Anda di halaman 1dari 83

ELEKTROKIMIA

VOLTA/GALVANI ELEKTROLISIS
E Kimia → E Listrik E Listrik → E Kimia

Katoda (+) Anoda (-) Katoda (-) Anoda (+)

- M+
- Karena potensial kimia ion Karena potensial kimia ion
-
M+ logam pada elektroda lebih logam pada elektroda
M
- tinggi dari pada potensial dipaksa lebih rendah dari
kimia ion logam dalam pada potensial kimia ion
- M+ larutan logam dalam larutan
ELEKTROKIMIA
Listrik (Kelistrikan) dan Perubahan Kimia

 Reaksi reduksi – oksidasi terjadi pada


beberapa sistem kimia.
 Misalnya pada pengkaratan besi, pemutihan
pada zat warna dan reaksi foto-sintesis.
 Semua reaksi spontan yang menyebabkan
elektron mengalir pada sebuah kawat, reaksi
redoks terjadi, proses tersebut disebut
Perubahan Elektrokimia.
 Ilmu yang mempelajarinya disebut
Elektrokimia.
1
Elektrokimia

• Sel elektrokimia:alat yang digunakan untuk


melangsungkan reaksi redoks spontan dan
tidak spontan dengan melibatkan energi listrik.
• Sel elektro kimia terdiri dari:
1.Sel galvani/sel volta
2.Sel elektrolisis
Elektroda-elektroda
ANODA
•Reaksi oksidasi (sel Galvani)muatan negatif
•Reaksi oksidasi(sel elektrolisis)muatan positif

KATODA

•Reaksi reduksi (selGalvani)muatan positif


•Reaksi reduksi (selelektrolisis)muatan negatif
Jenis-jenis elektroda

1.Elektroda logam-ion logam


2.Elektroda amalgam
3.Elektroda logam-garamnya yang tak larut
4.Elektroda perak-perak klorida
5.Elektroda kalomel
6.Elektroda gas
7.Elektroda redoks
8.Elektroda membrane selektif-ion
Sel Galvani/sel Volta
• Berdasarkan percobaan sel galvanik atau sel volta yang
disebut sel Daniell,reaksi-reaksi setengah sel, yaitu reaksi
oksidasi dan reduksi pada masing-masing elektroda ialah:

Elektroda Zn (anoda): Zn(s) Zn2+(aq) + 2e-


Elektroda Cu (Katoda): Cu2+(aq) + 2e-Cu(s)

• Perhatikan bahwa kecuali kedua larutan dipisahkan satu


sama lain,ionCu2+ akan bereaksi dengan batang seng:

Cu2+ (aq) + Zn (s) Cu (s) + Zn2+ (aq)


•Didalam larutan,kation-kation (Zn2+,Cu2+,K+) bergerak kearah
katoda,sementara anion-anion (SO42-,Cl-) bergerak ke Anoda
•Arus listrik mengalir dari anoda ke katoda karena ada selisih
energi potensial listrik diantara kedua elektroda
• Selisih potensial listrik diantara anoda dan katoda
diukur dengan volt meter dan angkanya (dalam
volt) disebut voltase selgaya elektro motif atau
emf (E) dan potensial sel.
• Notasi untuk menyatakan sel galvanik adalah
diagram sel.
• jika kita asumsikan bahwa konsentrasi ion Zn2+ dan
ion Cu2+ masing-masing 1M, maka diagram selnya
adalah
Zn(s) I Zn2+(1 M) II Cu2+(1 M) I Cu(s)

