Anda di halaman 1dari 7

Korosi

Oleh: Varda Aurelia Surya


Pengertian
Korosi
Korosi adalah perubahan logam
secara fisika maupun kimia akibat
hilangnya fungsi mekanis logam
tersebut. Logam seperti besi bisa
mengalami korosi jika bersentuhan
dengan senyawa asam, air, dan
mengalami perubahan suhu dalam
jangka waktu yang cukup lama dan
secara terus menerus.
Terbentuknya
Korosi
Proses terjadinya korosi merupakan proses
elektrokimia. Elektrokimia adalah proses
terjadinya reaksi redoks (reduksi oksidasi)
secara spontan. Contohnya, korosi pada
besi akan membentuk oksida besi
(Fe2O3.xH2O). Besi akan teroksidasi oleh
oksigen dari udara dan akan membentuk
korosi. Persamaan reaksi yang berlangsung
adalah sebagai berikut.
Faktor-faktor yang mempercepat
Korosi
Terjadinya korosi bisa berlangsung secara cepat maupun lambat. Hal itu dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
1. Air dan kelembapan udara
Air dan kelembapan udara memegang peranan penting pada proses terjadinya korosi. Semakin tinggi kadar uap air di sekitar
logam, semakin mudah logam mengalami korosi. Jika logam berada di daerah yang memiliki kadar air rendah, seperti di gurun,
proses terjadinya korosi akan berjalan lebih lambat. Oleh karena itu, simpanlah besi-besi di rumahmu di tempat yang kering dan
tidak lembap agar besi tidak mudah berkarat.
2. Elektrolit
Jika mendengar istilah elektrolit, apa yang kamu pikirkan? Jangan-jangan, kamu kepikiran salah satu produk minuman, be 100%.
Elektrolit merupakan tempat atau media yang menjadi tempat berlangsungnya transfer muatan. Hal itu mengakibatkan oksigen di
udara lebih mudah mengikat elektron. Contohnya air hujan yang bersifat asam dan air laut yang bersifat asin mampu menjadi
media pemercepat korosi. Tak heran jika besi-besi yang ada di lingkungan pabrik lebih cepat mengalami korosi karena terkena
paparan senyawa asam.
3. Permukaan logam yang tidak rata
Ternyata, bentuk permukaan logam juga berpengaruh pada kecepatan korosi. Logam yang permukaannya tidak rata akan mudah
mengalami korosi. Hal itu diakibatkan oleh terbentuknya kutub-kutub muatan di permukaan logamnya. Kutub muatan tersebut
ada yang berperan sebagai anoda dan katoda. Jika kamu memiliki logam di rumah, jangan lupa untuk selalu membersihkannya
dan sesekali kondisikan agar logam bisa tetap licin. Dengan begitu, logam tidak akan mudah mengalami korosi.
Faktor-faktor yang mempercepat
Korosi
4. Terbentuknya sel elektrokimia
Terbentuknya sel elektrokimia ini dilatarbelakangi oleh adanya dua permukaan logam yang saling bersinggungan. Jika permukaan
logam yang bersinggungan memiliki perbedaan potensial elektroda, maka akan terbentuk sel elektrokimia. Saat terbentuk sel
elektrokimia, logam dengan potensial elektron lebih rendah akan melepaskan elektron, sehingga terjadi oksidasi. Nah, oksidasi
inilah penyebab utama korosi.
Pencegahan Korosi
1. Usahakan logam tidak mengalami kontak langsung dengan udara luar. Bagaimana caranya? Dengan membuat lingkungan di
sekitar logam bebas oksigen, yaitu mengalirkan gas karbondioksida.
2. Jika cara pada poin 1 terbilang susah, masih ada nih cara lain, yaitu dengan melakukan pengecatan. Melalui pengecatan,
permukaan logam tidak akan bersinggungan langsung dengan udara luar yang mengandung oksigen dan uap air. Dengan
demikian, logam tidak akan mudah mengalami korosi.
3. Menggunakan elektroplating, yaitu melapisi permukaan logam secara elektrokimia. Permukaan logam yang akan dilapisi
berperan sebagai katoda, sedangkan pelapisnya—dalam hal ini logam lain—berperan sebagai anoda. Contoh elektroplating ini
bisa kamu lihat di badan mobil. Sebenarnya, badan mobil itu terbuat dari besi atau baja. Pernahkah kamu lihat badan mobil
berkarat? Tentu tidak ya. Hal itu karena badan mobil sudah dilapisi dengan logam lain, yaitu krom, sehingga terlihat lebih
indah dan mengilap.
4. Pengorbanan anoda atau perlindungan katoda, yaitu cara untuk mencegah korosi dengan cara mencegah terbentuknya sel
elektrokimia. Perlindungan katoda atau pengorbanan anoda dilakukan dengan cara menyambungkan logam yang akan dilapisi
dengan logam yang memiliki potensial elektroda lebih kecil. Logam dengan potensial elektroda lebih kecil berperan sebagai
anoda yang nantinya akan mengalami reaksi oksidasi (logam yang akan terkorosi). Selama logam pelapis atau anodanya
masih ada, logam yang dilapisi (katoda) tidak akan mengalami korosi. Itulah mengapa reaksi ini disebut pengorbanan anoda
atau perlindungan katoda.
5. Membuat paduan (alloy) dengan cara mencampurkan besi dengan logam lain yang tahan korosi seperti nikel atau krom.
Campuran ini dikenal sebagai baja stainless.
Contoh peristiwa korosi
 Karat pada besi
 Pudarnya warna mengkilap pada perak dan munculnya warna kehijauan
pada tembaga.
 Reaksi kimia yang terjadi termasuk proses elektrokimia di mana terjadi
reaksi oksidasi logam membentuk senyawa-senyawa oksida logam
ataupun sulfida logam.

Anda mungkin juga menyukai