Anda di halaman 1dari 13

Standar Kompetensi:

2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam


teknologi dan kehidupan sehari-hari

Kompetansi Dasar:
2.1 Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang
melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam
industry
Indikator:
Kd 1.1
• Menjelaskan pengertian reaksi redoks.
• Menyetarakan reaksi redoks dengan menggunakan perubahan bilangan oksidasi (PBO).
• Menyetarakan reaksi redoks dengan menggunakan setengah reaksi (ion-elektron).
• Menjelaskan pengertian sel volta dan potensial elektrode.
• Menyebutkan susunan sel volta dan menentukan fungsinya.
• Menentukan notasi sel volta.
• Menjelaskan pengertian reaksi redoks spontan.
• Membedakan reaksi redoks spontan dan tidak spontan berdasarkan pecobaan.
• Menyebutkan deret keaktifan logam ( deret volta) berdasarkan kereaktifannya.
• Merangkai sel volta berdasarkan susunan dan fungsinya pada percobaan
• Menghitung pontesial sel pada reaksi redoks berdasarkan data percobaan yang dilakukan.
• Menyebutkan jenis sel volta dan prinsip kerja sel volta yang banyak digunakan dalam
kehidupan.
Reaksi Redoks
 Penyetaraan Reaksi Redoks
 Metode Bilangan Oksidasi
Langkah-langkah penyetaraan
• Tulis semua bilangan oksidasi atom unsur yang terlibat reaksi. Tentukan unsur-
unsur yang tereduksi dan teroksidasi .
• Setarakan jumlah atom dari unsur-unsur yang tereduksi dan teroksidasi.
• Tentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari unsur yang tereduksi dan
jumlah kenaikan bilangan oksidasi dari unsur yang teroksidasi.
• jumlah penurunan/kenaikan biloks unsur = (jumlah atom
unsur)x(penurunan/kenaikan biloks per atom unsur)
• Agar total penurunan bilangan oksidasi dari unsur tereduksi sama dengan total
kenaikan bilnagan oksidasi dari unsur teroksidasi, maka lakukan perkalian
silang berikut
• kalikan koefesien dalam reaksi reduksi dengan kenaikan biloks.
• kalikan koefesien dalam reaksi oksidasi dengan penurunan biloks.
• Setarakan atom unsur lainnya yang bilangan oksidasinya tetap, mengikuti
aturan kation, anion, hidrogen, dan oksigen (KAHO).
Lanjutan. . .
 Metode Setengah Reaksi (Ion-Elektron)
Langkah Penyetaraan
• Tulis kerangka dasar dari setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi
secara terpisah dalam bentuk reaksi ion.
• Setarakan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
• Setarakan atom O dengan menambahkan H2O di ruas yang kekurangan atom
O.
• Setarakan Atom H dengan menambahkan ion H+ disebelah yang kekurangan
atom H.
• Setarakan muatan dengan menambahkan elektron (e) diruas yang lebih positif.
• Jika reaksi dalam suasana basa, maka tambahkan ion OH- di kedua ruas
sebanyak ion H+ yang ada.
Contoh:
Metode Bilangan Oksidasi
MnO4- + C2O42- MnO2 + CO2 (suasana basa)
Lanjutan. . .
Jawab:
MnO4- + C2O42- MnO2 + CO2 (suasana basa)
MnO4- + C2O42- MnO2 + CO2