ANODA KATODA
• Garis tegak tunggal batas fasa
• Garis tegak ganda jembatan garam.
POTENSIAL REDUKSI STANDAR
• Arus listrik yang terjadi pada sel volta karena
elektron-elektron yang mengalir dari dari elektroda
negatif keelektroda positif.disebabkan adanya
perbedaan potensial antara kedua elektroda.
• Perbedaan potensial ini disebut dengan EMF
(Electromotive Force).
• Harga potensial mutlak tidak dapat diukur 
diperlukan elektroda standar.
• Elektroda standar digunakan elektroda
hidrogen.
• Elektroda hidrogen terdiri atas  gas H2
dengan tekanan 1 atm yang dialirkan melalui
sekeping logam Pt yang dilapisi dengan
serbuk Pt yang halus pada suhu 25o C dalam
larutan asam (H+) 1M.
• Serbuk Pt  agar diperoleh luas
permukaan sebesar mungkin untuk
mengadsorsi gas H2,tempat penguraian
molekul hidrogen,dan penghantar listrik
kerangkaian eksternal.
• Berdasarkan perjanjian, elektroda hidrogen
diberi harga potensial sel sebesar 0.00 volt
2H+ (1 M) + 2e-H2 (1 atm) E0 = 0 V
• Super skrip“0” menyatakan kondisi keadaan-
standar,
• E0 adalah potensial reduksi standar, atau voltase
yang berkaitan dengan reaksi reduksi pada satu
elektrode ketika semua zat terlarut 1M dan
semua gas pada1atm
• Potensial reduksi (Eo reduksi)  menyatakan
besarnya kecenderungan untuk menerima elektron
• Potensial oksidasi (Eo oksidasi)  menyatakan
besarnya kecenderungan untuk melepaskan
elektron
Eo oksidasi= -Eo reduksi
Berdasarkan perjanjian:

• Elektroda yang lebih mudah


mengadakan reaksi reduksi
dibandingkan dengan elektroda H2
diberi harga potensial positif
• Elektroda yang lebih sukar mengadakan
reaksi reduksi dibandingkan dengan
elektroda H2 diberi harga potensial
negatif
Potensial Reduksi Standar
Potensial Sel o
(E sel)

• Potensial sel volta  ditentukan


dengan percobaan  diukur dengan
voltmeter
• Potensial sel  perbedaan potensial
sel antara potensial oksidasi anoda
dengan potensial reduksi katoda

• Eosel = Eokatoda–Eoanoda
Kespontanan Reaksi Redoks

• Suatu reaksi redoks dapat berlangsung


jika ada perbedaan potensial positif
diantara kedua setengah reaksi reduksi
dan setengah reaksi oksidasi.
• Jika Eosel >0 Eosel(+)reaksis pontan
• Jika Eosel <0 Eosel(-)reaksi tidak
spontan
Hubungan Eosel, K, dan ΔG
Efek Konsentrasi pada Emf Sel
Sel Galvani/sel Volta
•Sel dimana energi bebas dari reaksi kimia
diubah menjadi energi listrik.

•Hubungan antara energi bebas dari reaksi


kimia dengan tegangan sel:
Δ𝐺=−𝑛𝐹𝐸

•Dimana F=faraday; E=e.m.f(volt); n=jumlah


molekul elektron yang berperan dalam reaksi
kesetimbangan
Contoh :
Contoh
•Reaksi pelepasan muatan dari aki adalah sebagai berikut:
Pb(s) + PbO2(s) + 2H2SO4(l) 2PbSO4(s) +2H2O(l)

•Jika energi bebas standar pembentukan PbO2(s), H2SO4(l),


PbSO4(s), dan H2O(l) berturut-turut adalah:-217,38kJ/mol;-
909,27kJ/mol;-813,20kJ/mol;-237,18kJ/mol.
Tentukan:
a)Δ𝐺0 reaksi
b)Harga e.m.fsel? Apakah reaksi spontan?
Aplikasi dalam Kehidupan (baterai&
korosi)
•Baterai sel kering •Baterai merkuri
Sel aki (ACCU CELL)/SEL SEKUNDER
Katoda: PbO2 ; anoda :Pb
Elektrolit : Larutan H2SO4
Penulisan Sel : Pb/H2SO4 (BJ ±1,30)/PbO2
Penulisan Reaksi Pada Saat Accu Berjalan :
Anoda : Pb(s) + SO4 -2  PbSO4 + 2e
Katoda : PbO2 + 4H+ + SO4 -2 +2e  PbSO4 + 2H2O
Pb(s) + PbO2 + 4H+ + 2SO4 -2  2PbSO4 (s) + 2H2O
Votensial sel antara 6 – 12 Volt, Single sel accu Potensial
selnya 2 Volt

 Penulisan Reaksi Pada Saat Accu di isi


PbSO4 (s) + 2e  Pb(s) + SO4 -2
PbSO4 + 2H2O  PbO2 + 4H+ + SO4 -2 +2e

2PbSO4 (s)+2H2O+energi listrik  Pb(s) + PbO2 + 4H+ +2SO4 -2


Macam-macam Sel Volta ( 2)

