Disusun oleh:
KOROSI
I. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum kimia ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh berbagai sampel terhadap korosi pada paku besi.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi korosi pada besi.
Reaksi pada oksidasi lanjut yang terjadi pada Fe2+ dapat dituliskan dengan :
4Fe2+(aq) + O2(g) + (4+2n)H2O(l) 2Fe2+O3.nH2O + 8H+(aq)
Untuk mengetahui kemungkinan terjadinya korosi maka diciptakan deret volta
dan hukum Nersnt. Kecepatan korosi juga tergantung dari berbagai faktor
seperti ada tidaknya lapisan oksida yang menghalangi beda potensial terhadap
elektroda lainnya. Kemudian untuk peristiwa korosi itu sendiri juga
disebabkan oleh berbagai faktor yaitu :
1. Air dan kelembapan udara
Semakin tinggi kadar uap air di sekitar logam, semakin mudah logam
mengalami korosi. Jika logam berada di daerah yang memiliki kadar air
rendah, proses terjadinya korosi akan berjalan lebih lambat.
2. Elektrolit
Elektrolit merupakan tempat atau media yang menjadi tempat
berlangsungnya transfer muatan. Hal itu mengakibatkan oksigen di udara
lebih mudah mengikat elektron. Contohnya air hujan yang bersifat asam
dan air laut yang bersifat asin mampu menjadi media pemercepat korosi.
3. Permukaan logam yang tidak rata
Logam yang permukaannya tidak rata akan mudah mengalami korosi
diakibatkan oleh terbentuknya kutub-kutub muatan di permukaan
logamnya yang berperan sebagai anoda dan katoda.
4. pH atau derajat keasaman
Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi akan lebih cepat,
sebagaimana reaksi reduksi oksigen dalam suasana asam lebih spontan
yang ditandai dengan potensial reduksinya lebih besar dibanding dalam
suasana netral ataupun basa.
II.2Karat
Karat merupakan hasil dari korosi pada suatu logam dengan rumus kimia karat
besi adalah Fe2O3.nH2O. Karat yang terbentuk pada logam akan mempercepat
proses pengaratan berikutnya. Oleh sebab itu, karat disebut juga
dengan autokatalis. Timbulnya karat dapat menimbulkan kerugian bagi
material barang hingga tubuh apabila masuk ke dalam diri. Beberapa kerugian
yang diberikan yakni :
1. Perangkat akan menjadi rusak
Material besi yang berkarat akan rapuh sehingga perlahan bentuk dari
barang akan rusak atau tidak sempurna dikarenakan korosi dapat
menurunkan efisiensi dan kekuatan barang.
2. Racun bagi tubuh
Meski karat memiliki komposisi air dan besi namun tetap saja akan
menjadi racun apabila masuk ke dalam tubuh. Terlebih lagi karat juga
mudah larut terutama pada pH asam. Jika karat tersebut masuk ke dalam
tubuh dalam jumlah banyak akan menyebakan hemokromatosis, konstipasi
hingga gejala keracunan logam yang lebih berat.
2.4 Elektrolisis
Elektrolisis adalah proses penguraian suatu elektrolit dengan arus listrik,
dimana energi listrik tersebut akan diubah menjadi suatu reaksi kimia
melalui elektroda-elektrodanya. Elektroda yang menerima elektron dari
sumber arus listrik adalah katoda yang akan mengalami reaksi reduksi
dimana elektrodanya bermuatan negatif (-), sedangkan elektroda yang
mengalirkan elektron kembali ke sumber arus adalah anoda yang akan
mengalami reaksi oksidasi dimana elektrodanya bermuatan positif (+).
Proses elektrolisis dimulai dengan dialirkan arus listrik searah dari sumber
tegangan listrik.Sebagai contoh pada larutan NaCl. Elektron dari kutub
negatif akan mengalir menuju ke katoda. Akibatnya, ion-ion positif Na+
dalam lelehan NaCl akan tertarik ke katode dan menyerap elektron untuk
tereduksi menjadi Na yang netral. Sementara itu ion-ion negatif Cl − dalam
lelehan akan tertarik ke anode di kutub positif. Ion-ion Cl − akan teroksidasi
menjadi gas Cl2 yang netral dengan melepas elektron. Elektron tesebut
kemudian dialirkan anode dan diteruskan ke kutub positif sumber tegangan
listrik.
