam lain yang
tahan korosi seperti nikel atau krom. Campuran ini dikenal sebagai baja stainless.