Anda di halaman 1dari 11

PENYEPUHAN

Penyepuhan adalah teknik untuk menempelkan kertas emas atau kertas perak
yang sangat tipis pada sebuah benda atau obyek. Cara melakukan teknik ini adalah
dengan menempelkan kertas emas atau kertas perak dan pada obyek umum yang sering
dijumpai,

yaitu

bingkai

foto,

ukirankayu,

patung,

dan

beberapa

obyek

lainnya.Penempelan kertas emas tersebut dilakukan dengan teknik pengeleman, dan lem
yang digunakan adalah lem khusus yang berbahan dasar air . Lem khusus ini setelah
kering mempunyai sifat lengket seperti stiker dan sifat lengketnya akan bertahan lama,
sehingga pemasangan atau penempelan kertas emas/perak dapat dilakukan kapan saja
setelah permukaan lem kering, tetapi perlu diperhatikan bahwa permukaan lem yg
sudah kering tersebut tidak boleh terkena debu atau terpegang tangan, agar daya
lekatnya tidak hilang.
Penyepuhan logam sering dikenal dengan istilah electroplating. Electroplating
merupakan pelapisan logam dengan logam lainnya melalui proses elektrolisis.
Electroplating (penyepuhan) adalah proses pelapisan logam dengan logam yang lebih
tipis melalui prinsip bahwa logam yang akan disepuh diperlakukan sebagai katoda dan
logam penyepuh diperlakukan sebagai anoda. Dalam penyepuhan, kedua elektroda
dimasukkan dalam larutan elektrolit, yaitu larutan yang mengandung ion logam
penyepuh. Electroplating juga dapat didefinisikan sebagai pelapisan logam pada benda
padat konduktif denganbantuanaruslistrik.Electroplating sering digunakan untuk
menghasilkan benda-benda yang lebih menarik dan tahan lama, misalnya pisau, garpu
(yang dilapisi dengan perak), atau bumper mobil (yang dilapisi dengan kromium).
Electroplating

juga

digunakan

untuk

melindungi

logam

dari

korosi.

Electroplating merupakan salah satu aplikasi dari metode elektrokimia. Sesuai dengan
namanya, metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan pada reaksi redoks,
yakni gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi, yang berlangsung pada elektroda yang
sama/berbeda dalam suatu sistem elektrokimia . Sistem elektrokimia meliputi sel
elektrokimia dan reaksi elektrokimia. Sel elektrokimia yang menghasilkan listrik karena
terjadinya

reaksi

spontan

didalamnya

disebut

sel

galvani.

Sedangkanselelektrokimiadimana

reaksi

tak

spontan

terjadi

di

dalamnyadisebutselelektrolisis.
Peralatan dasar dari selelektrokimiaadalahelektroda, umumnyakonduktorlogam,
yang dicelupkankedalamelektrolitkonduktor ion (yang dapatberupalarutan
maupuncairan) dansumber arus. Olehkarenadidasarkanpadareaksiredoks, pereaksiutama
yang berperandalam metode ini adalah elektron yang dipasok dari suatu sumber
listrik.Sesuai dengan reaksi yang berlangsung, elektroda dalam suatu sistem
elektrokimia dapat dibedakanmenjadi katoda, yakni elektroda dimana reaksi reduksi
(reaksi katodik) berlangsung, dan anoda, dimana reaksi oksidasi (reaksianodik)
berlangsung.
Penyepuhan dengan tujuan untuk memperbaiki penampilan suatu barang lebih
disukai teknik penyepuhan dengan krom karena warna yang dihasilkan dari penyepuhan
ini putih kebiruan yang mengkilap, tahan korosi dan tahan goresan. Barang-barang yang
dilapisi dengan krom diantaranya baja (bumper mobil, aksesoris kendaraan bermotor,
peralatan rumah tangga dan peralatan olahraga), seng berbasis logam cor celup (seperti
gagang pintu, perangkat pemadam kebakaran), alumunium (perangkat dapur, asesoris
kendaraan), stainless steel (penutup kawat, aksesoris kendaraan) dan besi.
Secara dasar prinsip kerja dengan penyepuhan dengan krom yaitu larutan
elektrolit atau larutan penyepuh yang digunakan adalah Cr2O3yang dilarutkan dalam air
sedikit dan ditambah katalis (katalis yang digunakan asam sulfat, H 2SO4) sehingga
terbentuk larutan pekat H2CrO4 (asam kromat) dan bereaksi lanjut membentuk H2Cr2O7
(asam dikromat).Elektroda yang digunakan adalah katoda (kutub negatif). Sebagai
katoda digunakan benda yang akan dilapis/disepuh dengan krom, terjadi reaksi
pelapisan benda, pembentukan gas H2 serta pembentukan Cr3+. Anoda (kutub positif)
hanya