• Baterai Ni-Cd
Katoda : NiO2 dengan sedikit air
Anoda : Cd
Penulisan Sell : Cd/KOH(20%)/Ni2O3.xH2O

Potensial sell sekitar 1,4 Volt


Reaksi :
Anoda : Cd (s) + 2OH-  Cd(OH)2 + 2e
Katoda: NiO2(S) + . 2H2 O + 2e  Ni(OH)2 + 2OH -

Cd (s) + NiO2(S) + .2H2O  Cd(OH)2 + 2OH-


•Baterai bertimbal
Baterai litium
OKSIDASI
LITIUM
PERAK
Baterai bahan bakar
Dipergunakan Untuk kendaraan dg kec. Tinggi seperti Roket
Dioperasikan pada suhu yang tinggi

Reaksinya :
Katoda : O2(g) + 2H2O + 4e  4OH-
Anoda : (H2(g) + 2OH-  2H2O + 2e ) x 2

2H2(g) + O2(g)  2H2O


Korosi
Kereaktifan Logam
•Daftar deret logam yang mengurutkan kereaktifan
logam terhadap asamDERETVOLTA

K –Ba–Sr–Ca –Na -Mg –Al -Zn –Cr –Fe –Ni –Sn–Pb–H–Cu –Hg –Ag -Pt -Au

Kereaktifan terhadap asam berkurang

• Makin ke kanan, mudah direduksi sukar


dioksidasi
• Makin ke kiri, mudah dioksidasi sukar
direduksi
Deret Volta

Li K Ba Ca Na Mg Al Zn Cr Fe Ni Si Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au

• Makin ke kanan, mudah direduksi sukar


dioksidasi
• Makin ke kiri, mudah dioksidasi sukar
direduksi
Deret Volta (Deret Kereaktifan Logam)

Li-K-Ba-Sr-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Cr-Fe-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au

Ered < 0 Ered > 0

Semakin ke kiri: Ered = 0


1.Sifat reduktor makin kuat
2.Semakin mudah teroksidasi Semakin ke kanan:
1.Sifat oksidator makin kuat
2.Semakin mudah tereduksi
Soal Latihan
• Suatu sel volta memiliki reaksi antara larutan
bromine dan logam Zn
Br2(aq) + Zn(s)  Zn2+(aq) + 2Br-(aq) Eosel = 1,83 V
Hitung Eo untuk oksidasi Br-(aq) jika EoZn = -0,76 V
• Suatu sel volta memiliki Eosel = 1,39 V berdasarkan
reaksi:
Br2(aq) + 2V3+(aq) + 2H2O(l)  2VO2+(aq) + 4H+(aq)
+ 2Br-(aq)
Berapa potensial elektroda standar reduksi VO2+
menjadi V3+ ?
Latihan
Diketahui:
Pb2+/PbEo=-0,13volt
Ag+/AgEo=+0,80volt
Dari data diatas tentukan:
a)Tulis reaksi setengah reduksi?
b)Tulis reaksi setengah oksidasi?
c)Tulis reaksi redoksnya?
d)Tulis notasi selnya?
e)Berapa harga Eoselnya?
Contoh Soal :

Soal Latihan
• Seorang kimiawan menyusun sel volta yang
terdiri dari elektroda Zn/Zn2+ dan H2/H+ pada
kondisi [Zn2+] = 0,010 M, [H+] = 2,5 M dan
Tekanan H2 = 0,30 atm
• Perhatikan sel berdasarkan reaksi berikut
Fe(s) + Cu2+(aq)  Fe2+(aq) + Cu(s)
Jika [Cu2+] = 0,30 M berapa [Fe2+] diperlukan
untuk meningkatkan Esel 0,25 V diatas Eosel pada
25oC?
18.2. Elektrolisis

Yaitu : perubahan energi listrik menjadi kimia.


 Sel Elektrolisis : alat-alat untuk elektrolisis
 Elektroda : Penghantar listrik masuk ke
dalam dan keluar dari zat yang bereaksi

Perpindahan elektron diantara elektroda dan zat-zat


dalam sel menghasilkan reaksi, terjadi pada permukaan
elektroda. Zat yang dapat dielektrolisis adalah leburan
Ion dan larutan yang mengandung ion terlarut.