2.5 Hubungan Penyepuhan dengan Elektrolisis
Sebelumnya telah dijelaskan bagaimana proses penyepuhan untuk
mencegah terbentuknya korosi. Sebagai permisalan yaitu penyepuhan
perak yang umumnya dilakukan pada peralatan rumah tangga. Logam
yang akan disepuh atau dilapisi ditempatkan sebagai katoda dan akan
diberi muatan negatif dari arus listrik. Karena akan dilapisi dengan perak,
maka anoda yang digunakan berupa perak dan elektrolit yang digunakan
adalah larutan perak nitrat. Ketika arus listrik dialirkan, maka akan terjadi
reaksi sebagai berikut :
Anoda : Ag Ag+ + e
Katoda : Ag+ + e Ag
Dan pada katoda tersebutlah akan menghasilkan Ag yang akan melapisi
elektroda tersebut.
V. Hasil
Setelah dilakukannya pengamatan dan pencatatan pada masing-masing perlakuan,
maka didapatkan data sebagai berikut
Identitas
Perubahan yang Terjadi
Gelas
Hari -1 Hari-2 Hari-3 Hari-4 Hari-5
Keadaan Keadaan Keadaan Keadaan Tidak terjadi
Gelas 1 paku masih paku masih paku masih paku masih korosi pada
(Tertutup) terbungkus terbungkus terbungkus terbungkus paku.
rapat. rapat. rapat. rapat.
Belum Belum Belum Belum Tidak terjadi
Gelas 2 terjadi terjadi terjadi terjadi korosi pada
(Terbuka) perubahan. perubahan. perubahan. perubahan. paku.
Belum Terjadi Karat mulai Karat Permukaan
terjadi perubahan, menyebar semakin paku telah
Gelas 3 perubahan terdapat dan warna menyebar diselimuti
(Air) sedikit karat air sedikit dan warna karat dan
pada paku. mengeruh. air semakin warna air
keruh. keruh.
Belum Terjadi Karat mulai Karat Permukaan
terjadi perubahan, menyebar semakin paku telah
perubahan terdapat dan karat menyebar diselimuti
namun sedikit karat yang dan karat karat dan
terdapat dan terdapat terlepas yang pada dasar
Gelas 4 gelembung karat yang semakin terlepas gelas banyak
(NaCl) yang terlepas. banyak. juga ditemukan
menempel semakin karat yang
permukaan banyak terlepas yang
paku. menyebabkan
warna larutan
keruh.
Belum Terjadi Warna Warna Permukaan
terjadi perubahan, hitam paku hitam paku paku
perubahan. paku mulai mulai semakin berwarna
berwarna menyebar, menyebar, hitam dengan
kehitaman tidak ada dan terjadi warna larutan
kemudian perubahan perubahan menjadi
terdapat warna pada warna pada kuning
Gelas 5 gelembung larutan larutan keruh. Pada
(HCl) menempel menjadi bagian yang
permukaan warna tidak
paku. kuning terendam
mengalami
perkaratan
dalam waktu
singkat.
Gelas 6 Belum Belum Belum Belum Tidak terjadi
(Minyak terjadi terjadi terjadi terjadi korosi pada
kelapa) perubahan. perubahan. perubahan. perubahan. paku.
VI. Pembahasan
Setelah dilakukannya pengamatan, ditemukan bahwasanya perlakuan yang paling
cepat mengalami korosi terdapat pada gelas dengan keterangan nomor 3 yang
berisi air dan gelas dengan keterangan nomor 4 yang berisi NaCl. Pada paku yang
diletakkan pada gelas nomor 5 yang berisi larutan HCl juga mengalami korosi
menjadi warna kehitaman. Sedangkan pada gelas dengan keterangan nomor 1, 2
dan 6 tidak mengalami korosi sama sekali dalam jangka waktu tersebut. Pada
praktikum, walaupun waktu mulai pelaksanaan dilakukan secara bersamaan serta
tempat pelaksanaan berada di tempat dengan keadaan dan suhu yang sama, tetapi
peristiwa korosi yang terjadi tiap paku berbeda. Hal ini dikarenakan adanya
berbagai faktor yang menjadi penyebab dalam terjadinya korosi.