3x1=3
1x2=2
MnO4- + C2O42- MnO2 + CO2 + 8OH-
MnO4- + C2O42- +4H2O MnO2 + CO2 + 8OH-
Metode setengah reaksi
Zn + NO3- ZnO22- + NH3 (basa)
Oksidasi : Zn + 2H2O ZnO22- + 4H+ + 2e x4
Reduksi : NO3- + 9H+ + 8e NH3 + 3H2O x1
4Zn + 8H2O + NO3- + 9H+ + 8e 4ZnO22- + 16H+ + NH3 + 3H2O + 8e
4Zn + 5H2O + NO3- 4ZnO22- + 7H+ + NH3
4Zn + 5H2O + NO3- + 7OH- 4ZnO22- + 7H+ + NH3 + 7OH-
4Zn + 5H2O + NO3- + 7OH- 4ZnO22- + 7H2O + NH3
4Zn + NO3- + 7OH- 4ZnO22- + 2H2O + NH3
Sel elektrokimia
• Sel elektrokimia adalah sel yang terdiri dari
dua elektrode yaitu katode dan anode serta
dua larutan elektrolit yang bersifat sebagai
penghantar elektron.
• Sel elektrokimia terdiri atas 2 yaitu
1.Sel volta/sel galvani=merubah reaksi kimia
menjadi energi listrik.
2.Sel elektrolisis= mengubah energi listrik
menjadi reaksi kimia.
Perbedaan dan persamaan sel volta
dan sel elektrolisis
perbedaan Sel Volta Sel elektrlisis

perubahan Energi kimia menjadi Energi listrik menjadi


energi listrik energi kimia

elektrode Katoda: elektrode Katoda: elektrode


positif negatif
Anode: elektrode Anode: elektrode
negatif positif

Persamaan terdapat Katode = terjadi reaksi Katode = terjadi reaksi


dalam prosesnya reduksi reduksi
Anoda = terjadi reaksi Anoda = terjadi reaksi
oksidasi oksidasi

Jembatan garam adalah larutan garam seperti NaCl. Jembatan


garam berfungsi untuk menetralkan muatan pada kedua larutan
elektrolit sehingga aliran elektron dapat terjadi terus menerus
Gambar Perbedaan elektrolisis dan sel
volta
B
A
T
E
R
AI

K
A
A
N
T
O
O
D
D
A
A
Cu2+
Cu2+
Cu2+ v v
-
NO3- - NO - NO
Ag3+ -3
- + NO NO
- 3
3
NO+ 3 Ag
AgNO 3
- +
Ag+

Sel elektrolisis Sel volta


PROSES TERBENTUKNYA ARUS LISTRIK PADA SEL VOLTA ATAU GALVANI
amperemeter

katoda
anoda NO3 -

Jembatan garam
Ag
Cu Ion Ag+
menangkap elektron NO3-
membentuk endapan Ag di NO3- Ag
+

katoda. Sehingga ion NO3-


Cu2+ masuk ke jembatan garam Ag+
Cu2+ -
Cu2+ NO3 NO3- Ag+
Cu2+
Cu2+ NO3- Ag+ NO3
-

NO3- Cu melepaskan elektron


NO3-
membentuk Ion Cu2+ , kelebihan
ion Cu2+ , akan dinetralkan olehn
ion NO3-
Notasi sel volta/diagram sel
Notasi sel volta digunakan untuk menggambarkan rangkaian sel
volta dan reaksi redoks yang berlangsung di dalamnya. Secara umum
penulisan notasi sel volta menurut IUPAC sebagai berikut:
 Notasi sel terdiri darianode dan katode
 Tanda ( II ) merupakan tanda jembatan garam yang memisahkan
anode dan katode
 Tanda ( I ) merupakan batas fase untuk memisahkan fase yang
berbeda
 Tanda koma digunakan untuk memisahkan spesi-spesi dalam fasse
yang sama
 Elektrode anode terletak paling kiri dan elektrode katode terletak
paling kanan
 Elektrode inert tidak ditulis
Contoh: Zn + Cu2+ Cu + Zn2+
Notasi sel volta =
Zn I Zn2+ II Cu2+ I Cu
Soal
1. H2(g) + 2Ag+ 2H+(aq) + 2Ag(aq)
2. Zn(s) + 2Fe3+(aq) Zn2+(aq) + 2Fe2+(aq)
3. 2Al(s) + 3Sn2+(aq) 2Al3+(aq) + 3Sn(s)
4. Zn(s) + Cl2(g) Zn2+(aq) + 2Cl-(aq)
5. Fe2+(aq) + Mg(s) Fe(s) + Mg2+(aq)
6. Cu2+ + H2(g) Cu(s) + 2H+(aq)
7. Fe(s) + Cu2+(aq) Fe2+(aq) + Cu(s)
8. Diketahui diagram sel seperti dibawah ini:
Co(s) l Co2+(aq) ll Ni2+(aq) l Ni(s)
a. tuliskan persamaan reaksinya
b. tentukan logam yang bertindak sebagai
katode dan anode!
Potensial Elektrode
Kegunaan potensial reduksi standar (Eo) antara lain adalah:
1. Meramalkan kemampuan oksidasi dan reduksi dari zat.
“Semakin positf nilai Eo semakin kuat daya oksidasi atau zat merupakan oksidator yang
baik dan makin mudah mengalami reaksi reduksi”. Sebaliknya “Semakin negative nilai
Eo semakin bertambah daya reduksi zat atau merupakan reduktor yang baik dan
mudah mengalami reaksi oksidasi”

