Anda di halaman 1dari 35

KD 3.17.

Menganalisis Proses Electroplating Proses Industri Kimia


Kelas XII Kimia Industri
KD 4.17. Melaksanakan Proses Electroplating
Perhatikan gambar dibawah ini!
Atau ini...
Apa yang akan terjadi jika jembatan yang
berkarat tersebut dilewati beban berat ?

• Dapatkah kita mencegah jembatan tersebut runtuh ?


• Bagaimana caranya ?

Mari kita pelajari bersama……


Tetapi, sebelum membahas tentang perkaratan pada logam
ada baiknya kita ingat kembali tentang sel elektrolisis
Sel Elektrolisis

Sel Elektrolisis adalah rangkaian alat yang menunjukkan


reaksi kimia akibat dialirkannya arus listrik.
Elektrolisis adalah penguraian zat – zat kimia oleh arus listrik
searah.
Prinsip – Prinsip Sel Elektrolisis :

• Di dalam sel elektrolisis, terjadi reaksi kimia dan terjadi reaksi


tidak spontan.
• Terjadi perubahan dari energi listrik menjadi energi kimia
• Pada anode, terjadi reaksi oksidasi dan bermuatan positif
• Pada katode, terjadi reaksi reduksi dan bermuatan negatif
• Elektron mengalir dari katode ke anode
Apa itu reduksi dan oksidasi ?

Reaksi reduksi-oksidasi dikenal dengan istilah reaksi redoks.


Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi yang
berlangsung secara bersamaan.
Contoh :
Reaksi pembakaran, perkaratan, sel accu, baterai, pelapisan
logam
Pengertian Reaksi Reduksi

1. Reaksi dimana ada penurunan bilangan oksidasi unsurnya


Contoh : Na+(aq) → Na(s)
2. Reaksi penangkapan elektron
Contoh : Mg2+(aq) + 2e → Mg(s)
3. Reaksi yang menghasilkan Oksigen
Contoh : CO2(g) → C(s) + O2(g)
Pengertian Reaksi Oksidasi

1. Reaksi dimana ada kenaikan bilangan oksidasi unsurnya


Contoh : Na(s) → Na+(aq)
2. Reaksi pelepasan elektron
Contoh : Mg(s) → Mg2+(aq) + 2e
3. Reaksi suatu unsur dengan Oksigen
Contoh : C(s) + O2(g) → CO2(g)
POTENSIAL ELEKTRODE
(POTENSIAL SEL)

Potensial atau tegangan adalah laju aliran elektron


dalam suatu penghantar.
Potensial listrik yang dihasilkan oleh suatu sel volta
disebut potensial sel (E0 sel).
Potensial elektrode diukur berdasarkan elektrode
pembanding standard, yaitu elektrode gas H2.
Sehingga elektrode gas H2 disebut sebagai potensial
elektrode standard
• Elektrode yang lebih mudah mengalami
reduksi dibandingkan elektrode hidrogen
(H2) mempunyai tanda positif (E0 sel = +)
• Elektrode yang lebih mudah mengalami
oksidasi dibandingkan elektrode hidrogen
(H2) dan sukar mengalami reduksi
mempunyai tanda negatif (E0 sel = –)
Deret Volta :
Li, K, Ba, Sr, Ca, Na, Mg, Al, Mn, H2O, Zn, Cr,
Fe, Cd, Co, Ni, Sn, Pb, H+, Cu, Hg, Ag, Pt, Au

• Makin ke kanan, semakin mudah direduksi dan sukar dioksidasi (+).


• Makin ke kiri, semakin mudah dioksidasi, makin aktif, dan sukar
direduksi (-)
Pedoman penulisan reaksi elektrolisis

