Anda di halaman 1dari 9

orosi – Kimia Kelas 12 – Pengertian, Faktor-

faktor, dan Pencegahan


Desember 12, 2019 Sereliciouz
Ditinjau oleh

Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat,

ya!

Pernahkah kamu pergi ke bengkel? Jika kamu pernah masuk ke dalam bengkel,

pasti kamu akan melihat tumpukan besi yang sudah tidak terpakai dan biasanya

berwarna kecokelatan. Saat kamu pegang, pasti bagian besi yang berwarna

kecokelatan akan menempel di tanganmu. Seperti Quipperian ketahui warna dasar

besi adalah abu-abu mengilap.


Lalu, mengapa warnanya bisa berubah menjadi kecokelatan? Itu karena besi telah

mengalami korosi. Apa itu korosi? Temukan jawabannya di pembahasan Quipper

Blog kali ini.

Daftar Isi Sembunyikan

Pengertian Korosi

Terbentuknya Korosi

Faktor-faktor yang Mempercepat Korosi

1. Air dan kelembapan udara

2. Elektrolit

3. Permukaan logam yang tidak rata

4. Terbentuknya sel elektrokimia

Pencegahan Korosi

Pengertian Korosi
Apakah kamu pernah mendengar istilah karat atau perkaratan pada besi? Nah,

perkaratan yang terjadi pada unsur logam seperti besi disebut juga korosi. Apa itu

korosi?

Korosi adalah perubahan logam secara fisika maupun kimia akibat hilangnya fungsi

mekanis logam tersebut. Logam seperti besi bisa mengalami korosi jika

bersentuhan dengan senyawa asam, air, dan mengalami perubahan suhu dalam

jangka waktu yang cukup lama dan secara terus menerus.

Terbentuknya Korosi
Proses terjadinya korosi merupakan proses elektrokimia. Elektrokimia adalah

proses terjadinya reaksi redoks (reduksi oksidasi) secara spontan. Contohnya,

korosi pada besi akan membentuk oksida besi (Fe2O3.xH2O). Besi akan teroksidasi

oleh oksigen dari udara dan akan membentuk korosi. Persamaan reaksi yang

berlangsung adalah sebagai berikut.

Faktor-faktor yang Mempercepat Korosi


Terjadinya korosi bisa berlangsung secara cepat maupun lambat. Hal itu

dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

1. Air dan kelembapan udara


Air dan kelembapan udara memegang peranan penting pada proses terjadinya

korosi. Semakin tinggi kadar uap air di sekitar logam, semakin mudah logam

mengalami korosi. Jika logam berada di daerah yang memiliki kadar air rendah,

seperti di gurun, proses terjadinya korosi akan berjalan lebih lambat. Oleh karena

itu, simpanlah besi-besi di rumahmu di tempat yang kering dan tidak lembap agar

besi tidak mudah berkarat.

2. Elektrolit
Jika mendengar istilah elektrolit, apa yang kamu pikirkan? Jangan-jangan, kamu

kepikiran salah satu produk minuman, be 100%. Hehe.

Elektrolit merupakan tempat atau media yang menjadi tempat berlangsungnya

transfer muatan. Hal itu mengakibatkan oksigen di udara lebih mudah mengikat

elektron. Contohnya air hujan yang bersifat asam dan air laut yang bersifat asin

mampu menjadi media pemercepat korosi. Tak heran jika besi-besi yang ada di

lingkungan pabrik lebih cepat mengalami korosi karena terkena paparan senyawa

asam.

3. Permukaan logam yang tidak rata


Ternyata, bentuk permukaan logam juga berpengaruh pada kecepatan korosi.

Logam yang permukaannya tidak rata akan mudah mengalami korosi. Hal itu

diakibatkan oleh terbentuknya kutub-kutub muatan di permukaan logamnya.

Kutub muatan tersebut ada yang berperan sebagai anoda dan katoda. Jika kamu

memiliki logam di rumah, jangan lupa untuk selalu membersihkannya dan sesekali

kondisikan agar logam bisa tetap licin. Dengan begitu, logam tidak akan mudah

mengalami korosi.

4. Terbentuknya sel elektrokimia


Terbentuknya sel elektrokimia ini dilatarbelakangi oleh adanya dua permukaan

logam yang saling bersinggungan. Jika permukaan logam yang bersinggungan

memiliki perbedaan potensial elektroda, maka akan terbentuk sel elektrokimia.

Saat terbentuk sel elektrokimia, logam dengan potensial elektron lebih rendah akan
melepaskan elektron, sehingga terjadi oksidasi. Nah, oksidasi inilah penyebab

utama korosi.

Pencegahan Korosi

Mungkin kamu sempat bertanya-tanya, bagaimana cara agar besi atau logam tidak

mudah korosi? Mengingat, banyak peralatan di sekitar rumah menggunakan besi

atau logam, contohnya pintu gerbang. Well, kamu tidak perlu khawatir, inilah cara

mencegah agar besi atau logam tidak mudah korosi.

1. Usahakan logam tidak mengalami kontak langsung dengan udara luar.

Bagaimana caranya? Dengan membuat lingkungan di sekitar logam bebas

oksigen, yaitu mengalirkan gas karbondioksida.


2. Jika cara pada poin 1 terbilang susah, masih ada nih cara lain, yaitu dengan

melakukan pengecatan. Melalui pengecatan, permukaan logam tidak akan

bersinggungan langsung dengan udara luar yang mengandung oksigen dan

uap air. Dengan demikian, logam tidak akan mudah mengalami korosi.

3. Menggunakan elektroplating, yaitu melapisi permukaan logam secara

elektrokimia. Permukaan logam yang akan dilapisi berperan sebagai katoda,

sedangkan pelapisnya—dalam hal ini logam lain—berperan sebagai anoda.

Contoh elektroplating ini bisa kamu lihat di badan mobil. Sebenarnya, badan

mobil itu terbuat dari besi atau baja. Pernahkah kamu lihat badan mobil

berkarat? Tentu tidak ya. Hal itu karena badan mobil sudah dilapisi dengan

logam lain, yaitu krom, sehingga terlihat lebih indah dan mengilap.

4. Pengorbanan anoda atau perlindungan katoda, yaitu cara untuk mencegah

korosi dengan cara mencegah terbentuknya sel elektrokimia. Perlindungan

katoda atau pengorbanan anoda dilakukan dengan cara menyambungkan

logam yang akan dilapisi dengan logam yang memiliki potensial elektroda

lebih kecil. Logam dengan potensial elektroda lebih kecil berperan sebagai

anoda yang nantinya akan mengalami reaksi oksidasi (logam yang akan

terkorosi). Selama logam pelapis atau anodanya masih ada, logam yang

dilapisi (katoda) tidak akan mengalami korosi. Itulah mengapa reaksi ini

disebut pengorbanan anoda atau perlindungan katoda.


5. Membuat paduan (alloy) dengan cara mencampurkan besi dengan logam

lain yang tahan korosi seperti nikel atau krom. Campuran ini dikenal sebagai

baja stainless.

Itulah pembahasan Quipper Blog tentang korosi. Ternyata, korosi itu proses

alamiah yang masih bisa kamu cegah proses pembentukkannya. Sudah jelas kan

jika belajar Kimia itu sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tanpa pengetahuan

seperti ini, mungkin sudah banyak logam-logam yang seharusnya bermanfaat

justru harus rusak akibat korosi.

Anda mungkin juga menyukai