Tujuan
C. Cara Kerja
D. Hasil Pengamatan
2. I2 + Na2S2O3 . . .
3. Cu + AgNO3 . . .
4. Zn + H2 SO4 . . .
E. Pertanyaan
F. Jawaban
Salah satu reaksi redoks dalam kehidupan sehari –hari adalah sebagai sumber arus searah
atau baterai. Arus listrik yang dihasilkan oleh sumber arus searah disebabkan adanya aliran
electron yang bergerak pada pengahantar. Arus electron yang terjadi pada sumber arus tersebut
berasal dari reaksi redoks yang terjadi di dalamnya.
Bila logam tembaga (Cu) dimasukkan ke dalam larutan perak nitrat (AgNO3) maka pada
permukaan logam tembaga akan segera terbentuk lapisan perak, sedangkan larutan akan berubah
warnanya menjadi biru karena terbentuknya ion Cu2+.
Reaksi yang terjadi adalah:
Ag+(aq) + Cu(s) Ag(s) + Cu2+(aq)
(tak berwarna) (biru)
Reaksi diatas sebenarnya terdiri dari dua reaksi masing-masing disebut dengan setengah
reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi, yaitu:
Setengah reaksi oksidasi yang merupakam reaksi oksidasi logam tembaga.
Cu(s) Cu2+(aq) + 2e-
Setengah reaksi reduksi yang merupakan reaksi reduksi ion perak.
Ag+(aq) + e- Ag(s)
Perpindahan electron terjadi dalam larutan secara langsung dari logam Cu ke ion Ag+.
Apabila perpindahan electron tersebut dapat dilewatkanpada suatu kawat penghantar maka akan
menghasilkan arus listrik.
Luigi Galvani (1780) dan Alesandro Volta (1800) melalui percobaanya dapat
menghasilkan arus listrik yang di hasilkan dari reaksi redoks. Perangkat sumber arus searah itu
dikenal dengan Sel Volta dan Sel Galvani. Sel Volta terdiri dari electrode Zn yang dicelupkan
ke dalam larutan ZnSO4 dan elektroode Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO4. Kedua
larutan ini dipisahkan oleh dinding berpori, atau dihubungkan dengan jembatan garam, yaitu
semacam pipa yang berisi agar-agar yang mengandung garam, misalnya kalium nitrat (KNO3).
Elektron mengalir dari electrode Zn ke electrode Cu, berarti electrode Zn mengalami reaksin
oksidasi:
Zn(s) Zn2+(aq) + 2e-
dan electron yang dilepaskan pada reaksi tersebut ditangkap oleh ion Cu2+,
Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)
Menurut konsep elektronika, arah aliran electron berlawanan dengan arah arus listrik;
oleh karena electron bergerak dari Zn ke Cu, maka arus listrik bergerak dari electrode Cu
menuju electrode Zn. Berdasarkan hal itu pula, maka electrode Cu sebagai asal usul arus
merupakan kutub listrik positif dan electrode Zn menjadi kutub negative.
Menurut konsep elektrokimia, anode merupakan electrode tempat terjadinya reaksi
oksidasi. Dalam hal sel Volta ini yang berlaku sebagai anode adalah electrode
zink. Katode adalah electrode tempat berlangsungnya reaksi reduksi, dan dalam hal ini yang
bertindak sebagai katode adalah electrode tembaga.
Berdasarkan dua pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam sel
elektrokimia, kutub positif merupakan katode dan kutub negative merupakan anode. Jadi, yang
menentukan suatu electrode sebagai anode atau katode adalah reaksi yang terjadi pada electrode
tersebut.
Pada sel Volta dengan electrode terpisah diperlukan jembatan garam yang berfungsi
sebagai penghantar elektrolit (mengalirkan ion-ion dari satu electrode ke electrode lain) guna
mengimbangi aliran electron dari anode ke katode.
Bila zink melepaskan electron menjadi ion Zn2+, maka pada larutan di sekitarnya
kekurangan muatan negative, untuk itu ion negative (NO3-) yang terdapat pada jembatan garam
akan keluar. Di katode, ion Cu2+yang mengalami reduksi segera meninggalkan system, maka di
larutan pada electrode tersebut menjadi sangat negative karena ion SO42- kehilangan pasanganya,
akibatnya ion SO42- akan menarik ion K+ yang terdapat pada jembatan garam. Dengan demikian,
jembatan garam berfungsi mencegah terjadinya polarisasi muatan pada kedua
Apabila konsentrasi larutan yang digunakan mempunyai konsentrasi 1 M, maka harga
beda potensial yang terjadi pada sel Volta tersebut adalah 1,10 V. Reaksi yang terjadi pada sel
Volta di atas adalah:
Anode : Zn(s) Zn2+(aq) + 2e-
Katode : Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)
+
Reaksi sel : Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)
Sel Volta di atas dapat digambarkan dengan notasi sel:
Zn Zn2+(1,0 M) Cu2+(1,0 M) Cu Eosel = + 1,10
V (anode) (katode)
Notasi sel diatas menunjukan electrode yang berfungsi sebagai anode dan electrode yang
berfungsi sebagai katode. Anode (reaksi oksidasi) diletakkan di kiri dan katode (reaksi reduksi)
diletakkan di kanan. Konsentrasi elektrolitnya dinyatakan dalam satuan molar (M) dan besarnya
beda potensial dinyatakan dalam satuan volt.