1. Untuk ion positif akan terjadi reduksi di katode,


reaksi yang terjadi adalah :
a. ion H+ akan direduksi menjadi gas H2 2H+ + 2e
→ H2
b. Leburan : ion positif akan tereduksi
Contoh : Na+(l) + e → Na(s)
Ca2+(l) + 2e → Ca(s)
Cu2+ (l) + 2e → Cu(s)
c. Larutan :
* ion logam alkali, alkali tanah, Al, Mn
tidak dapat direduksi sebagai gantinya
adalah air
2H2O + 2e → H2 + 2OH-
* ion logam selain tersebut dapat tereduksi
Contoh : Fe3+ (aq )+ 3e → Fe(s)
Zn2+ (aq) + 2e → Zn(s)
Ni2+(aq) + 2e → Ni(s)
2. Untuk ion negatif akan terjadi oksidasi di anode, reaksi
yang terjadi adalah :
* Pada anode tak inert (Cu, Fe, Pb, Zn, dll) maka yang
mengalami oksidasi adalah unsur yang harga potensial
oksidasinya (E0sel oksidasi) lebih tinggi.
Contoh : Cu → Cu2+ + 2e
* Pada anode inert ( C, Pt, Au) akan terjadi reaksi :
-
# ion OH akan dioksidasi menjadi gas oksigen,
-
4OH → O2 + 2H2O + 4e
- 2- -
# ion sisa asam oksi (NO3 , SO4 , NO2 dll) tidak dapat dioksidasi
sebagai gantinya air,
+
2H2O → O2 + 4H + 4e
- - -
# ion sisa asam seperti Cl , Br , I , reaksinya sebagai berikut :
-
2Cl → Cl2 + 2e
-
2Br → Br2 + 2e
-
2I → I + 2e
CONTOH SOAL :

1. Tentukan hasil elektrolisis larutan


CuSO4 dengan elektrode grafit (C) !
Jawab :

Reaksi ionisasi dari CuSO4 :


CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42-(aq)
katode (C) : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) ]x2
anode (C) : 2H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e ]x1
katode (C) : 2Cu2+(aq) + 4e → 2Cu(s)
anode (C) : 2H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e
2Cu2+(aq) + 2H2O(l) → 2Cu(s) + O2(g) + 4H+(aq) atau :
2. Tentukan hasil elektrolisis larutan MgSO4
dengan elektrode Zn
Jawab :
Reaksi ionisasi dari MgSO4 :
MgSO4(aq) → Mg2+(aq) + SO42-(aq)
katode (Zn) : 2H2O(l) + 2e → H2(g) + 2OH-(aq)
anode (Zn) : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e

Zn(s) + 2H2O(l) → Zn2+(aq) + H2(g) + 2OH-(aq) atau :


Zn(s) + 2H2O(l) → Zn(OH)2(aq) + H2(g)
LATIHAN SOAL

Tulislah reaksi elektrolisis berikut :


1. Lelehan MgCl2 dengan elektrode grafit
2. Larutan H2SO4 dengan elektrode karbon
3. Larutan Na2SO4 dengan elektrode Cu
4. Larutan KI dengan elektrode Zn
5. Larutan MgCl2 dengan elektrode Pt
6. Lelehan Al2O3 dengan elektrode C
7. Larutan CuSO4 dengan elektrode Ca
8. Larutan AgNO3 dengan elektrode Ag
9. Larutan HCl dengan elektrode platina
PERKARATAN PADA BESI
Penyebab Karat

• Teroksidasinya logam
besi oleh oksigen
yang berasal dari
udara.
• Adanya kontak
antara besi dengan
air. Pada besi
tersebut ada yang
menjadi anode dan
ada yang menjadi
katode
Korosi pada besi akan membentuk oksida besi (Fe2O3.nH2O).
Besi akan teroksidasi oleh oksigen dari udara dan akan terjadi
korosi. Persamaan reaksi yang berlangsung adalah :
Penjelasan :
1. Air dan kelembaban udara
Air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab yang
banyak mengandung uap air akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
2. Elektrolit
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya transfer
muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh oksigen di udara.
Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung garam. Oleh
karena itu air hujan dan air laut juga merupakan penyebab korosi.
3. Permukaan logam yang tidak rata
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan di
permukaan logam, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan
logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab kutub-kutub
yang akan bertindak sebagai anode dan katode sulit terbentuk.
4. Terbentuknya sel elektrokimia
Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan dapat terbentuk
sel elektrokimia secara langsung. Saat terbentuk sel elektrokimia,
logam dengan potensial elektron lebih rendah akan melepaskan
elektron, sehingga terjadi oksidasi. Oksidasi inilah penyebab utama
korosi. Sebagai contoh, paku keling yang terbuat dari tembaga untuk
menyambung besi akan menyebabkan besi di sekitar paku keling
tersebut berkarat lebih cepat.
Mengontrol Atmosfer

