Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL PENELITIAN KOROSI PADA PAKU

DENGAN AIR

Disusun oleh

Dani Jamani, Adinata


Teknik Mesin, Politeknik Raflesia
2022
A. PENDAHULUAN
B. Latar Belakang

Korosi adalah kerusakan pada material yang di sebabkan lingkungan,korosi


merupakan proses elektrokimia yang berasal dari reaksi redoks atau redaksi oksidasi dari
lingkungan sekitar. Korosi disebut bisa juga di sebut karat, dan terjadi ketika terdapat reaksi
antara oksigen, hidrogen, dan perindahan elektron. Korosi adalah hasil destruktif dari reaksi
elektrokimia, antara logam dan lingkungan sekitar, penyebab korosi mudah terjadi jika
bereaksi dengan zat lain seperti oksigen, hidrogen, arus listrik, bahkan dengan kotoran dan
bakteri. Logam lebih mudah korosi karna pada umumnya dalam keadaan energi tinggi.

Maka dari itu kami akan mencoba melakukan penelitian korosi terhadap paku, karena
korosi terhadap paku merupakan peristiwa oksidasi besi(Fe) oleh oksigen(O2).

C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat merumuskan masalah sebagai berikut;
1. Apakah besi atau paku akan menyebabkan korosi, ketika dilapisi oli dan tidak
dilapisi oli?
D. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apakah, besi atau paku yang di lapisi oli dan tidak di lapisi oli akan
mengalami korosi

E. Landasan Teori
1. Korosi

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu
dengan logam berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi
yangpa ling lazim adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi,
sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida
atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna
coklat-merah. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari
besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) Fe2+(aq) + 2e

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
sebagai katode, di mana oksigen tereduks.

O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(l) atau O2(g) + 2H2O(l) + 4e 4OH-(aq)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana
dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi
secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa
korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya.Contohnya,bijih
mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuksenyawa besi oksida atau besi sulfida,
setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja
atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang
menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida). Deret Volta dan hukum Nernst
akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi
sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan
oksida dapat menghalangi beda potensialterhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda
bila masih bersih dari oksida.

2. Besi

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan
untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan.
Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Salah satu kelemahan
besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai
jenis logam contohnya Zink dan Magnesium dapat melindungi besi dari korosi.

F. Alat dan Bahan


1. 2 buah gelas aqua
2. Paku
3. Oli
4. Air
G. Hasil Penelitian

Gambar hari pertama terlihat belum ada perubahan antara paku yang dilapisi oli dengan paku
yan
g tidak di lapisi oli

Gambar hari ketiga terlihat perubahan antar paku yang berlapisi oli dengan paku yang tidak
dilapisi oli

H. Kesimpulan

Pada dua gambar diatas dapat dilhat perbedaan paku yang di lapisi oli denga yang
tidak di lapisi oli. Paku yang tidak di lapisi oli dapat dilihat mengalami korosi yang sangat
cepat dalam jangka waktu 3 hari, hal tersebut terlihat karatan pada paku yang tidak dilapisi
oli naik ke permukaaan air, dan sedangkan paku yang di lapisi oli terlihat tidak mengalami
korosi yang sangat cepat.

Anda mungkin juga menyukai