Anoda  elektroda positif  Oksidasi


Katoda  elektroda negatif  Reduksi

2
Persamaan elektrolisis dan selvolta

•Pada katoda terjadireaksi reduksi


•Pada anoda terjadireaksi oksidasi
Anion membawa muatan ke anoda, kation ke katoda
Elektron bergerak dari anoda ke katoda

2 Cl-(l)  Cl2 (g)  2e  Anoda



Na (l)  e   Na (l) Katoda

3
Reaksi sel :

2 Na ( l )  2e   2 Na( l ) Katoda


 
2 Cl (l )  Cl2( l )  2e Anoda
  
2 Na (l )  2 Cl (l )  2e  2 Na( l )  Cl2 ( g )  2e

Atau : 2 Na ( l )  2 Cl ( l ) elektrolis


  is
 2 Na( l )  Cl2 ( g )

4
Elektrolisis dalam Pelarut Air

Jika elektrolisis dalam larutan berair, reaksi elektroda


Sukar terjadi karena redoks pada air juga dapat terjadi

Contoh : Elektrolisis larutan KNO3

5
Reaksi elektrolisis pada katoda
• IonH+ dari suatu asam direduksi menjadi gas
hidrogen 2H   2e  H 2
• Ion-ion logam larutan alkali, alkali tanah, Al, dan
Mn tidak direduksi yang direduksi adalah air
2H 2O  2e  H 2  2OH 
• Ion-ion logam lainnya yang tidak termasuk
kelompok diatas direduksi lalu mengendap pada
katoda 2 
Zn( aq)  2e  Zn( s )
• Ion-ion yang berasal dari lelehan/ leburan senyawa
alkali dan alkali tanah direduksi lalu mengendap
dikatoda
Hasil Elektrolisis Dikatoda
• Tergantung pada jenis ion yang datang :
1. Ion logam alkali (IA), Alkali Tanah(IIA) dan Al yang
direduksi adalah pelarutnya
 
2H 2O  2e  H 2  2OH
2. Ion logam transisi (gol B), yang terreduksi adalah
larutannya
2 
Zn ( aq)  2e  Zn( s )
3. Bila ion H+ dari asam
 
2 H  2e  H 2
4. Bila bentuk leburan /lelehan semua kation direduksi
Jika kation : ion logam IA, IIA, AI3+ dan Mn2+
maka yang tereduksi H2O

Jika anion : NO3- , SO42-, ClO4-, BrO3-


maka yang teroksidasi H2O

Jika kation : Cu2+, Cu2+ akan tereduksi

Jika anion : Br-, Br- akan teroksidasi

Cu2 ( aq )  2e   Cu( s ) Katoda


2 Br  ( aq )  Br2 ( aq )  2e  Anoda

Cu2 ( aq)  2Br  ( aq ) elektrolis


  is
 Cu( l )  Br2 ( aq )
7
K+ = ke katoda
 NO3- = ke anoda
KNO3  K  -
NO3
 
Anoda : 2H 2 O  O 2  4H  4e

Katoda : 2H 2 O  2e  H 2  2OH -
/x2

6H 2 O    -
 2
2H 2 4H 4OH 2O (g)
4H 2 O
elektolisis

2H 2 O   2
2H 2 (g) 2O (g)

6
Larutan Cu(NO3)2 mengandung ion-ion Cu2+ dan NO3-
Cu2+ : tereduksi di katoda, pada anoda H2O lebih
mudah dioksidasi

Reaksi :

Cu2 ( aq )  2e   Cu( s ) Katoda


2 H2O( l )  O2 ( g )  4H ( aq )  4e  Anoda

2 Cu2 ( aq)  2 H2O( l )  2 Cu( s )  O2 ( g )  4H ( aq)

8
Soal
•Elektrolisis larutan KI dengan menggunakan
elektroda inert
•Elektrolisis larutan Na2SO4 dengan elektroda C
•Elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda Pt
•Elektrolisis larutan NiCl2 dengan elektroda C
•Elektrolisis leburan NaCl dengan elektroda C
•Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektroda Ni
Reaksi elektrolisis pada anoda
• Anoda C,Au dan Pt tidak mengalami
perubahan, tetapi anoda Ni,Cu,Ag,dsb turut
bereaksi  karena anoda C dan Pt bersifat
inert.
• Ion OH- dari basa dioksidasi menjadi gas O2
• Ion sisa asam yang mengandung oksigen
tidak teroksidasi  yang dioksidasi adalah
air.
• Ion sisa asam yang tidak mengandung
oksigen seperti Cl-,Br-,dan I- akan teroksidasi
Hasil Elektrolisis Dianoda
• Tergantung pada jenis anionnya
• Tergantung pada jenis bahan/material/elektroda
1. Anion oksi (NO3-, SO42-, dll) tidak
teroksidasi,tetapi air yang teroksidasi