Pada gelas dengan keterangan nomor 1, paku diletakkan dalam keadaan
yang terbungkus rapat sehingga tidak memiliki kontak secara langsung
dengan udara lingkungan. Otomatis paku tidak terpapar langsung dengan
oksigen yang menyebabkan tidak timbulnya reaksi redoks antar logam
dengan oksigen sehingga paku tidak mengalami korosi.
Pada gelas dengan keterangan nomor 2, paku diletakkan langsung di dalam
gelas dan dibiarkan terbuka. Paku yang terpapar langsung dengan udara
nantinya juga akan mengalami korosi namun dalam jangka waktu yang
lama. Hal ini disebabkan tidak ada faktor pendukung lainnya yang
mempercepat terjadinya korosi.
Pada gelas dengan keterangan nomor 3, paku direndam bersamaan dengan
air mempercepat terjadinya peristiwa korosi dikarenakan selain mengalami
kontak langsung dengan oksigen yang berasal dari udara, paku juga
melakukan kontak langsung dengan oksigen yang terdapat dalam air
(H2O). Seperti yang telah dijelaskan juga, korosi terjadi akibatnya adanya
reaksi antara logam dengan oksigen. Hal ini menunjukkan bahwa
kombinasi antara air dan oksigen akan lebih memberi efek yang signifikan
dibandingkan keberadaan O2 atau H2O saja.
Pada gelas dengan keterangan nomor 4, paku direndam bersamaan dengan
larutan NaCl juga mengalami peristiwa korosi. Hal ini disebabkan pada
larutan NaCl yang merupakan larutan garam yang dimana seperti yang
telah dijelaskan pula bahwa salah satu faktor terjadinya korosi adalah
elektrolit karena electron dalam garam lebih mudah berikatan dengan
oksigen sehingga peristiwa korosi pada paku dapat terjadi. Terlebih lagi
elektrolit memberi pengaruh yang kuat terhadap peristiwa korosi itu
sendiri yang menyebabkan beberapa serbuk kawat terlepas.
Pada gelas dengan keterangan nomor 5, paku direndam bersamaan dengan
larutan HCl akan berwarna kehitaman. Larutan HCl yang bersifat asam
mengikis permukaan besi sehingga menjadikannya berwarna hitam akan
tetapi tidak langsung menimbulkan karat. Akan tetapi setelah terdapat
pengurangan volume larutan akibat larutan menguap, bagian paku yang
tidak terendam larutan langsung mengalami korosi dalam waktu yang
singkat. Hal ini membuktikan bahwa pH juga mempengaruhi terjadinya
peristiwa korosi dengan catatan bahwa logam juga harus mengalami
kontak langsung dengan oksigen.
Pada gelas dengan keterangan nomor 6, paku direndam bersamaan dengan
minyak kelapa tidak timbul peristiwa korosi. Hal ini disebabkan karena
minyak memiliki tingkat kerapatan yang lebih tinggi dibandingkan air
sehingga minyak mampu menghalangi kontak antara logam pada paku
dengan oksigen yang ada di udara.
VII. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa korosi merupakan salah satu peristiwa elektrokimia
yang terjadi di lingkungan sekitar akibat adanya reaksi redoks antara logam
dengan oksigen. Korosi itu sendiri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
air, kelembapan udara, elektrolit, pH atau derajat keasaman hingga permukaan
logam yang tidak merata. Hal ini dibuktikkan dari hasil praktikum yang
menyatakan bahwa korosi terjadi pada paku yang direndam dalam air, paku yang
direndam pada larutan NaCl yang merupakan larutan elektrolit dan paku yang
direndam dalam HCl yang bersifat asam. Sedangkan korosi tidak terjadi pada
paku yang tertutup rapat, paku yang dibiarkan pada udara terbuka dan paku yang
direndam minyak kelapa. Cara mencegah terjadi korosi itu sendiri dapat dilakukan
dengan menerapkan proses elektrolisis yaitu melakukan pelapisan atau
pengepuhan serta proteksi katodik.