sebagai

penghantar

listrik

yang

terbuat

dari

paduantimahdengantimbalataupaduanantimondengantimbalterjadireaksipembentukan
gas oksigen, reaksi pembentukan timbal (IV) oksida serta reaksi oksidasi ion kromat.
Logam yang akan di sepuh terlebih dahulu dicuci dengan buah lerak dan disikat dengan
seksama untuk menghilangkan partikel-partikel yang menempel pada logam. Setelah
benar-benar bersih, perhiasan dicelupkan dalam larutan kromium pada bak plating yang
berupa chromic acid, aquades, asam sulfat serta katalis sehingga membentuk larutan
(Cr2SO4)2.

Sebelumpenyepuhananodatimbalberwarnakuning,
penyepuhanselesaianodatimbaliniberwarnaabu-abu

karena

setelah

proses

tertutupi

endapan

Cr2O3.Setiap benda yang akan disepuh mempunyai karakteristik tersendiri sehingga


dalam proses penyepuhannya diperlukan pengaturan formulasi larutan krom, suhu, kuat
arus dan tegangan listrik tertentu sehingga diperoleh hasil yang maksimal dengan
ketebalan krom tertentu.Larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan elektrolit dari
logam penyepuh. Ketebalan lapisan logam sekitar 0,03-0,05 mm. Kalau diamati,
sebenarnya proses elektrolisis ini adalah kebalikan dari proses yang terjadi pada baterai
atau aki, dimana pada sumber listrik itu terjadi proses perubahan dari energikimia
menjadi energi listrik atau yang sering kita sebut selvolta.
Jika akan menyepuh benda dengan krom, maka anoda yang digunakan adalah
krom dan larutan elektrolit adalah asam kromat (H 2CrO4). Jika electroplating perak,
tentu perak sebagai anoda dan larutannya adalah perak nitrat. Pada electroplating maka
logam dasar seperti besi, tembaga, kuningan, seng, dan aluminium dilapisi oleh
berbagai variasi logam yang kebanyakan adalah tembaga (copper), nikel, kromium,
seng, cadmium, dan tin juga beberapa logam mulia seperti perak, emas, rhodium,
paladium dan platinum.
Electroplating dimaksudkan untuk melindungi logam terhadap korosi atau untuk
memperbaiki penampilan. Electroplating adalah carayang digunakan untuk melapis
permukaan logam besi dengan logam yangtahan terhadap karat seperti nikel dan krom.
Hasil electroplating sangat keras dan tahan terhadap goresan atau tumbukan. Oleh
karena itu pelapisan jenis ini sering digunakan pada pelek roda kendaraan bermotor,
starter, kursi besi, perkakas rumah tangga, peralatan untuk membuat roti, peralatan
teknik

dan

lain

sebagainya.

Selain

itu

lapisan

krom

atau

nikelpadalogambesiataubajadapat mengurangi terjadinya korosi dan juga dapat


memperindah penampilan benda. Dalam industri pembuat sepeda motor, alat
electroplating ini digunakan untuk melapisi logam nikel/krom pada knalpot, pelek roda,
kick starter, stir, reflektor lampu, pedal rem dan lain sebagainya. Penggunaan yang lebih
luas adalah untuk melapisi alat-alat seperti kunci pas, kunci sok, kunci ring, kunci busi,
kunci inggris, dan lain-lain.