2H 2O  O2  4 H   4e 
Anoda

2. Anion Non-oksi (halida) akan teroksidasi

1
Br  Br2  e 
2
1
Cl  Cl2  e 

2
Elektroda pada Elektrolisis

Non-inert Elektroda Zn, Cu, Al, Ni dll

-Yang teroksidasi bahan elektrodanya


Zn( s )  Zn(2aq )  2e 

Elektroda Al( s )  Al(2aq )  2e 

Inert
Elektroda C, Pt dan Au

-Yang teroksidasi bahan elektrodanya


Zn( s )  Zn(2aq )  2e 
Al( s )  Al(2aq )  2e 
Soal
• Elektrolisis larutan KI dengan menggunakan
elektroda inert
• Elektrolisis larutan Na2SO4 dengan
elektrodaC
• Elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda
Pt
• Elektrolisisl arutan NiCl2 dengan elektroda C
• Elektrolisis leburan NaCl dengan elektroda C
• Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrodaNi
Reaksi Pada sel elektrolisis
larutan Na2SO4 :

Na2SO4  2Na+ + SO4=

Katoda (-) : 2H2O + 2e  2OH- + H2


Anoda (+) : 2H2O  4H+ + O2 + 4e + +
4e
Reaksi Pada sel
elektrolisis larutan KI :

KI  K+ + I-

• Katoda (-) : 2H2O + 2e  2OH- + H2

• Anoda (+) : 2I-  I2 + 2e


Tentukanlah reaksi di anode untuk elektrolisis :

a. Larutan NaCl dengan elektroda C


b. Larutan Na2SO4 dengan elektroda Pt

Jawab :
NaCl →-->anode
Na+(aq)
: 2 Cl- +
(aq)Cl-(aq)
+ Cl2 + 2e-

Di anode : 2 Cl- (aq) + Cl2 + 2e-

b. Na2SO4(aq) → 2Na+(aq) + SO4-(aq)

Di anode : 2 H2O  4 H+(aq) + O2(g) + 4 e-


Elektrolisis MgCl2 cair
Anoda (oksidasi) : 2 Cl ------ Cl2 + 2e
Katoda (reduksi) : Mg 2+ + 2 e ----- Mg
Reaksi sel : MgCl2 ----- Mg + Cl2

Elektrolisis larutan elektrolit :


 elektolisis ini lebih rumit dari elektrolisis leburan
elektrolit , karena adanya molekul-molekul pelarut yang
dapat pula dioksidasi
 (pada anoda) atau direduksi (pada katoda).Jadi pada
elektroda ada beberapa kemungkinan reaksi,contoh
elektrolisis dalam air.
Elektrolisis lar. NaCl dengan elektroda lamban :
oksidasi : 2 Cl  ----- Cl2 + 2e
Reduksi : 2 H2O + 2 e ----- H2 + 2 OH-
Stoikiometri dalam Elektrolisis
1 mol e- = 1 Faraday = 96.500 Coulomb
1 C = 1 Amper x 1 detik
W = massa logam yang mengendap (g)
e.i .t e = BE atau MR/valensi
W  i = kuat arus (ampere)
96.500
t = waktu (detik)

Contoh :
Berapa gram Cu yang diendapkan di katoda, jika kuat arus
Yang mengalir 2A dalam 20 menit. Ar Cu = 63,5 g/mol
Jawab :
T = 20 menit = 20 x 60 = 1200 detik
Cu2+ + 2e-  Cu
63,5
g x 2A x 1200 detik
e.i .t W  2  0,7896 gram Cu
W 
96.500 96.500A detik 9
Soal
1. Kedalam 100ml larutan CuCl2 2M dialiri arus sebesar 10
ampere.Berapa waktu yang dibutuhkan untuk
mengendapkan semua ion logam tembaga?Ar.Cu=63,5
2. Arus sebesar 0,1 F dialirkan kedalam 500ml larutan KI.
Apabila volume larutan dianggap tetap, berapa harga pHl
arutan setelah dielektrolisis selesai?
3. Jika arus listrik dialirkan melalui larutan AgNO3 dan NiCl2
yang disusun secara seri maka akan terjadi endapan
perak sebanyak 27gram. Hitunglah massa endapan nikel
yang terjadi?Ar.Ag=108,Ni=59
Aplikasi dalam kehidupan