BAB II
REAKSI ELEKTROLISIS
I. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum kimia ini adalah :
1. Untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada peristiwa elektrolisis terutama
pada larutan tembaga sulfat (CuSO4) dan Kalium Iodida (KI).
2. Untuk mengetahui zat yang berada di anoda sebagai hasil dari elektrolisis.
3. Untuk mengetahui ion yang berada di katoda setelah peristiwa elektrolisis.
V. Hasil
Setelah dilakukannya pengamatan dan pencatatan pada masing-masing perlakuan,
maka didapatkan data sebagai berikut
Perubahan
Perubahan selama
Perubahan selama setelah
Cairan di Bau elektroda ditambah
elektrolisis ditambah
Fenolftalein
Amilum
Muncul warna
Katoda Muncul gelembung O2 - merah muda -
keunguan
Terjadi reaksi
Aroma Muncul warna
Anoda perubahan warna -
betadine kehitaman
menjadi warna kuning
VI. Pembahasan
1. Pada percobaan di larutan CuSO4 terjadi reaksi ionisasi berupa CuSO 4Cu2+
aq) + SO42-(aq) dan didapatkan hasil berupa terbentuknya logam tembaga
(
VII. Kesimpulan
1. Dapat disimpulkan bahwa proses elektrolisis pada larutan CuSO4
menghasilkan logam tembaga serta gelembung O2 dengan suasana asam yang
disebabkan oleh Cu yang berperan sebagai kation karena memiliki beda
potensial lebih besar dibanding H2O serta H2O yang berperan sebagai anion
dikarenakan SO42- tidak teroksidasi yang menyebabkan H2O teroksidasi.
2. Dapat disimpulkan bahwa proses elektrolisis pada larutan KI menghasilkan
gelembung O2 dan terjadi perubahan warna menjadi warna kuning dengan
suasana basa dan mencapai akhir titrasi dikarenakan H 2O yang berperan
sebagai kation akibat beda potensialnya yang lebih besar dibanding K+.
Kemudian terjadi perubahan 2I- menjadi I- terlebih lagi potensial reduksi I-
lebih rendah menyebabkan I- teroksidasi dan berperan sebagai anion.
DAFTAR PUSTAKA
Edra, Rabia. 2017. Pengertian Korosi dan Faktor Penyebabnya. Tersedia pada :
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-korosi-dan-faktor-penyebabnya. Diakses pada 1
Oktober 2022. Pukul 19.07 WITA.
Anonim. 2022. Rumus Kimia Karat Besi dan Pengertian Korosi. Tersedia pada :
https://kumparan.com/berita-terkini/rumus-kimia-karat-besi-dan-pengertian-korosi-
1yYc09p9lRe/full. Diakses pada 1 Oktober 2022. Pukul 20.19 WITA.
Pangestu, Aji. 2022. Pengertian Sel Elektrolisis, Cara Kerja, dan Contohnya. Tersedia pada :
https://www.pakarkimia.com/sel-elektrolisis/. Diakses pada 1 Oktober 2022. Pukul 22.53
WITA.
Karimah, Dindi. Sel Elektrolisis – Materi Kimia Kelas XII. Tersedia pada :
https://e.phydu.com/sel-elektrolisis-materi-kimia-kelas-xii/. Diakses pada 2 Oktober 2022.
Pukul 14.35 WITA.
Kahfi, Bilal. 2020. Bagian-Bagian Baterai Kering Beserta Fungsi dan Cara Kerja
Terlengkap. Tersedia pada : http://www.antotunggal.com/2020/06/bagian-fungsi-cara-kerja-
baterai-kering.html. Diakses pada 2 Oktober 2022. Pukul 23.41 WITA.
LAMPIRAN
1 - - -
5
6
CuSO4
KI