Limbah yang akan dihasilkan pada proses ini sebenarnya ada dua macam
senyawa atau zat, yaitu zat organik dan zat anorganik selain juga sisa dari cairan proses
electroplating ini. Cairan sisa hasil proses ini mungkin bisa dicegah masuk ke saluran
umum dengan cara menampung sisa prosesnya, tapi pada proses pencucian bahan hasil
proses electroplating kita tidak bisa menghindarkan cairan ini untuk masuk ke saluran
pembuangan. Sebelum cairan ini masuk ke saluran umum sebaiknya cairan ini diolah
terlebih dahulu dalam penampungan khusus. Cara pengolahannya bisa dilakukan secara
bertahap.
Tahap pertama menghilangkan zat-zat anorganik berbahaya yang masuk ke
dalam cairan buangan. Zat anorganik yang terbawa adalah bahan kimia proses
electroplating seperti krom, nikel, tembaga, asam sulfat, dan sebaganya. Untuk
pengolahan limbah anorganik ini diuraikan secara detail di bagian penghilangan
kontaminan anorganik. Setelah bahan pengotor anorganik ini diolah baru selanjutnya
pengolahan bahan buangan organik yang terbawa dalam saluran buangan. Contoh bahan
organik yang terbawa adalah grease, oli, dan bahan pembersih seperti sabun.
Di pengolahan baja, besi adalah kontaminan yang biasa dan dengan filtrasi
konstan yang baik. Besi biasanya mengakibatkan beberapa masalah. Perawatan pH
tinggi dalam tangki tambahan dengan kelembaban karbonat nikel tersebar dengan
agitasi yang baik digunakan untuk menghilangkan konsentrasi yang berlebihan dari
besi, aluminium, kromium trivalen, atau ion fosfat. Penambahan sekitar 0,5 sampai 1 ml
hidrogen peroksida 30% dengan perawatan pH tinggi menghilangkan semua besi
sebagai ferric hydroxide, disediakan minimal 2 jam pengadukan yang digunakan dan
suhu bak disimpan sekitar 60-65C. Juga karbon dioksida berevolusi dari penggunaan
nikel karbonat dihilangkan dengan pengadukan dan pemanasan.
Pada pengolahan tembaga, kuningan atau pengecoran seng, kontaminan tembaga
dan seng paling baik dihilangkan oleh purifikasi dengan densitas rendah, lebih baik
secara terus menerus. Seng, tembaga, dan timah semua dapat dihilangkan pada saat
yang sama dengan mengelektrolisis sekitar 0,2 A/dm2. Semakin cepat agitasi, semakin
tinggi kerapatan arus yang dapat digunakan untuk menghilangkan kotoran logam. Pada
pengolahan krom, chromic acid harus diubah menjadi ion krom bervalensi tiga
(trivalent chrom) yang tidak mudah larut dalam air. Untuk mereduksi chromic acid
digunakan sodium metabisulfit. Chromic acid (Cr6+) yang tadinya berwarna kuning akan

berubah menjadi warna hijau (Cr3+) dan dengan diberi soda api (NaOH)
akanterbentukkromhidroksida yang tidak larut dalam air sehingga dapat mudah
dipisahkan dengan air. Untuk mempercepat pemisahan digunakan larutan tawas sebagai
koagulan.
Logam besi atau baja mudah terkena korosi atau karat. Untuk melindungi besi
atau baja dari korosi makannya besi atau baja tersebut dilapisi oleh suatu logam yang
sukar teroksidasi, misalnya logam nikel, timah, perak, atau emas .Pada proses
electroplating, logam yang akan dilapisi dugunakan sebagai kutub katoda dan logam
yang melapisi digunakan sebagai kutub anoda. Larutan elektrolit yang digunakan
mengandung garam dari logam yang akan melapisi . Arus listrik yang kecil meyebabkan
ion-ion logam yang berasal dari larutan elektrolit menangkap elektron (terjadi reaksi
reduksi) dan terendapkan dengan membentuk lapisan pada kutub katoda . Hal itu
menyebabkan atom-atom logam pada kutub anoda kehilangan elektron (terjadi reaksi
oksidasi) dan larut dalam larutan elektrolit sebagai ion.
Prinsip pemurnian logam sama dengan penyepuhan logam, yaitu menggunakan
metode elektrosisis denga elektrida aktif. Contohpemurnianlogamadalahtembaga yang
tidak murni dihasilkan dengan merekduksi bijih besi dalam tanur tinggi. Tembaga yang
tidak murni tersebut mengandung beberapa logam, seperti perak, emas, platinum, besi,
seng, dan nikel. Tembaga dapat dimurnikandengan proses elektrolisis. Proses
permurnian logam dikenal dengan nama electrorefining tembaga.
Sepeda, hiasan, mainan, danalatdapur yang awalnya bersih menjadi rusak.
Secara ekonomi, sangat besar biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki atau
bahkan menganti barang-barang yang berkarat. Proses perkaratan pada barang-barang
dari logam tersebut merupakan proses elektrokimia, dimana logam-logam tersebut
berinteraksi dengan zat-zat kimia yang ada di lingkungannya sehingga terjadi reaksi
redoks. Proses elektrokimia yang tidak terkendalikan akan banyak merugikan. Tetapi
perkembangan ilmu telah berhasil mengendalikan proses elektrokimia. Baterai untuk
menyalakan radio, kalkulator, atau jam tangan merupakan barang yang menggunakan
proses elektrokimia. Contoh lain dari proses elektrokimia adalah pelapisan logam
dengan logam lain. Bila kita amati komponen dari sepeda yang putih mengkilap, maka
komponen tersebut terbuat dari besi yang sudah dilapisi krom. Sekarang sudah banyak