• Penyepuhan
• Pemurnian logam Al
• Pemurnian logam Cu
• Industri logam Na dan Cl2
Aplikasi pada Industri dari Elektrolisis

a. Elektroplating

10
b. Produksi Aluminium

Reaksi

Al3  3e   Al ( l ) Katoda
2 O 2  O2 ( g )  4e  Anoda

4 Al 3  6 O2  4 Al ( l )  3 O2 ( g )
11
c. Produksi Magnesium

Reaksi : Mg (OH)2  2HCl  MgCl2  2H2O


Mg Cl2 ( l )   Mg( l )  Cl2 ( g )
elektrolisis

d. Produksi Natrium

12
e. Penyulingan Copper / Cu

f. Elektrolisis pada Air Garam/larutan garam dapur


Reaksi :

 
2 H2O( l )  2e  H2 ( g )  2OH ( aq ) katoda
2 Cl ( aq )  Cl2 ( g )  2e Anoda

2 Cl ( aq)  2H2O( l )  H2 ( g )  Cl2 ( g )  2OH ( aq)

2 Na ( aq )  2 Cl ( aq)  2 H2O elektrolis


  is
 H2 ( g )  Cl2 ( g )  2 Na ( aq)  2 OH ( aq)

2 NaCl(aq ) 2 NaOH(aq )
13
Sel Galvani / Volta

Yaitu : perubahan energi kimia menjadi listrik


Terdiri dari 2 elektroda dan larutan elektrolit
Katoda  elektroda positif  Reduksi
Anoda  elektroda negatif  Oksidasi

2 Cu  Cu 2  2e  Anoda -
2 Ag   2e  2 Ag ( s ) Katoda +

2 Cu  2 Ag   Cu2  2 Ag

14
Notasi Sel
Anoda Jembatan garam Katoda

Cu( s ) | Cu2 ( aq) || Ag  ( aq) | Ag ( s )

Anoda Elektrolit Elektrolit Elektroda


elektroda Anoda Katoda Katoda 15
Potensial Sel dan Potensial Reduksi

Volt = electro motive force (emf) = ggl = gaya gerak listrik


1V = 1 J/C
Potensial sel (Esel) pada suhu 25C, 1 atm, 1,00 M
Disebut Potensial Standar Sel (Esel)
Potensial Reduksi pada suhu 25C, 1 atm  Potensial
Standar Reduksi

 Pot. Stand. reduksi   Pot. Stand. reduksi 


E o
sel      
 Zat reduksi   Zat oksidasi 

16
 
Ag (ag)  e  Ag(s) Eo = + 0,80 V
2 
Cu (ag)  2e  Cu(s) Eo = + 0,34 V
 2
2Ag (ag)  Cu(s)  2Ag(s)  Cu  (ag)
+0,44 V

17
2H (ag)  2e   H2(g) Katoda

Zn (5)  Zn 2 (ag)  2e Anoda


2H (ag)  Zn (5)  H2(g)  Zn 2 (ag)
E0 sel  E0H  E0 Zn 2
0,76V  0,0V  E0 Zn 2
E0 Zn 2  0,76V 18
Menggunakan Potensial Standar Reduksi

• Memperkirakan reaksi redoks spontan


Spontan : Jika reaksi setengah sel dengan potensial
reduksi yang lebih positif selalu ditulis
ada namanya, reduksi dan setengah
reaksi lain oksidasi

• Menentukan sebuah reaksi spontan dari perhitungan


potensial sel.
dalam sel Galvani perhitungan potensial sel untuk reaksi
spontan selalu bernilai positif

19
Potensial sel dan Termodinamika
-G = Kerja Maximum
a) Menentukan perubahan Energi bebas dari potensial sel

n = mol e-  G = - n F Esel
Kerja max = -n F Esel (STP) G = - n F Esel

Contoh :
Hitung G untuk reaksi dibawah ini dengan Esel = 0,320V
Reaksi : Ni O2 + 2Cl- + 4H+  Cl2 + Ni2+ + 2H2O