2. Untuk memenghitung Eo sel


Untuk menhitung Eo sel dapat menggunakan dua cara yaitu:
a. Menghitung Eo sel berdasrkan selisih potensial electrode di katode dan anode.
rumus:
Eo sel = Eo katode – Eo anode
Eo sel = Eo reduksi – Eo oksidasi
Katode adalah electrode yang mempunyai harga Eo lebih besar (lebih positif), sedangkan
anode adalah electrode yang mempunyai Eo lebih kecil (lebih negative).
b. Menghitung Eo berdasarkan persamaan reaksi sel.
Tulisalah persamaan setengah reaksi oksidasi di anode dan setengah reaksi reduksi di
katode, lalu seratakn nilai Eo masing-masing. Tanda Eo di anode harus berlawanan dengan
tanda yang diberikan pada tabel (karena harga pada tabel adalah harga Eo reduksi).
sedangkan tanda Eo dikatode sesuai dengan di tabel. Nilai Eo adalah jumlah Eo dianode dan
Eo dikatode.
*ingat:
Koefesien reaksi tidak berpengaruh terhadap nilai Eo ini karena Eo adalah sifat intensif
yang nilainya tidak bergantung pada jumlah zat dalam reaksi.
Lanjutan. . .
c. Untuk meramalkan Reaksi Redoks Spontan
Untuk meramalkan apakah suatu reaksi redoks dapat berlangsung spontan atau tidak,
gunakan data Eo dari tabel untuk menghitung Eo sel.
Apabila Nilai Eo sel positif, maka reaksi berlangsung spontan.
Apabila Nilai Eo sel negatif, maka reaksi berlangsung tidak spontan.
Contoh:
Apakah reaksi redoks berikut dapat berlangsung spontan?
Cu(s) + H+(aq) Cu2+(aq) + H2(g)
Eo Cu2+lCu = +0,34 V dan Eo H+lH2 = 0
Jawab:
Dari reaksi diketahui Cu teroksidasi menjadi Cu2+ di anode, dan ion H+ tereduksi
menjadi H2 di katode.
Eo sel = Eokatode - Eoanode
Eo sel = Eo H+lH2 – Eo Cu2+lCu
Eo sel = 0 – (+0,34 V) = -0,34 V (reaksi tidak beralngsung spontan)
Deret Elektrokimia dan Reaksi Pendesakan Logam

• Deret Eletrokimia (Deret Volta)


Deret elektrokimia (deret volta) adalah urutan logam berdasrkan potensial
elektrodenya. Biasanya deret volta dimulai dari logam yang potensial elektrodenya
paling negatif.
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-H2O-Zn-Cr-Fe-Cd-Ni-Co-Sn-Pb-H-Cu-Hg-Ag-Pt-Au.
• Reaksi Pendesakan Logam
Logam yang lebih aktif (potensial elektrodenya lebih negatif), biasanya terletak di
kiri deret volta dan dapat mereduksi logam yang kurang aktif (potensial elektrodenya
lebih positif), terletak di kanan deret volta.

Anda mungkin juga menyukai