barang-barang khususnya perhiasan yang berlapiskan perak atau emas. Seperti halnya
penyepuhan logam.
Sebuah wadah diisi cairan elektrolit (misal asam sulfat) lalu dua buah logam
masing-masing yang ingin di lapis (misalnya paku) dan satu lagi logam pelapis
(misalnya lempeng tembaga). Lalu masing-masing logam dijepit dengan seutas kabel
yang masing-masing di hubungkan dengan sumberlistriksearah (bateraiatauaki).Jadi
proses penyepuhan adalah proses elektrolisis yaitu proses perubahan energi listrik
menjadi energi kimia. Proses ini melibatkan elektroda (logam-logam yang dihubungkan
dengan sumber listrik) dan elektrolit (cairan tempat logam-logam tadi dicelupkan).
Penyepuhan berguna untuk melapisi logam untuk perhiasan atau juga untuk pencegahan
karat/korosi, seperti pada pipa atau besi, yang dilapisi oleh campuran besi (Fe) dan seng
(Zn) yang disebut proses galvanisasi. Bila diamati, sebenarnya proses elektrolisis ini
adalah kebalikan dari proses yang terjadi pada baterai atau aki dimana pada sumber
listrik itu terjadi proses perubahan dari energi kimia menjadi energi listrik.
Selama ini metode elektrokimia selalu didayagunakan atau berkonotasi dengan
kata pemurnian logam dan proses penyepuhan/elektroplating(melindungi logam dari
korosi). Sebuah pandangan yang tidak sepenuhnya salah karena memang aplikasi utama
dari metode elektrokimia adalah untuk pemurnian logam dan electroplating. Selain itu
di laboratorium memang paling sering melakukan percobaan elektrokimia terutama
percobaan sel elektrolisis.Dalam proses penyepuhan dengan emas reaksi yang terjadi
adalah reduksi ion-ion emas menjadi logamnya.
Reaksi redoks adalah reaksi yang didalamnya terjadi perpindahan elektron
secara berurutan dari satu spesies kimia ke spesies kimia lainnya yang sesungguhnya
terdiri atas dua reaksi yang berbeda yaitu oksidasi (kehilangan elektron) dan reduksi
(memperoleh elektron). Reaksi ini merupakan pasangan, sebab elektron yang hilang
pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diperoleh pada reaksi reduksi. Masingmasing reaksi (oksidasi dan reduksi) disebut reaksi paruh (setengah reaksi). Hal
inidisebabkankarenadiperlukan dua setengah reaksi ini untuk membentuk sebuah reaksi
dan reaksi keseluruhannya disebut reaksi redoks.
Oksidasi adalah reaksi dimana suatu senyawa kimia kehilangan elektron selama
perubahan dari reaktan menjadi produk. Seperti halnya oksidasi, ada tiga definisi yang
dapat

digunakan

untuk

menjelaskan

reduksi

yaitu

memperoleh

elektron,

kehilanganoksigen, danmemperolehhidrogen. Reduksi sering dilihat sebagai proses


memperoleh elektron. Sebagaicontohnya, pada proses penyepuhan perak pada perabot

rumah tangga, kation perak direduksi menjadi logam perak dengan cara memperoleh
elektron. Ketika mendapatkan elektron, para kimiawan mengatakan bahwa kation perak
telah tereduksi menjadi logam perak.Baik oksidasi maupun reduksi tidak dapat terjadi
sendiri,

harus

keduanya.