Dengan cara menjaga agar kondisi sekitar logam tersebut tidak


lembab dan banyak oksigen
Mencegah logam bersinggungan dengan oksigen di
udara dan juga air dengan cara :
a. Mengecatnya
Lapisan cat mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air. Jika cat tergores
atau terkelupas, maka korosi mulai terjadi dan dapat menyebar di bawah cat yang
masih utuh. Contohnya adalah pengecatan pada kapal, jembatan dan mobil.
b. Memberi oli atau minyak
Lapisan oli bisa mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air dan harus
dioleskan secara berkala. Contohnya adalah pemberian oli pada bagian bergerak dari
mesin, seperti mesin mobil.
c. Memberi lapisan plastik
Lapisan plastik mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air. Jika plastik
terkelupas, korosi mulai terjadi. Contohnya adalah pemberian lapisan plastik pada
barang-barang dapur, seperti rak piring
d. Galvanisasi
Galvanisasi yaitu melapisi logam dengan seng (contohnya atap seng).
Lapisan seng (Zn) dapat mencegah kontak langsung logam dengan oksigen dan air.
Zn yang teroksidasi menjadi Zn(OH)2 dapat bereaksi lebih lanjut dengan CO2 di
udara membentuk lapisan oksida Zn(OH)2.xZnCO3 yang sangat kuat. Apabila lapisan
Zn tergores, Zn masih dapat melindungi besi karena Zn (Eo=-0,76 V) lebih mudah
teroksidasi dibanding Fe (Eo=-0,44 V).
Contohnya adalah pelapisan seng pada besi penopang untuk konstruksi bangunan
dan jembatan.
Galvanizing : pelapisan dengan pencelupan benda kerja ke dalam cairan seng
atau zinc pada temperatur 450 – 470°C, dengan proses sebagai berikut :
• Degreasing : menghilangkan minyak atau material organik dengan caustic
soda
• Water Rinsing : membersihkan sisa dari caustic soda pada proses
degreasing
• Acid Pickling : menghilangkan karat pada benda kerja
• Water Rinsing : membersihkan sisa asam dari proses acid pickling
• Prefluxing : menjaga kestabilan permukaan
• Dipping : pencelupan pada Zinc atau seng panas
e. Elektroplating
Elektroplating adalah pelapisan logam dengan logam lain menggunakan
metode elektrolisis. Contohnya pelapisan dengan logam nikel (veernikel), krom
(contohnya kran air), timah (misalnya kaleng makanan).
f. Pelapisan krom/Cr
Lapisan Cr mencegah kontak langsung logam dengan oksigen dan air. Cr
teroksidasi membentuk lapisan oksida Cr2O3 yang sangat kuat sehingga dapat
melindungi logam Fe di bawahnya. Apabila tergores, lapisan Cr masih dapat
melindungi besi karena Cr (Eo=-0,74 V) lebih mudah teroksidasi dibanding
Fe (Eo= –0,44 V).
g. Pelapisan timah/Sn
Lapisan Sn dapat mencegah kontak langsung logam dengan oksigen dan air.
Tetapi, Sn (Eo=-0,14 V) kurang reaktif dibanding Fe (Eo=-0,44 V). Apabila
lapisan Sn tergores, maka besi di bawahnya mulai korosi.
h. Sherardizing
Sherardizing adalah mereaksikan logam dengan asam fosfat sehingga
permukaan logam tertutup dengan fosfat (Fe3(PO4)2). Contohnya badan
mobil
Perlindungan Katodik

Perlindungan katodik dilakukan dengan cara menghubungkan


logam yang akan dilindungi dengan logam lain yang mempunyai
potensial elektrode yang sangat rendah (biasanya Mg). Ketika
terjadi oksidasi, logam yang dilindungi akan segera menarik
elektron dari logam pelindung sehingga oksidasi akan
berlangsung pada logam pelindung tersebut. Oleh karena logam
pelindung teroksidasi, maka lama-kelamaan dapat habis dan
harus selalu diganti dengan yang baru secara periodik.

Anda mungkin juga menyukai