PENDAHULUAN
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi
disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Dalam kehidupan sehari-hari, korosi dapat kita jumpai terjadi pada berbagai
jenis logam. Bangunan-bangunan maupun peralatan elektronik yang memakai
komponen logam seperti seng, tembaga, besi baja, dan sebagainya semuanya
dapat terserang oleh korosi ini. Selain pada perkakas logam ukuran besar,
korosi ternyata juga mampu menyerang logam pada komponen-komponen
renik peralatan elektronik, mulai dari jam digital hingga komputer serta
peralatan canggih lainnya yang digunakan dalam berbagai aktivitas umat
manusia, baik dalam kegiatan industri maupun di dalam rumah
tangga.Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh korosi tidak hanya biaya
langsung seperti pergantian peralatan industri, perawatan jembatan,
konstruksi dan sebagainya, tetapi juga biaya tidak langsung seperti
terganggunya proses produksi dalam industri serta kelancaran transportasi
yang umumnya lebih besar dibandingkan biaya langsung.
b. Rumusan Masalah
ISI
Bangkai Kapal di Dasar Laut yang Telah Terkorosi oleh Kandungan Garam yang
Tinggi
Permukaan Logam
Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju
korosi dengan menambah terjadinya reaksi tambahan. Konsentrasi elektrolit
yang besar dapat meningkatkan laju aliran elektron sehingga laju korosi
meningkat.
4. Temperatur
5. pH
Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar,
karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu:
2H+(aq) + 2e- → H2
6. Metalurgi
· Permukaan logam
Permukaan logam yang lebih kasar akan menimbulkan beda potensial dan
memiliki kecenderungan untuk menjadi anode yang terkorosi.
· Efek Galvanic Coupling
7. Mikroba
Berdasarkan proses terjadinya korosi, maka ada 2 cara yang dapat dilakukan
untuk mencegah korosi, yaitu perlindungan mekanis dan perlindungan
elektrokimia.
1. Perlindungan Mekanis
Untuk perlindungan agar barang-barang yang terbuat dari besi tidak cepat
rusak, maka besi (E° = –0,44 volt) lebih baik dilapis dengan seng (E° = –0,76
volt) daripada dilapis dengan timah (E° = –0,14 volt).
Apabila terjadi goresan atau di permukaan. Adanya uap air, gas CO2 di udara
dan partikel-partikel lain, terjadilah sel volta mini dengan Zn sebagai anodenya
dan Fe sebagai katodenya. Zn akan teroksidasi terlebih dahulu karena harga E°-
nya lebih kecil daripada Fe, sehingga korosi elektrolitik (reaksi elektrokimia
yang mengoksidasi logam) tidak terjadi.
Apabila terjadi goresan atau lapisan mengelupas kedua logam akan muncul di
permukaan. Adanya uap air, gas CO2 di udara dan partikel-partikel lain
terjadilah sel volta mini. Di sini Fe akan bertindak sebagai anode karena E0 Fe
lebih kecil daripada E° Sn, hingga Fe akan teroksidasi lebih dulu. Di sini akan
terjadi proses korosi elektrolitik. Oleh karena itu, pelat besi yang dilapisi timah
akan cepat berlubang-lubang daripada besi Galvani. Hanya dari segi keindahan,
besi yang dilapisi dengan NiCr dan Sn tampak lebih bagus daripada besi yang
dilapisi Zn.
2. Perlindungan Elektrokimia
Perlindungan elektrokimia ialah mencegah terjadinya korosi elektrolistik
(reaksi elektrokimia yang mengoksidasi logam).Perlindungan elektrokimia ini
juga disebut perlindungan katode (proteksi katodik) atau pengorbanan anode
(anodaising). Cara ini dilakukan dengan menghubungkan logam pelindung,
yaitu logam yang lebih tidak mulia (E°-nya lebih kecil). Logam pelindung ini
ditanam di dalam tanah atau air dekat logam yang akan dilindungi. Di sini akan
terbentuk “sel volta raksasa” dengan logam pelindung bertindak sebagai
anode.
diganti dalam jangka waktu tertentu, sehingga pipa yang terbuat dari besi
terlindung dari korosi.
PENUTUP
a. Kesimpulan
[ Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi
disebut perkaratan.
v Temperatur
v pH
v Metalurgi
v Mikroba
[ Berdasarkan proses terjadinya korosi, maka ada 2 cara yang dapat dilakukan
untuk mencegah korosi, yaitu perlindungan mekanis dan perlindungan
elektrokimia.
TUGAS AKHIR
(Silvi syeptiari,M.Pd.Si)