Ketika

elektron

tersebut

hilang,

sesuatu

harus

mendapatkannya.
Dalam proses penyepuhan, logam yang lebih mahal dilapiskan (diendapkan
sebagai lapisan tipis) pada permukaan logam yang lebih murah dengan cara elektrolisis.
Baterai umumnya digunakan sebagai sumber listrik selama proses penyepuhan
berlangsung. Logam yang ingin disepuh berfungsi sebagai katoda dan lempeng perak
(logam pelapis) yang merupakan logam penyepuh berfungsi sebagai anoda. Larutan
elektrolit yang digunakan harus mengandung spesi ion logam yang sama dengan logam
penyepuh (dalam hal ini, ion perak). Pada proses elektrolisis, lempeng perak di anoda
akan teroksidasi dan larut menjadi ion perak. Ion perak tersebut kemudian akan
diendapkan sebagai lapisan tipis pada permukaan katoda. Metode ini relatif mudah dan
tanpa biaya yang mahal sehingga banyak digunakan pada industri perabot rumah tangga
dan peralatan dapur.
Pada penyepuhan, logam yang akan disepuh dijadikan katoda sedangkan logam
penyepuhnya sebagai anoda. Kedua elektroda ini dicelupkan dalam larutan garam dari
logam penyepuh dan dihubungkan dengan sumber arus searah. Contohnya garam NiCl2
terionisasi dalam air menjadi ion Ni2+ dan dua ion Cl-. Sel terdiri dari dua setengah sel
yang elektodanya dihubungkan dengan kawat beraliran listrik searah. Logam yang akan
disepuh dihubungkan dengan kabel pada kutub negatif baterai sedangkan logam nikel
dihubungkan dengan kutub positif baterai.Objek yang disepuh menjadi bermuatan
negatif dan menarik ion positif Ni2+ menuju objek, kemudian elektron mengalir dari
anoda ke katoda. Ion Ni2+ tertarik ke katoda dan direduksi. Jadi, logam nikel (anoda)
melarut sebagai Ni2+ dalam larutan, menyediakan pengganti nikel utuk logam yang akan
disepuh dan mempertahankan larutan nikel klorida dalam sel.
Untuk setiap ion Ni2+, dua elektron digunakan untuk menetralisasi muatan positif
dan mereduksi atom dari logam Ni2+. Jumlah perubahan kimia yang dihasilkan
sebanding dengan besarnya muatan listrik yang melewati sel elektrolisis. Selama energi
baterai tetap ada, nikel terus melarut dari anoda dan menyalut katoda.Untuklogamlogamtertentularutan yang digunakan adalah kromium menggunakan larutan elektrolit
asam kromium dengan asam belerang. Nikel menggunakan larutan elektrolit nikel sulfat
dengan nikel klorida.Cadmium menggunakan larutan elektrolit cadmium sianida dengan

natrium sianida dan natrium hidroksida,cadmium sianida dalam larutan alkalis. Seng
menggunakan larutan elektrolit seng sulfat dengan asam boric, seng sianida dengan
natrium sianida, seng sianida dalam larutan alkali, seng klorida dalam asam
hidroklorida. Tembaga menggunakan larutan elektrolit tembaga sulfat asam belerang
tembaga sulfat dengan natrium sianida dalam larutan alkali, tembaga sianida dengan
sodium sianida dalam larutan alkali. Perak menggunakan larutan elektrolit perak sianida
dalam larutan alkali, perak sianida dengan kalium dalam larutan alkali.
Electroplating dibuat dengan jalan mengalirkan arus listrik melalui larutan
antara logam atau material lain yang konduktif. Dua buah plat logam merupakan anoda
dan katoda dihubungkan pada kutub positif dan negatif terminal sumber arus searah
(DC). Logam yang terhubung dengan kutub positif disebut anoda dan yang terhubung
dengan kutub negatif disebut katoda. Ketika sumber tegangan digunakan pada elektrolit,
maka kutub positif mengeluarkan ion bergerak dalam larutan menuju katoda dan disebut
sebagai kation. Kutub negatif juga mengeluarkan ion, bergerak menuju anodadan
disebut sebagai anion. Sedangkanlarutannyadisebutelektrolit.
Hubunganantarategangandalamelektrolitdan kekuatan arus listrik yang mengalir
ditunjukkan oleh hukum ohm yaitu besarnya listrik yang mengalir yang dinyatakan
dengan coulomb adalah sama dengan arus listrik dikalikan dengan waktu. Dalam
pemakaian secara umum atau dalam pemakaian electroplating satuannya adalah
ampere-jam yang besarnya 3600 coulomb yaitu sama dengan listrik yang mengalir
ketika arus listrik sebesar 1 ampere mengalir selama 1 jam.Untuk menentukan tebal
pelapisan yang terjadi perlu diketahui berat jenis dari logam yang terlapis pada katoda.
Hubungan

