Anda di halaman 1dari 7

Nama :Indrayanto Nugroho

NRP :205802038

Prodi :D3 Teknika B

UNIVERSITAS MARITIM AMNI SEMARANG


1 . Pengertian Korosi
Korosi adalah perubahan logam secara fisika maupun kimia akibat hilangnya
fungsi mekanis logam tersebut. Logam seperti besi bisa mengalami korosi jika
bersentuhan dengan senyawa asam, air, dan mengalami perubahan suhu
dalam jangka waktu yang cukup lama dan secara terus menerus.

Proses korosi dapat dijelaskan secara elektrokimia,misalnya pada proses


perkaratan besi yang membentuk oksida besi. Secara elektrokimia, proses
perkaratan besi adalah peristiwa teroksidasinya logam besi oleh oksigen yang
berasal dari udara.

Korosi pada besi terjadi karena kontak dengan air. Pada besi tersebut ada yang
menjadi anode dan ada yang menjadi katode. (Sumber: http://schoolbag.info)
Berdasarkan nilai potensial reaksinya, besi merupakan logam yang mudah
mengalami korosi. Logam-logam lain yang mempunyai nilai potensial elektrode
lebih besar dari 0,4 V akan sulit mengalami korosi, sebab dengan potensial
tersebut akan menghasilkan Eoreaksi < 0 (negatif) ketika kontak dengan
oksigen di udara. Logam-logam perak, platina, dan emas mempunyai
potensial elektrode lebih besar dari 0,4 V sehingga sulit mengalami
korosi.

KOROSI SECARA LAMBAT


2. Terbentuknya Korosi
Proses terjadinya korosi merupakan proses elektrokimia. Elektrokimia

adalah proses terjadinya reaksi redoks (reduksi oksidasi) secara spontan.

Contohnya, korosi pada besi akan membentuk oksida besi (Fe2O3.xH2O).

Besi akan teroksidasi oleh oksigen dari udara dan akan membentuk korosi.

3. Faktor-faktor yang Mempercepat Korosi


Terjadinya korosi bisa berlangsung secara cepat maupun lambat. Hal

itu dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

A. Air dan kelembapan udara


Air dan kelembapan udara memegang peranan penting pada proses

terjadinya korosi. Semakin tinggi kadar uap air di sekitar logam, semakin

mudah logam mengalami korosi.

B. Elektrolit
Elektrolit merupakan tempat atau media yang menjadi tempat

berlangsungnya transfer muatan. Hal itu mengakibatkan oksigen di udara


lebih mudah mengikat elektron.

C. Permukaan logam yang tidak rata


Ternyata, bentuk permukaan logam juga berpengaruh pada kecepatan

korosi. Logam yang permukaannya tidak rata akan mudah mengalami

korosi. Hal itu diakibatkan oleh terbentuknya kutub-kutub muatan di

permukaan logamnya. Kutub muatan tersebut ada yang berperan sebagai

anoda dan katoda.

D. Terbentuknya sel elektrokimia


Terbentuknya sel elektrokimia ini dilatarbelakangi oleh adanya dua

permukaan logam yang saling bersinggungan. Jika permukaan logam yang

bersinggungan memiliki perbedaan potensial elektroda, maka akan

terbentuk sel elektrokimia. Saat terbentuk sel elektrokimia, logam dengan

potensial elektron lebih rendah akan melepaskan elektron, sehingga terjadi

oksidasi. Nah, oksidasi inilah penyebab utama korosi.

4. Pencegahan Korosi
Inilah cara mencegah agar besi atau logam tidak mudah korosi.

A. Usahakan logam tidak mengalami kontak langsung dengan udara


luar. Bagaimana caranya? Dengan membuat lingkungan di sekitar

logam bebas oksigen, yaitu mengalirkan gas karbondioksida.

B. Jika cara pada poin 1 terbilang susah, masih ada nih cara lain, yaitu
dengan melakukan pengecatan. Melalui pengecatan, permukaan

logam tidak akan bersinggungan langsung dengan udara luar yang

mengandung oksigen dan uap air. Dengan demikian, logam tidak

akan mudah mengalami korosi.

C. Menggunakan elektroplating, yaitu melapisi permukaan logam


secara elektrokimia. Permukaan logam yang akan dilapisi berperan

sebagai katoda, sedangkan pelapisnya—dalam hal ini logam lain—

berperan sebagai anoda. Contoh elektroplating ini bisa kamu lihat

di badan mobil. Sebenarnya, badan mobil itu terbuat dari besi atau

baja. Pernahkah kamu lihat badan mobil berkarat? Tentu tidak ya.

Hal itu karena badan mobil sudah dilapisi dengan logam lain, yaitu

krom, sehingga terlihat lebih indah dan mengilap.

D. Pengorbanan anoda atau perlindungan katoda, yaitu cara untuk


mencegah korosi dengan cara mencegah terbentuknya sel

elektrokimia. Perlindungan katoda atau pengorbanan anoda

dilakukan dengan cara menyambungkan logam yang akan dilapisi

dengan logam yang memiliki potensial elektroda lebih kecil. Logam

dengan potensial elektroda lebih kecil berperan sebagai anoda yang

nantinya akan mengalami reaksi oksidasi (logam yang akan

terkorosi). Selama logam pelapis atau anodanya masih ada, logam

yang dilapisi (katoda) tidak akan mengalami korosi. Itulah

mengapa reaksi ini disebut pengorbanan anoda atau perlindungan

katoda.
E. Membuat paduan (alloy) dengan cara mencampurkan besi dengan
logam lain yang tahan korosi seperti nikel atau krom. Campuran ini

dikenal sebagai baja stainless.

Anda mungkin juga menyukai