Jawab : GO   n F E sel


96.500 C 0,320 J

  2 mol e x 
x
mol e C
GO   61.800 J
20
b) Menentukan reaksi sel dan potensial sel
pada sel Galvani

Contoh :
3  3
Al ( aq )  3e Al( s ) o
E Al  1,66 V
Cu 2 ( aq)  2e  Cu( s ) E oCu 2  0,34V

2 
Cu ( aq )  2e  Cu( s ) x 3 reduksi
Al( s )  Al 3  3e  x 2 oksidasi

3 Cu 2 ( aq)  2 Al( s )  3 Cu( s )  2 Al 3 ( aq)

E osel  E o Cu 2  E o Al 3
 (0,34v)  (1,66v)  2,00v 21
Menentukan Konstanta kesetimbangan
G = - R T ln Kc
G = - n F Esel

Jika pada suhu 25 dan 1atm

0,0592
E o
sel  log K c
n

Contoh :
Hitung Kc untuk reaksi NiO2 + 2Cl- + 4H+ Cl2 + Ni2+ + H2O
Eo sel = 0,320 V

22
Jawab :

E sel  0,320 V
o

n 2
0,0592
E sel 
o
log K c
n
0,0592
0,320 V  logK c  K c  6 x 1010

23
Pengaruh Konsentrasi terhadap Potensial Sel

2,303
E sel  E sel -o
RT log Q
nF

Pada suhu 25oC

2,303
E sel  E sel -o
RT log Q
nF
aA  bB  cC  dD

Q
C . D
c d

A . B
a b

24
Contoh
Berapa harga E sel jika [ Ag+] = 1.10-3M, [Cu2+] = 1.10-4 M
E0sel = 0,46 V
Reaksi pada suhu 250C :
2 Ag+(ag) + Cu (s) 2 Ag (s) + Cu2+(ag)

Jawab : n2
Ag  Cu 2  Cu 2 
2
Q 
Ag  Cu Ag 
 2  2

Esel  E 0sel 
0,0592  
Cu 2

 
log
n  2
Ag

 0,46 
0,0592 
10  4

10 
log
2 3 2

 0,46  0,0296 log 10 2


 0,40V 25
Menentukan Konsentrasi dari Percobaan Potensial Sel

Contoh
Seorang ahli kimia ingin mengukur konsentrasi Cu2+
dari sampel air. Dia memasukan elektroda perak ke
dalam larutan AgNO3 IM. Kemudian di wadah yang lain
dia masukan elektroda Cu ke dalam sampel.
E0sel = 0,62 V, dengan menggunakan jembatan garam
Berapa konstrasi Cu2+ dari sampel ?

Diketahui : E0 Ag+ = 0,80 V


E0 Cu2+ = 0,34 V
E0 sel = E0 Ag+ - E0Cu2+
= 0,8 – 0,34 = 0,46 V
Reaksi
Cu(s) + 2 Ag+ (ag) Cu2+ (ag) + 2Ag(s)
26
Jawab

Esel  E0 sel 
0,0592
log
 
Cu 2

n  
Ag 2

0,62  0,46 
0,0592
log
Cu  2

2 Ag   2

log
Cu  2
 5,4
Ag   2

Cu   4x10
2
6

Ag 
 2

[Ag  ]  1,00M  [Cu 2 ]  4x10 6 M


27
Praktek Aplikasi dan Sel Galvani
1. Akumulator (Aki)
 2 
Katoda : PbO 2(s)  4H (ag)  SO 4 (ag)  2e  PbSO 4(s)  2H2O
2 
Anoda : Pb (s) SO 4 (ag)  PbSO 4(s)  2e

 2
PbO 2(s)  Pb (s)  4H  2SO 4  2PbSO 4(s)  2H2O
2. Baterei Merkuri
Anoda Zn(s) + 2OH-(aq) ZnO(s) + H2O + 2e
Katoda HgO(s) + H2O + 2e Hg(l) + 2OH-
3. Baterei Kering (Zn – C)
Anoda : Zn(s)+2OH-(ag) ZnO(s)+H2O + 2e-
Katoda : 2 MnO2(s + H2O + 2e MnO3(s) + 2OH- (ag)
4. Baterei Tembaga Oksida
5. Baterei Lithium
28

Anda mungkin juga menyukai