berat

jenis

dengan

harga-harga

yang

lainnyaadalahefisiensiplatingpadaumumnya dinyatakan sebagai efisiensi arus anoda


maupun katoda. Efisiensi katoda yaitu arus yang digunakan untuk pengendapan logam
pada katoda dibandingkan dengan total arus masuk. Arus yang tidak dipakai untuk
pengendapan

digunakan

untuk

penguraian

air

membentuk

gas

hidrogendanhilangmenjadipanas atau pengendapan logam-logam lain sebagai impuritas


yang tak diinginkan. Efisiensi anoda yaitu perbandingan antara jumlah logam yang
terlarut dalam elektrolit dibanding dengan jumlah teoritis yang dapat larut menurut
hukum faraday.Kondisi plating yang baik bila diperoleh efisiensi katoda sama dengan
efisiensi anoda, sehingga konsentrasi larutan bila menggunakan anoda aktif akan selalu
tetap.

Efisiensi arus katoda sering dipakai sebagai pedoman menilai apakah semua
arus yang masuk digunakan untuk mengendapkan ion logam pada katoda sehingga
didapat efisisensi plating sebesar 100% ataukah lebih kecil. Adanya kebocoran arus
listrik, larutan yang tidak homogen dan elektrolisis air merupakan beberapa penyebab
rendahnya efisiensi.Elektrolisis air merupakan reaksi samping yang menghasilkan gas
hidrogen pada katoda dan gas oksigen pada anoda. Secara praktis efisiensi plating
dinyatakan sebagai perbandingan berat nyata terhadap berat teoritis endapan pada
katoda.Apabila logam dimasukkan pada larutan yang mengandung ionnya sendiri akan
menimbulkan beda potensial antara logam tersebut dengan larutan. Beda potensial ini
disebabkan karena atom dari logam untuk menjadikan satu atau lebih muatan negatif
dan lepas ke dalam larutan dalam bentuk ion.
Pada saat yang bersamaan terjadi reaksi kebalikan dalam larutan. Dua reaksi
yang berlawanan tersebut berlangsung pada kecepatan yang tidak sama, maka potensial
ini akan diatur oleh permukaan logam dan elekrolit yang berhubungan dengan
permukaan logam. Akhirnya kondisi setimbang tercapai dimana ionisasi dan pelepasan
berlangsung tepat pada kecepatan yang sama. Kesetimbangan ini disebut dengan
potensial kesetimbangan atau potensial bolak-balik pada partikel logam pada larutan
yang dipergunakan.Potensial elektroda standar berdasarkan skala hidrogen, dimana
semua logam-logam sebelum hidrogen pada skala hidrogen mampu menggantikan
hidrogen dari larutan yang mengandung ion hidrogen, dan logam-logam setelah
hidrogen pada skala hidrogen biasanya tidak dapat menggantikan hidrogen secara
langsung. Logam seng, timah hitam dan timah putih dinamakan logam dasar karena
mudah larut di dalam asam dan ditunjukkan oleh tanda potensial negatif, sedangkan
kebalikan dari ketiga logam diatas adalah logam mulia seperi tembaga, perak dan emas
ditunjukkan oleh tanda potensial positif.

DAFTAR PUSTAKA
Artistryana. 2012. Pengolahan Limbah Elektroplating. [Online].https://ecovolutiontoda
y.wordpress.com/tag/penyepuhan/. (Diakses tanggal 13 Maret 2015)
Dermawan,

A.

2012.

Penyepuhan

dan

pemurnian

Logam.

[Online].http://

www.doakalian.blogspot.com/2012/03/04/penyepuhan-dan-pemurnian-logam.
html.(Diaksestanggal13 Maret 2015)
Lafita, D. 2013. Penyepuhan (Electroplatting) dengan Krom. [Online].http://chem
istrydiani.blogspot.com/2013/05/penyepuhan-electroplatting-dengan-crom.html.
(Diaksestanggal 13 Maret 2015)
Yamashito, H. 2010. Penyepuhan Logam. [Online].http://nurlailiarum.blogspot.
com/2010/09/penyepuhan-logam.html. (Diaksestanggal 13 Maret 2015)

Yaya,

L.

2012.

Laporan

Penyepuhan.[Online].http://luthfiya-

yaya.blogspot.com/2012/05/laporan-penyepuhan.html.
Maret 2015)

(Diaksestanggal

13

Anda mungkin juga menyukai